AbstrakMikroorganisme
sangat
tergantung
dengan
lingkungannya yang mempengaruhinya untuk hidup dan tumbuh.
Salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroorganisme yaitu tekanna osmosis. Dalam praktikum ini
digunakan bakteri Pseudomonas sp. dan Bacillus cereus.. Pada
praktikum ini akan dilakukan uji untuk mengetahui pengaruh
tekanan osmosis pada pertumbuhan bakteri Pseudomonas sp. dan
Bacillus cereus. Dilakukan praktikum ini dengan langkah-langkah
yaitu pembuatan media kultur untuk starter dan media untuk
pengujian sampel, kultur starter dengan cara menginokulasikan
baktei pada larutan fisiologis untuk diukur DO 0,2 lalu
diinokulasikan pada media cair 90 ml sebanyak 10ml isolat.
selanjutnya dilakukan pengukuran kurva pertumbuhan
menggunakan spektrofotometer selama 24 jam dan diamati setiap
2 jam sekali. Hasilnya didapatkan perbedaan pertumbuhan antara
Pseudomonas sp. dan Bacillus cereus. Bakteri Pseudomonas sp.
dapat melakukan pertumbuhan pada semua kondisi medium
karena bakteri ini termasuk bakteri yang dapat ditemukan pada
hampir semua perairan yaitu tawar, payau, dan asin. Ssedangkan
Bacillus cereus hanya dapat tumbuh pada konsentrasi media
kontrol dan media NaCl 5 gram. dimana diasumsikan bahwa
kadar salinitas pada medium tersebut hampir sesuai dengan
habitat asli B.cereus.
Kata Kunci Bacillus cereus, Pseudomonas sp., tekanan
osmosis
I. PENDAHULUAN
ikroorganisme merupakan makhluk hidup yang
memiliki ukuran tubuh sangat kecil dan hanya dapat
dilihat menggunakan bantuan mikroskop atau kaca
pembesar. Salah satu contoh mikroorganisme adalah bakteri.
Bakteri merupakan kelompok mikroorganisme uniseluler yang
tidak memiliki membran inti, memiliki ektrakromosomal, serta
hanya memiliki ekson saja pada rantai DNA [1]. Setiap
makhluk hidup sangat tergantung pada kondisi lingkungannya.
Maka dibutuhkan daya adaptasi agar tetap bisa bertahan hidup
dilingkungan tersebut. Namun setiap spesies mikroorganisme
memiliki aktivitas yang berbeda-beda dalam melakukan proses
pertumbuhan
dan
adaptasi
padalingkungannya
[2].
Pertumbuhan mikroba diartikan sebagai pembelahan sel atau
semakin
banyaknya
organisme
yang
terbentuk.
Mikroorganisme akan semakin cepat pertumbuhannya apabila
diinkubasi dalam suasana yang sesuai dengan kebutuhannya.
Kondisi pertumbuhan suatu mikroorganisme tidak akan lepas
dari faktor fisiko-kimia, seperti pH, suhu, tekanan osmosis,
kandungan nutrisi media, sterilisasi media, kontaminan dan
Nilai Absorbansi
Jam ke-
Kelembaban
Seperti halnya semua organisme memerlukan air untuk
mempertahankan hidupnya. Banyaknya air dalam nutrisi yang
tersedia untuk digunakan dapat di diskripsikan dengan istilah
aktivitas air (Aw).
Suhu
Mikroorganisme dapat diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok berdasarkan suhu pertumbuhan yang diperlukannya.
IV. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
Besten, Heidy M.W.D., Mols, M., Moezelaar, R., Zwietering, M.H. and
Abee, T. 2009. Phenotypic And Transcriptomic Analyses Of Mildly
And Severely Salt-Stressed Bacillus cereus ATCC 14579 Cells.
Journal Applied and environmental microbiology, vol. 75 No. 12 pp
4111-4119
[9] Liang, Z.G., Ting, W.Y., Ping, Q.X., Qin, Meng. 2005. Biodegradation
of crude oil by Pseudomonas aeruginosa in the presence of
rhamnolipids. Journal of Zhejiang University Science Vol 6B No 8 pp
725-730
[10] Gaman, P.M & K.B. Sherrington. Ilmu Pangan, Pengantar Ilmu
Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi. Yogyakarta:Universitas Gadjah
Mada press (1994).