ABSTRAK
Salmonellosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh Salmonella sp. Salmonella sp.
merupakan bakteri patogen yang menyebabkan berbagai penyakit pada saluran pencernaan. Salah
satu cara untuk menghambat perkembangan dari Salmonella sp. adalah pemberian probiotik.
Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang bermanfaat bagi inang karena dapat
menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan mengurangi kerusakan usus dari bakteri patogen
pada saluran pencernaan. Secara umum probiotik berasal dari golongan bakteri asam laktat (BAL)
yang memiliki mekanisme melakukan perlekatan pada mukosa usus kemudian mengeluarkan
antimikroba serta mempertahankan sitokin pro-inflamasi IFN-γ dan TNF-α. Sehingga pemberian
probiotik yang ditantang oleh Salmonella sp. diharapkan mampu dalam mengurangi kerusakan
usus akibat dari Salmonella sp. dan berperan dalam memperbaiki struktur usus karena
kemampuannya dalam menjaga respon imun terhadap bakteri patogen. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh pemberian probiotik yang ditantang oleh Salmonella sp. terhadap jumlah
bakteri asam laktat dan gambaran histomorfometri jejenum mencit. Penelitian ini adalah penelitian
experimental laboratoris dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan 20
ekor mencit jantan berumur 4-6 minggu dengan berat 18-30 gram yang dilakukan perlakuan
selama 7 hari. Kelompok perlakuan terdiri dari P1 (probiotik dan Salmonella), P2 (probiotik), P3
(Salmonella), dan K- (kontrol negatif). Variabel yang diamati adalah jumlah BAL dengan
melakukan perhitungan metode Total Plate Count (TPC) dan gambaran histomorfometri jejenum
mencit menggunakan image J. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif menggunakan
analisis uji One Way Anova dan dilanjutkan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan kelompok
P1 (probiotik dan Salmonella) mampu meningkatkan jumlah bakteri asam laktat jejenum tetapi
tidak secara signifikan (p>0,05). Pada gambaran histomorfometri jejenum kelompok P1 (probiotik
dan Salmonella) meningkatkan lebar vili secara signifikan (p<0,05), akan tetapi tidak
meningkatkan panjang vili dan menurunkan jarak antar vili secara signifikan (p>0,05) bila
dibandingkan kelompok P4 (kontrol).
Kata Kunci : Salmonella sp, probiotik, bakteri asam laktat, total plate count (TPC),
histomorfometri.
ABSTRACT
Keywords: Salmonella sp, probiotic, lactic acid bacteria, total plate count (TPC),
histomorphometric.
Rata-rata (CFU/ml) ± SD
Kelompok
105 106 107 108
P1 (Probiotik+Salmonella) 219,5 ± 3,94 203,5 ± 6,45 208,5 ± 5,82 173 ± 4,77
P2 (Probiotik) 176,5 ± 3,56 154,25 ± 7,23 107 ± 6,83 84,25 ± 5,36
P3 (Salmonella) 171,75 ± 5,23 139,75 ± 3,78 50,25 ± 1,62 43,75 ± 0,95
P4 (Kontrol) 204,75 ± 6,67 198,25 ± 4,13 116,25 ± 5,4 50,25 ± 2,32
Keterangan : cfu/ml = colony forming unit/ ml
200 175,44
146,69 154,99
150
79,81 85,13
100 67,2
58,46
50 17,25 32,59 18,9
12,4
0
P1 (Probiotik + P2 (Probiotik) P3 (Salmonella) P4 (Kontrol Negatif)
Salmonella)
Tabel 2. Hasil perbandingan histomorfometri jejenum mencit pada setiap kelompok perlakuan
Rata-rata (µm) ± SD
Kelompok
Panjang Vili Lebar Vili Jarak antar vili
P1 (Probiotik+Salmonella) 175.44 ± 1.77a 79.81 ± 0.72b 17.25 ± 0.67ab
P2 (Probiotik) 225.53 ± 1.83b 85.13 ± 0.59b 12.40 ± 0.50a
P3 (Salmonella) 146.69 ± 1.49a 58.46 ± 0.88a 32.59 ± 1.83c
P4 (Kontrol) 154.99 ± 2.93a 67.20 ± 1.18a 18.90 ± 0.74b
Hasil lebar vili jejenum tidak menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan (Wresdiyati,
perbedaan yang signifikan pada kelompok P1 dkk., 2013).
(Probiotik+Salmonella) dan P2 (Probiotik). Hasil jarak antar vili jejenum
Hal ini menunjukkan pemberian probiotik menunjukkan tidak adanya perbedaan yang
berpengaruh nyata terhadap lebar vili. signifikan antara kelompok P1
Sehingga pemberian probiotik yang ditantang (Probiotik+Salmonella) dengan kelompok P2
Salmonella mampu meningkatkan lebar vili (Probiotik). Hal ini menunjukkan pemberian
secara signifikan. Lebar vili pada kelompok probiotik tanpa Salmonella ataupun dengan
P3 (Salmonella) menunjukkan hasil yang Salmonella tidak menunjukkan perubahan
tidak signifikan dengan kelompok P4 yang nyata pada jarak antar vili jejenum.
(Kontrol). Hal ini berhubungan dengan Pada kelompok P1 (Probiotik+Salmonella)
kemampuan Salmonella dalam adhesi atau dengan kelompok P4 (Kontrol) tidak
melakukan perlekatan pada mukosa. menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal
Sehingga apabila Salmonella telah ini menunjukkan pemberian probiotik dengan
melakukan perlekatan dengan baik, Salmonella tidak menghasilkan perubahan
Salmonella akan menghasilkan cytolethal yang nyata pada jarak antar vili jejenum.
distending toxins yang kemudian Jarak antar vili pada kelompok P3
mempengaruhi morfologi dari vili usus. Pada (Salmonella) menunjukkan adanya
penelitian ini didapati pada penambahan perbedaan yang signifikan dengan kelompok
Salmonella tidak berbeda nyata dengan P1 (Probiotik+Salmonella), kelompok P2
kelompok kontrol yang dapat diakibatkan (Probiotik), dan kelompok P4 (Kontrol). Hal
kurangnya kemampuan Salmonella dalam ini dipengaruhi oleh kemampuan Salmonella
melekat di usus sehingga menghasilkan dalam mendenaturasi protein pada membran
sel sehingga mengakibatkan deskuamasi sel
epitel usus dan meningkatkan jarak antar vili jarak antar vili dapat diamati pada Gambar
secara signifikan (Handoko, dkk., 2015). 3.
Hasil pengukuran histomorfometri
jejenum meliputi panjang vili, lebar vili dan
Gambar 3. Pengukuran Panjang, Lebar dan Jarak Antar Vili Jejenum (Perbesaran 400x).
Keterangan: (A) Kelompok P1 (Probiotik + Salmonella), (B) Kelompok P2 (Probiotik), (C)
Kelompok P3 (Salmonella), (D) Kelompok P4 (Kontrol).
Keterangan :
: Panjang vili :Jarak antar vili
: Lebar vili
diberikan Salmonella. Hal ini membuktikan
Kelompok P1 dengan pemberian berkurangnya kerusakan yang diakibatkan
probiotik dan ditantang Salmonella oleh Salmonella. Perlakuan pemberian
menunjukkan histomorfometri lebih baik bila probiotik mampu dalam mengurangi
dibandingkan dengan kelompok P3 hanya kerusakan yang diakibatkan Salmonella
dengan menstimulasi imunitas humoral dan
seluler. Stimulasi imunitas melalui semakin banyak asam lemak rantai pendek
peningkatkan populasi dan proliferasi yang dihasilkan akan menstimulasi
limfosit, mempertahankan sitokin pro- perbanyakan sel epitel usus (Izzuddiyn, dkk.,
inflamasi IFN-γ, TNF-α, dan peningkatan IL- 2018). Adanya peningkatan panjang dan
12, IL-10, Imunoglobulin IgA, IgE IgG, IgM. lebar vili akan memperluas daerah absorbsi
Bakteri asam laktat yang dihasilkan oleh makanan dan nutrisi, sehingga akan
probiotik melakukan perlekatan pada epitel meningkatkan kinerja usus dalam mencerna
usus untuk menstimulasi aktivitas makrofag, makanan (Matur and Eraslan, 2012). Jarak
aktivasi fagositosis, dan kolonisasi dari antar vili pada pemberian probiotik menurun
Salmonella sp. Sehingga mampu hal ini dipengaruhi oleh pertambahan jumlah
mempertahankan mekanisme perlindungan vili sehingga densitasnya menjadi lebih
vili terhadap Salmonella sp. dengan menjaga padat. Menurut Hartono (2016), probiotik
respon imun (Gupta, et al., 2018; Astawan, memiliki kemampuan dalam peningkatan
dkk., 2011). Probiotik di usus memiliki jumlah vili dengan menstimulasi
kemampuan dalam mengurangi perkembang- perbanyakan epitel usus untuk memperbaiki
biakan Salmonella sp. dengan melakukan performa dalam penyerapan nutrisi.
adhesi pada sel epitel untuk berkompetisi Kelompok P3 dengan pemberian
dengan Salmonella sp. dan menghasilkan hanya Salmonella menunjukkan adanya
senyawa antimikroba bakteriosin yang penurunan panjang vili dan lebar vili
memiliki interaksi terhadap membran sel dibanding kelompok P4 (Kontrol). Menurut
Salmonella sp. sehingga mampu Na Dong (2019), infeksi yang diakibatkan
mendenaturasi protein pada membran sel. oleh Salmonella sp. akan mengakibatkan
Probiotik menghasilkan produk asam laktat panjang vili dan lebar vili lebih pendek secara
untuk menurunkan pH sehingga signifikan dibanding kelompok tanpa infeksi
pertumbuhan Salmonella sp. terganggu Salmonella dikarenakan Salmonella akan
(Castillo, et al., 2011; Adetoye, et al., 2018). memicu terjadinya inflamasi sehingga terjadi
Berdasarkan dari hasil analisis degenerasi epitel dan kerusakan epitel vili
histomorfometri jejenum yang ditunjukkan yang mengakibatkan penurunan panjang dan
pada Tabel 2. kelompok P2 pemberian lebar vili. Penurunan tinggi vili dan lebar vili
probiotik menunjukkan hasil yang lebih baik akan mempengaruhi kemampuan usus dalam
bila dibandingkan dengan kelompok P4 mencerna dan menyerap makanan.
(kontrol). Panjang vili dan lebar vili Peningkatan jarak antar vili pada kelompok
pada kelompok P2 (Probiotik) mengalami P3 dipengaruhi oleh deskuamasi sel epitel
peningkatan. Hal ini dipengaruhi oleh yang mengakibatkan pelepasan epitel yang
peningkatan asam lemak rantai pendek. menempel pada membrana basalis sehingga
Bakteri probiotik memiliki kemampuan jarak antar vili terlihat lebar. Gambaran
dalam menghasilkan asam lemak rantai inflamasi yang diakibatkan oleh Salmonella
pendek dari proses fermentasi. Asam lemak akan menunjukkan ruang antar vili dan jarak
rantai pendek merupakan komponen antar vili menjadi lebih lebar karena adanya
penyusun dari sel epitel usus sehingga
kerusakan pada lapisan mukosa (Handoko, DAFTAR PUSTAKA
dkk., 2015).
Abdel-Daim, A., Hassouna, N., Hafez, M.,
Berdasarkan dari pemaparan diatas
Ashor, M.S.A, and Aboulwafa, M.M.
dapat disimpulkan, kelompok P2 (Probiotik)
2013. Antagonistic Activity of
menunjukkan hasil histomorfometri yang
Lactobacillus Isolates against
lebih baik yaitu adanya peningkatan panjang
Salmonella typhi In Vitro.
vili, lebar vili dan penurunan jarak antar vili
http://dx.doi.org/10.1155/2013/6806
dibandingkan perlakuan tanpa pemberian
05. [13 August 2013].
probiotik P4 (Kontrol). Sehingga pemberian
Adetoye, A., E. Pinloche., B. A. Adeniyi, and
probiotik dinilai efektif dalam meningkatkan
F. A. Ayeni. 2018. Characterization
performa penyerapan nutrisi dengan
and Anti-Salmonella Activities of
memperbaiki struktur vili usus. Pada
Lactic Acid Bacteria Isolated From
kelompok P3 (Salmonella) menunjukkan
Cattle Faeces.
hasil histomorfometri dengan penurunan
https://bmcmicrobiol.biomedcentral.c
panjang vili, lebar vili dan peningkatan jarak
om/articles/10.1186/s12866-018-
antar vili. Hal ini menunjukkan adanya
1248-y. [30 August 2018].
kerusakan dan penurunan kemampuan vili
Amaliah, Z. Z. N., S. Bahri, dan P. Amelia.
dalam menyerap nutrisi. Sehingga pada
2018. Isolasi dan Karakterisasi
kelompok P1 (Probiotik + Salmonella) selain
Bakteri Asam Laktat dari Limbah
menghasilkan histomorfometri yang jauh
Cair Rendaman Kacang Kedelai.
lebih baik dibuktikan mampu dalam
Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 5 (1) :
mengurangi kerusakan vili akibat dari
253–257.
patogen Salmonella.
Apriliyani, N. I., M. A. Djaelani, dan S. Tana.
4. KESIMPULAN 2018. Profil Histologi Duodenum
Berbagai Itik Lokal di Kabupaten
Berdasarkan dari hasil dan analisis Semarang. Jurnal Bioma : Berkala
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Ilmiah Biologi, 18 (2) : 144-150.
pemberian probiotik dan ditantang Aristyawan, A. D., N. E. Sugijanto, dan
Salmonella dapat meningkatkan jumlah Suciati, S. 2018. Potensi Antibakteri
bakteri asam laktat jejenum mencit tetapi dari Ekstrak Etanol Spons Agelas
tidak secara signifikan (p>0,05) bila Cavernosa. Jurnal Farmasi dan Ilmu
dibandingkan kelompok kontrol. Kemudian, Kefarmasian Indonesia, 4 (1) : 39-44.
pemberian probiotik dan ditantang Astawan, M., T. Wresdiyati., I. I. Arief, dan
Salmonella pada gambaran histomorfometri D. Febiyanti. 2011. Potensi Bakteri
mampu meningkatkan lebar vili secara Asam Laktat Probiotik Indigenus
signifikan (p<0,05). Akan tetapi tidak Sebagai Antidiare dan
meningkatkan panjang vili dan menurunkan Imunomodulator. Jurnal Teknologi
jarak antar vili secara signifikan (p>0,05) bila dan Industri Pangan, 22 (1) : 11-16.
dibandingkan kelompok kontrol.
Bacha, W. J. 2012. Color Atlas of Colonization. Journal PLOS ONE, 6
Veterinary Histology. Wiley- (5) : 1-11.
Blackwell. Inggris. 164-167. Fitriani, F., H. Husmimi, dan M. Akmal.
Castillo, N.A., G. Perdigón and A. M. de 2018. Aplikasi Metode Emersi
LeBlanc. 2011. Oral administration Fiksatif Berbeda Terhadap Morfologi
of a probiotic Lactobacillus Histologi Testis dan Epididimis
modulates cytokine production and Kambing Lokal (Capra Sp.). Jurnal
TLR expression improving the Agripet, 18 (1) : 24–29.
immune response against Salmonella Gupta, R., K. Jeevaratnam., and A. Fatima.
enterica serovar Typhimurium 2018. Lactic Acid Bacteria: Probiotic
infection in mice. Characteristic, Selection Criteria,
http://www.biomedcentral.com/1471 And Its Role In Human Health.
-2180/11/177. [3 August 2011]. Journal of Emerging Tecnologies and
Darmawan, Alfian. 2017. Indentifikasi Innovatife Research, 5 (10) : 411-424.
Salmonella sp pada Daging Ayam Gut, A. M., T. Vasiljevic., T. Yeager, and O.
Broiler di Pasar Tradisional Kota N. Donkor. 2018. Salmonella
Makassar [Skripsi]. Fakultas infection – Prevention And Treatment
Kedokteran Hewan. Universitas by Antibiotics and Probiotic Yeasts:
Hasanuddin. A Review. Microbiology Society, 164
Dewi, A. K. 2013. Isolasi, Identifikasi dan : 1327–1344.
Uji Sensitivitas Staphylococcus Handoko, T., Aulanni'am., D. A. Oktavianie.
Aureus Terhadap Amoxicillin dari 2015. Pengaruh Terapi Ekstrak
Sampel Susu Kambing Peranakan Etanol Akar Seledri (Apium
Ettawa (Pe) Penderita Mastitis Di groveolens) terhadap Aktifitas
Wilayah Girimulyo, Kulonprogo. Protease dan Gambaran
Jurnal Sains Veteriner, 31 (2) : 138- Histopatologi Jejunum Tikus (Rattus
150. norvegicus) Model IBD
Ersawati, N., N. N. W. Susari, dan N. L. E. (Inflammatory Bowel Disease) Hasil
Setiasih. 2018. Berat Organ Usus Induksi Indometasin [Tesis]. Fakultas
Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Peternakan. Universitas Brawijaya.
Pasca Penambahan Tepung Daun Hartono, E. F., N. Iriyanti, dan S.
Kelor (Moringa Oleifera) pada Suhermiyati. 2016. Efek Penggunaan
Pakan. Indonesia Medicus Veterinus, Sinbiotik Terhadap Kondisi
7 (3) : 278-284. Miklofora dan Histologi Usus Ayam
Ferreira, R. B. R., N. Gill., B. P. Willing., L. Sentul Jantan. Jurnal Agripet, 16 (2) :
C. M. Antunes., S. L. Russell., M. A. 97-105.
Croxen, and B. B. Finlay. 2011. The Higgins, J. P., A. D. Wolfenden., S. N.
Intestinal Microbiota Plays A Role In Henderson., A. T. Rodriguez., J. L.
Salmonella-Induced Colitis Vicente., B. M. Hargis, and G. Tellez.
Independent of Pathogen 2010. Effect of Lactic Acid Bacteria
Probiotic Culture Treatment Timing Sp. Pada Cilok Di Sekolah Dasar Di
on Salmonella Enteritidis in Neonatal Denpasar. E-Jurnal Medika, 6 (5) :
Broilers. Poultry Science Association, 36-41.
89 : 243–247. Nugroho, R. A. 2018. Mengenal Mencit
Hussein, E. O. S., S. H. Ahmed., A. M. Sebagai Hewan Laboratorium.
Abudabos., M. R. Aljumaah., M. M. Mulawarman University Press.
Alkhlulaifi., M. A. Nassan., G. M. Samarinda. 43-47.
Suliman., M. A. E. Naiel and A. A. Warna Silikon RTV Sebagai Bahan
Swelum. 2020. Effect of Antibiotic, Protesa Maksilofasial Ekstraoral.
Phytobiotic and Probiotic Jurnal Kedokteran Gigi, 4 (2) : 163-
Supplementation on Growth, Blood 168.
Indices and Intestine Health in Pundir, R. K. 2013. Probiotic Potential Of
Broiler Chicks Challenged with Lactic Acid Bacteria Isolated From
Clostridium perfringens. Food Samples: An In Vitro Study.
doi:10.3390/ani10030507. [18 March Journal Of Applied Pharmaceutical
2020]. Science, 3 (3) : 85-93.
Joni, L. S., dan M. Abrar. 2018. Sambar Salehizadeh, M., M. H. Modarressi., S. N.
(Cervus Unicolor) di Taman Rusa Mousavi, and Maryam T. E. 2020.
Aceh Besar. Jurnal JIMVET, 2 (1) : Evaluation of lactic acid bacteria
77-85. isolated from poultry feces as
Kusuma, I. G. E., A. A. G. Arjana, dan I. K. potential probiotic and its in vitro
Berata. 2012. Pemberian Efektif competitive activity against
Microorganism (Em4®) Terhadap Salmonella typhimurium. Veterinary
Gambaran Histopatologi Hati Tikus Research Forum, 11 (1) 67 – 75.
Putih (Rattus Norvegicus) Betina. Widodo, T. S., B. Sulistiyanto, dan C.
Indonesia Medicus Veterinus, 1 (5) : S.Utama. 2015. Jumlah Bakteri Asam
582-595. Laktat (BAL) dalam Digesta Usus
Matur, E. and E. Eraslan. 2012. The Impact Halus dan Sekum Ayam Broiler yang
of Probiotics on the Gastrointestinal Diberi Pakan Ceceran Pabrik Pakan
Physiology. doi: 10.5772/34067. [12 yang Difermentasi. Jurnal Agripet, 15
April 2012]. (2) : 98-103.
Mulaw, G., D. Muleta., A. Tesfaye, and T. Wijayanti, E. D. dan T. Ardyati. 2012. Uji
Sisay. 2020. Protective Effect Of Potensi Perlekatan Bakteri Asam
Potential Probiotic Strains From Laktat Isolat TLA-15 dan TLA-20
Fermented Ethiopian Food Against pada Sel Epitel Usus Tikus (Rattus
Salmonella Typhimurium Dt104 In Norvegicus). Jurnal Farmasi dan
Micehttps://doi.org/10.1155/2020/75 Ilmu Kesehatan, 1 (2) : 1-6.
23629. [14 April 2020]. Wiryawan, K. G. dan M. Sriasih. 2012.
Murti, N. I. K. 2017. Prevalensi Salmonella Penampilan Ayam Pedaging yang
Diberi Probiotik (Em-4) Sebagai
Pengganti Antibiotik. Majalah Ilmiah
Peternakan, 8 (2) : 1-10.
Wresdiyati, T., S. R. Laila., Y. Setiorini., I. I.
Arief, dan M. Astawan. 2013.
Probiotik Indigenus Meningkatkan
Profil Kesehatan Usus Halus. Jurnal
MKB, 45 (2) : 78-85.