Anda di halaman 1dari 2

Pembubaran atas CV dapat dilanjutkan oleh seorang atau lebih, baik atas kekuatan

perjanjian pendiriannya maupun bilamana diizinkan secara tegas oleh bekas sekutu yang
namanya terdapat dalam persekutuan. Namun apabila hal itu ditentang oleh ahli warisnya, maka
para ahli waris harus membuktikannya dengan suatu akta otentik dan mendaftarkannya serta
mengumumkannya dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia. Ketentuan ini tidak
berlaku bilamana sekutu mengundurkan diri sebagai sekutu komplementer menjadi sekutu
komanditer. Pembubaran sebuah CV baik dengan persetujuan, pelepasan diri, penghentian, dan
sebagainya, menurut ketentuan Pasal 31 KUHD harus dinyatakan dengan akta otentik serta
dilakukan pendaftaran dan pengumuman dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia.

Apabila prosedur pembubaran tersebut dilalaikan oleh para sekutu dari CV yang
dibubarkan tersebut, maka pembubaran tersebut dianggap tidak ada dan CV dianggap masih
berdiri dan tetap terikat hubungan dengan pihak ketiga.Dengan kata lain, apabila terjadi
pelepasan atas salah seorang sekutu baik dikarenakan berhenti, mengundurkan diri, tidak
memenuhi ketentuan sebagai sekutu baik disebabkan oleh sanksi pidana maupun ditaruh
dibawah pengampuan dan meninggal dunia dalam hal tidak ada sekutu lain yang mengambil alih
bagiannya, maka persekutuan dapat bubar.

Pada pembubaran CV ini, para sekutu yang tadinya bertindak dan memiliki hak
mengurus harus membereskan urusan-urusan bekas persekutuan tersebut, kecuali bilamana
dalam perjanjiannya ditentukan lain. Selain itu ada pula kemungkinan seluruh sekutu aktif
mengangkat seorang pengurus lain dengan pemungutan suara dengan suara terbanyak dalam
rangka pemberesan tersebut. Bilamana pemungutan suara tidak menemukan penyelesaian, maka
dibutuhkan penetapan dari Pengadilan Negeri domisili dimana CV tersebut berdiri guna
mengambil keputusan sedemikian yang menurut pendapatnya paling layak untuk kepentingan
CV yang dibubarkan.

Bilamana keadaan kas CV yang dibubarkan tidak mencukupi untuk membayar utang-
utang yang telah dapat ditagih, maka mereka yang bertugas untuk membereskan keperluan
tersebut dapat menagih uang yang menurut bagiannya masing-masing. Terhadap uang yang
selama pemberesan dapat dikeluarkan dari kas CV, maka hal itu harus dibagikan sementara.
Setiap pembubaran CV memerlukan pemberesan, baik mengenai keuntungan maupun kerugian.
Pemberesan keuntungan dan kerugian dilakukan menurut ketentuan dalam anggaran dasar.
Apabila dalam anggaran dasar tidak ditentukan, berlakulah ketentuan Pasal 1633 sampai dengan
1635 KUHPerdata.

Apabila pemberesan selesai dilakukan masih ada sisa sejumlah uang, sisa uang tersebut
dibagikan kepada semua sekutu menurut perbandingan pemasukan (inbreng) masing-masing.
Jika setelah pemberesan terdapat kekurangan (kerugian), maka penyelesaian atas kerugian
tersebut juga dilakukan menurut perbandingan pemasukan masing-masing.

Setelah pemberesan dan pembagian tersebut dilakukan, bilamana dalam hal tidak ada perjanjian
yang menentukan lain, maka buku-buku dan surat-surat yang dulu menjadi milik persekutuan
yang dibubarkan tersebut tetap ada pada sekutu yang terpilih dengan suara terbanyak atau pun
yang ditunjuk oleh Pengadilan Negeri setempat karena tidak berhasilnya pemungutan suara
dilakukan. Hal ini dilakukan dengan tidak mengurangi kebebasan dari para sekutu atau penerima
hak untuk melihatnya.

Anda mungkin juga menyukai