Anda di halaman 1dari 4

Hubungan Hukum Antara Sekutu Firma

Setiap sekutu mempunyai hak dan kewajiban terhadap persekutuan. Hak dan tanggung jawab
sekutu firma:

1. Setiap anggota berhak untuk melakukan pengumuman dan bertindak keluar atas nama
firma;

2. Perjanjian yang dibuat oleh seorang anggota, juga mengikat anggota lainnya;

3. Segala sesuatu yang diperoleh oleh seorang anggota menjadi harta firma; dan

4. Tiap-tiap anggota secara tanggung menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya


atas perikatan firma yang disebut dengan tanggung jawab solider.

Hubungan hukum antara sekutu-sekutu dalam firma meliputi ketentuan-ketentuan berikut ini :

1. Semua sekutu memutuskan dan menetapkan dalam akta sekutu yang di tunjuk sebgai
pengurus firma

2. Semua sekutu berhak melihat atau mengontrol pembukuan firma

3. Semua sekutu memberikan persetujuan jika persekutuan firma menambah sekutu baru

4. Penggantian kedudukan sekutu dapat diperkenankan jika diatur dalam akta pendirian

5. Seorang sekutu dapat menggugat persekutuan firma apabila ia berposisi sebagai kreditur
firma dan pemenuhannya disediakan dari kas persekutuan firma.

Hubungan Hukum Antara Sekutu Firma Dengan Pihak Ketiga

Hubungan hukum antara sekutu firma dengan pihak ketiga meliputi ketentuan :

1. Sekutu yang telah keluar secara sah masih dapat dituntut oleh pihak ketiga atas dasar
perjanjian yang belum dibereskan pembayarannya.

2. Setiap sekutu berwenang mengadakan perikatan dengan pihak ketiga bagi kepentingan
persekutuan, kecuali jika sekutu itu dikeluarkan dari kewenangan itu.

3. Setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi atas semua perikatan persekutuan firma,
meskipun di buat oleh sekutu lain, termasuk juga perikatan karena perbuatan melawan
hukum.

4. Apabila seorang sekutu menolak penagihan dengan alasan persekutuan firma tidak ada
karena tidak ada akta pendirian, maka pihak ketiga itu dapat membuktikan adanya
persekutuan firma dengan segala macam alat pembuktian.
Tanggung jawab para sekutu terhadap pihak ketiga tidak di laksanakan secara langsung,
artinya segala hutang persekutuan firma dipenuhi terlebih dahulu dari kas persekutuan firma.
Apabila kas tidak mencukupi, maka kekayaan pribadi masing-masing sekutu
dipertanggungjawabkan sampai hutang terpenuhi semua.

Hubungan Hukum dan Tanggung Jawab

Sekutu yang ditunjuk atau diberi kuasa untuk menjalankan tugas pengurus ditentukan
dalam anggaran dasar (akta pendirian firma). Jika belum ditentukan, pengurus harus
ditentukandalam aka tersendiri dan didaftarkan di kepaniteraan pengadilan negri setempat serta
diumumkan dalam Tambahan Berita Negara. Hal ini penting supaya pihak ketiga dapat
mengetahui siapa yang menjadi pengurus yang berhubungan dngannya.

Dalam anggaran dasar atau akta penetapan pengurus ditentukan juga bahwa pengurus
berhak bertindak keluar atas nama firma (Pasal 17 KUHD). Jika tidak ada ketentuan, setiap
sekutu dapat mewakili firma yang mengikat juga para sekutu lain sepanjang mengenai perbuatan
bagi kepentingan firma (Pasal 18 KUHD). Akan tetapi, kekuasaan tertinggi dalam firma ada di
tanggan semua sekutu. Mereka memutuskan segala masalah dengan musyawarah berdasarkan
ketentuan yang ditetapkan dalam anggaran dasar firma.

Hubungan hukum ke dalam (internal) antara sesame sekutu firma meliputi butir-butir yang
ditentukan berikut ini:

1. Semua sekutu memutus dan menetapkan dalam anggaran dasar sekutu yang ditunjuk
sebagai pengurus firma;

2. Semua sekutu berhak melihat atau mengontrol pembukuan firma (Pasal 12 KUHD);

3. Semua sekutu memberikan persetujuan jika firma menambah sekutu baru (Pasal 1641
KUHPer); dan

4. Penggantian kedudukan sekutu dapat diperkenankan jika diatur dalam anggaran


dasar;Seorang sekutu dapat menggugat firma apabila ia berposisi sebagai kreditor firma
dan pemenuhannya disediakan dari kas firma.

Hubungan hukum keluar (eksternal) antara sekutu firma dan pihak ketiga meliputi butir-butir
yang ditentukan berikut ini:

1. Sekutu yang sudah keluar secara sah masih dapat dituntut oleh pihak ketiga atas dasar
perjanjian yang belum dilunasi pembayarannya (Arrest Hoog gerechtshof20 februari
1930);
2. Setiap sekutu wenang mengadakan perikatan dengan pihak ketiga bagi kepentingan
firma, kecuali jika sekutu itu dikeluarkan dari kewenangannya (pasal 17 KUHD);

3. Setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi atas semua perikatan firma, yang dibuat
oleh sekutu lain, termasuk juga perikatan karena melawan hukum (Pasal 18 KUHD); dan

4. Apabila seorang sekutu menolak penagihan dengan alasan firma tidak ada karena tidak
ada akta pendirian, pihak ketiga itu dapat membuktikan adanya firma dengan segala
macam alat pembuktian (Pasal 22 KUHD).

Menurut van Ophuijsen (1936), seorang notaries di Batavia, tanggung jawab para sekutu
terhadap pihak ketiga tidak dilaksanakan secara langsung, artinya segala utang firma dipenuhi
lebih dahulu dari uang kas firma. Apabila uang kas tidak mencukupi, barulah diberlakukan pasal
18 KUHD bahwa kekayaan pribadi masing-masing sekutu dipertanggungjawabkan sampai utang
terpenuhi semuanya. Demikianlah hasil penelitian yang dilakukan oleh van Ophuijsen terhadap
praktik firma. 

Hubungan Internal CV

Oleh karena CV adalah persekutuan, dan KUHD tidak mengatur aspek hubungan internal
CV, maka berdasarkan kekuatan pasal 15 jo pasal 1 KUHD berlakulah Ad CV dan pasal 1618
sampai dengan pasal 1641 KUHPerdata. Pasal 15 KUHD menegaskan bahwa terhadap bentuk –
bentuk usaha yang diatur di dalam KUHD berlaku baginya secara berturut – turut: (1) AD
perusahaan yang bersangkutan, (2) KUHD, dan (3) KUHPerdata. Sedangkan pasal 1 KUHD
menyatakan bahwa KUHPerdata berlaku juga bagi hal –  hal yang diatur di dalam KUHD
sepanjang KUHD itu sendiri tidak mengatur secara menyimpang dari KUHPerdata.

Sebagaimana halnya Firma, aspek hukum internal CV meliputi: (a) masalah pemasukan (inberg),
(b) pengangkatan dan pemberhentian pengurus, (c) pembagian laba rugi, (d) rapat para sekutu, €
kemungkinan perubahan AD CV, (f) kemungkinan keluar masuknya sekutu CV, dan lain – lain.
Terhadap semua hal ini berlakulah AD CV dan KUHPerdata.

Hubungan Eksternal CV dengan pihak ketiga

Hubungan eksternal CV dengan Firma hampir sama yaitu: Siapa yang berhak mewakili
CV melakukan perbuatan hukum dan siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan atau
pelunasan kewajiban – kewajiban CV pada pihak ketiga.

      Pengurus (manajemen) CV terdapat pada pasal 17, 20 dan 21 KUHD. Apabila strukturnya
terdiri atas lebih dari satu anggota sekutu komplementer maka pada pihak ketiga persekutuan
dianggab Firma.

Perbedaan persekutuan Firma dengan CV dan PT dengan CV:


Meski sebenarnya CV peraturanya berada dalam Firma akan tetapi ada perbedaan dan
perbedaanya adalah:

1.      Syarat pembentukan Firma ada dalam KUHD tapi CV tidak jelas diatur.

2.      CV ada jenis sekutu sedang dalam Firma hanya saru sekutu.

3.      Pada firma adalah tanggung jawab tergantung pribadi untuk keseluruhan, sedangkan untuk
persekutuan komanditer tergantung siapa sekutunya.

4.      Pailitinya firma memperngaruhi semuanya sedangkan CV tidak mempengaruhi semuanya.

Perbedaan PT dengan CV

Persero komplementer sebagai para anggota pengurus bertanggung jawab untuk


semuanya terhadap utang - utang persekutuan, jadi selama berjalannya perseroan sampai
berakhirnya penyelesaian setelah pemecahannya. Pada PT dikenal pula pertanggung jawaban
sepenuhnya bagi para pengurus (direksi) ialah mengenai sekedar perbuatannya  yang mereka
lakukan pada masa sebelum pendaftaran akta pendirian, serta pengesahannya dan
pengumumannya yang seperti diharuskan oleh pasal 8 ayat (2) KUHD. Berlainan dengan
anggota pengurus perseroan komanditer.

Anda mungkin juga menyukai