KETERTIBAN UMUM
A. IDENTITAS MATA KULIAH
Mata Kuliah ini membahas tentang HATAH INTERN dan HATAH EXTERN
(Hukum Perdata Internasional), beserta dengan masing-masing kasus dan
penyelesainnya baik dalam maupun HATAH INTERN maupun Hukum Perdata
Internasional (HPI) / HATAH EXTERN.
6. CAPAIAN PEMBELAJARAN :
B. KATA PENGANTAR
Mata Kuliah HATAH ini pembagiannya terdiri atas HATAH INTERN yang
berlaku secara intern dilingkungan hukum di Indonesia beserta contoh-contoh
kasusnya dan HATAH EXTERN atau lebih dikenal sebagai Hukum Perdata
Internaisonal (HPI) beserta contoh-contoh kasus-kasusnya dan HPI ini sebenarnya
merupakan hukum nasionalnya masing-masing Negara karena adanya titik pertalian
antara hukum nasionalnya masing-masing warga Negara ( ) dinamakan HPI. Semoga
mahasiswa dapat memahami Mata Kuliah Hukum Antar Tata Hukum ini.
Terima Kasih
Tangerang Selatan
Penyusun
C. DAFTAR ISI
b. Kata Pengantar
c. Daftar Isi
a) Tujuan Pembelajaran
b) Uraian Materi
c) Latihan Soal/Tugas
d) Daftar Pustaka
PERTEMUAN 14
KETERTIBAN UMUM
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai ketertiban umum dalam perkara yang
berkaitan dengan HPI, sehingga mahasiswa mampu:
1. Memahami konsep ketertiban umum dalam HPI.
2. perkara-perkara yang berkaitan dengan HPI tetapi perkara tersebut tidak dapat di
selesaikan karena berkaitan dengan ketertiban umum suatu negara.
B. URAIAN MATERI
1. PENGERTIAN
Persoalan ketertiban umum (public order) pemberlakuan kaidah-kaidah hukum
yang bersifat memaksa (mandatory laws), dan persoalan pengakuan atas hak-hak
yang diperoleh (vested rights) adalah beberapa dari persoalan pokok HPI,
khususnya berkaitan dengan pertanyaan tentang sejauh mana suatu forum harus
mengakui atau dapat mengesampingkan sistem hukum, kaidah hukum asing, atau
hak-hak dan kewajiban-kewajiban hukum asing. Artinya, ke tiga masalah itu
dapat dianggap sebagai pendekatan-pendekatan yang berbeda terhadap persoalan
yang sama dalam HPI, yaitu persoalan sejauh mana sebuah pengadilan
yang sama dalam HPI, yaitu persoalan sejauh mana sebuah pengadilan
berkewajiban untuk memerhatikan, menaati, dan mengakui keberlakuan
suatu hukum asing sebagai akibat dari adanya unsur-unsur asing dalam suatu
perkara.
Perbedaan diantara ketiga masalah tersebut sebenarnya hanya terletak pada tujuan
yang hendak dicapai karena teori tentang ketertiban umum berupaya membentuk
Landas bijak bagi Hakim untuk mengesampingkan berlakunya hukum/kaidah
hukum asing di dalam perkara HPI yang seharusnya tunduk pada suatu sistem
hukum asing. Sementara asas-asas dalam pemberlakuan mandatory laws
dilakukan untuk membatasi hukum asingyang tetap akan diberlakukan.
sedangkan teori tentang hak-hak diperoleh hendak memberikan Landas bijak bagi
forum untuk mengakui berlakunya kaidah-kaidah atau hak-hak yang terbit
berdasarkan hukum asing.
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Menurut saudara sejauh mana suatu forum harus mengakui atau mengesampingkan
suatu sistem hukum asing dalam hubungannya dengan ketertiban umum?
2. Apa yang saudara pahami tentang konsep ketertiban umum dalam pelaksanaan
kasus-kasus yang berkaitan dengan HPI?
3. Bagaimana menurut pendapat saudara fungsi negatif dan positifnya dalam
memberlakukan konsep ketertiban umum dalam hubungannya dengan
perkembangan HPI?
D. DAFTAR PUSTAKA
SetoHardjowahono.Dasar-
dasarHukumPerdataInternasional.EdisiKelima.CitraAdityaBukti,Bandung.2013.