1706047883
Berita
Pelaku yang diduga seorang diri menggasak dua HP Samsung serta uang tunai Rp
1 Juta milik korban, D (27).
"Korban di rumah seorang diri, karena kedua orangtuanya sedang ibadah haji,"
kata Johan, Kamis. Menurutnya dari laporan korban, peristiwa itu terjadi saat
korban tengah tidur di kamarnya dengan lampu mati.
"Korban tiba-tiba terbangun karena kaget dan sudah ada pelaku di dekatnya
sambil memegang pisau. Lalu pelaku mengancam membunuh korban jika
berteriak," katanya, Kamis (24/8/2017).
Dibawah ancaman pelaku yang menghunuskan pisau, korban lalu diikat kedua
tangannya. Kemudian pelaku memperkosa korban.
"Setelah itu pelaku mengambil barang berharga dan uang tunai milik korban,"
katanya.
Ada dua HP samsung dan uang tunai Rp 1 Juta, yang digasak pelaku. Usai
menggasak barang berharga korban, pelaku kabur.
Dari hasil pemeriksaan kata Johan, pelaku diketahui masuk ke rumah korban
melalui pintu depan dengan cara mencongkelnya. Lewat pintu itu pulalah, pelaku
kabur usai merampok dan memperkosa korban.
"Hasil pemeriksaan sementara, diduga pelakunya satu orang. Namun masih kami
dalami dan kembangkan lagi," kata Johan.
1
Menurut Johan, saat ini korban masih menjalani visum di Rs Polri Kramatjati
untuk memastikan adanya kekerasan seksual atau pemerkosaan yang dialami
korban. Hasil visum akan diketahui paling lambat tiga hari.1
Merdeka.com - Polisi sudah menangkap Baihazi alias Boy (34), pencuri dan
pemerkosa DPR (27), karyawati sebuah BUMN yang tinggal di Perum Jati
Residence, Cilodong, Depok. Pelaku mengaku awalnya hanya ingin mengambil
harta korban. Namun hasrat birahinya timbul setelah melihat DPR tertidur di
kamarnya.
"Pelaku melihat ada seorang perempuan yang sedang tidur tanpa menggunakan
baju hanya menggunakan celana saja," kata Kasat Reskrim Polresta Depok
Kompol Putu Kholis Aryana , Rabu (30/8).
Lebih lanjut dikatakan Putu, dari pengakuan Boy awalnya pelaku mendatangi
rumah korban dengan maksud akan melakukan pencurian. Setelah sampai di
rumah korban kemudian pelaku mencongkel pintu rumah.
"Dia menggunakan obeng minus, setelah pintu berhasil dibuka selanjutnya pelaku
masuk," paparnya.
Tanpa waktu lama, pelaku langsung mengambil uang yang berada di ruang tamu.
Saat pelaku menuju kamar, pelaku melihat ada seorang perempuan yang sedang
tidur tanpa menggunakan baju.
"Kemudian pelaku mengambil pisau di atas kulkas dan menuju kamar kemudian
membekap mulut korban dan mengancam korban agar tidak berisik," tukasnya.
Pelaku mengikat korban dan langsung memperkosa. Setelah itu pelaku mengambil
dua buah ponsel dan uang yang berada di dompet korban.
"Setelah itu dia melarikan diri ke daerah Cilebut. Dan saat ini sudah berhasil kami
amankan,"ujarnya. Saat ini pelaku dan barang bukti sudah diamankan di Polresta
Depok. Dia dijerat pasal 365 jo 285 tentang tindak pidana pencurian dengan
kekerasan dan atau pemerkosaan. "Informasi lainnya masih kami dalami,"
tutupnya. [ded]2
1
Karyawati BUMN Jadi Korban Perkosaan dan Perampokan Saat Ortunya Berangkat Haji,
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/08/25/karyawati-bumn-jadi-korban-perkosaan-
dan-perampokan-saat-ortunya-berangkat-haji, diakses pada tanggal 12 Mei 2018 pukul 15:22
2
Ini Kronologi Pencurian dan Pemerkosaan Karyawati BUMN di Depok,
https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-kronologi-pencurian-dan-pemerkosaan-karyawati-bumn-
di-depok.html, diakses pada tanggal 12 Mei 2018 pukul 15:29
2
I. Analisis Kasus
Dalam kasus ini, Boy dijerat dengan Pasal 363 (1) butir ke-5 tentang
Pencurian dan Pasal 285 tentang Pemerkosaan dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP) yang dirumuskan dengan cara menyebutkan unsur-unsur
yang terkandung di dalamnya dan menyebutkan kualifikasinya atau namanya.
Pasal 363 ayat 1 butir ke-5 KUHP: “Diancam dengan pidana penjara paling lama
tujuh tahun: Butir Ke-5: “Pencurian yang dilakukan oleh tersalah dengan masuk
ketempat kejahatan itu atau dapat mencapai barang untuk diambilnya, dengan
jalan membongkar, memecah atau memanjat atau dengan jalan memakai kunci
palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan, palsu.”4
Mengenai arti pencurian sendiri terdapat dalam Pasal 362 KUHP yang berbunyi:
“Barangsiapa mengambil sesuatu barang, yang sama sekali atau sebagian
termasuk kepunyaan orang lain, dengan maksud akan memiliki barang itu dengan
3
Maksud Tindak Pidana dalam Hukum Pidana Indonesia, https://www.dictio.id/t/apa-yang-
dimaksud-dengan-tindak-pidana-dalam-hukum-pidana-indonesia/12364, diakses pada tanggal 12
Mei 2018 pukul 16:15
4
Soesilo, R. 1991. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pidana Serta Komentar-Komentarnya
Lengkap Pasal Demi Pasal. Bogor: Politeia. Hal 251.
3
melawan hak, dihukum, karena pencurian, dengan hukum penjara selama-
lamanya lima tahun atau denda sebanyak-banyaknya Rp900.5
1. Barangsiapa
Unsur ini adalah unsur subyektif yaitu subyek hukum sebagai pengemban
hak dan kewajiban. Dalam pasal ini, kata barangsiapa menunjuk kepada manusia
yang tidak memiliki dasar pembenar dan dasar pemaaf sehingga si pelaku dapat
mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pelaku tindak pidana di atas adalah
Boy.
2. Mengambil barang
3. Melawan hukum
Pada kasus ini, pelaku Boy mengambil barang milik DPR dengan masuk
kedalam rumah korban dengan cara membobol atau membongkar paksa pintu
rumah korban menggunakan obeng minus.
5
Soesilo, R. 1991. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pidana Serta Komentar-Komentarnya
Lengkap Pasal Demi Pasal. Bogor: Politeia. Hal 249.
4
1. Barangsiapa
Barangsiapa yang dimaksud dalam pasal ini adalah subjek hukum dari
tindak pidana yang dapat dimintai pertanggungjawaban atas apa yang
diperbuatnya yaitu Boy
Dalam kasus pencurian dan pemerkosaan ini kita dapat menggunakan teori
locus delicti atau tempat terjadinya perkara dan tempus delicti atau waktu
terjadinya perkara, yaitu teori perbuatan fisik (de leer van de lichamelijke daad).
Teori ini merujuk kepada tempat dimana dan kapan pelaku melakukan tindak
pidana tersebut. Boy melakukan tindak pidana yaitu pencurian dan pemerkosaan
di Kawasan Perumahan Jatiraya di Sukamaju, Cilodong, Kota Depok, pada Kamis
(24/8/2017) dinihari sekitar pukul 01.00. Berdasarkan Teori Locus Delicti dan
Tempus Delicti maka Boy dapat dikenakan hukum pidana yang berlaku di
Indonesia yaitu Hukum Indonesia dan Boy juga harus mempertanggungjawabkan
perbuatannya di hadapan Pengadilan Negeri Depok.
IV. Penyertaan
Dalam kasus ini, Boy melakukan tindakannya secara individu sehingga tidak ada
unsur penyertaan yang relevan dapat didakwakan.
6
ibid., hlm. 210
5
V. Dasar Pemberat Pidana
a) Umum
b) Khusus
Dalam kasus ini terdapat Dasar Pemberat Pidana dalam KUHP bagian
khusus yaitu Delik yang dikualifisir atau diperberat dengan pidana pokok
pencurian yang diatur dalam Pasal 362 KUHP yang diancam pidana paling lama
lima tahun penjara, namun disini Boy membobol rumah korban dengan obeng
sehingga memenuhi unsur kualifisirnya atau pemberatannya di Pasal 363 (1) butir
ke-5 KUHP yaitu pencurian dengan membobol rumah korban dan diancam pidana
penjara paling lama tujuh tahun penjara.
7
Kuliah dari Surastini Fitriasih, "Dasar Peringan dan Pemberat Tindak Pidana," tahun 2018 di
Fakultas Hukum Universitas Indonesia
6
VII. Gabungan Tindak Pidana
1. Concurcus Idealis
• Concurcus Idealis Homogenus, dimana satu perbuatan melanggar
satu peraturan pidana berkali-kali.
• Concurcus Idealis Heterogenus, dimana satu perbuatan melanggar
beberapa peraturan pidana
2. Concurcus Realis
• Concurcus Realis Homogenus, dimana beberapa perbuatan
melanggar satu peraturan pidana berkali-kali
• Concurcus Realis Heterogenus, dimana beberapa perbuatan
melanggar beberapa peraturan pidana.
3. Perbarengan Tindak Berlanjut
• Tindakan tersebut harus timbul dari niat yang jahat
• Masing-masing tindakan itu harus merupakan tindakan yang
sejenis
• Tenggang waktu antara masing-masing tindak pidana tidak terlalu
lama.
7
Dasar pemaaf (melawan hukum tetap ada dan kesalahan dihapuskan)
Boy sebagai pelaku tindak pidana yang melakukan seluruh tindak pidana
yaitu pencurian dan pemerkosaan. Tidak ada dasar pembenar maupun dasar
pemaaf yang dapat menghapus tindak pidananya. Para pelaku yang merupakan
orang yang berjiwa normal atau tidak cacat dalam tumbuhnya atau terganggu
karena penyakit, tidak dalam keadaan pengaruh daya paksa atau overmacht, tidak
dalam keadaan darurat atau noodtoestand, tidak dalam keadaan pembelaan
terpaksa atau noodweer, tidak dalam keadaan pembelaan terpaksa yang
melampaui batas atau, tidak melaksanakan ketentuan UU, dan tidak dalam
perintah jabatan. Oleh karena itu, pelaku adalah pribadi yang dewasa maka pelaku
dapat diancamkan sesuai dengan apa yang tertera di dalam KUHP.
Dalam kasus ini Boy merupakan pelaku tindak pidana terhadap korban
DPR terkait dengan delik pencurian dan pemerkosaan tidak dapat digugurkan
dakwaannya. Hak jaksa untuk melakukan penuntutan tetap dapat terlaksana
sehingga terdakwa wajib melaksanakan sanksi pidana yang telah diperbuatnya.
Seperti tidak adanya pengaduan pada delik-delik aduan, Ne bis in Idem (seseorang
tidak dapat dituntut untuk kedua kalinya berdasarkan suatu perbuatan apabila
untuk perbuatan tersebut telah ada putusan hakim yang telah berkekuatan hukum
tetap). Kemudian matinya tersangka/ terdakwa, daluwarsa/ verjaring, penyelesaian
di luar sidang, amnesti, serta abolisi tidak terpenuhi.
8
sesudah perbuatan dilakukan. Maka atas tindak pidana yang dilakukan Boy pada
tanggal 24 Agustus 2017 bisa dilakukan penuntutan yang terakhir pada tanggal 25
Agustus 2029.
Dalam KUHP
1. Matinya terdakwa/ terpidana (Pasal 83 KUHP)
Pencegahan (stuiting):
Penundaan (schorsing): 23
Jika dalam kasus ini terdapat putusan Hakim, maka tenggang daluwarsa
kewenangan menjalankan pidana sesuai dengan Pasal 85 ayat (1) KUHP mulai
berlaku pada esok harinya setelah putusan Hakim dapat dijalankan. Jika dalam
kasus ini, hakim memberikan putusan tetap pada 25 April 2018. Sehingga
tenggang daluwarsa menjalankan pidana adalah dimulai sejak tanggal 26 April
2018. Kejahatan ini termasuk dalam kategori “kejahatan lainnya” menurut Pasal
9
84 ayat (2) KUHP, yang tenggang daluwarsanya sama dengan tenggang daluwarsa
bagi penuntutan pidana ditambah sepertiga. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, sesuai dengan Pasal 78 ayat (1) ke-3, daluwarsa penuntutan pidana
dalam kasus ini adalah 12 tahun. Maka, daluwarsa kewenangan menjalankan
pidana adalah 12 tahun ditambah sepertiga, yakni, 16 tahun. Tenggang daluwarsa
kewenangan menjalankan pidana dalam kasus ini adalah sampai dengan tanggal
26 April 2034.
10
Daftar Pustaka
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/08/25/karyawati-bumn-jadi-
korban-perkosaan-dan-perampokan-saat-ortunya-berangkat-haji, diakses pada
tanggal 12 Mei 2018 pukul 15:22 WIB
https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-kronologi-pencurian-dan-pemerkosaan-
karyawati-bumn-di-depok.html, diakses pada tanggal 12 Mei 2018 pukul 15:29
WIB
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-tindak-pidana-dalam-hukum-
pidana-indonesia/12364, diakses pada tanggal 12 Mei 2018 pukul 16:15 WIB
Kuliah dari Surastini Fitriasih, "Dasar Peringan dan Pemberat Tindak Pidana,"
tahun 2018 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia
11