Setelah saya mencermati kasus yang ada maka dapat saya sampaikan posisi kasusnya yaitu sebagai berikut Bahwa pelaku Roy Chandra kaluku, pria 35 Tahun ini telah melakukan penikaman kepada korban yang diduga dipicu karena cek cok antara pelaku dan 2 korban. Sebelumnya, baik pelaku dan korban dalam kondisi mabuk karena menegak miras semalaman di sebuah café. Bahwa cek cok dipicu karena pelaku yang keluar dari dalam café karena merasa terganggu dengan 2 korban yang berteriak teriak dalam logad lokal Gorontalo yang tak terkendali lantaran mulai di kuasai miras. Bahwa pelaku yang merasa terganggu terhadap korban menanyakan terkait kelakuan korban yang berteriak-teriak, hal ini justru membuat korban tersingung. Kemudian mencaci maki pelaku, disusul salah satu korban yang melayangkan pukulan dari situlah penikaman terjadi. Terduga pelaku langsung mencabut badik yang dimiliki dan menusuk korban. Bahwa badik yang digunakan oleh pelaku berada di dalam celana pelaku dan penusukan beserta penikaman dengan spontan di lakukan oleh pelaku Bahwa pelaku melakukan tindak pidana pembunuhan dengan cara menusuk korban 1 di dada sebelah kiri sebanyak satu kali, setelah itu menikamnya di bagian dada secara berulang kali dan menusuk korban 2 di bagian leher. Bahwa luka tusuk yang di alami korban sangat parah sehingga nyawa kedua korban tak bisa tertolong lantaran tak ada kendaraan untuk membawa langsung ke RS, akibat kejadian tersebut kedua korban meninggal dunia di TKP dengan mengalami luka- luka. Bahwa sampai saat ini belum ada putusan hakim yang di berikan kepada sipelaku karena masih menunggu waktu untuk melayangkan berkas perkara ke pihak kejaksaan namun saat ini tersangka telah mendekam di rumah tahanan (rutan) polres Gorontalo. 2. Dasar Hukum Pasal 338 KUHP yang berbunyi, “Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.” 3. Analisa Hukum Bahwa berdasarkan kasus posisi diatas maka berikut analisa hukumnya. Bahwasannya Pasal yang dijadikan dasar analisis terhadap perkara a quo adalah Pasal 338 KUHP yang berbunyi, “Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.” Dimana bila dilakukan analisis berdasarkan unsur unsur pidananya adalah : Barang siapa Bahwa pelaku adalah subjek hukum naturlijk person yang dapat di pertanggung jawabkan yang Bernama Roy Chandra kaluku.
Sengaja merampas nyawa orang lain
Bahwa pelaku dengan sengaja melakukan penikaman dan penusukan kepada korban hingga akhirnya korban kehilangan nyawanya dengan cara, pelaku menggunakan badik yang berada di dalam celana pelaku lalu menusuk korban 1 di dada sebelah kiri sebanyak satu kali, setelah itu menikamnya di bagian dada secara berulang kali dan menusuk korban 2 di bagian leher. 4. Locus dan Tempus Terjadinya Perkara Bahwa Locus delictienya berada di café Limboto Gorontalo Bahwa Tempus delicti ( waktu peristiwa pidana) nya adalah pada Rabu, 12 Juli 2023 pukul 05.00 Wita. 5. Kesimpulan Dengan melihat peraturan perundang-undangan terkait serta kronologi peristiwa yang ada maka perbuatan Rasid yang telah merampas nyawa korban sudah memenuhi unsur-unsur pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 338 KUHP. Namun pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku termasuk pembunuhan biasa karena tidak direncanakan oleh pelaku, sebab dalam perkara korban sendiri yang terlebih dahulu menyerang pelaku dan pelaku ingin melindungi diri serta menyerang balik korban sehingga membuat korbas tewas di TKP.