LEGAL OPINION TENTANG KASUS PEROBAAN PEMBUNUHAN BERENCANA
A. Identifikasi Kasus Hukum
Adapun kronologis singkat kasus percobaan pembunuhan berencana dan pencemaran nama baik adalah: Tindak pidana percobaan pembunuhan berencana yang terjadi di desa Motilango Kec. Tibawa tepatnya di rumah anak korban dengan tersangka Asi Odji, warga desa Motilango Kec. Tibawa yang mengakibatkan korban luka parah. Penusukan ini terjadi sekitar pukul 22.00 WITA, sesaat sebelum korban kembali ke rumahnya, seperti biasa saat menjelang malam hari korban sering mampir ke rumah anaknya untuk menonton TV dengan Istrinya,. Korban yang bernama Hamsah Harun yang pada malam hari itu sedang menonton TV, dan pada malam bersamaan tersangka sudah mulai melirik-lirik korban di dalam rumah. Sebenarnya dia (tersangka) sudah menunggu di jalan yang biasa dilintasi korban, karena korban biasanya pulang dengan jalan kaki. Pada jam menuju pukul 21.30 Istri korban sudah mengajak pulang korban, dan berhubung yang ditonton belum selesai jadi Istrinya yang disuruh pulang terlebih dulu. Tinggalah korban sendiri di dalam rumah sedang menonton, sedangkan anak korban bersama suaminya sudah tidur. Karena mungkin tersangkah sudah menunggu lama dijalan dan korban belum terlihat olehnya, jadi dia sudah tidak sabar membunuh korban, untuk itu dia bergegas menuju rumah tempat kejadian, dengan membawah sebuah pisau yang sangat tajam, berhubung korban membelakangi pintu masuk jadi dia tidak mengetahui tersangka masuk dalam rumah tersebut, dan secara diam-diam mengayungkan pisaunya di bagian pinggang sebelah kanan korban, dan korban baru menyadarinya setelah pinggangnya berdarah dan langsung merampas pisau tersebut dan melemparnya jauh dan mencekik leher tersangka dan berteriak, kemudian anak-anaknya telah sadar dari tidur dan tetangga sudah bergoyong kerumah kejadian untuk melihat apa yang sedang terjadi. Saat itu tersangkah sudah tidak bisa apa-apa karena korban sudah mencekik lehernya dengan sangat, dan karena sudah banyak warga berkumpul, tersangka sudah dibawah ke kantor polisi dan korban dilarikan ke rumah sakit. Tersangkah telah merencanakan penusukan ini, sebenarnya dia berencana untuk membunuh korban tapi waktu tidak mengizinkan dan hanya mengakibatkan korban terluka parah. Dan sebelumnya juga dia telah mencemarkan nama baik korban dan mengfitnahnya ke semua orang, dia mengatakan korban menyukai Istrinya padahal tidak sedikitpun. Korban di rawat selama 1 bulan di rumah sakit Dunda Limboto, akibat luka parah yang besar dibagian pinggang. B. Invetarisasi Hukum 1. Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan berencana “Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.” 2. Pasal 53 tentang percobaan (1) Mencoba melakukan kejahatab dipidana, jika niat untuk itu telah ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan dan tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan semata- mata disebabkan karena kehendaknya sendiri (2) Maksimum pidana pokok terhadap kejahatan, dalam hal percobaan dikurangi sepertiga (3) Jika kejahatan diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, dijatuhkan pidana penjara paling lama lima belas tahun. (4) Pidana tambahan bagi percobaan sama dengan kejahatan selesai. 3. Pasal 338 tentang Kejahatan terhadap Nyawa “barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun. 4. Pasal 355 ayat 1 tentang Penganiayaan (1) Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun. 5. Pasal 351 ayat 1 dan 2 tentang penganiayaan (1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah, (2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun. 6. Pasal 2 ayat 1 UU Darurat no 12 Tahun 1951 tentang senjata tajam 7. Pasal 310 KUHP Penghinaan Pasal 310 ayat 1 “Barangsiapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang suapaya hal itu diketahui umum, diancam karena pencemaran dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda empat ribu lima ratus rupiah.” C. Analisa Hukum Berdasarkan pada kasus di atas saudara Asi Odji dijerat Pasal 351 ayat 2 KUHP, Pasal 340 jo pasal 53 KUHP subsider pasal 338 KUHP jo pasal 53 KUHP subsider pasal 351 ayat 2 jo pasal 53 KUHP dan Pasal 2 ayat 1 UU Darurat no 12 Tahun 1951 tentang senjata tajam. Penerapan pasal pidana berlapis tentang dugaan percobaan pembunuhan berencana dengan menggunakan senjata tajam yang mengakibatkan korban luka parah dengan ancaman 20 tahun penjara. Jadi pasal yang dijerat pada tersangka adalah pasal percobaan pembunuhan, dikenakan juga pasal pembunuhan dan pasal penganiayaan yang menyebabkan luka. Untuk itu saudara Asi Odji dikenaka pidana penjara terhadap percobaan pembunuhan berencana selama 20 tahun penjara. D. Kesimpulan Berdasarkan analasis isu hukum dan kronologis di atas maka dapat disimpulkan bahwa: Pelaku percobaan pembunuhan berencana (Asi Odji) dapat dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, namun karena pembunuhan tersebut gagal maka dapat dikenakan pasal berlapis, yakni pasal 351 ayat 2 KUHP, pasal 53 KUHP, 338 KUHP dan pasal 351 ayat 2 dan juga pasal 2 ayat 1 UUdrt no 12 tahun 1951 tentang penggunaan senjata tajam.