Anda di halaman 1dari 7

Percobaan Melakukan

Tindak Pidana
MUHAMMAD RAIHAN
2021330050034
KRONOLOGI KASUS
Alpin Andrian (AA) mulai menjalani sidang kasus dugaan penusukan
Syekh Ali Jaber. Alpin didakwa dengan pasal percobaan pembunuhan
berencana.
Persidangan digelar di PN Tanjung Karang, Lampung, Kamis
(19/11/2020). Perkara Alpin ini teregistrasi dengan nomor
1316/Pid.B/2020/PN Tjk.
"Dakwaan kesatu primair pidana dalam Pasal 340 KUHP jo Pasal 53
KUHPidana subsidair dalam Pasal 338 KUHP jo Pasal 53 KUHPidana
lebih subsidair Pasal 355 ayat (1) KUHPidana lebih subsidair lagi Pasal
351 ayat (2) KUHPidana. Lebih subsidair lagi Pasal 351 ayat (1)
KUHPidana dan kedua Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor
12 Tahun 1951 tentang Senjata Tajam," demikian isi dakwaan dilihat dari
situs SIPP PN Tanjung Karang.
PASAL YANG TERKAIT
Pasal 340 KUHP sendiri berbunyi:
Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain,
diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur
hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.
Sementara Pasal 53 KUHP berbunyi:
(1) Mencoba melakukan kejahatan dipidana, jika niat untuk itu telah ternyata dari adanya permulaan
pelaksanaan, dan tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan semata-mata disebabkan karena
kehendaknya sendiri.
(2) Maksimum pidana pokok terhadap kejahatan, dalam hal percobaan dikurangi sepertiga.
(3) Jika kejahatan diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, dijatuhkan pidana
penjara paling lama lima belas tahun.
(4) Pidana tambahan bagi percobaan sama dengan kejahatan selesai.
Sebelumnya, kasus dugaan penusukan yang dialami Syekh Ali Jaber terjadi pada 13 September 2020.
AA kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP)
diserahkan kepada pihak kejaksaan pada 14 September 2020.
AA dijerat Pasal 351 ayat 2 KUHP, Pasal 340 juncto Pasal 53 KUHP subsider Pasal 338
KUHP juncto Pasal 53 KUHP subsider Pasal 351 ayat 2 juncto Pasal 53 KUHP dan Pasal 2
ayat 1 UU Darurat 12/1951. Syekh Ali Jaber mengalami luka akibat penusukan itu.
"Penerapan pasal pidana berlapis tentang dugaan percobaan pembunuhan berencana
dengan menggunakan senjata tajam yang mengakibatkan korban luka-luka dengan
ancaman 20 tahun penjara atau hukuman mati," ujar Kabid Humas Polda Lampung,
Kombes Zahwani Pandra Arsyad.
Syekh Ali Jaber sendiri mengaku telah memaafkan pelaku. Dia mengatakan hal itu
dilakukan karena dirinya ingin mengikuti akhlak yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad
SAW.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai