Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH HUKUM PIDANA Dosen

pengampu:Radini.,SH.MH

PEMBUNUHAN ANAK DAN SUAMI TIRI DISUKABUMI

Oleh:
Nama :Yulmi Arsi
Nim :12020425082
Jurusan :hukum tata negara/semester II

UNIVERSITAS SULTAN SYARIF KASIM RIAU


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
TP 2021
A. Tindak pindana terhadap pembunuhan

 Tindak pidana pembunuhan atau kejahatan terhadap nyawa dalam KUHP secara garis besar
dikelompokkan menjadi 2(dua) golongan, yaitu pertama berdasarkan unsur kesalahannya,
kedua berdasarkan objeknya. Berdasarkan unsur kesalahannya tindak pidana pembunuhan
dibedakan menjadi 2(dua) macam, yaitu:

 1. Kejahatan terhadap nyawa yang dilakukan dengan sengaja (dolus misdrijven). Kejahatan ini
diatur dalam Buku Kedua Bab XIX KUHP Pasal 338 sampai dengan Pasal350.

 2. Kejahatan terhadap nyawa yang dilakukan dengan tidak sengaja (culpose misdrijven). Tindak
pidana ini diatur dalam Buku Kedua Bab XXI KUHP Pasal359.

 Berdasarkan objeknya/korban (kepentingan hukum yang dilindungi) kejahatan terhadap nyawa


dibedakan menjadi 3(macam), yaitu:
1. Kejahatan terhadap nyawa manusia pada umumnya, diatur pada Pasal 338, 339,
340, 344, dan 345KUHP.
2. Kejahatan terhadap nyawa bayi pada saat dilahirkan atau sesaat/tidak lama
setelah dilahirkan, perbuatan ini diatur dalam Pasal 341, 342, dan 343KUHP.
3. Kejahatan terhadap nyawa bayi yang masih ada dalam kandungan atau masih
berupa janin, dimuat dalam Pasal 346, 347, 348, dan 349 KUHP. Pada penelitian
ini penulis mengkategorikan tindak pidana pembunuhan atau kejahatan terhadap
nyawa menjadi 2(dua) macam, yaitu kejahatan terhadap nyawa yang dilakukan
dengan sengaja dan yang dilakukan tidak dengansengaja.
B. Kasus Pemunuhan Suami dan Anak Tiri di Sukabumi

ak Tiri di Sukabumi
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengungkap kronologis

istri bunuh suami dan anak tiri untuk menguasai harta.

Para pelaku pembunuhan, kata Argo, terlebih dulu meracuni korban Edi Chandra Purnama alias

Pupung Sadili dan anaknya M Adi Pradana sebelum membakar keduanya dalam mobil. Saat ini,

polisi telah menangkap empat orang pelaku pembunuhan yakni AK, istri korban, dan putranya,

KV, serta dua pembunuh bayaran, A dan S. Dua orang ini dibayar AK untuk membunuh Edi dan

Pradana.

"Tersangka A dan S ini memberikan racun kepada korban (Edi), diminum dengan harapan

langsung meninggal. Setelah lemas dia dicek, ternyata itu tidak bergerak dan dianggap sudah

meninggal," ujar Argo di kantornya, Selasa petang, 27 Agustus 2019.


B. Kasus Pemunuhan Suami dan Anak Tiri di Sukabumi

AK kemudian menyuruh anaknya K untuk memberi minuman keras kepada Pradana

hingga mabuk dan tidak sadarkan diri. Pradana kemudian dibekap dan diasumsikan telah

meninggal oleh pelaku.

"Jadi ibu (AK) dan anaknya (K) kemudian dengan A dan S terlibat dalam kegiatan

pembunuhan itu," kata Argo.K saat ini masih harus menjalani perawatan akibat luka

bakar di Rumah Sakit Pertamina. Dalam kasus istri bunuh suami dan anak tiri ini, AK

sudah ditahan di Polda Metro Jaya. A dan S, dua pembunuh bayaran yang sempat kabur

ke Lampung telah ditemukan dan dibawa ke Polda Metro pada Selasa petang, 27

Agustus 2019 .
C. Analis

 Berdasarkan kronologi kasus di atas saya akan mencoba memberikan


opini/pendapat terhadap perihal kasus tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa
kasus pembunuhan merupakan salah satu kasus kriminal yang berbahaya.Seperti
contoh di atas yang merupakan salah satu dari kejadian pembunuhan di
indonesia,menurut pendapat saya terhadap hukuman yang diberikan terhadap si
pelaku sudah cukup bagus.seperti dapat kita lihat berdasarkan unsur unsur
pembunuhan berencana berdasarkan Pasal 340 KUHP yakni barang siapa yang
sengaja dengan rencana terlebih dahulu yang mengakibatkan hilangnya nyawa
seseorang, kemudian pertanggung jawabannya dengan hukuman pidana mati
atau seumur hidup atau paling lama dua puluh tahun.
C. Analis

 Dan dalam kasus ini dapat kita lihat bahwa pembantu pembunuhan hanya
dijatuhi sanksi penjara karena dapat kita lihat bahwa dalam kuhp pembantu
kejahatan diatur dalam pasal 56 KUHP dan mengenai penjarahan pidana
terhadap pembantu kejahatan dikaitkan dalam pasal 57 KUHP dan
berdasarkan pada pasal tersebut penjatuhan pidana terhadap pembantu
kejahatan terhadap nyawa hanya sebatas sanksi pidana penjara yang sesuai
dengan waktu yang ditentukan Itulah sebabnya dalam kasus ini membantu
pembusukan hanya dijatuhi sanksi penjara.

Anda mungkin juga menyukai