Anda di halaman 1dari 3

Pelajar Pembunuh Begal di Malang Terancam Hukuman Seumur Hidup

TIMESINDONESIA, MALANG – Pelajar berinisial ZA (17) asal Kabupaten Malang yang


membunuh begal, terancam penjara seumur hidup. Sehingga mengancam proses pendidikan yang
dijalani. Saat sidang perdana di PN Kepanjen, Selasa, (14/1/2019), jaksa penuntut umum
menjerat ZA dengan pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.
Saat sidang perdana, ZA datang didampingi oleh ayah tirinya, Sudarto. Bersama dengan
pengacara Bakti Riza, ZA menjalani persidangan secara tertutup di ruang sidang tirta PN
Kepanjen. Sidang dimulai sekitar pukul 11:00 WIB.

Kuasa Hukum ZA, Bakti Riza menjelaskan, ada beberapa pasal yang menjadikan keberatan.
Karena dakwaan yang disampaikan tidak runtut, terkesan tidak jelas dan tidak sesuai fakta. "Ada
pasal yang kami kritisi. Klien kami didakwa pasal 340, 338, 351 dan UU darurat pasal 2 (1).
Kenapa tidak jelas, salah satu contoh klien kami dituduh melakukan pembunuhan berencana.
Sedangkan faktanya di lapangan, dia berboncengan dengan teman perempuannya lalu dicegat
oleh begal tersebut," ujar Bakti Reza.

Dia mengatakan, jaksa kurang mengurai secara jelas mengenai proses sebab akibat sehingga
terjadi proses pembelaan diri berujung meninggalnya pelaku begal. "Padahal dia (ZA)
melakukan itu karena unsur paksaan atau overmacht. Saat itu dia sudah menyerahkan harta
bendanya. Tapi si perampok meminta lebih dengan meminta keperawanan teman wanita ZA,"
bebernya.

Sedangkan untuk senjata tajam yang dibawa ZA kata dia, digunakan untuk pelajaran
keterampilan. "Dan itu sudah diakui oleh gurunya di sekolah. Jadi bukan dibawa untuk
direncanakan sebagai alat pembunuhan," tegasnya.

Langkah selanjutnya, dia berencana akan mendatangkan saksi ahli dari Universitas Brawijaya.
"Perlu adanya saksi ahli supaya tuntutan jaksa itu ternyata salah," imbuhnya. Sementara itu, ayah
tiri ZA, Sudarto berharap anaknya dapat dibebaskan dari segala tuntutan. Pria berusia 50 tahun
itu ingin perkara anaknya berakhir terbaik bagi anaknya. "Harapannya bisa bebas. Dia (ZA) di
rumah tetap beraktivitas seperti biasa, termasuk bisa bersekolah," harapnya.

Meski pelajar asal Kabupaten Malang ini tengah menjalani proses hukum, ZA tetap belajar di
sekolah seperti biasa, lantaran yang bersangkutan tidak dilakukan penahanan. Sedangkan
Pembimbing Kemasyarakatan Madya Bapas Malang, Indung Budiarto akan memberikan
rekomendasi supaya pelajar berusia 17 tahun ini dibina oleh lembaga dengan dititipkan di salah
satu pondok pesantren hingga lulus nanti. 
https://timesindonesia.co.id/read/news/247000/pelajar-pembunuh-begal-di-malang-
terancamhukuman-seumur-hidup

Fakta-Fakta Pelajar Membunuh Pelaku Begal di Malang


JAKARTA - ZA (17) seorang pelajar SMA di Malang sempat diancam hukuman seumur hidup,
setelah membunuh pelaku begal yang hendak memperkosa kekasihnya hingga mencoba
merampas sepeda motornya dan handphonenya.
Sehari setelah kejadian tersebut, polisi mengamankan ZA dan menetapkannya menjadi tersangka
atas dugaan penganiyaan hingga menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. Berikut Okezone
paparkan fakta selengkapnya:
1. Kronologi ZA membunuh pelaku Begal
Awalnya ZA (17) berboncengan dengan kekasihnya menggunakan sepeda motor di sekitar kebun
tebu Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang pada Minggu 8
September 2019 malam.
Kemudian muncul empat orang pria yang menghentikan laju motor ZA, dua orang begal
mendekati ZA dan dua orang lainnya mengawasi suasana sekitar. Keempat begal meminta
handphone dan sepeda motor ZA, tak hanya itu begal tersebut juga hendak memperkosa
kekasihnya.
ZA pun membela diri dengan mengeluarkan pisau yang telah ia gunakan untuk praktik di sekolah
dari dalam jok motornya. Kemudian ZA, menusukkan pisau ke dada salah satu begal bernama
Misnan hingga tewas.
2. 1 Orang Begal Tewas dan 3 Lainnya Kabur
Melihat rekannya tewas, ketiga pelaku lainnya melarikan diri dan meninggalkan jasad Misnan di
lokasi kejadian. Keesokkan harinya jasad Misnan ditemukan warga pada Senin 9 September
2019 siang.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, Misnan tewas karena tusukan pisau yang ZA
lakukan. Tak Lama ZA statsusnya dinaikkan sebagai tersangka.
"Sesuai undang-undang kalau ada yang dibunuh pasti ditetapkan tersangka, cuma tidak kami
tahan. Istilahnya dalam KUHP itu seseorang melakukan pembelaan diri, harkat atau orang lain
maka statusnya overmacht," ujar Kasat Reskrim Polres Malang AKP Adrian Wimbarda saat
ditemui Okezone, Selasa (11/9/2019).
3. ZA Terancam Hukuman Seumur Hidup
Sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Kepanjen dilakukan sejak Selasa 14 Januari 2020,ZA
datang dengan mengenakan seragam putih abu-abu, dan didampingi lima orang kuasa hukumnya
memasuki ruang Sidang Tirta Anak PN Kepanjen.
Berselang dua jam kemudian, koordinator kuasa hukum ZA, Bhakti Riza Hidayat menyebut bila
kliennya didakwa dengan Pasal 340 KUHP mengenai pembunuhan berencana, dengan ancaman
hukuman penjara seumur hidup.
Selain dua pasal tadi, Bhakti mengatakan, jika kliennya didakwa dengan Pasal 338 KUHP
tentang pembunuhan dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara dan Pasal 2 ayat 1 Undang-
Undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 mengenai kepemilikan senjata tajam tanpa izin.

4. Hukuman Seumur Hidup Dibantah oleh Jaksa


 
Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Malang memastikan tidak ada tuntutan hukuman seumur
hidup terhadap pelajar SMK asal Malang tersebut.
"Mengacu pada aturan yang berlaku pada peradilan anak-anak, saya luruskan bahwa dakwaan
seumur hidup terhadap ZA dipastikan tidak ada," ujar Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum)
Kejari Kabupaten Malang, Sobrani Binzar.
Sobrani hanya menyatakan, bahwa keempat pasal yang disangkakan kepada ZA tidak seluruhnya
diakumulasikan. Maka setengah hukuman yang kemungkinan dijatuhkan kepada ZA akan
berlaku jika yang bersangkutan terbukti bersalah di persidangan.
 
5. Jaksa Menuntut ZA dengan Pembinaan 1 Tahun
 
Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut pelajar berinisial ZA, yang membunuh begal, dengan
pembinaan selama satu tahun di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Darul Aitam di
Malang.
Jaksa Kristiawan mengatakan, ZA terbukti bersalah menyebabkan kematian Misnan, dalam
persidangan yang berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Kepanjen, Selasa 21 Januari 2020.
Koordinator Tim Kuasa Hukum ZA, Bhakti Reza Hidayat menyatakan bersyukur Pasal 340
mengenai Pembunuhan Berencana dan Pasal 338 tentang Pembunuhan tak terbukti.
https://news.okezone.com/read/2020/01/22/519/2156906/fakta-fakta-pelajar-membunuh-pelaku-
begal-di-malang?page=2

Anda mungkin juga menyukai