2. Tugas 2
Sementara korbannya adalah Redi Setyo (20) rekan satu pekerjaan, bahkan satu
kampung dengan tersangka.
Pelaku juga sering mendapat paido atau umpatan dari korban. Dari situlah pelaku
memendam rasa sakit hati dan nekat membunuh korban.
“Mereka sering main game bareng, sering gojlok-gojlokan (bercanda) nah si pelaku
ini memendam kemarahan dan akhirnya melakukan pembunuhan. Motif sakit hati
karena sering dihina atau diolok oleh korban,” ujar Leonardus sebagaimana
dilansir Beritajatim.com, Rabu (9/9/2020).
Leonardus mengatakan, bahwa keduanya merupakan teman satu pekerjaan bahkan
tinggal satu kamar di dalam mess.
3. Tugas 3
Analisis kedua kasus di atas sehingga dapat ketahui tindak pidana apa yang
terjadi dan penerapan pasalnya.
Dalam kasus diatas Kosasih bersama Febrian dan Hankook melakukan pencurian di Bank
Saudara. Pada saat menjalankan aksinya, seorang Satpam memergoki perbuatan mereka dan
segera menelpon polisi, kemudian Kosasih yang mengetahui hal tersebut membunuh satpam
tersebut dan melarikan diri. Sehingga Kosasih dapat dikenakan Pasal 339 KUHP. Pasal 339
KUHP sendiri menyebutkan “Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu
perbuatan pidana, yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah
pelaksanaannya, atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana
dalam hal tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan barang yang
diperolehnya secara melawan hukum, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau
selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.” Unsur dari pasal tersebut telah
terpenuhi oleh perbuatan yang dilakukan Kosasih. Unsur subjektifnya yaitu dengan maksud
atau dengan sengaja sedangkan unsur objektifnya yaitu menghilangkan nyawa orang lain
yang disertai atau diikuti tindak pidana lain dalam kasus diatas adalah pencurian untuk
memudahkan pelaksanaan atau kepergok (tertangkap tangan) untuk memastikan penguasaan
barang yang diperolehnya secara melawan hukum. Menurut Lamintang di dalam bukunya
menjelaskan pada pasal 339 KUHP terkait sisi subjektif kejahatan menjangkau lebih jauh dari
sisi objektifnya. Pasal 339 KUHP deliknya ada yang untuk memudahkan tindak pidana yang
akan, sedang, dan telah dilakukan. Kosasih dan Febrian hendak mencuri, untuk
mempermudah pencurian mereka membunuh agar mempermudah pencurian yang akan
dilakukan. Hal ini juga sependapat dengan pernyataan Soesilo yang menjelaskan, jika
pencurian dengan kekerasan itu berakibat mati orang, ancaman hukumannya diperberat.
Kematian disini bukan dimaksudkan oleh si pembuat: apabila, kematian itu dimaksud
(diniati) oleh si pembuat, maka ia dikenakan Pasal 339 KUHP (pembunuhan yang diikuti,
disertai, atau didahului oleh suatu perbuatan pidana). Jadi Kosasih dapat dikenakan pasal 339
KUHP berdasarkan fakta tersebut.
Pada kasus posisi tersebut Febrian dapat dikenakan pasal 363 ayat (1) ke-4 KUHP yang
menyatakan “Diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun, pencurian yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu.” Febrian melakukan tindakan
pencurian ini bersama dengan Kosasih dan Hankook, Oleh karena Febrian hanya mencuri,
tidak ikut membunuh, pencurian yang dilakukan 2 orang atau lebih yang bersekutu, yang
bekerjasama baik fisik maupun psikis yaitu saat Kosasih dan Febrian masuk ke dalam Bank
Saudara. Selain itu, Febrian tidak dapat juga dikenakan pasal 339 KUHP karena hanya
Kosasih saja yang membunuh satpam tersebut. Pasal 339 KUHP hanya dapat diterapkan pada
yang melakukan, jadi Febrian lebih ke pencurian nya saja.
Hankook dapat dikenakan pasal 363 ayat (1) ke 4 jo. pasal 56 ke-2 KUHP
Dalam kasus diatas Hankook berperan untuk memberi informasi tentang blueprint gedung
yang akan mereka tembus. Sehingga Hankook dapat dikatakan melakukan pencurian dengan
dua orang atau lebih atau bersekutu dalam kasus diatas yaitu bersama Febrian dan Kosasih.
Oleh karena itu, Hankook dapat dikenakan Pasal 363 ayat (1) ke-4 jo. Pasal 56 ke-2 KUHP
disebutkan bahwa “Dipidana sebagai pembantu (medeplichtige) sesuatu kejahatan : mereka
yang sengaja memberi kesempatan, sarana, atau keterangan untuk melakukan kejahatan.”
Hankook dapat dikategorikan sebagai mereka yang membantu memberi sarana atau
keterangan dengan cara memberi informasi tentang blueprint gedung yang akan ditembus
untuk melakukan pencurian tersebut.