Anda di halaman 1dari 2

Tugas.

3
Hukum Pidana / HKUM4203
Rahardinata Indra Permana
042999972

Pelaku pembunuhan Weni Tania (21), yang jasadnya ditemukan tertancap bambu sudah
ditahan di Mapolres Garut. Sebelum ditangkap polisi, DH (22), warga Cipicung, Kecamatan
Banyuresmi, Kabupaten Garut, sudah lebih dulu mendekam di sel tahanan Polsek Tarogong
Kidul. Kapolres Garut AKBP Adi Benny Cahyono mengatakan, DH, yang sehari-hari bekerja
sebagai buruh mendekam di sel tahanan Polsek Tarogong Kidul karena terlibat kasus
pencurian pada malam hari di wilayah Tarogong Kidul.
DH sebelumnya ditangkap di Tarogong Kidul, berdasarkan penyelidikan Satreskrim Polres
Garut dan Resmob Polda Jabar.
Pelaku berhasil diketahui 2x24 jam berdasarkan penyelidikan Satreskrim Polres Garut dan
Resmob Polda Jabar. Hasilnya mengarah ke DH yang diamankan hari Minggu di Tarogong
Kidul.
Dari pemeriksaan polisi diketahui, motif pembunuhan Weni Tania karena pelaku DH
terbakar api cemburu. Pemuda yang sehari-sehari bekerja sebagai buruh itu tak kuasa
menahan cemburu karena korban sering chatting dengan laki-laki lain lewat media sosial.
DH curiga kekasihnya telah berselingkuh. Kemudian pelaku berniat membunuh Weni
Tania.
 
Contoh soal dimodifikasi kembali dari sumber: https://jabar.inews.id/berita/
 
Berdasarkan contoh soal di atas, jelaskanlah termasuk ke dalam perbuatan apakah yang
dilakukan oleh pelaku? Kemukakan alasannya berdasarkan KUHP!
Berikan dasar hukum dan jelaskan maksimal ancaman pidana nya!

Jawaban:

Dalam kasus diatas merupakan peristiwa pembunuhan, ada 2 (dua) orang yang terlibat,
orang yang dengan sengaja mematikan atau menghilangkan nyawa disebut pembunuh
(pelaku), sedangkan orang yang dimatikan atau orang yang dihilangkan nyawanya disebut
sebagai pihak terbunuh (korban).

Pembunuhan termasuk ke dalam kejahatan terhadap nyawa orang lain. Pembunuhan


adalah kesengajaan menghilangkan nyawa orang lain. Untuk menghilangkan nyawa orang
lain itu, seseorang pelaku harus melakukan sesuatu atau suatu rangkaian tindakan yang
berakibat dengan meninggalnya orang lain dengan catatan bahwa opzet dari pelakunya
harus ditujukan pada akibat berupa meninggalnya orang lain tersebut.

Pembunuhan diatur dalam Pasal 338 KUHP, yang berbunyi sebagai berikut: “Barang siapa
dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana
penjara paling lama lima lima belas tahun”.

Berdasarkan Unsur-Unsur Tindak Pidana Pembunuhan, kasus diatas termasuk Unsur


Subjektif (Dengan Kesengajaan)
Dengan sengaja artinya bahwa perbuatan itu harus disengaja dan kesengajaan itu harus
timbul seketika itu juga, karena sengaja (opzet/dolus) yang dimaksud dalam Pasal 338
KUHP adalah perbuatan sengaja yang telah terbentuk tanpa direncanakan terlebih
dahulu. Sedangkan yang dimaksud sengaja dalam Pasal 340 KUHP adalah suatu perbuatan
yang disengaja untuk menghilangkan nyawa orang lain yang terbentuk dengan
direncanakan terlebih dahulu.

Menurut Ahli Sarjana Hukum yaitu Zainal, mengatakan ada 3 bentuk kesengajaan, sebagai
berikut: 

1. sengaja sebagai niat.


2. sengaja insaf akan kepastian, dan 
3. sengaja insaf akan kemungkinan
4. Unsur Objektif (Perbuatan Menghilangkan Nyawa)

Unsur pembunuhan yaitu menghilangkan, unsur ini juga diliputi oleh kesengajaan artinya
pelaku harus menghendaki dengan sengaja, dilakukannya tindakan menghilangkan
tersebut, dan ia pun harus mengetahui, bahwa tindakannya itu bertujuan menghilangkan
nyawa orang lain. Dari kasus diatas, pelaku DH dengan motif cemburu, berniat membunuh
Weni Tania. Yang artinya DH dengan sengaja dan berniat melakukan pembunuhan.

Dalam melakukan perbuatan menghilangkan nyawa orang lain terdapat 3 syarat yang
harus dipenuhi, yaitu:

1. Adanya wujud perbuatan


2. Adanya suatu kematian orang lain
3. Adanya hubungan sebab akibat (casual verband) antara perbuatan dan akibat kematian
orang lain.

Ancaman hukuman terhadap suatu kejahatan pembunuhan tercantum dalam Kitab


Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Di dalam KUHP, tindak pidana pembunuhan
merupakan suatu bentuk kejahatan yang serius. Hal ini dapat dilihat dari ancaman
hukuman bentuk tindak pidana pembunuhan dibawah ini: 

a. Pembunuhan sengaja, dalam bentuk umum atau pokok diatur dalam Pasal 338
KHUP: “Barang siapa sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena
pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun”. 
b. Pembunuhan berencana, diatur dalam Pasal 340 KUHP: “Barang siapa dan dengan
rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain diancam, karena pembunuhan
dengan rencana (moord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau
selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun” 

Sumber :
- BMP HKUM4203/Hukum Pidana
- jdih.mahkamahagung.go.id

Anda mungkin juga menyukai