Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PEMBUNUHAN TERHADAP BRIGADIR JOSUA


DAN ASPEK HUKUM LAINNYA

Disusun oleh ;
Bayu Jakkobus Simorangkir
A1011211197

FAKULTAS HUKUM
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembunuhan merupakan perampasan atau peghilangan nyawa seseorang

oleh orang lain yang mengakibatkan tidak berfungsinya seluruh fungsi vital anggota

badan karena berpisahnya roh dengan jasad korban.Pembunuhan merupakan

perbuatan tidak bisa di benarkan.

Tindak pidana pembunuhan merupakan suatu perbuatan yang dengan

sengaja maupun tidak, menghilangkan nyawa orang lain. Perbedaan caramelakukan

perbuatan tindak pidana pembunuhan ini terletak pada akibat hukum nya, ketika

perbuatan tindak pidana pembunuhan ini dilakukan dengan sengaja ataupun

direncanakan terlebi dahulu maka akibat hukum yaitu sanksi pidananya akan lebih

berat dibandingkan dengan tindak pidana pembunuhan yang dilakukan tanpa ada

unsur unsur pemberat yaitu direncanakan terlebi dahulu.

Pembunuhan berencana sesuai yang terdapat dalam Pasal 340 KUHP adalah

suatu pembunuhan biasa seperti Pasal 338 KUHP, akan tetapi dilakukan dengan

direncanakan terdahulu. Kejahatan ini disebut juga dengan pembunuhan yang

direncanakan lebih dahulu, boleh dikatakan ini suatu perbuatan biasa dalam pasal

338 KUHP akan tetapi dilakukan dengan direncanakan terlebih dahulu, antara

timbulnya maksud untuk membunuh dengan pelaksanaannya itu masih ada tempo

bagi pembuat untuk


3

dengan tenang memikirkan misalnya dengan cara bagaimanakah pembunuhan itu

akan dilakukan.

Perbedaan antara pembunuhan dan pembunuhan direncanakan yaitu kalau

pelaksanaan pembunuhan yang dimaksud Pasal 338 KUHP itu dilakukan seketika

pada waktu timbul niat, sedang pembunuhan berencana pelaksanan itu

ditangguhkan setelah niat itu timbul, untuk mengatur rencana, cara bagaimana

pembunuhan itu akan dilaksanakan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dilakukan suatu penelitian

yang lebih mendalam.Oleh karena itu masalah pokok dalam penelitian ini adalah

sebagaiberikut:

1. Apa faktor-faktor yang meyebabkan pelaku membunuh korban dengan

berencana?

2. Bagaimana pertimbangan hakim apakah tersangka pembunuhan berencana

akann mendapat vonis hukuman mati ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Faktor-Faktor yang meyebabkan pelaku membunuh

Korban

2. Untuk mengetahui pertimbangan hakim.


4

BAB 1I
2.1 PEMBAHASAN

Dalam beberapa kasus telah banyak terjadi pembunuhan baik itu

pembunuhan disengaja maupun tidak sengaja. Salah satu contoh adalah kasus

pembunuhan yang terjadi pada tahun 2022 di Duren Tiga,Jakarta Selatan,tepatnya

di rumah dinas Irjen Ferdi Sambo yang banyak menyita perhatian masyarakat

Indonesia. Pembunuhan yang berlangsung sangat sadis ini akhirnya menyimpan

banyak misteri apa sebenarnya motif pembunuhan tersebut.

Berita pertama kasus ini seolah olah Tembak menembak antara dua anggota

Polisi yaitu Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat dengan Bharada Richard

Eliezer Pudihang Lumiu.Yang skenario nya di buat oleh Irjen Ferdi

Sambo.Terdapat banyak kejanggalan dalam kasus ini.Seperti saat pengantaran

Jasad brigradir Novriansyah Yosua di Datangi banyak anggota Polisi.Namun, yang

membuat kejanggalan disini adalah mereka melarang keluarga untuk membuka peti

jenazah.Setelah akhirnya peti jenazah itu dibuta terdapat banyak kejanggalan di

tubuh Brigadir Yosua karena setelah di periksa seluruh tubuh nya sepertinya bukan

tembak menembak dikarenakan banyak luka sobek yang kemungkinan terjadi

bukan disebabkan oleh peluru pistol tetapi sepertinya merupakan dibunuh,dianiaya

bukan tembak menembak.Penyelidikan kasus ini cukup rumit dikarenakan cctv

yang menjadi salah satu kunci dalam mengetahui apa yang terjadi di katakan rusak

disambar petir.

Setelah beberapa minggu bahkan bulan kasus ini akhirnya terungkap dan

kejadian yang sebenarnya bukan tembak menembak seperti yang dikenariokan oleh

Irjen Ferdi Sambo melainkan Pembunuhan yang di dalangi oleh Irjen Ferdi

Sambo.Terdapat sebelas tersangka pembunuhan berencana yakni,Irjen Pol. Ferdy

Sambo, Bharada Richard Eliezer,Bripka Ricky Rizal,Kuat Ma’ruf dan Putri


5

Candrawathi.Dengan enam tersangka penghalangan penyidikan atau obstraction

of justice.Dalam kasus ini Tim Khusus polri telah menetapkan tersangka

yaitu,Brigjen Hendra Kurniawan, Kombes Agus Nurpatria, AKBP Arif Rahman Arifin,

Kompol Baiquni Wibowo,Kompol Chuck Putranto,dan AKP Irfan Widyanto.

Saat ini semua tersangka sudah di serahkan ke Pengadilam Negeri Jakarta

selatan dan sudah berjalan sidang pertama.

Hukum positif Indonesia mengatur pembunuhan berencana dalam pasal 340

dengan sanksi pidana maksimal hukuman mati. Pidana mati yang ditetapkan

undang-undang tidak terlepas dari pendapat sarjana hukum yang pro terhadap

pidana mati pada waktu itu. Alasan ditetapkannya hukuman mati pada saat itu

adalah sebagai berikut:11

1. Pidana mati menjamin bahwa penjahat tidak akan berkutik lagi. Masyarakat

tidak akan diganggu lagi pelaku sebab mayatnya telah dikuburkan sehingga tidak

perlu takut lagi terhadapa terpidana.

2. Pidana mati merupakan suatu alat represi yang kuat bagi pemerintah terutama

bagi pemerintah hindia belanda.

3. Dengan alat represi yang kuat ini kepentingan masyarakat dapat dijamin

sehingga dengan demikian ketentraman dan ketertiban hukum dapat dilindungi.

4. Alat represi yang kuat ini sekaligus berfungsi sebagai prevensi umum sehingga

dengan demikian diharapkan para calon penjahat dapat mengurungkan niat

mereka untuk melakuakan kejahatan.

Unsur objektif Dalam perbuatan menghilangkan nyawa (orang lain) terdapat

3 syarat yang harus dipenuhi, yaitu adanya wujud perbuatan, adanya suatukematian

(orang lain), Adanya hubungan sebab dan akibat (causal Verband) antaraperbuatan

dan akibat kematian (orang lain)


6

BAB III
3.1 PENUTUP

Setelah ditetapkannya ke sebelas tersangka dalam kasus pembunuhan


ini.Bharada Richard Eliezer yang menjadi tersangka pertama kini juga menjadi
Justice Collaborator.Sehinnga membuat terang dalam proses penyalidikan kasus ini.

3.2 KESIMPULAN

Pembunuhan berencana adalah suatu perbuatan yang dapat diancam dengan


pidana hukuman mati atau juga dengan acaman pidananya penjara seumur hidup dan
paling lama dua puluh tahun.

3.3 SARAN

Hukum di Indonesia sepertinya harus lebih di tegakkan agar jangan hanya


karna sebuah jabatan yang tinggi jadi takut untuk di tetapkan tersangka kalau memang
sudah jelas bersalah.Kedmudian untuk yang melanggar hukum agar di beri hukuman
yang setimpal tanpa pandang bulu sesuai dengan undang-undang yang telah ditetatpkan.

Anda mungkin juga menyukai