PPKN
Proposal Penelitian
Ivan Yudhistira
XII IPA 1
9
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………......I
BAB 1 : PENDAHULUAN…………………………………………………………………...1
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………......4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………………………...4
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………………………….4
BAB 2 : PENJELASAN………………………………………………………………………6
A. Penjelasan Kasus………………………………………………………………………6
B. Pasal Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang Berkaitan
dengan Kasus Pembunuhan Jeffrey Dahmer………………………………………..11
C. Analisis Kasus……………………………………………………………………….....14
BAB 3 : PENUTUP…………………………………………………………………………...15
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….15
B. Saran…………………………………………………………………………………...16
C. Dokumentasi Kasus…………………………………………………………………...16
D. Daftar Pustaka………………………………………………………………………...19
BAB I
PENDAHULUAN
I
A. Latar Belakang Masalah
Pembunuhan adalah tindakan ilegal dan kejahatan yang paling serius, di mana seseorang
secara sengaja menghilangkan nyawa orang lain. Tindakan ini melanggar hukum di hampir
semua masyarakat di seluruh dunia. Pembunuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara dan
memiliki motivasi yang beragam, termasuk dendam, kecemburuan, hasrat kekerasan, atau motif
finansial. Pembunuhan merupakan perbuatan keji dan biadab, serta melanggar nilai-nilai
kemanusiaan yang paling mendasar.
Tindak pidana pembunuhan merupakan suatu perbuatan yang dengan sengaja maupun
tidak, menghilangkan nyawa orang lain. Perbedaan cara melakukan perbuatan tindak pidana
pembunuhan ini terletak pada akibat hukumnya, ketika perbuatan tindak pidana pembunuhan ini
dilakukan dengan sengaja ataupun direncanakan terlebih dahulu maka akibat hukum yaitu sanksi
pidananya akan lebih berat dibandingkan dengan tindak pidana pembunuhan yang dilakukan
tanpa ada unsur-unsur pemberat yaitu direncanakan terlebih dahulu.
1. Pembunuhan dengan niat: Pembunuhan dengan niat terjadi ketika pelaku dengan sadar
dan sengaja merencanakan dan melaksanakan tindakan untuk membunuh orang lain.
Tindakan ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti menggunakan senjata, racun,
atau tindakan fisik lainnya dengan tujuan menghilangkan nyawa korban. Pembunuhan
dengan niat juga dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Pembunuhan dengan niat langsung: Pelaku dengan sengaja melakukan tindakan
untuk menghilangkan nyawa korban, seperti membunuh seseorang dengan senjata
atau tindakan fisik lainnya.
b. Pembunuhan dengan niat tidak langsung: Terjadi ketika pelaku melakukan
tindakan lain yang menyebabkan kematian seseorang, meskipun mungkin tidak
langsung bermaksud untuk membunuh. Contohnya, membakar rumah yang
terdapat orang di dalamnya yang akhirnya meninggal.
I
dalam situasi kecelakaan atau tindakan yang berbahaya. Meskipun tidak ada niat untuk
membunuh, tindakan tersebut dapat dianggap sebagai pembunuhan tidak sengaja dan bisa
dikenakan hukuman lebih ringan daripada pembunuhan dengan niat.
3. Pembunuhan berencana: Pembunuhan berencana terjadi ketika pelaku merencanakan
tindakan pembunuhan dengan matang sebelum melaksanakannya. Ini termasuk
perencanaan yang matang untuk membunuh seseorang dengan motif tertentu, seperti
dendam atau keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.
4. Pembunuhan berantai: Pembunuhan berantai terjadi ketika seseorang melakukan
serangkaian pembunuhan pada waktu yang berbeda. Pelaku pembunuhan berantai
biasanya memiliki pola dan motif tertentu dalam memilih korban mereka, yang berarti
serangkaian pembunuhan tersebut terhubung satu sama lain.
5. Pembunuhan massal: Pembunuhan massal terjadi ketika seseorang membunuh sejumlah
besar orang dalam satu peristiwa atau kejadian tertentu. Contoh pembunuhan massal
termasuk penembakan massal atau serangan teror yang menyebabkan banyak korban
tewas dalam waktu singkat.
6. Pembunuhan kontrak: Pembunuhan kontrak, juga dikenal sebagai pembunuhan bayaran,
terjadi ketika seseorang menyewa atau membayar orang lain untuk membunuh orang
tertentu. Motifnya bisa beragam, termasuk dendam, hasutan, atau untuk kepentingan
pribadi atau finansial.
Pembunuhan berencana sesuai Pasal 340 KUHP adalah suatu pembunuhan biasa seperti
Pasal 338 KUHP, akan tetapi dilakukan dengan direncanakan terlebih dahulu. Kejahatan ini
dinamakan pembunuhan dengan direncanakan lebih dahulu, boleh dikatakan ini suatu perbuatan
biasa dalam pasal 338 KUHP akan tetapi dilakukan dengan direncanakan terlebih dahulu, antara
timbulnya maksud untuk membunuh dengan pelaksanaannya itu masih terdapat tempo bagi
pembuat untuk dengan tenang memikirkan misalnya dengan cara bagaimanakah pembunuhan itu
akan dilakukan.1
1
R Soesilo. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Bogor: Politelia. 1995. Hlm 241.
Perbedaan antara pembunuhan dan pembunuhan berencana yaitu dalam pelaksanaan
pembunuhan yang dimaksud Pasal 338 KUHP itu dilakukan seketika pada saat timbulnya niat,
1
sedangkan dalam pembunuhan berencana pelaksanannya itu ditangguhkan setelah timbulnya
niat, untuk mengatur rencana, serta cara bagaimana pembunuhan itu akan dilaksanakan.
Dalam beberapa kasus telah banyak terjadi pembunuhan baik itu pembunuhan disengaja
maupun tidak sengaja. Salah satu contohnya adalah kasus pembunuhan yang terjadi pada tahun
1978 di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat yang dilakukan oleh seseorang bernama Jeffrey
Lionel Dahmer yang sempat menggemparkan tidak hanya di Amerika Serikat tetapi seluruh
dunia ikut terkejut mendengar kasus yang sangat menyeramkan tersebut.2
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka saya melakukan
penelitian dengan judul Monster: Menganalisis Misteri Pembunuhan Jeffrey Dahmer, Si
Pemangsa Berdarah Dingin.
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Jeffrey_Dahmer
3
https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20221013121145-220-860030/cerita-dan-riwayat-mengerikan-dari
milwaukee-monster-jeffrey-dahmer
B. Rumusan Masalah
1
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dilakukan suatu penelitian yang lebih
mendalam mengenai alur dari kasus pembunuhan Jeffrey Dahmer mulai dari awal pembunuhan
hingga nasibnya di akhir. Oleh karena itu masalah pokok dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui cara Jeffrey dahmer melakukan aksi pembunuhan, modus yang
digunakan, serta orang-orang yang menjadi korbannya.
2. Untuk mengetahui motif atau alasan yang melatarbelakangi Jeffrey Dahmer dalam
melakukan aksi pembunuhan dan perbuatan kriminalnya.
3. Untuk memperoleh data dan mengetahui tentang pasal-pasal dalam KUHP Indonesia
yang berkaitan dengan kasus pembunuhan Jeffrey Dahmer.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian berikut ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian terhadap kasus ini membantu para pembaca dalam memahami profil
dan karakteristik seorang pelaku pembunuhan berantai. Hal ini diharapkan dapat
membantu dalam mengidentifikasi dan menangani kasus serupa di masa depan,
serta memberikan informasi yang relevan dalam mencegah tindakan kejahatan
semacam ini.
b. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
dalam Hukum Pidana Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan tindak pidana
pembunuhan.
1
2. Manfaat Praktis
a. Kasus pembunuhan yang menarik perhatian publik seperti ini dapat digunakan
untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang masalah
kesehatan mental, gangguan psikologis, dan tindakan kekerasan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penjelasan Kasus
Kasus pembunuhan Jeffrey Dahmer adalah salah satu kisah kriminal paling mengerikan
dalam sejarah Amerika Serikat. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai kasus tersebut, dari
awal hingga akhir hidupnya:
Jeffrey Lionel Dahmer lahir pada 21 Mei 1960, di Milwaukee, Wisconsin, Amerika
Serikat. Sejak kecil, dia telah menunjukkan tanda-tanda perilaku aneh dan kesulitan dalam
bersosialisasi. Ketika menginjak remaja, dia mulai menarik perhatian dengan melakukan
tindakan kejam pada binatang, seperti membunuh hewan peliharaan dan menghancurkan
jasadnya.
Pada 18 Juni 1978, ketika Dahmer berusia 18 tahun, dia melakukan aksi pembunuhan
pertamanya. Korban pertamanya bernama Steven Hicks, seorang anak laki-laki berusia 18 tahun
yang ia temui di sebuah bar. Setelah menghabiskan malam bersama, Dahmer membunuh Hicks
dengan palu dan mengubur jasadnya di belakang rumahnya.
6
7
penenang untuk membuat mereka tidak sadar atau lemah, serta mengurangi kemampuan mereka
untuk melawan.
Setelah korban tidak sadarkan diri, Dahmer akan melaksanakan tindakan dan aksi
kriminal yang sadis pada mereka. Hal-hal yang ia lakukan pada korban adalah pemerkosaan
(beberapa korban diperkosa dalam keadaan sudah meninggal), mutilasi, dan kanibalisme. Dia
juga mempraktikkan nekrofilia (kelainan seksual yang membuat pengidapnya menikmati
berhubungan seksual dengan mayat) dengan menyimpan dan mengawetkan bagian tubuh korban
sebagai "trophies" setelah membunuh mereka atau sebagai simpanan yang akan ia konsumsi
nantinya. Dia menyembunyikan bagian-bagian tubuh tersebut di tempat-tempat tersembunyi di
dalam rumahnya.
Setelah menyelesaikan sekolahnya di Revere High School, Dahmer pindah ke Ohio untuk
sementara waktu. Di sana dia tetap melanjutkan aksi pembunuhannya dengan menculik dan
membunuh pria muda. Salah satu korban yang diakui Dahmer di Ohio adalah Steven Tuomi.
Setelah kembali ke Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat, pada tahun 1988, Dahmer
terus-menerus melaksanakan aksi pembunuhan. Dia mengakui bahwa dia telah melakukan
pembunuhan dan pemerkosaan terhadap 12 korban dari tahun 1988 sampai 1991. Tindakan
pembunuhannya meliputi pemutilasian dan penyiksaan tubuh korban, serta mempertahankan
bagian-bagian tubuh mereka sebagai pajangan dan bahkan memakan sebagian dari mereka.
8
Kasus ini terbongkar pada 22 Juli 1991, ketika seorang korban bernama Tracy Edwards
berhasil melarikan diri dari apartemen Dahmer. Edwards memberitahu polisi tentang serangkaian
kekejaman yang dilakukan oleh Dahmer. Polisi pun segera melakukan penggerebekan di
apartemen Dahmer dan kemudian menemukan bukti-bukti mengerikan di apartemennya,
termasuk potongan-potongan tubuh dan tengkorak manusia. Dia pun pada akhirnya ditangkap
dan menjadi tersangka atas aksi-aksi keji yang ia lakukan. Pada saat diinterogasi, Dahmer
mengakui seluruh tindakannya dan membongkar semua rahasia pembunuhannya kepada polisi
dengan jujur dan tidak memberikan kebohongan sama sekali. Dia memberi tahu identitas korban-
korban yang telah ia bunuh, serta memberikan informasi mengenai setiap lokasi tempat ia
melakukan pembunuhan.
Jeffrey Dahmer dihadapkan pada pengadilan pada awal tahun 1992. Pada 15 Februari
1992, dia dijatuhi hukuman 15 kali penjara seumur hidup dengan total kurungan selama 957
tahun tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat, ini merupakan jumlah maksimum setelah
negara bagian Wisconsin meniadakan hukuman mati pada tahun 1853. Pengadilan telah
memutuskan bahwa Dahmer waras dan bersalah atas tuduhan penculikan, pembunuhan
berencana dan berantai, pemerkosaan, mutilasi, serta kanibalisme pada 17 korbannya. Dia
kembali dijatuhi hukuman tambahan menjadi 16 kali penjara seumur hidup atas dakwaan
pembunuhan pertama atas kematian korban pertamanya yang bernama Steven Hicks yang terjadi
pada tahun 1978. Hukuman ini merupakan upaya untuk memastikan bahwa dia tidak akan pernah
bebas dan tidak bisa lagi menyakiti orang lain.
8. Akhir Kehidupannya
Pada tanggal 28 November 1994, Dahmer diserang oleh seorang narapidana di Columbia
Correctional Facility, Wisconsin dan meninggal sekitar satu jam kemudian akibat luka-luka yang
diderita. Pembunuhnya, Christopher Scarver, mengatakan bahwa alasan dia membunuh Dahmer
karena dia merasa marah dengan kejahatan yang dilakukan oleh Dahmer terhadap korbannya,
yang termasuk pembunuhan dan mutilasi mayat. Scarver juga mengatakan bahwa Dahmer sangat
9
membangga-banggakan aksinya tersebut di penjara yang membuat Scarver merasa jijik dan kesal
dan kemudian memutuskan untuk membunuh Jeffrey Dahmer pada saat sedang bekerja.
B. Pasal Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang Berkaitan dengan Kasus
Pembunuhan Jeffrey Dahmer
Dalam kasus pembunuhan Jeffrey Dahmer, ia telah melakukan berbagai tindakan
kriminal berat yaitu pembunuhan berencana dan berantai, pemutilasian, penculikan,
pemerkosaan dan pencabulan, serta pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Maka,
apabila menyangkut pada sistem hukum yang ada di Indonesia Jeffrey Dahmer akan dijerat
dengan pasal RKUHP yang berlapis-lapis serta hukuman yang sangat berat, yaitu sebagai
berikut:
C. Analisis Kasus
Menurut saya kasus Jeffrey Dahmer ini adalah kasus yang sangat fenomenal dan sangat
merugikan banyak orang terutama di wilayah Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Wilayah
yang menjadi terkenal akibat aksi pembunuhan berantai Jeffrey Dahmer yang dikenal di seluruh
dunia karena kesadisan dan kekejamannya yang mengerikan.
Pengadilan akhirnya memutuskan bahwa dia waras dan sadar saat melakukan tindakan-
tindakan tersebut dan menjatuhi hukuman 15 kali penjara seumur hidup dengan total kurungan
selama 957 tahun. Alasan karena ia tidak dijatuhi hukuman mati adalah karena negara bagian
Wisconsin telah meniadakan hukuman mati pada tahun 1853. Sahnya keputusan pengadilan
tersebut merupakan suatu kemenangan bagi seluruh masyarakat, terutama bagi para keluarga dan
orang-orang terdekat korban.
Selang 3 tahun sejak Dahmer dipidana, dia mengalami nasib yang sial baginya.
Christopher Scarver, seorang narapidana yang benci dan jijik dengan perilaku dan tindakan yang
15
telah Dahmer lakukan membuatnya memutuskan untuk membunuh Dahmer. Menurut beberapa
sumber mengatakan bahwa, terdapat sipir yang mendukung Scarver untuk membunuh Dahmer
dengan meninggalkan mereka berdua di suatu ruangan pada saat bekerja. Itulah mengapa Scarver
dapat membunuh Dahmer walaupun di penjara yang pengawasannya ketat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jeffrey Dahmer telah melakukan banyak tindakan kriminal berat yang sangat merugikan
banyak orang. Pembunuhan, pemutilasian, penculikan, pemerkosaan, dan pelecehan seksual
terhadap anak di bawah umur merupakan perilaku-perilaku kriminal tak termaafkan yang tidak
selayaknya bagi pelaku untuk dapat diampuni. Bahkan jika pelaku tidak waras pun, perilaku
tersebut bukanlah hal yang wajar.
Kasus pembunuhan Jeffrey Dahmer merupakan peristiwa yang sangat mengerikan dan
mimpi buruk bagi para keluarga korban. Selain menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana
seorang individu bisa melakukan tindakan kejahatan sedemikian menyeramkan, kasus ini juga
menyoroti pentingnya pemahaman dan deteksi dini terhadap perilaku kriminal dan gangguan
mental yang tidak diobati.
Kesimpulan dari proposal penelitian analisis kasus pembunuhan Jeffrey Dahmer ini
menyoroti kompleksitas kejahatan berantai dan pentingnya penanganan kasus semacam itu
secara efisien oleh lembaga penegak hukum. Penelitian ini juga memberikan kontribusi pada
pemahaman kita tentang motif dan psikologi di balik tindakan kriminal yang mengerikan.
Dengan mempelajari kasus-kasus seperti ini, masyarakat dan penegak hukum dapat lebih siap
untuk menghadapi dan mencegah kejahatan serupa di masa depan.
15
16
B. Saran
Setelah saya memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan kasus pembunuhan Jeffrey
Dahmer, selanjutnya saya akan memberikan saran sebagai berikut:
C. Dokumentasi Kasus
17
D. Daftar Pustaka
1) R Soesilo. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Bogor: Politelia. 1995. Hlm
241.
2) https://id.wikipedia.org/wiki/Jeffrey_Dahmer
3) https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20221013121145-220-860030/cerita-dan-
riwayat-mengerikan-dari-milwaukee-monster-jeffrey-dahmer
4) https://intisari.grid.id/read/033540444/17-korban-jeffrey-dahmer-begini-kehidupan-
mereka-saat-nyawanya-direnggut-pembunuh-berantai-paling-sadis?page=all
5) https://intisari.grid.id/read/033517636/cara-gila-jeffrey-dahmer-jadikan-korbannya-
menjadi-zombie-dengan-memasukan-hal-ini-ke-tengkoraknya?page=all
6) https://intisari.grid.id/read/033546119/bunuh-17-nyawa-terkuak-alasan-mengerikan-
jeffrey-dahmer-justru-bangga-jadi-pembunuh-berantai?page=all
7) https://intisari.grid.id/read/033527533/sama-sama-narapidana-mengapa-christopher-
scarver-membunuh-jeffrey-dahmer?page=all
8) https://intisari.grid.id/read/033525651/sesama-pembunuh-juga-dibuat-jijik-inikah-yang-
membuat-jeffrey-dahmer-dibunuh-di-penjara?page=all
20
9) https://www.idntimes.com/science/discovery/amelia-solekha/dijuluki-kanibal-milwaukee-
10-fakta-pembunuh-berantai-jeffrey-dahmer-c1c2?page=all
10) https://www.biography.com/crime/jeffrey-dahmer
11) https://www.womenshealthmag.com/life/a41311818/jeffrey-dahmer-victims-netflix-
documentary/
12) https://www.usatoday.com/story/news/nation/2022/09/29/jeffrey-dahmer-victims-photos-
killed/10458814002/
13) https://www.elle.com.au/culture/how-did-jeffrey-dahmer-die-27733
14) https://www.hukumonline.com/berita/a/pembunuhan-dan-pembunuhan-berencana-
lt62d68b0036f97/?page=1
15) https://news.detik.com/berita/d-6243687/pasal-pembunuhan-berencana-ini-isi-pasal-340-
kuhp
16) https://blog.justika.com/pidana-dan-laporan-polisi/pasal-pembunuhan/
17) https://www.hukumonline.com/klinik/a/penculikan-hingga-korban-meninggal-dunia-ini-
ancaman-pidananya-lt5f00adb5a4f5d/#!
18) https://tirto.id/isi-pasal-285-kuhp-tentang-pemerkosaan-hukuman-unsur-unsurnya-gvPs
19) https://tirto.id/isi-pasal-289-kuhp-tentang-pencabulan-dan-hukuman-bagi-pelaku-gwDu
20) https://nasional.kompas.com/read/2022/12/06/11092401/rkuhp-disahkan-hari-ini-tindak-
pidana-perkosaan-diatur-lebih-spesifik
21) https://lk2fhui.law.ui.ac.id/pelecehan-seksual-terhadap-anak-di-bawah-umur/
22) https://eprints.ums.ac.id/63327/3/BAB%20I.pdf
23) https://hotcore.info/babki/jeffrey-dahmer-crime-scene.html?
__cf_chl_tk=I3DinLDqFrTETwAb5lhse7tSSKqYOCOK7WerZXAZE34-1691440943-0-
gaNycGzNC5A
24) https://murderpedia.org/male.D/d/dahmer-jeffrey-apartment.htm