HUKUM PIDANA
Penegakan Hukum Terhadap Kasus Pembunhan Berencana
Dosen Pengampu :
OLEH
NAMA :
NIM :
Disusun Oleh :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BOJONEGORO
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Hukum Pidana tentang
Penegakan Hukum Terhadap Kasus Pembunuhan Berencana. Makalah ini telah kami susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang
Penegakan Hukum Terhadap Kasus Pembunuhan Berencana dan ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………..1.1
B. Rumusan Masalah………………………………………………1.2
C. Tujuan……………………………………………………………1.3
D. Manfaat…………………………………………………………..1.4
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian………………………………………………………...2.1
2. Unsur-Unsur Pembunuhan Berencana…………………………2.2
3. Analisis Kasus Pembuuhan Berencana…………………………2.3
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan……………………………………………………….3.1
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang akan dibahas maka tujuan penelitian ditentukan
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa saja factor-faktor yang menyebabkan pelaku membunuh korban
?
2. Untuk mengetahui penerapan hukum pidana terhadap pelaku tindak pidana pembunuhan
berencana ?
3. Untuk mengetahui Analisa putusan pengadilan dalam perkara tindak pidana pebunuhan
berencana ?
1.4 Manfaat
KRONOLOGI :
Pembunuhan sadis terhadap Febri Setiawan(20) mahasiswa Institut Global Mandiri
Palembang,Sumatera Selatan yang dibunuh oleh teman sekampusnya yang merupakan kakak
tingkat korban tersangkar Haidar(20).Seperti diketahui,Febri tewas dengan kondisi tubuh
dibakar disemak pinggir jalan di Desa Giri Mulyo,Kecamatan Belitang Jaya,Kabupaten OKU
Timur,Sumatera Selatan.
Rencana pembunuhan itu muncul Ketika Haidar yang menjadi pecandu narkoba ini hendak
membeli pil ekstasi di Kecamatan Tulung Selapan,Kabupaten OKI,Sumatera Selatan.Motifnya
adalah tersangka ingin mengambil alih mobil korban lalu menjualnya dan uang hasil
penjualannya untuk membeli pill inex.Tersangka mengaku,sebelumnya sempat menjalani
rehab di Palembang pada tahun 2021 atas penggunaan inex. Namun,ia ingin Kembali
menggunakan ekstasi lantaran adanya pesta dikawasan Tulung Selapan,Kbupaten
OKI,Sumatera Selatan.
Saat itu,Haidar (20) mengajak korban ke Kawasan Tanjung Senai,Kabupaten Ogan
Ilir,dengan menggunakan mobil honda brio milik korban.Sesampainya dilokasi korban
langsung dihabisi dengan senjata tajam jenis sangkur sampai akhirnya tewas.Senjata itu
dihujamkan ke bagian dada,perut,dan leher bagian belakang korban.Usai dibunuh,mayat
korban dibawa kerumah tersangka di Desa Tegal Rejo,Belitang,OKU Timur,Sumatera
Selatan.Jenazah itu dimasukkan ke bagasi mobil dan diparkir dirumah tersangka.Jenazah itu
dibiarkan didalam bagasi selama satu malam.Karena takut aksinya ketahuan akhirnya keesokan
harinya tersangka membawa jenazah korban lalu membakar tubuh korban dengan 2 liter bensin
dan membuangnya disemak pinggir jalan.Pada akhirnya jenazah ditemukan oleh Rufaili(44)
Kepala Desa Rejosari Jaya,Kecamatan Belitang.Saat mayat detemukan pihak berwajib
langsung melakukan penyelidikan,hasilnya mobil korban yang dikendarai pelaku terekam cctv
sehingga langsung dilakukan pengangkapan.Saat proses penangkapan berlangsung tersangka
melakukan perlawanan terhadap petugas sehingga ia dilumpuhkan dengan tembakan dikaki.
❖ Atas perbuatannya,Haidar(20) diancam dengan pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan
Berencana jo pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan pasal 365 KUHP tentang
pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati.
❖ Berdasarkan kasus pelaku termasuk melakukan tindak pidana pembunuhan berencana
(moord).Moord adalah salah satu jenis pembunuhan dimana memuat unsur yang
memberatkan ( qequalificeerde doodslag)yaitu berupa unsur perencanaan
(voorbedachteraad).Maka,pelaku dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang
pembunuhan berencana.
Pasal 340 KUHP : “Barangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas
nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau
penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun ."
1.Unsur Subjektif
• Dengan Sengaja
Unsur dengan sengaja disini dapat dilihat dari sisi pelaku Haidar,yang mana disitu
pelaku langsung menghabisi nyawa korban saat sampainya ditempat yang dituju
sebelumnya yaitu Kawasan Tanjung Semai,Kabupaten Ogan Ilir,Sumatera Selatan.
• Dan dengan rencana terlebih dahulu
Unsur dengan rencana terlebih dahulu disini dapat dilihat dari sisi pelaku Haidar, yang
mana mengajak korban ke Kawasan yang telah disebut diatas dengan menggunakan
mobil korban.Dan juga yang mana pelaku tentunya telah menyiapkan senjata tajam
nerupa sangkur yang digunakan pelaku untuk menghabisi korban.
2.Unsur Objektif
• Perbuatan menghilangkan nyawa
1. Unsur ini diisyaratkan adanya orang mati. Dimana yang mati adalah orang lain dan
bukan dirinya sendiri atau pelaku.
2. Pengertian orang lain adalah semua orang yang tidak termasuk dirinya senditi si
pelaku.
3. Dalam rumusan tindak pidana pasal 338 KUHP tidak ditentukan bagaimana cara
melakukan perbuatan pembunuhan tersebut,tidak ditentukan alat apa yang
digunakan tersebut,tetapi Undang-undang hanya menggariskan bahwa akibat dari
perbuatannya itu yakni menghilangkan jiwa orang lain atau matinya oranglain.
4. Kematian tersebut tidakperlu terjadi seketika itu atau sesegera itu,tetapi mungkin
kematian dapat timbul kemudian.
5. Untuk memenuhi unsur hilangnya jiwa atau matinya oranglain tersebut harus
sesuatu perbuatan,walaupun perbuatan itu kecil yang dapat mengakibatkan
hilangnya atau matinya oranglain.
• Obyeknya : Nyawa orang lain
Adapun kasus yang disebutkan diatas terdapat syarat-syarat yang merupakan perbuatan
menghilangkan nyawa oranglain yang harus dipenuhi:
1. Adanya wujud perbuatan
2. Adanya suatu kematian (orang lain)
3. Adanya hubungan sebab akibat (causal verband) antara perbuatan dan akiat kematian
(orang lain ).
Pembunuhan berencana terdiri dari pembunuhan dalam arti pasal 338 KUHP ditambah dengan
adanya unsur dengan rencanaterlebih dahulu mengandung 3 syarat/unsur yaitu :
1. Memutuskan kehendak dalam suasana tenang
2. Ada tersedia waktu yang cukup sejak timbulnya kehendak sampai dengan pelaksanaan.
3. Pelaksanaan kehendak (perbuatan)dalam suasana tenang.
Maka orang tersebut dapat dikenai pasal 340 KUHP,tentang pembunuhan
berencana,karena apabila terdapat tenggang waktu yang cukup lama sejak timbulnya
atau terbentuknya kehendak untuk membunuh dengan pelaksanaannya,dimana dalam
tenggang waktu yang cukup lama itu petindak dapat memikirkan tentang berbagai
hal,misalnya memikirkan apakah kehendaknya itu akan diwujudkan dalam
pelaksanaannya ataukah tidak,dengan cara apa kehendak itu akan diwujudkan.Maka
pembunuhan itu masuk kedalam pembunuhan berencana (pasal 340 KUHP ),dan bukan
lahi pembunuhan biasa.
3.1 Kesimpulan
Pembunuhan berencana ialah pembunuhan yang dilakukan oleh terdakwa dengan
direncanakan terlebih dahulu, misalnya, dengan berunding dengan orang lain atau setelah
memikirkan siasat-siasat yang akan dipakai untuk melaksanakan niat jahatnya itu dengan
sedalam-dalamnya terlebih dahulu, sebelum tindakan yang kejam itu dimulainya.
Pembunuhan berencana merupakan suatu tindak pidana kejahatan.
Pembunuhan berencana muncul dikarenakan oleh faktor-faktor antara lain yaitu :
Apabila salah satu unsur diatas terpenuhi maka seseorang dapat ditetapkan sebagai
pelaku tindak pidana pembunuhan berencana. Setelah ada bukti-bukti dan saksi yang kuat
maka pelaku tindak pidana dapat dituntut dipengadilan.
DAFTAR PUSTAKA