OLEH:
SEMESTER/KELAS: IV B
TUGAS KE: 1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah tentang ANALISIS PEMERINTAH
TERKAIT TINDAK PIDANA TERORISME.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
DAFTAR ISI
Halaman………………………………………………………………….. i
Kata pengantar…………………………………………………………......ii
Daftar isi..............………………………………………………............….iii
BAB 1 PENDAHULUAN….....................………………………….…..…1
1. Latar belakang………………………......……………....................1
2. Rumusan masalah .....................................……………...................1
3. Tujuan penulisan..............................................................................2
4. Metode penelitian.............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN………….……………………………...…..........5
A. Pengertian terorisme
B. Bentuk perlindungan HAM terhadap korban tindak pidana terorisme
menurut undang-undang nomor 15 tahun 2003 tentang
pemberantasan tindak pidana terorisme.
C. Tanggung jawab dan analisa pemerintah terhadap undang-undang
nomor 15 tahun 2003 tentang pemberantasan tindak pidana
terorisme lebih lanjut.
Kesimpulan…………………………………………………………….......12
Saran……………………………….............................................................12
DAFTAR PUSTAKA………………....……………………………….......13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Terorisme adalah kata dengan interprestasi yang paling
banyak diperbincangkan dan dilansir media massadi seluruh
dunia saat ini. definisi terorisme sampai saat ini masih menjadi
perdebatan meskipun sudah ada ahli yang merumuskan dan juga
dirumuskan di dalam peraturan peundang-undangan . akan tetapi
ketiadaan definisi yang seragam menurut hukum internasional
mengenai terorisme tidak serta-merta meniadakan definisi
hukum mengatur, mencegah dan menanggulangi terorisme.
Akhir-akhir ini , modus aksi terorisme mulai beragam, mulai
dari bom bunuh diri, bom buku bahkan dengan modus
penculikan yang disertai dengan pencucian otak korbannya.
Ancaman tersebut bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, serta
mengancam keselamatan jiwa setiap orang. Saat ini tidak ada
tempat yang aman dan dapat dikatakan bebas dari ancaman
terorisme.
Menyadari sedemikian besarnya kerugian yang ditimbulkan
oleh suatu tindal terorisme, serta dampak yang dirasakan secara
langsung oleh indonesia sebagai akibat dari tragedi Bom bali I ,
merupakan kewajiban pemerintah untuk secepatnya mengusut
tuntas tindak pidana terorisme itu degan memidana pelaku dan
aktor intelektual dibalik setiap aksi terorisme tersebut.
Dalam rangka mencegah dan memerangi terorisme tersebut,
sejak jauh sebelum maraknya terjadi kejadian-kejadian yang
digolongkan sebagai bentuk terprisme terjadi di dunia,
masyarakat internasional maupun regional serta berbagai negara
telah berusaha melakukan kebijakan kriminal disertai
kriminalisasi secara sistematik dan komprehensif terhadap
perbuatan yang di kategorikan sebagai terorisme.
Dalam mengupayakan pemenuhan dan perlindungan hak
asasi warga dari tindak kejahatan terorisme maka pemerintah
indonesia merasa perlu untuk membentuk Undang-Undang
pemberantasan tindak pidana terorisme, yaitu dengan menyusun
peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 1 tahun
2003, yang pada tanggal 4 april 2003 disahkan menjadi undang-
undang RI dengan nomor 15 tahun 2003 tentang pemberantasan
tindak pidana terorisme.
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui Pengertian terorisme
2. Mengetahui Bentuk perlindungan HAM terhadap korban
tindak pidana terorisme menurut undang-undang nomor 15
tahun 2003 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme
3. Mengetahui Tanggung jawab dan analisi pemerintah
terhadap undang-undang nomor 15 tahun 2003 tentang
pemberantasan tindak pidana terorisme lebih lanjut.
D. Metode penelitian
Metode penelitian ini menempatkan yuridis normatif dan data-
data kualitatif. Sepanjang berkaitan dengan data-data yuridis ,
berupa peraturan perundang-undangan maupun pandangan
pandangan dari ilmuwan, para ahli hukum da masayarkat sebagai
bahan primer.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian terorisme
A. Kesimpulan
1. Pengaturan terhadap perlindungan korban tindak
pidana terorisme diatur dalam Pasal 27 ayat (1) UUD
1945 yang merupakan dasar hukum bagi pengaturan
terhadap hak setiap warga negara Indonesia. Di dunia
internasional pengaturan. perlindungan terhadap
korban kejahatan mendapat perhatian yang sangat
besar dan diatur dalam Pasal 7 Universal Declaration
of Human Rights; Pasal 6 huruf (d) Deklarasi
Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Prinsip-Prinsip
Dasar Keadilan Bagi Korban Kejahatan Dan
Penyalahgunaan Kekerasan (United Nation
Declaration of Basic Principles of Justice for Victims
of Crime and Abuse of Power); Statuta Roma
Mahkamah Pidana Internasional (Rome Statute of
International Criminal Court (International Crime
Court)); Sedangkan di Indonesia kemudian
pengaturan terhadap korban diatur dengan sangat
jelas dalam UU No. 13 tahun 2006 tentang
Perlindungan Terhadap saksi dan Korban sedangkan
khusus untuk korban tindak pidana terorisme diatur
dalam UU No. 15 Tahun 2003 mulai dari Pasal 36
sampai dengan Pasal 42.
2. Perlindungan hukum terhadap hakhak korban tindak
pidana terorisme prospeknya dapat ditinjau dari tiga
(3) sudut yaitu: perkembangan kedudukan korban
dalam proses penegakan hukum pidana; kedudukan
dan peranan korban dalam system peradilan pidana di
Indonesia dan kedudukan dan peranan korban dalam
UU No. 15 Tahun 2003. Di samping itu oleh undang-
undang kepada korban diberikan kompensasi dan
restitusi yang menjadi hak-hak dari korban yang
diatur dalam UU No. 15 Tahun 2003 khususnya Pasal
36 dan Pasal 38.
B. Saran
Bahwa perlindungan hak-hak korban tindak pidana
terorisme perlu ditinjau Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-
Mar/2015 241 kembali dengan melalui amandemen
pasalpasalnya karena dalam UU No. 15 tahun 2003 ini
terdapat pasal-pasal yang tidak dapat dilaksanakan
dengan baik dan cermat seperti misalnya dalam hal
besaran/jumlah pemberian kompensasi dan/atau restitusi
yang merupakan hak dari korban untuk diterimanya
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Alfath, Tauhudillah Muh., Korban Sebagai Dampak dari
Tindak Pidana Terorisme: Yang Anonim dan Terlupakan,
Jurnal Kriminologi Indonesia Vol. V No. II Aguatus 2009,
diakses tanggal 15 Oktober 2014.
Ekotama, Suryono; H. Pudjianto dan G. Wiratama., Abortus
Provocatus Bagi Korban Perkosaan: Perspektif Viktimologi,
Kriminologi dan Hukum Pidana, Universitas Atmajaya
Yogyakarta, 2000.
Gosita, Arief., KUHAP dan Pengaturan Ganti Rugi Pihak
Korban, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1987.
……………., Masalah Perlindungan Anak, Akademika
Pressindo: Edisi Pertama, Cetakan Kedua, Jakarta, 1989.
……………., Masalah Korban Kejahatan, Akademika
Pressindo, Jakarta, 1993. Hadjon, Philipus, M., Perlindungan
Hukum Bagi Rakyat Di Indonesia, Bina Ilmu, Surabaya, 1987.
Mansur, Dikdik, M. Arief. dan E. Gultom., Urgensi
Perlindungan Korban Kejahatan: Antara orma dan Realita, Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2007.
Muladi., Hak Asasi Manusia: Hakekat, Konsep dan
Implikasinya dalam Perspektif Hukum dan Masyarakat, Refika
Aditama, Bandung, 2005.
………et all, Bunga Rampai Hukum Pidana, Alumni, Bandung,
1996 Sahetapy, J. E., Viktimologi Sebuah Bunga Rampai,
Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1987.
Peraturan perundang-undangan:
UU No. 15 tahun 2003
Situs :
http://mynewscampus.blogspot.com/2015/11/tindak-pidana-
terorisme-di-indonesia.html
https://media.neliti.com/media/publications/3166-ID-analisa-
penanganan-kasus-tindak-pidana-terorisme-menurut-uu-no-15-
tahun-2003.pdf
http://repo.unand.ac.id/2361/2/BAB%2520I.pdf