a. Dalam kasus pembunuhan harus adanya niat yang kemudian disertai dengan akibat yang
dilarang karena pembunuhan termasuk dalam delik materil di Indonesia, artinya untuk
kesempurnaan tindak pidana pembunuhan ini tidak cukup dengan dilakukannya perbuatan itu
akan tetapi menjadi syarat juga adanya akibat dari perbuatan yang dilakukan (Sudradjat
Bassar,1986:120-121). Di Inggris untuk membuktikan apakah seorang itu benar membunuh
atau tidak dengan dilakukannya pembuktian yang didasari pada niat (sikap batin) seseorang
yang disebut dengan mens rea, dan dari niat itu muncul perbuatan yang menimbulkan akibat
yang dilarang di Inggris sering disebut dengan actus reus. Terhadap kedua negara tersebut
untuk menentukan adanya tindak pidana pembunuhan dengan dilihat dari niat dan juga
akibat yang timbul dari perbuatan itu yakni berupa kematian terhadap diri seseorang.
b. Kedua negara tersebut sama-sama terdapat pengaturan mengenai pembunuhan biasa.
Pembunuhan biasa yang dimaksud dalam hal ini adalah pembunuhan yang tidak
direncanakan terlebih dahulu, jadi terjadinya pembunuhan itu secara tiba-tiba, dibuktikan
dengan niatan yang ada dalam diri si terdakwa. Di Indonesia pembunuhan biasa ini diatur
dalam ketentuan pasal 338 KUHP yaitu “barangsiapa dengan sengaja merampas nyawa
orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas
tahun”. sedangkan dalam United Kingdom Penal Code kejahatan ini diatur dalam ketentuan
pasal 154 tentang pembunuhan tidak
Kelemahan pengaturan tindak pidana pembunuhan yang diatur dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Indonesia tidak mengatur secara khusus mengenai percobaan untuk delik pembunuhan di
KUHP. Tetapi pengaturan terhadap perbuatan tersebut diatur secara tersirat dalam KUHP
yakni bagi tindak pidana yang diancam dengan sanksi pidana mati atau pidana penjara
seumur hidup, maka untuk delik percobaan dijatuhi sanksi pidana maksimal 15 tahun
penjara. Sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 53 KUHP, 1. Mencoba melakukan kejahatan
dipidana, jika niat untuk itu telah ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan, dan tidak
selesainya pelaksanaan itu bukan semata-mata disebabkan karena kehendaknya sendiri. 2.
Maksimum pidana pokok terhadap kejahatan dalam hal percobaan dikurangi sepertigaa. 3.
Jika kejahatan diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, dijatuhi
pidana penjara paling lama lima belas tahun.
4. Pidana percobaan bagi percobaan sama dengan kejahatan selesai. Hal ini berbeda
dengan Inggris karena adanya pengaturan yang membahas mengenai percobaan secara
umum tetapi juga memberikan pengaturan secara khusus mengenai percobaan
pembunuhan.
b. Pengaturan mengenai pidana penjara bagi tindak pidana pembunuhan di KUHP Indonesia
tidak sedetail pengaturan di Inggris. KUHP Indonesia hanya mencantumkan mengenai
maksimal pemidanaannya saja. Hal ini dirasa kurang cocok karena pembunuhan merupakan
delik yang melanggar hak hidup seseorang, sehingga untuk tindak pidana pembunuhan
harusnya ada pengaturan mengenai minimum pemidanaan sehingga hukum akan dirasa adil
bagi seluruh lapisan masyarakat.
Kelebihan pengaturan tindak pidana pembunuhan yang diatur dalam United Kingdom Penal
Code diantaranya sebagai berikut:
a. Terhadap pelaku tindak pidana percobaan pembunuhan di Inggris diancam dengan hukuman
yang berat yakni pidana penjara seumur hidup. United Kingdom Penal Code mengatur
secara khusus mengenai percobaan pembunuhan. karena percobaan pembunuhan di Inggris
dianggap sebagai suatu kejahatan yang serius. Hal ini diatur dalam Pasal 153 United
Kingdom Penal Code tentang Attempted murder “Any person who, by any means, attempts
to commit murder shall be liable to imprisonment for life”. Terjemahan bebas : Setiap orang
yang dengan cara apapun berupaya untuk melakukan pembunuhan dikenakan hukuman
penjara seumur hidup.
United Kingdom Penal Code memberikan penjelasan penjatuhan sanksi pidana
maksimal terhadap pelaku tindak pidana pembunuhan yakni pidana penjara seumur hidup
C. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat persamaan dan
perbedaan pengaturan antara tindak pidana pembunuhan yang diatur dalam KUHP Indonesia dengan
United Kingdom Penal Code. Persamaan pengaturan kedua negara antara lain adalah adanya niat
dan akibat yang dilarang, pengaturan mengenai pembunuhan biasa, pengaturan mengenai
pembunuhan berencana, pengaturan mengenai hal-hal yang dapat mengurangi atau
menghapuskan pidana. Sedangkan perbedaan pengaturannya antara lain adalah Pengaturan delik
pembunuhan, pidana mati bagi pembunuhan berencana, Provokasi, Pembunuhan anak, Ancaman
pembunuhan, Bersekongkol untuk membunuh, Batas waktu kematian. Dari persamaan perbedaan
tersebut dapat ditarik kelebihan kekurangan pengaturan kedua negara guna pembaharuan hukum
dimasa mendatang.
D. Saran
Perlu adanya pembaharuan hukum dalam pengaturan tindak pidana yang ada didalam KUHP
terutama mengenai tindak pidana pembunuhan. Indonesia perlu melakukan pembaharuan dengan
menerapkan ancaman sanksi pidana di Inggris yang lebih tegas dan pasti, dengan harapan angka
tindak pidana pembunuhan di Indonesia dapat berkurang. Kemudian terhadap aparat penegak
hukumnya harus memberikan penghukuman yang adil bagi para pelaku atas tindak pidana yang
dilakukan, sehingga penghukuman tersebut akan memberikan efek jera bagi pelaku serta memberikan
pemahaman kepada masyarakat supaya tindak pidana pembunuhan tidak terjadi di kemudian hari.
Daftar Pustaka
Adami Chazawi. 2013. Kejahatan Terhadap Tubuh & Nyawa. Jakarta : Rajawali Pers
Barda Nawawi Arief. 2013. Perbandingan Hukum Pidana. Jakarta : Rajawali Pers
http://icjr.or.id/data/wpcontent/uploads/2016/09/Update_Kondisi_Hukuman_Mati_di_Indonesia_2016.pdf
diakses pada Senin, 12 Juni 2017
M. Sudradjat Bassar. 1986. Tindak-Tindak Pidana Tertentu di dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana. Cetakan Kedua. Bandung : Remadja Karya
P.A.F., Lamintang dan Theo Lamintang. 2012. Delik-Delik Khusus Kejahatan Terhadap Nyawa, Tubuh,
dan Kesehatan. Cetakan Kedua. Jakarta : Sinar Grafika
Peter Mahmud Marzuki. 2014. Penelitian Hukum. Jakarta : Kencana Permada Media Group
www.bappenas.go.id diakses pada 25 Mei 2017
www.bps.go.id diakses pada kamis tanggal 05 januari 2017
www.cps.gov.uk/legal/s_to_u/sentencing_mandatory_life_sentences_in_murder_cases/ diakses pada
08 Mei 2017
www.sentencingcouncil.org.uk/about-sentencing/types-of-sentence/life-sentences/ diakses pada 08 Mei