Anda di halaman 1dari 11

Makalah

METODE MCUA (MULTI CRITERIA UTILITY ASSESMENT)


“Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan
yang diampuh oleh Bapak Yasir Mokodompis S.KM, M.Kes.”

KELAS B
KELOMPOK II

ALDIYANTO PAKAYA : (811418028)

FEBRIYANTI ISHAK : (811418087)

TIARA SEPTIANA MOHAMAD : (811418083)

MONICA DJALIL : (811418091)

INSAN MOHI : (811418013)

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehdirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nyalah sehingga, tugas ini dapat diselesaikan tanpa suatu halangan. Tanpa
pertolongannya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan tugas makalah
ini dengan baik. Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
“Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan melalui Metode MCUA” yang disajikan
berdasarkan referensi dari berbagai sumber.

Kami menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, untuk itu
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran, baik dari dosen maupun teman-
teman atau pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca, dan semoga dengan adanya tugas ini Allah SWT senantiasa Meridhoinya
dan akhirnya membawa hikmah untuk semuanya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Gorontalo, Maret 2020

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................i

Daftar Isi..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1. Latar Belakang......................................................................................1
2. Rumusan Masalah.................................................................................1
3. Tujuan...................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

1. Pengertian Metode MCUA...................................................................3


2. Tatacara Penggunaan Metode MCUA..................................................3
3. Kriteria metode MCUA........................................................................4
4. Penentuan Bobot Masing-masing Kriteria Metode MCUA.................4

BAB III PENUTUP.........................................................................................7

1. Kesimpulan...........................................................................................7
2. Saran.....................................................................................................7

Daftar Pustaka................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era glabalisasi seperti sekarang ini, banyak permasalahan-permasalahan
mengenai kesehatan membutuhkan sebuah penyelesaian yang dapat memberikan
solusi dan kemajuan dalam pelayanan kesehatan. Dalam melakukan suatu
perencanaan kesehatan, setiap instansi-instansi kesehatan seperti Puskesmas,
Rumah sakit, klinik kesehatan dan lain sebagainya haruslah menetapkan apa saja
permasalahan-permasalahan kesehatan yang akan dilakukan sebagai program
kesehatan. Penentuan masalah-masalah kesehatan dapat dilakukan dengan
metode Fishbone, H.Blum maupun Swot. Setelah permasalaha ditemukan
selanjutnya dilakukan analisis dan juga menetapkan prioritas masalah yang
nantinya akan diberikan sebuah solusi.
Untuk menentukan menetukan penyelesaian dan prioritas pemecahan
suatu masalah dibutuhkan metode-metode yang dapat membantu tim dalam
menyelesaikan suatu permasalahan. Metode yang dapat diambil adalah metode
HANLON, MCUA atau Metode USG.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penyusun tertarik untuk
mengkaji metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assesment) dalam
menentukan priritas pemecahan masalah kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode MCUA?
2. Bagaimana tatacara penggunaan metode MCUA?
3. Apa sajakah kriteria dari Metode MCUA?
4. Bagaimana cara menentukan bobot masing-masing kriteria metode MCUA?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari metode MCUA.
2. Untuk mengetahui apa saja tatacara penggunaan metode MCUA.
3. Untuk mengetahui apa saja kriteria-kriteria dari metode MCUA.

1
4. Untuk mengetahui cara-cara untuk menentukan bobot dari setiap kriteria
metode MCUA?

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode MCUA
Metode MCUA merupakan suatu teknik atau suatu cara yang digunakan untuk
membantu tim dalam mengambil keputusan atas beberapa pilihan atau alternatif.
Alternatif dapat berupa masalah pada langkah penetuan prioritas masalah, atau
pemecahan masalah pada langkah penetapan prioritas pemecahan masalah.
Untuk menyaring alternatif masalah yang sesuai dengan kebutuhan
dibutuhkan suatu batasan atau kriteria. Penggunaan metode MCUA dalam
penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana belum
terlalu siap dalam penyediaan sumber daya, serta pelaksana program atau
kegiatan menginginkan masalah yang diselesaikan adalah masalah yang ada
dimasyarakat.
B. Tata cara penggunaan Metode MCUA
Tata cara penggunaan Matriks MCUA dalam penentuan prioritas masalah,
dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut:
1. Menetapkan kriteria
Yang dimaksud dengan kriteria adalah sesuatu hal yang dianggap sebagai
akibat atau pengaruh yang sangat signifikan dan spesifik dari suatu masalah
terhadap subjek (masyarakat) sehingga dapat membedakan masalah. Kriteria
yang digunakan antara lain kegawatan masalah, Besarnya masalah, Trend
(kecenderungan).
2. Melakukan pembobotan kriteria
Merupakan pemberian kisaran bobot (nilai) terhadap masing – masing
yang ada. Kriteria ditentukan berdasarkan kesepakatan tim. Nilai (bobot)
yang disepakati adalah untuk kegawatan masalah diberi bobot 4, gawat
diberi skor 3, cukup gawat diberi skor 2, kurang atau tidak gawat 1.
Kita berikan empat range atau rentang nilai dengan tujuan agar tidak
terjadi kecenderungan pemilihan angka yang berada di tengah, misalnya

3
kalau rangenya 1 sampai 3, orang cenderung memlih angka 2 dibanding
angka 1 atau angka 3.
3. Memberikan skor masing–masing kriteria terhadap masing–masing masalah
Artinya estimasi berapa besarnya pengaruh masalah terhadap masing –
masing kriteria. Dalam pemberian skor setiap anggota tim memberikan skor
secara subjektif dan selanjutnya jumlah semua skor dibagi banyaknya
jumlah anggota dalam kelompok.
Jika pengaruh kriteria besar maka skornya juga diberikan besar, dan jika
kriteria kecil maka diberi skor kecil. Hasil skor yang telah dibagi dengan
jumlah anggota tiap bagian.
4. Mengalikan nilai skor dengan bobot
Masing–masing masalah yang dikalikan dengan bobot untuk tiap–tiap
kriteria kemudian dijumlahkan dengan hasil perkalian tersebut.
C. Kriteria Metode MCUA
Penggunaan metode Multiple Criteria Utility Assessment (MCUA) adalah
berupa sebuah tabel yang berisi (pada baris atau horizontal) bersisi kriteria dan
jumlah total untuk memprioritaskan masalah. Sedangkan kolom atau vertikal
berisi nilai, bobot, jenis penyakit serta kolom dikalikan bobot. Keputusan
mendapatkan prioritas utama permasalahan.
Kriteria yang digunakan dalam memilih prioritas masalah kesehatan yang ada
meliputi:
1. Kegawatan (semakin gawat suatu masalah kesehatan maka nilai
bobotnya semakin tinggi).
2. Besar/ jumlah (semakin banyak yang menderita akibat karena suatu masalah
kesehatan maka nilai bobotnya semakin tinggi). Tren (semakin sering suatu
masalah kesehatan muncul, nilai bobotnya semakin tinggi).
D. Penentuan bobot masing-masing kriteria MCUA
Penentuan bobot masing-masing kriteria ditentukan oleh peneliti.Basic
Priority Rating, MCUA dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

4
a. Membuat tabel MCUA yang terdiri dari kolom nomor, kolom kriteria, kolom
bobot, dan kolom masalah
b. Kriteria dan bobot diletakkan pada baris, masalah diletakkan pada kolom
c. Kriteria diberi bobot sesuai seberapa pentingnya kriteria tersebut dibanding
kriteria yang lain
d. Tiap masalah diberi nilai dibanding dengan masalah lain terhadap kriteria
yang sama
e. Nilai setiap masalah merupakan hasil konsensus semua anggota tim
f. Nilai dikalikan dengan bobot kriteria adalah skor
g. Jumlah skor terbanyak merupakan masalah yang diprioritaskan
h. Kriteria ditentukan berdasarkan beberapa faktor, antara lain banyaknya orang
yang dirugikan, tidak dipenuhinya harapan pelanggan, kemampuan mengatasi
masalah, dan faktor politis.
Dalam menentukan prioritas masalah dengan menggunakan MCUA
disyaratkan perbedaan skor antara masalah >10 % dan penilaian di atas sudah
memenuhi syarat tersebut, sehingga ditetapkanlah masalah 2. (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2011)
MCUA dapat digunakan untuk menentukan penyebab masalah terpilih.
Penggunaan matriks MCUA misalnya kelompok pemecah masalah menemukan
situasi yang penyebab masalahnya belum jelas, sedangkan pengumpulan data
yang lebih baik tidak mungkin dilakukan. Jika demikian, kelompok harus
memilih alternatif ketiga yaitu matriks MCUA untuk menentukan penyebab
masalahnya.
Misalnya penggunaan antibiotikan yang boros sementara kemungkinan
penyebabnya yang ditemukan oleh kelompok pemecah masalah adalah
pembinaan atasan lemah, petugas puskesmas tidak mematuhi standar layanan
kesehatan, pasien tidak mengerti bahaya penggunaan antibiotika, petugas
puskesmas tidak mengetahui indikasi atau kontradiksi penggunaan antibiotika,

5
dan tidak dibuatnya laporan penggunaan obat puskesmas secara akurat dan tepat
waktu.
Metode MCUA secara singkat dapat dikatakan bahwa dalam pemecahan
masalahm setelah masalah diidentifikasi barulah menetapkan prioritas masalah.
Masalah dengan prioritas tinggi akan mendapat alokasi sumber daya tinggi. Salah
satu metode memprioritaskan masalah dengan metode MCUA. Dimana MCUA
tersebut adalah suatu metode yang memperhitungkan bobot dan skor. Bobot
untuk menilai kriteria dan skor untuk menilai masalah. Kriteria yang digunakan
adalah kriteria dampak (tingkat kepentingan, tingkat keparahan, akibat terhadap
pasien, akibat terhadap masyarakat). Besar nilai bobot 1-5, sedangkan besar nilai
skor 1-10. Nilai bobot dikalikan dengan skor tiap masalah, kemudian dijumlah
kebawah. Nilai paling besarlah yang mendapat prioritas utama.
Tabel berikut merupakan Contoh Metode MCUA: Analisis Prioritas
Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Desa Sidogemah Kecamatan Sayung
Kabupaten Demak Tahun 2011.

Tabel 1.Contoh analisis prioritas masalah


Berdasarkan pemberian nilai (bobot) pada masing-masing masalah, yang
merupakan prioritas I sampai IV adalah sebagai berikut :
Prioritas I : Gizi kurang
Prioritas II : Anemia
Prioritas III : KEK

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode MCUA merupakan suatu teknik atau suatu cara yang digunakan
untuk membantu tim dalam mengambil keputusan atas beberapa pilihan atau
alternatif. Alternatif dapat berupa masalah pada langkah penetuan prioritas
masalah, atau pemecahan masalah pada langkah penetapan prioritas pemecahan
masalah.
Metode MCUA secara singkat dapat dikatakan bahwa dalam pemecahan
masalahm setelah masalah diidentifikasi barulah menetapkan prioritas masalah.
Masalah dengan prioritas tinggi akan mendapat alokasi sumber daya tinggi.
B. Saran
Dalam menentukan penyelesaian dan pemecahan suatu permasalahan
kesehatan, hendaknya petugas ataupun tim kesehatan dapat melakukan langkah-
langkah yang tepat dan sesaui dengan metode yang diambil, sehingga nantinya
pemecahan tersebut sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan suatu permasalah kesehatan.

7
DAFTAR PUSTAKA
Indra Bima. 2018. Metode MCUA. Scribd. Id. Diakses pada tanggal 16 Maret
2020. Dapat diakses melalui: https://id.scribd.com/document/373016330/METODE-
MCUA

Anda mungkin juga menyukai