Dosen Pembimbing :
R.A.Zainur,S.Pd,M.Kes
Disusun Oleh :
Agna Auryne Putri Prameswari PO.71.25.1.18.001
Ayu Novriani PO.71.25.1.18.002
Zalila Oktariani PO.71.25.1.18.029
Zaza Paroza PO.71.25.1.18.030
Laporan ini telah disetujui dan disahkan sesuai dengan kegiatan yang telah dilakukan
selama praktik kerja lapangan di Puskesmas Talang Ratu dari 15 Februari s/d 10 April
2021.
Disahkan Oleh :
Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi
Mengetahui,
Disetujui Oleh :
Mengetahui,
Puji dan syukur kami ucapkan ke-hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
Puskesmas Talang Ratu Palembang yang berjudul “Gambaran Pulpitis di Poli Gigi
Puskesmas Talang Ratu Palembang Tahun 2018-2020” ini tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam kita tujukan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
Palembang.
Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :
2. Ibu dr. Fauzia., M.Kes selaku Plt.Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang
Palembang.
puskesmas
7. Ibu Anita,AMKG, Kak Dea Yuri Indah S,AMKG, dan Kak M.Sandi
8. Staf karyawan Puskesmas Talang Ratu serta semua pihak yang telah
laporan praktik kerja lapangan (PKL) di Puskesmas Talang Ratu Palembang ini di masa
yang akan datang, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang
tidak dapat dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan
tubuh keseluruhan. Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang berfungsi untuk
mengunyah, berbicara dan mempertahankan bentuk muka, sehingga penting
untuk menjaga kesehatan gigi sedini mungkin agar dapat bertahan lama dalam
rongga mulut. Kesehatan mulut berarti terbebas kanker tenggorokan, infeksi dan
luka pada mulut, penyakit gusi, kerusakan gigi, kehilangan gigi, dan penyakit
lainnya, sehingga terjadi gangguan yang membatasi dalam menggigit,
mengunyah, tersenyum, berbicara, dan kesejahteraan psikososial (WHO, 2012).
Kerusakan jaringan keras gigi akibat karies apabila dibiarkan terlalu lama
akan mengakibatkan kerusakan pada jaringan pulpa sehingga menyebabkan
pulpa terinfeksi bakteri dan menjadi peradangan pulpa. Peradangan pulpa atau
pulpitis yang tidak diberikan perawatan maka akan menyebabkan nekrosis pulpa
atau kematian pulpa.
Data Poli Gigi Puskesmas Talang Ratu tiga tahun terakhir yaitu 2018-
2020 menunjukkan bahwa jumlah kasus penyakit pulpa dan jaringan periapikal
berada pada
posisi pertama di 10 penyakit tertinggi berdasarkan kunjungan yaitu sebanyak
2.005 kasus. Sehingga kami mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan
Kesehatan Gigi tertarik untuk menyusun laporan yang berjudul “Gambaran
Pulpitis Di Poli Gigi Puskesmas Talang Ratu Palembang Tahun 2018-2020”
dikarenakan pulpitis tergolong ke dalam penyakit pulpa dan jaringan periapikal.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengaplikasikan pembelajaran praktikum yang selama ini didapat di
kampus serta untuk meningkatkan keterampilan sebagai bekal memasuki
lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan program pendidikan yang telah
ditetapkan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengkaji dan menganalisis kasus terbanyak di Poli Gigi
Puskesmas Talang Ratu
b. Mampu membuat perencanaan sesuai kasus yang terdapat di Poli Gigi
Puskesmas Talang Ratu
c. Mampu mengimplementasikan kegiatan yang dilakukan di Poli Gigi
Puskesmas Talang Ratu
d. Mampu mengevaluasi dari kegiatan yang telah dilakukan di Poli Gigi
Puskesmas Talang Ratu
e. Mampu mendokumentasikan hasil dari kegiatan di Puskesmas Talang
Ratu.
BAB II
PELAKSANAAN
e. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran/implementasi dari pernyataan misi. Tujuan
juga berisi rencana dan komitmen seluruh petugas Puskesmas Talang Ratu untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.Puskesmas Talang Ratu bertujuan untuk mewujudkan perilaku sehat
dimulai dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakan menuju derajat
kesehatan yang optimal.
f. Tata Nilai
Tata nilai puskesmas Talang Ratu diambil dari kata “TALANG RATU”
dengan uraian makna sebagai berikut :
1) TA : Tanggap dan cepat terhadap situasi dan kondisi
2) LANG: Langsung memberikan pelayan kesehatan sesuai dengan pedoman
3) RA : Rapi dalam berpakaian, bersikap dan bertindak
4) TU : Tulus dalam melaksanakan tugas
g. Motto
Motto Puskesmas Talang Ratu “ Pelayanan Dengan Sepenuh Hati “
a. Dalam Gedung
b. Luar Gedung
Tabel 2.7 Daftar Kegiatan Mahasiswa di Luar Gedung Puskesmas
Talang Ratu Tahun 2021
No Tempat Jenis Kegiatan
Promotif Preventif Kuratif
1 Posyandu a. Memberikan - -
Balita penyuluhan cara
menjaga kesehatan
gigi dan mulut pada
kader posyandu
dan orang tua balita
b. Membagikan leaflet
cara menjaga kesehatan
gigi dan mulut
c. Melakukan
demonstrasi sikat gigi
d. Melakukan
pencatatan data ,
pengukuran tinggi
badan, dan
penimbangan berat
badan pada posyandu
balita
2 Posyandu a. Melakukan promosi - -
Remaja kesehatan gigi dan
mulut dengan tanya
jawab seputar
kebiasaan dalam
menjaga kesehatan gigi
dan mulut
b. Membantu pencatatan
data posyandu remaja
3 Lapangan Mengikuti kegiatan senam - -
bersama dan sharing
tentang kesehatan gigi dan
mulut
Tim
4. Vaksinasi Membantu melakukan - -
pencatatan dan registrasi
pasien vaksinasi
BAB III
PEMBAHASAN
A. Permasalahan
1. Data Kasus Poli Gigi Puskesmas Talang Ratu Tahun
2018-2020 Grafik 3.1 10 Penyakit Gigi dan Mulut
Tertinggi Tahun 2018
140
120
100
80
60
40
20
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEPT OKT NOV DES
Karies
Penyakit Pulpa dan jaringan periapikal
Penyakit jaringan periodontal
Gangguan gigi dan jaringan
penyangga lain gangguan
perkembangan dan erupsi gigi Gigi
impaksi
Penyakit jaringan keras gigi
lainnya Stomatitis
Sumber : Data Sekunder Poli Gigi Puskesmas Talang Ratu Tahun 2018
Terlihat dari grafik, penyakit pulpa dan jaringan periapikal berada pada
posisi pertama penyakit tertinggi berdasarkan kunjungan tahun 2018. Sedangkan
penyakit anomali dental dan maloklusi merupakan penyakit terendah berdasarkan
kunjungan tahun 2018 dan hanya muncul pada bulan Januari dan April masing-
masing 1 pasien.
Grafik 3.2 10 Penyakit Gigi dan Mulut Tertinggi Tahun 2019
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEPT OKT
NOV DES
Sumber : Data Sekunder Poli Gigi Puskesmas Talang Ratu Tahun 2019
Dilihat dari grafik 2019, penyakit pulpa dan ajringan periapikal masih
menjadi posisi pertama dengan kunjungan terbanyak selama 9 bulan dan diikuti
oleh penyakit jaringan periodontal. Sedangkan kasus gigi impaksi berada diposisi
terendah dengan kunjungan 1 pasien pada bulan Maret 2019.
Grafik 3.3 10 Penyakit Gigi dan Mulut Tertinggi Tahun 2020
80
70
60
50
40
30
20
10
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEPT OKT NOV
DES
Sumber : Data Sekunder Poli Gigi Puskesmas Talang Ratu Tahun 2020
16
0
14
0
12
0
10
0
80
60
40
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEPT OKT
NOV DES
Penambalan gigi Penambalan Pencabutan gigi
tetap sementara tetap
Penambalan gigi Pencabutan gigi Pengobatan
susu Scaling susu Rujukan
Sumber : Data Sekunder Poli Gigi Puskesmas Talang Ratu Tahun 2018
16
0
14
0
12
0
10
0
80
60
40
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEPT OKT
NOV DES
Penambalan gigi Penambalan Pencabutan gigi
tetap sementara tetap
Penambalan gigi Pencabutan gigi Pengobatan
susu Scaling susu Rujukan
Sumber : Data Sekunder Poli Gigi Puskesmas Talang Ratu Tahun 2019
Grafik 3.6 Tindakan Perawatan di Poli Gigi 2020
18
0
16
0
14
0
12
0
10
0
80
60
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEPT OKT NOV
DES
2. Uraian Kasus
a. Penyakit Tertinggi Tahun 2018-2020
Tabel 3.1 Uraian 10 Penyakit Tertinggi Berdasarkan Jumlah Kunjungan Tahun
2018-2020
No Penyakit Tahun Total
2018 2019 2020
1 lubang gigi gigi 803 671 200 1.674
2 Penyakit pulpa dan jaringan 875 965 165 2.005
periodontal
3 Jaringan periodontal 712 773 358 1.843
4 Gangguan gigi dan jaringan 111 386 80 577
penyangga lainnya
5 Gangguan perkembangan dan 230 0 68 298
erupsi gigi
6 Gigi terbenam dan impaksi 25 1 12 38
7 Penyakit jaringan keras gigi 6 65 15 86
8 Stomatitis 58 45 19 122
9 Anomali dental dan maloklusi 2 0 0 2
10 Penyakit bibir dan mukosa 6 0 0 6
Mulut
3. Analisa Kasus
a. Pengertian Pulpitis
Pulpitis adalah peradangan pada pulpa. Pulpitis merupakan kelanjutan
dari hiperemi pulpa,yaitu bakteri yang telah menggerogoti jaringan pulpa. Atap
pulpa mempunyai persarafan terbanyak dibanding bagian lain pada pulpa. Jadi,
saat melewati pembuluh saraf yang banyak ini, bakteri akan menimbulkan
peradangan awal dari pulpitis akut. Berdasarkan gambaran histopatologi dan
diagnosis klinis, pulpitis terbagi atas :
Sumber : Patel,2016
Penyebab kimia pada injuri pulpa merupakan kasus yang jarang terjadi.
Contoh penyebab kimia yang dapat menyebabkan kematian pulpa adalah
keberadaan arsenik dalam bubuk semen silikat dan penggunaan pasta
desensitisasi yang mengandung paraformaldehyde. Namun, seiring
berkembangnya ilmu dental material dan pemahaman reaksi pulpa sekarang
banyak material dental fillings yang tidak menyebabkan kerusakan permanen
pada pulpa. Semakin dalam kavitas, semakin besar kerusakan yang ditimbulkan,
namun pada beberapa kasus pulpa dapat menyembuhkan diri dari injuri tersebut.
Prognosis jangka panjang dari restorative filling dideterminasi dari
kemampuannya menghambat microleakage dan kontaminasi bakteri pulpa.
a. Perawatan Pulpitis
1) Endodontik
Endodonsia secara harfiah berarti ilmu tentang bagian dalam gigi.
Istilah tersebut berasal dari bahasa Yunani “endo” berarti “di dalam” dan
“odon” berarti “gigi”. Akhiran “-sia” berarti “bidang ilmu praktik dan
pembelajaran” (Patel, 2016). Perawatan endodontik merupakan suatu
perawatan yang dilakukan untuk mempertahankan jaringan pulpa
sehingga gigi dapat berfungsi seperti semula. Dalam pengertiannya,
perawatan endodontik ini meliputi perawatan jaringan pulpa dan
jaringan periapeks dari gigi yang akan dipertahankan. Dalam
melakukan perawatan saluran akar, ada tiga faktor yang mempengaruhi
keputusan apakah perawatan saluran akar dilakukan atau tidak yaitu:
a) Daya tahan tubuh pasien secara umum;
b) Tingkat keterlibatc an jaringan periapeks;
c) Pencapaian daerah periapeks melalui saluran akar.
Sebelum melakukan perawatan endodonti, seseorang operator
terlebih dahulu harus mengetahui dan memperhatikan faktor-faktor yang
menentukan dalam pemilihan kasus perawatan endodontik.
2) Pulpektomi
Pulpektomi adalah tindakan pengambilan seluruh jaringan pulpa
dari seluruh akar dan korona gigi. Perawatan Pulpektomi ada beberapa
macam yaitu vital, devital dan nonvital. Namun yang sering dilakukan
adalah pulpektomi devital dan pulpektomi nonvital. Pulpektomi devital
dilakukan pada gigi pulpitis irreversible dengan pemberian obat
devitalisasi pulpa sedangkan pulpektomi nonvital dilakukan pada gigi
yang telah mati/ gangraen pulpa (Rabi’a, 2015). Keberhasilan perawatan
pulpektomi dapat tercapai apabila didukung dengan kepatuhan
penderita/pasien datang tiap kali sesuai jadwal untuk perawatan
pulpektomi. Penderita harus diberi tahu pentingnya mematuhi jadwal
kunjungan selama perawatan pulpektomi. Diperlukan suatu kesabaran
dan kepatuhan dalam menjalani tiap langkah perawatan, seperti mematuhi
jadwal perawatan gigi selanjutnya sesuai dengan instruksi yang diberikan
oleh dokter gigi (Viza, 2015).
b) Usaha Preventif
1) Melakukan kontrol plak dengan tujuan memotivasi dan
mengedukasi pasien agar dapat menyikat gigi dengan baik dan
benar.
2) Melakukan Topikal aplikasi dengan tujuan menguatkan gigi agar
terhidar dari lubang gigi.
2. Patogenesis
Setelah terjadinya pulpitis dapat dilakukan beberapa tindakan sebagai
berikut :
a) Usaha Promotif
1) Melakukan penyuluhan mengenai akibat lanjut dari lubang gigi
dengan tujuan menambah pengetahuan dan memotivasi pasien
untuk merawat giginya.
2) Melakukan demonstrasi teknik menyikat gigi yang baik dan
benar dan mengedukasi pasien mengenai frekuensi makan
dengan tujuan mengubah perilaku pasien.
3) Melakukan bimbingan konseling kepada pasien dan orang tua
pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut agar
orang tua pasien sadar akan sikapnya untuk lebih
memperhatikan kesehatan gigi dan mulut anaknya.
b) Usaha Preventif
1) Melakukan kontrol plak dengan tujuan memotivasi pasien agar
dapat menyikat gigi yang baik dan benar sehingga kebersihan
gigi menjadi lebih meningkat
2) Melakukan topikal aplikasi dengan tujuan menguatkan gigi agar
enamel tidak terjadinya demineralisasi terus menerus yang
menyebabkan lubang gigi bertambah parah
3) Melakukan pembersihan karang gigi dengan tujuan
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
c) Usaha Kuratif
1) Melakukan penambalan dengan tujuan mengembalikan fungsi
dan bentuk anatomi gigi
2) Melakukan premedikasi dengan tujuan mengurangi rasa sakit
yang ditimbulkan dari pulpitis
3) Melakukan pencabutan gigi sesuai kompetensi dengan tujuan
agar tidak terjadinya infeksi lebih lanjut
4) Melakukan rujukkan dengan tujuan agar dapat dilakukan
perawatan endodontik.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Praktik Kerja Lapangan di Puskesmas Talang Ratu
maka didapatkan kesimpulan bahwa jumlah kasus paling banyak berdasarkan
kunjungan pasien di Poli Gigi dari tahun 2018-2020 adalah penyakit pulpa dan
jaringan periapikal sebesar 2.005 kasus dan tindakan perawatan yang paling
banyak diberikan kepada pasien adalah premedikasi/pengobatan sebesar 3.404
tindakan. Pulpitis sering terjadi pada gigi yang telah mengalami lubang yang
parah sehingga menginfeksi bagian pulpa. Asuhan keperawatan gigi yang kami
lakukan pada kasus pulpitis adalah promotif dan kuratif. Promotif yaitu
memberikan penyuluhan tentang akibat lanjut lubang gigi, cara menjaga
kesehatan gigi dan mulut, serta mengajarkan cara menyikat gigi yang benar.
Kuratif yaitu dengan memberikan premedikasi/obat dan rujukan pada pasien.
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
Dalam mengatasi angka pulpitis di Puskesmas Talang Ratu ini,
diharapkan tenaga kesehatan dapat terus melaksanakan upaya promotif ini dapat
dilakukan dengan penyuluhan di Posyandu maupun UKGMD pada wilayah kerja
Puskesmas maupun penyuluhan pada saat pasien berobat di Puskesmas.
2. Bagi Pembaca
Diharapkan dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan menyikat
gigi 2 kali sehari (setelah makan pagi dan malam sebelum tidur), memperbanyak
makanan yang menyehatkan gigi serta memeriksakan gigi ke Poli Gigi atau
Dokter Gigi minimal 6 bulan sekali untuk mengetahui penyakit gigi dan mulut
sedini mungkin agar angka kasus penyakit gigi dan mulut dapat berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun. 2019. Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Selatan. Palembang.
Mumpuni, Y., & Pratiwi, E. 2013. 45 Masalah dan Solusi Penyakit Gigi dan Mulut.
Penerbit Andi
L
A
M
P
I
R
A
N
DOKUMENTASI KEGIATAN MAGANG SESI 1
PADA TANGGAL 15 FEBRUARI -13 MARET 2021
Melakukan Penyuluhan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Posyandu Pada Anak- anak dan
Balita
enyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Pengunjung Puskesmas Talang Ratu
Membuat Tampon
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Kader serta orang tua balita di Posyandu
Kuntum Puspa
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada orang tua balita di Posyandu Melati
Membantu Pencatatan, Pengukuran tinggi badan dan berat badan balita di Posyandu
Angraini
Riwayat Pedidikan
1. SDN 2 TEGAL SARI, OKI : Tahun Lulus 2012
2. SMPN 2 PRABUMULIH : Tahun Lulus 2015
3. SMAN 2 PRABUMULIH : Tahun Lulus 2018
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pedidikan
4. SD Mi Insanul Fitroh : Tahun Lulus 2012
5. SMP MTS Aisyiyah palembang : Tahun Lulus 2015
6. SMA MAN 3 Palembang : Tahun Lulus 2018
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pedidikan
1. SD Negeri 3 Pseksu : Tahun Lulus 2012
2. SMP Negeri 1 Kikim Selatan : Tahun Lulus 2015
3. SMA Negeri 1 Lahat : Tahun Lulus 2018
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pedidikan
1. SD Muhammadiyah Gunung Agung : Tahun Lulus 2012
2. SMP Negeri 3 Pagaralam : Tahun Lulus 2015
3. SMA Negeri 4 Pagaralam : Tahun Lulus 2018