SKRIPSI
Oleh :
AYUNI ALFIYANDA PANE
(100600031)
Pembimbing :
HENDRY RUSDY, DRG., SP.BM. M.KES.
MEDAN 2014
Fakultas Kedokteran Gigi
Tahun 2014
x + 40 halaman
Kesehatan gigi dan mulut tidak bisa lepas dari profesi dokter gigi. Di lain
pihak, banyak masyarakat yang mengabaikan kesehatan gigi dan mulutnya. Potensi
bahaya dalam praktik kedokteran gigi dapat dari berbagai aspek salah satunya
kerja yang tinggi dan menghindari terkenanya penyakit serta meningkatnya kepuasan
antara pekerja sedangkan aplikasi yang tidak berhasil di sisi lain menyebabkan
melakukan pencabutan gigi sudah sesuai dengan ergonomi. Penelitian ini merupakan
gigi dengan benar. Posisi responden saat melakukan pencabutan gigi seperti gambar
yang dengan benar di atas rata-rata 75%. Pada penelitian ini masih ada responden
yang salah dalam memegang tang, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan
dan ketidaktelitian responden dalam melakukan pencabutan dan masih ada responden
yang tidak melakukan melebarkan bibir dan pipi pasien karena kurangnya ketelitian
SKRIPSI
Oleh :
AYUNI ALFIYANDA PANE
(100600031)
Pembimbing :
HENDRY RUSDY, DRG., SP.BM. M.KES.
MEDAN 2014
PERNYATAAN PERSETUJUAN
TIM PENGUJI
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, karena berkat
rahmat dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam rangka
memenuhi kewajiban penulis sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada kedua orang
tua tercinta yaitu ayah (Sofyan Pane) dan ibu (Siti Chadijah) yang telah merawat,
mendidik dan memberikan dukungan baik moril maupun materil, semangat dan
dorongan yang tak henti-hentinya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan masa pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera
Utara Medan. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada kaka penulis Mirna
Afriyani Pane,S.ked dan adik Dinda Hardiyanti Pane, Mulia Hariyani Pane, Rahmat
Mulia Fadliyan Pane, Azis Syahputra dan segenap keluarga yang senantiasa
memberikan dukungan kepada penulis.
Dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis telah banyak
mendapat bimbingan, pengarahan, saran dan bantuan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Nazruddin, drg., C.Ort., Ph.D., Sp.Ort. selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Sumatera Utara.
2. Eddy Ketaren,drg.,Sp.BM. selaku Ketua Departemen Bedah Mulut Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
3. Hendry Rusdy,drg.,Sp.BM. M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberi dan meluangkan waktu dalam membimbing serta
mengarahkan penulis hingga akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik.
4. Nurdiana,drg.,Sp.pm selaku Penasehat Akademik atas bimbingan, perhatian,
nasehat dan dukungan kepada penulis selama perkuliahan.
5. Seluruh staf di Departemen Bedah Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatera Utara atas kesediaannya menerima penulis untuk menyelesaikan
skripsi di Departemen Bedah Mulut.
6. Sahabat terbaik penulis Ahmad Riandy Harahap, Febie Lulu K, Adelina R.,
Alfina S., Sri Handayani, Zia, Cut, Fahlia, yuyun, rani, risky puspita, erwinda
lina, zulmi atas kasih sayang, bantuan, semangat dan dorongan yang diberikan
dalam suka dan duka, dan semua teman-teman angkatan 2010 lain yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan, karena itu penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila
terdapat kesalahan selama penulis melaksanakan penelitian penulisan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu, masyarakat dan FKG
USU.
100600031
DAFTAR ISI
Halaman
Gambar Halaman
1. Faktor yang mempengaruhi ergonomi.......................................... 5
2. Tempat duduk ............................................................................. 6
3. Posisi duduk dokter gigi .............................................................. 7
4. Posisi badan yang buruk .............................................................. 7
5. Posisi badan yang baik ................................................................ 8
6. Persiapandokter ........................................................................... 9
7. Posisi dokter saat ekstraksi semua gigi kecuali gigi posterior
kanan bawah ............................................................................... 10
8. Posisi dokter saat ekstraksi gigi posterior kiri bawah ................... 10
9. Posisi dokter saat ekstraksi gigi posterior kanan bawah................ 11
10. Pencabutan gigi insisivus rahang atas ....................................... 12
11. Pencabutan gigi kaninus rahang atas .......................................... 12
12. Pencabutan gigi premolar rahang atas ........................................ 12
13. Pencabutan gigi molar rahang atas ............................................. 13
14. Pencabutan gigi insisivus rahang bawah .................................... 13
15. Pencabutan gigi kaninus rahang bawah ...................................... 14
16. Pencabutan gigi premolar rahang bawah .................................... 14
17. Pencabutan gigi molar rahang bawah ......................................... 14
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Lampiran
1. Observasi
2. Diagram
3. Riwayat hidup
BAB I
PENDAHULUAN
ERGONOMI
Sudut antara tulang belakang dan paha antara 90-110o. Sudut kurang dari 90º
dan sudut lebih besar dari 110 º memberikan perasaan seperti tergelincir dari kursi.
Seorang dokter gigi harus dapat bekerja dengan posisi duduk yang baik dimana paha
mereka sejajar dengan lantai dan kaki berada dalam posisi didukung sepenuhnya.18
110o
Pada saat ekstraksi gigi posterior kanan bawah, operator berada dibelakang
pasien agar memperoleh posisi kerja yang optimal (Gambar. 9).17
Ergonomi
Pengertian
Kursi Dokter
Persiapan Dokter dan
Penerapan Kursi Pasien
Pasien
Posisi dan
Posisi Saat Pencabutan Gigi
Teknik Kerja
Berdasarkan Ergonomi
Jenis-jenis musculoskletal
disorder (MSDs)
P = Persentase
F = Jumlah jawaban yang benar
N = hal yang diobservasi
Karena skala pengukuran yang digunakan adalah skala kategorik, maka hasil
persentase skor setiap responden dikategorikan sebagai berikut.26
Tabel 2. Kategorik Pengetahuan Menurut Irham Mahfoedz (2009)26
Baik Bila responden mampu menjawab dengan benar 76%-100% dari seluruh
pertanyaan.
Cukup Bila responden mampu menjawab dengan benar 56%-75% dari seluruh
pertanyaan.
Kurang Bila Responden mampu menjawab dengan benar 40%-55% dari seluruh
pertanyaan.
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Tabel 3. Kategori hasil observasi ergonomi saat pencabutan gigi secara keseluruhan
Dari hasil penelitian ini menunjukkan responden yang menggunakan jas lab
dengan benar sebanyak 100%, topi bedah 100%, masker100%, sarung tangan 100%
dan tidak ditemukan pada penelitian ini responden yang salah dalam persiapan
sebelum pencabutan gigi. Penelitian ini dilakukan berdasarkan urutan yang benar
yaitu dimulai dari pemakaian baju jas lab, topi bedah, masker dan sarung tangan.
Kursi pasien di
miringkan ke
belakang tepat 13 43,33 17 56,67 30 100 Kurang
pada sudut 60˚
dari lantai
Posisi dokter
seperti gambar
25 83,33 5 16,67 30 100
Baik
Tangan kanan
memegang tang
dengan teknik 23 76,66 7 23,34 30 100
Baik
pinch grasp
Tangan kiri
menyingkapkan 28 93,33 2 6,67 30 100
Baik
bibir pasien
Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa posisi saat pencabutan gigi anterior
rahang atas kursi pasien di miringkan ke belakang tepat pada sudut 60˚ dari lantai
dengan benar sebanyak 43,33% sedangkan yang salah sebanyak 56,67%, yang
melakukan posisi dokter seperti gambar dengan benar sebanyak 83,33% sedangkan
yang salah sebanyak 16,67%, yang menggunakan tangan kanan memegang tang
dengan teknik pinch grasp dengan benar sebanyak 76,66% sedangkan yang salah
sebanyak 23,34%, dan yang menggunakan tangan kiri menyingkapkan bibir pasien
dengan benar sebanyak 93,33% sedangkan yang salah sebanyak 6,67%.
4.4 Pencabutan Gigi Posterior Kanan Rahang Atas
Tabel 8. Kategori responden pencabutan gigi posterior kiri rahang atas
Kategori Jumlah Persentase
Baik 8 26,67%
Cukup 18 60%
Kurang 4 13,33%
Total 30 100%
Kursi pasien di
miringkan ke
belakang tepat 14 46,66 16 53,34 30 100 Kurang
pada sudut 60˚
dari lantai
Posisi dokter
seperti gambar
25 83,33 5 16,67 30 100 Baik
Tangan kanan
memegang tang
dengan teknik 26 86,66 7 13,34 30 100
Baik
pinch grasp
Tangan kiri
menyingkapkan 29 96,66 1 3,34 30 100
Baik
bibir pasien
Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa posisi saat pencabutan gigi poterior
kanan rahang atas kursi pasien di miringkan ke belakang tepat pada sudut 60˚ dari
lantai dengan benar sebanyak 46,66% sedangkan yang salah sebanyak 53,34%, yang
melakukan posisi dokter seperti gambar dengan benar sebanyak 83,33% sedangkan
yang salah sebanyak 16,67%, yang menggunakan tangan kanan memegang tang
dengan teknik pinch grasp dengan benarsebanyak 86,66% sedangkan yang salah
sebanyak 13,34%, dan yang menggunakan tangan kiri menyingkapkan bibir pasien
dengan benar sebanyak 96,66% sedangkan yang salah sebanyak 3,34%.
Kursi pasien di
miringkan ke
belakang tepat 15 50 15 50 30 100
Kurang
pada sudut 60˚
dari lantai
Posisi dokter
seperti gambar
26 86,66 4 13,34 30 100
Baik
Tangan kanan
memegang tang
dengan teknik 28 93,33 2 6,67 30 100
Baik
pinch grasp
Tangan kiri
menyingkapkan 30 100 0 0 30 100
Baik
bibir pasien
Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa posisi saat pencabutan gigi posterior kiri
rahang atas kursi pasien di miringkan ke belakang tepat pada sudut 60˚ dari lantai
dengan benar sebanyak 50% sedangkan yang salah sebanyak 50%, yang melakukan
posisi dokter seperti gambar dengan benar sebanyak 86,66% sedangkan yang salah
sebanyak 13,34%, yang menggunakan tangan kanan memegang tang dengan teknik
pinch grasp dengan benar sebanyak 93,33% sedangkan yang salah sebanyak 6,67%,
dan yang menggunakan tangan kiri menyingkapkan bibir pasien dengan benar
sebanyak100% sedangkan yang salah tidak ditemukan.
4.6 Pencabutan Anterior Rahang Bawah
Tabel 12. Kategori responden pencabutan gigi anterior rahang bawah
Kategori Jumlah Persentase
Baik 12 40%
Cukup 13 43,33%
Kurang 5 16,67%
Total 30 100%
Kursi pasien di
miringkan ke
belakang sedikit 21 70 9 30 30 100 Cukup
agak tegak dari
rahang atas
Posisi dokter
seperti gambar
23 76,66 7 23,34 30 100 Baik
Tangan kanan
memegang tang
dengan teknik 24 80 6 20 30 100
Baik
pinch grasp
Tangan kiri
menyingkapkan 29 96,66 1 3,34 30 100 Baik
bibir pasien
Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa posisi saat pencabutan gigi anterior
rahang bawah kursi pasien di miringkan ke belakang sedikit agak tegak dari rahang
atas dengan benar sebanyak 70% sedangkan yang salah sebanyak 30%, yang
melakukan posisi dokter seperti gambar dengan benar sebanyak 76,66% sedangkan
yang salah sebanyak 23,34%, yang menggunakan tangan kanan memegang tang
dengan teknik pinch grasp dengan benar sebanyak 80% sedangkan yang salah
sebanyak 20%, dan yang menggunakan tangan kiri menyingkapkan bibir pasien
dengan benar sebanyak 96,66% sedangkan yang salah sebanyak 3,34%.
Kursi pasien di
miringkan ke
belakang sedikit 19 63,33 11 36,67 30 100 Cukup
agak tegak dari
rahang atas
Posisi dokter
seperti gambar
29 96,66 1 3,34 30 100
Baik
Tangan kanan
memegang tang
dengan teknik 24 80 6 20 30 100
Baik
pinch grasp
Tangan kiri
menyingkapkan 30 100 0 0 30 100
Baik
bibir pasien
Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa posisi saat pencabutan gigi posterior
kanan rahang bawah kursi pasien di miringkan ke belakang sedikit agak tegak dari
rahang atas dengan benar sebanyak 63,33% sedangkan yang salah sebanyak 36,67%,
yang melakukan posisi dokter seperti gambar dengan benar sebanyak 96,66%
sedangkan yang salah sebanyak 3,34%, yang menggunakan tangan kanan memegang
tang dengan teknik pinch grasp dengan benarsebanyak 80% sedangkan yang salah
sebanyak 20%, dan yang menggunakan tangan kiri menyingkapkan bibir pasien
dengan benar sebanyak100% sedangkan yang salah tidak ditemukan.
4.8 Pencabutan Gigi Posterior Kiri Rahang Bawah
Tabel 16. Kategori responden pencabutan gigi posterior kiri rahang bawah
Kategori Jumlah Persentase
Baik 14 46,67%
Cukup 13 43,33%
Kurang 3 10%
Total 30 100%
Table 17. Posisi saat pencabutan gigi posterior kiri rahang bawah
Posisi saat Benar Salah Total
pencabutan gigi n % n % n % Kategori
Kursi pasien di
miringkan ke
belakang sedikit 22 73,33 8 26,67 30 100 Cukup
agak tegak dari
rahang atas
Posisi dokter
seperti gambar
25 83,33 5 16,67 30 100 Baik
Tangan kanan
memegang tang
dengan teknik 24 80 6 20 30 100 Baik
pinch grasp
Tangan kiri
menyingkapkan 30 100 0 0 30 100
Baik
bibir pasien
Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa posisi saat pencabutan gigi posterior kiri
rahang bawah kursi pasien di miringkan ke belakang sedikit agak tegak dari rahang
atas dengan benar sebanyak 73,33% sedangkan yang salah sebanyak 26,67%, yang
melakukan posisi dokter seperti gambar dengan benar sebanyak 83,33% sedangkan
yang salah sebanyak 16,67%, yang menggunakan tangan kanan memegang tang
dengan teknik pinch grasp dengan benar sebanyak 80% sedangkan yang salah
sebanyak 20%, dan yang menggunakan tangan kiri menyingkapkan bibir pasien
dengan benar sebanyak100% sedangkan yang salah tidak ditemukan.
BAB 5
PEMBAHASAN
Ketika pasien duduk, hasil yang optimal akan tercapai apabila rongga mulut
pasien diposisikan sejajar dengan jantung dokter gigi.18 Untuk pencabutan gigi rahang
atas, kursi harus dimiringkan kebelakang sehingga dataran oklusal tepat pada 60o dari
lantai sedangkan untuk pencabutan gigi di rahang bawah kursi harus dimiringkan
kebelakang sedikit agak tegak lurus dari rahang atas.23 Pada penelitian ini masih ada
sebagian responden yang tidak memposisikan kursi pasien dengan benar, sebab ada
ada beberapa dental unit yang rusak, oleh sebab itu tidak bisa diposisikan.
Hasil penelitian ini menunjukkan responden yang berada pada posisi seperti
gambar tersebut sebanyak 83,3% pada pencabutan gigi anterior rahang atas, 76,66%
pada pencabutan gigi posterior kanan rahang atas, 86,66% pada pencabutan gigi
posterior kiri rahang atas, 76,66% pada pencabutan gigi anterior rahang bawah,
96,66% pada pencabutan gigi posterior kanan rahang bawah dan 83,33% pencabutan
gigi posterior kiri rahang bawah.Dalam hal ini posisi pencabutan gigi dengan benar di
atas rata-rata 75% ini menunjukkan bahwa posisi sesuai ergonomi dapat
meningkatkan kinerja kerja dan mengurangi adanya kelainan musculoskletal disorder
(MSDs). Posisi pasien dan dokter gigi sangat penting dalam keberhasilan pencabutan
gigi. Posisi yang baik merupakan kenyamanan bagi pasien dan dokter gigi sehingga
memungkinkan dokter gigi untuk memiliki kontrol kekuatan yang maksimal. Posisi
yang benar memungkinkan dokter gigi untuk menjaga posisi lengan dan memberikan
stabilitas serta dukungan.17,21,23
Dalam posisi yang benar untuk ekstraksi gigi rahang atas, jari telunjuk kiri
dokter gigi harus melebarkan bibir dan jaringan pipi, ibu jari harus terletak pada
proses alveolar palatal. Pada saat mencabut gigi rahang bawah, jari telunjuk tangan
kiri di bukal dan jari kedua adalah di lingual, menyingkapkan bibir dan pipi.21 Pada
penelitan ini masih ada responden yang tidak melakukan melebarkan bibir dan pipi
pasien karena kurangnya ketelitian dalam melakukan pencabutan gigi.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan 73,33% bahwa kategori yang melakukan
pencabutan gigi dengan memperhatikan dental ergonomi. Hal ini berbeda dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Vela Desai dkk. di India yang menunjukkan
bahwa 67,7% dari total populasi dokter gigi di India yang tidak memperdulikan
dental ergonomi saat merawat pasien, hanya 32,3% yang memperhatikan dental
ergonomi. Hal ini mungkin saja akibat tingkat pengetahuan dokter gigi yang rendah
akan pentingnya dental ergonomi terhadap kesuksesan dalam perawatan gigi pasien
serta kesehatan dokter gigi sendiri. Terlihat dari hasil penelitian Lucia dkk. di
Romania menunjukkan 25% dokter gigi merasa tidak tertarik terhadap pentingnya
pendidikan tambahan mengenai dental ergonomi. 5,13
6.1 Kesimpulan
Di dapatkan adanya responden yang melakukan pencabutan sesuai
ergonomi, namun didapatkan juga beberapa responden yang tidak menerapkan
ergonomi dalam hal tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan dan
pemahaman tentang ergonomi agar tidak menimbulkan kelainan musculoskeletal
disorder (MSDs).
6.2. Saran
Beberapa saran yang dapat di sampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Dari penelitian yang sudah dilakukan bahwa pencabutan berdasarkan ergonomi
dapat meningkatkan kinerja kerja dan mengurangi keluhan subjektif . Untuk itu di
sarankan para dosen dan mahasiswa untuk memperhatikan posisi ergonomi saat
melakukan pencabutan agar terjadi peningkatan kinerja.
2. Dari hasil penelitian ini di sarankan fakultas untuk dapat mengganti dental unit
yang sudah rusak karena para dokter dan mahasiswa tidak dapat memposisikan
sesuai ergonomi.
3. Diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap populasi yang lebih luas, agar
didapatkan tingkat validitas yang tinggi, sehingga evaluasi berdasarkan ergonomi
saat melakukan pencabutan gigi oleh mahasiswa kepaniteraan klinik di Bedah
Mulut FKG USU.
Daftar Pustaka
1. Edy S, Samad R. Aplikasi postur yang ergonomi dokter gigi selama perawatan
klinis di kota Makasar. Dentika Dent J 2012; 17(1): 1.
2. Sulani F. Profil kesehatan provinsi Sumatera Utara. http://www.depkes.go.id/
(12 September 2013)
3. Sarkar PA, Shigli AL. Ergonomics in general dental practice. People’s Journal
of Scientific Research 2012; 5(1): 56-8.
4. Sudarshan R, Ganesan SV. Ergonomics in dentistry a review. J Environ Occup
Sci 2012; 1(2): 125-7.
5. Desai V, Pratik P, Sharma R. Ergonomics: a must for dentistry: a cross
sectional study in verious parts of Northern India. Journal of dentofacial
sciences 2012; 1(2): 1-2.
6. Chaikumarn M. Differences in dentists’ working postures when adopting
proprioceptive derivation vs. conventional concept. International Journal of
Occupational Safety and Ergonomics 2005; 11(4): 441-2.
7. Nevala N, Sormunen E, Remes J, Suomalainen K. Evaluations of ergonomics
and efficacy of instruments in dentistry. The Ergonomics Open Journal 2013; 6:
6-8.
8. Roquelaure Y et al. Epidemiologic surveillance of upper-extremity
muskuloskeletal disorders in the working populations. Arthritis and Reumatism
(Arthritis Care & Research) 2006; 55(5): 765-6.
9. Sadig W. Ergonomics in dental practice. Pakistan Oral & Dent. Jr 2000; 20(2):
205-9.
10. Loekman M. Teknik dasar pencabutan gigi. JITEKGI 2006; 3(3): 82-3.
11. Wiradharma N. Praktikum odontektomi berorientasi ergonomi meningkatkan
kinerja praktikan di jurusan Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati
Denpasar. TESIS. Denpasar: Program Megister Program Studi Ergonomi-
Fisiologi Kerja Program Pasca Sarjana, 2012: 7-8.
12. Andayasari L, Anorital. Gangguan muskuloskeletal pada praktik dokter gigi
dan upaya pencegahannya. Media Libang Kesehatan 2012; 22(2): 70-5.
13. Barlean L, Danila I, Saveanu I. Dentist ergonomic knowledge and attitude in
north-est region, Romania. Romanian Journal of Oral Rehabilitation 2012; 4(1):
40-1.
14. Leggat PA, Kedjarune U, Smith DR. Occupational health problems in modern
dentistry: a review. Industrial Health 2007; 45: 611-5.
15. Szymanska J. Disorders of the musculoskeletal system among dentist from the
aspect of ergonomics and prophylaxis. Ann Agric Environ Med 2002; 9: 168-
70.
16. Al Wazzan KA, Almas K, Al Shethri SE, Al Qathani MQ. Back and nack
problems among dentist and dental auxillaries. The Jornal of Contemporary
Dental Practice 2001; 2(3): 17-9.
17. Howe GL. Pencabutan gigi geligi. Ed. 2. Jakarta: EGC, 1999: 1-3, 22-3.
18. Centre de Sante. Ergonomics and dental work. http://www.ohcow.on.ac/ (12
September 2013)
19. Valachi B. Ergonomics and injury in the dental office. Penwell Corp 2008: 28-
34.
20. Pedersen GW. Buku ajar praktis bedah mulut. Alih bahasa. Purwanto,
Basoeseno. 1st ed, Jakarta: EGC, 1996; 32-43.
21. Hupp JR, Ellis E, Tucker MR. Oral and mmaxillofacial surgery. 5th ed, St.
Louis: Mosby Elsevier, 2008: 103-24.
22. Anonymous. Dental surgery aboard USS Eisenhower.
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dental_surgery_aboard_USS_Eisenhower,_
January_1990.JPEG(12 September 2013).
23. Petson, Ellis, Hupp, Tucker.Oral and mmaxillofacial surgery. 4th ed, St. Louis:
Mosby Elsevier, 2003: 125-131.
24. Cahyanto A. Aspek ergonomik di bidang kedokteran gigi.
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/08/makalah_ergonomik_ari
ef.pdf (20 januari 2014).
25. Machfoedz I. Metodologi penelitian bidang kesehatan, keperawatan, kebidanan,
kedokteran. Yogyakarta: Fitramaya, 2009: 126.
LAMPIRAN 1
Observasi
Rahang Atas
Persiapan sebelum pencabutan gigi Keterangan Benar Salah
• Topi bedah
• Masker
• Sarung tangan
- Anterior Pasien:
• Kursi pasien
dimiringkan ke
belakang sehingga
dataran oklusal tepat
pada sudut 60o dari
lantai.
Dokter:
• Posisi dokter seperti
gambar di samping
• Tangan kanan
memegang tang dengan
I1 teknik pinch grasp
I2
C • Tangan kiri
menyingkapkan bibir
pasien
Pasien:
Posterior kanan • Kursi pasien
dimiringkan ke
belakang sehingga
dataran oklusal tepat
pada sudut 60o dari
lantai.
Dokter:
• Posisi dokter seperti
gambar di samping
• Tangan kanan
memegang tang dengan
teknik pinch grasp
P1
P2 • Tangan kiri
M1 menyingkapkan bibir
M2 dan pipi pasien
M3
Pasien:
• Kursi pasien
- Posterior kiri
dimiringkan ke
belakang sehingga
dataran oklusal tepat
pada sudut 60o dari
lantai.
Dokter:
• Posisi dokter seperti
gambar di samping
• Tangan kanan
memegang tang dengan
teknik pinch grasp
P1 • Tangan kiri
P2 menyingkapkan bibir
M1 dan pipi pasien
M2
M3
Rahang Bawah
Posisi saat pencabutan gigi Keterangan Benar Salah
• Posisi
- Anterior Pasien:
• Kursi pasien
dimiringkan ke
belakang sedikit agak
tegak dari rahang atas.
Dokter:
• Posisi dokter seperti
gambar di samping
• Tangan kanan
memegang tang dengan
teknik pinch grasp
I1
I2
• Tangan kiri
C
menyingkapkan bibir
pasien
Pasien:
- Posterior kanan
• Kursi pasien
dimiringkan ke
belakang sedikit agak
tegak dari rahang atas.
Dokter:
• Posisi dokter seperti
gambar disamping
• Tangan kanan
memegang tang dengan
teknik pinch grasp
P1 • Tangan kiri
P2 menyingkapkan pipi
M1 dan bibir pasien
M2
M3
Dokter:
• Posisi dokter seperti
gambar disamping
• Tangan kanan
memegang tang dengan
teknik pinch grasp
P1 • Tangan kiri
P2 menyingkapkan pipi
M1 dan bibir pasien
M2
M3
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
Agama : Islam
Orangtua :
Ayah : Sofyan Pane
Ibu : Siti Chadijah