metode untuk kontrol nyeri atau untuk anestesi dengan cara mendepositkan
larutan anestesi di dekat serabut terminal dari saraf dan akan terinfiltrasi di
sepanjang jaringan untuk mencapai serabut saraf dan menimbulkan efek anestesi
dari daerah terlokalisir yang disuplai oleh saraf tersebut. (Malamed, 2007)
cortical plate pada rahang atas tipis secara alami sehingga larutan anestesi yang
diberikan dapat berdifusi ke dalam jaringan yang kemudian akan mencapai saraf
yang dituju. Indikasi teknik infiltrasi adalah untuk anestesi pulpal bagi satu atau
dua gigi maksila dan untuk anestesi jaringan lunak. (Malamed, 2007)
Kontraindikasi teknik ini antara lain apabila terdapat inflamasi akut ataupun
infeksi pada area yang ingin dianestesi dan apabila ada tulang padat yang
menutupi apikal gigi yang ingin dianestesi. Keuntungan dari teknik infiltrasi
nervus terminal besar antara lain pada area pulpa dan apeks gigi, periosteum
Kelemahn dari teknik ini adalah tidak sesuai jika diterapkan pada daerah
yang luas karena membutuhkan insersi jarum yang banyak dan larutan anestesi
yang banyak pula. Teknik ini menggunakan jarum 27 gauge yang diinsersikan
dengan target area yaitu daerah apical dari gigi tersebut. Prosedur teknik infiltrasi
1. Bersihkan area yang akan dianestesi dengan gauze steril yang kering
8. Masukkan jarum lebih dalam hingga bevel mencapai region apikal dari
gigi target
10. Jika aspirasi negative, masukkan larutan anestesi 0,6 ml perlahan selama
12. Tunggu tiga hingga lima menit sebelum prosedur dental dilakukan
Gambar : Jarum suntik harus dalam posisi parallel terhadap sumbu
Ada dua gejala dan tanda apabila anestesi infiltrasi ini berhasil, yang
pertama adalah gejala subjektif yaitu rasa baal/kebal pada area admistrasi, dan
gejala objektif yaitu tidak adanya rasa nyeri selama prosedur dental dilakukan,
dan dengan EPT (electrical pulp testing) tidak menimbulkan respon dari gigi
Kegagalan teknik ini dapat terjadi apabila ujung jarum terletak di bawah
apeks gigi target yang menyebabkan tertumpuknya larutan anestesi di bawah gigi
teranestesi dengan baik. Kegagalan juga dapat terjadi apabila ujung jarum terletak
jauh dari tulang yang menyebabkan tertumpuknya larutan di jaringan bukal. Cara
teranestesi adalah sama seperti pada infiltrasi rahang atas yaitu ujug cabang saraf
terminal. Daerah yang teranestesi terbatas pada tempat di mana larutan anestesi
local diinjeksikan. Langsung pada tempat yang dituju, Teknik ini diindikasikan u
ntuk menganestesi membrane mukosa dan jaringan submukosa pada daerah yang
1. Pada insisi mukosa, gingivektomi, atau eksisi lesi pada jaringan lunak
mukosa.
Gejala subjektif yang ditimbulkan yaitu terasa kebas pada daerah yang dianestesi..
(Malamed, 2007)
dengan perlahan-lahan
Gambar : Field Block dengan teknik paraperiosteal injection untuk
terdalam mucolabial fold gigi insisif sentral rahang bawah kanan, arah
Blok nervus palatinus anterior atau dapat disebut dengan greater palatine
nervus blok. Nervus palatinus anterior keluar dari foramen palatinus major.
Sedangkan daerah yang teranestesi adalah bagian posterior dari palatum durum
posterior palatum durum, mulai dari pertengahan kaninus atau sampai dengan
palatine anterior.
sampai molar tiga dan operasi daerah posterior dari palatum durum dan untuk
mengontrol rasa sakit saat bedah periodontal atau bedah mulut yang mencakup
palatum keras dan palatum lunak. Keuntungan dari teknik anestesi ini adalah
meminimalisasi dari penetrasi jarum dan jumlah larutan yang masuk (valume
(1) Nervus palatinus anterior keluar dari foramen palatinus mayor yang
terletak antara molar dua, molar tiga dan 1/3 bagian dari gingiva molar
jarum dari posisi berlawanan mulut (bila di suntikkan pada sebelah kanan,
maka arah jarum dari kiri menuju kanan) sehingga membentuk sudut 90º
Gejala subjektif yang dirasakan kebas pada mukosa palatum bagian posterior
jaringan lunak, berikan tekanan dengan cotton bud. Larutan anestesi lokal
Indikasi dari perawatan ini adalah ketika anestesi jaringan lunak palatal
diperlukan untuk terapi restorative pada lebih dari dua gigi (misalnya pada
palatal.
pada area yang mau diinjeksi dan area terapi yang kecil dimana hanya melibatkan
satu atau dua gigi.Keuntungan dari teknik ini adalah meminimalisir penetrasi
jarum dan volume dari solusi.Teknik ini juga dapat mengurangi rasa
dari foramen incisivus. Daerah yang teranestesi yaitu daerah anterior dari palatum
keras ( soft dan hard tissue ) dari mesial gigi premolar pertama kanan ke mesial
jalan masuk canalis incisivum. Bila kontak dengan tulang telah terjadi jarum
keluar dengan terlalu cepat karena akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Setelah
larutan anestesi masuk jaringan akan menjadi putih dan kebaalan akan cepat
atau sekitar 45 o
Anestesi umum adalah grup obat yang akan memberikan efek reversible
terhadap kehilagan rasa sakit dan kesadaran. Anestesi umum dapat dibagi
Jenis anestesi ini sangat berguna untuk anak-anak atau orang dewasa yang
memliki phobia. Juga digunakan untuk pasien yang memiliki risiko aspirasi
pulmonari. Agen anestesi inhalasi yang ideal memiliki syarat antara lain memiliki
odor yang sewajarnya, tidak mengiritasi saluran pernapasan, dapat menginduksi
secara cepat dan cepat pula pulih,stabil secara kimiawi pada kemasan
dengan soda, tidak mudah terbakar dan eksplosif, dapat menyebabkan kehilangan
kesadaran dengan analgesik dan relaksasi otot, cukup poten untuk adanya
dimetabolisme oleh tubuh, tidak beracun, dan tidak merangsang reaksi alergik.
pernapasan dan harus tidak berinteraksi dengan obat-obat lain yang juga dipakai
selama anestesi dan juga inert, berkurang secara cepat dan menyeluruh dalam
terhadap respon hingga stimulus sakit (incisi bedah) pada 50% individu. Hal ini
diterima sebagai perhitungan yang valid terhadap potensi anestesi umum inhalasi
karena tetap konstan pada tiap jenis bahkan pada beragam kondisi. MAC
merefleksikan kapasitas anestesi untuk masuk ke dalam sistem saraf pusat dan
oxide.
1. Nitrous oxide
http://www.cironpharma.com/
Gas nitrous oksida merupakan gas tidak berwarna, tidak berbau, tidak
nilai MAC lebih dari 100. Kurang poten untuk induksi, sehingga dipakai untuk
penjagaan anestesi. Untuk anestesi, digunakan campuran 70% nitrous oxide dan
30% oksigen menghasilkan kegembiraan oleh sebab itu gas ini disebut dengan
analgesik, digunakan campuran 50% nitrous oxide dan 50% oksigen. Nitrous
oxide karena memiliki akfi analgesik dapat digunakan untuk operasi minor seperti
pencabutan gigi. Gas ini murah dan sangat umum digunakan. Paparan yang
berulang akan menyebabkan depresi sumsum tulang. Gas ini tidak dimetabolisme
tubuh karena dalam waktu 2-5 menit sudah dieliminasi melalui paru – paru. (
Singh.2007; Gilder.2009)
2. Halothane
http://www.slideshare.net/aramshah2
menghambat kontraksi usus dan uterin. Curah jantung juga dikurangi sebesar 20
– 50 persen apabila anestesi dihisap pada konsentrasi 0,8 sampai 1,2 persen yang
inflammable dan non irritant lebih poten daripada desflurane dan pemulihannya
lebih cepat. Efek pernapasan dan peredaran darahnya mirip dengan isoflurane. (
Singh.2007; Gilder.2009)
I. Inhalational Anasthethics
a. Gases
Cyclopropane 5 – 25 %
b. Volatile liquids
anasthetics
mg/ml; 4-6
infused
over 10 min
sistem saraf pusat. Agen anestesi intravena yang ideal memiliki syarat yaitu :
1) Onset cepat
2) Pemulihan cepat
1. Thiopentone
http://www.cironpharma.com/
Thiopentone merupakan obat anestesi umum dari golongan barbiturat.Aksi
cepat, biasanya dengan onset tidur perlahan, pasien hilang kesadaran dalam
batuk, bersin, reaksi hipersensitif. Dosisnya untuk anak dan dewasa 3-5
2. Propofol
http://www.cironpharma.com/
Induksi cepat (30 detik) dan pemulihan cepat pula (4 menit). Digunakan untuk
3. Ketamine
http://www.cironpharma.com/
Ketamine sudah jarang digunakan walaupun obat ini memiliki efek analgesik
yang baik. Anestesi bertahan hingga 15 menit dan tidak menyebabkan hipotensi,
intraokular. Dosis untuk induksi intravena 1-2 mg/kg, intramuskular 6-8 mg/kg,
dosis untuk maintenance, yaitu dengan dosis serial 50% dosis IV dan 25% dosis
Kingdom: Willey-Blackwell.
Delhi: Elsevier
New Delhi.