Dosen Pembimbing:
Disusun oleh:
Pembimbing Mahasiswa
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam, kepadanya saya bersyukur atas segala
rahmat dan karunia yang diberikan, sehingga Laporan Praktikum Biokimia Analisis Kualitatif
Gigi ini bisa terselesaikan dengan baik. Adapun laporan ini saya susun sebagai bagian dari tugas
praktikum blok Basic Dental Science 2.
Dalam penyusunan laporan ini, saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu sehingga Laporan Praktikum ini dapat terselesaikan. Adapun pihak-
pihak tersebut antara lain:
1. drg. Etny Dyah Harniati,MDSc selaku trainer blok basic dental science 2.
Saya selaku penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dikatakan sempurna.
Untuk itu, saya menerima kritik dan saran yang membangung dari pembaca sekalian, agar
kedepannya Laporan Praktikum ini dapat disempurnakan. Semoga laporan praktikum ini
bermanfaat untuk kita semua.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang............................................................................................ 1
1.2 Manfaat laporan ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan laporan .......................................................................................... 2
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
bawah. Kesesuaian ini disebut oklusi, dan memungkinkan untuk menangkap dan menggiling
partikel makanan yang sekecil apa pun di antara permukaan gigi.(Hall, 2011)
1.2 Manfaat Laporan
a. Mengetahui komponen anorganik penyusun gigi
b. Mengetahui berbagai senyawa kimia dalam gigi
c. Dapat mengetahui karakteristik kelarutan ( solubilitas ) gigi dalam beberapa larutan
asam
d. Mengetahui adanya endapan pada senyawa yang mengandung mineral
e. Dapat mengetahui macam-macam senyawa mineral atau komponen anorganik
penyusun gigi berdasarkan analisis kualitatif
1.3 Tujuan Laporan
a. Mempelajari karakteristik kelarutan (solubilitas) gigi dalam beberapa larutan asam,
b. Mempelajari berbagai macam senyawa mineral atau komponen anorganik penyusun
gigi berdasarkan analisis kualitatif.
2
BAB II
DASAR TEORI
Gigi terdiri dari email, dentin, dan pulpa. Gigi terdiri dari materi keras yang ada
persamaannya dengan tulang yang tersusun atas substansi dasar yang mengapur dengan banyak
serat kolagen, mineral-mineral seperti (Ca), magnesium (Mg), Sulfat (SO4-), Fosfat (PO43-), dan
Klorida (Cl-). Mineral-mineral ini tersusun sangat kuat sehingga tidak mudah larut dalam air
namun lebih mudah larut dalam asam (Leeson, dkk, 1989).
Email terdiri atas 26% - 28% bahan organik. Sebagian besar bahannya merupakan
kalsium fosfat dalam bentuk kristal apatit (90%), dan sisanya berupa mineral-mineral lain.
Mineral email terdiri dari kristal dan struktur khas hidroksiapatit dan unsure tekecilnya adalah
Ca10(PO4)6(OH)2. Bahan kimia lain yang terdapat dala email adalah F, Cl, Zn, Pb, dan Fe
(Leeson, dkk, 1989).
Dalam susunan kimia, dentin lebih keras daripada semen karena banyak mengandung
bahan-bahan kimia organik. Kalsium merupakan mineral dalam tubuh yang membangun tulang
dan gigi serta menjaganya agar tetap kuat. 99% kalsium dalam tubuh disimpan di dalam tulang
dan gigi. Garam-garam kalsium dalam dentin menyebabkan dentin ini tahan terhadap daya
kompresi.(Hall, 2011)
Pulpa gigi berasal dari jaringan mesenkim dan mengisi rongga pulpa serta saluran akar
gigi. Pulpa terdiri atas sel dan zat antar sel yang mengandung serat-serat kolagen halus dan
3
substansi dasar yang mengandung glikosaminoglikan. Bentuk utama selnya seperti bintang dan
menyerupai mesenkim tetapi tidak mempunai potensi seperti mesenkim (Lesson 1996)
Dari uraian diatas, telah kita ketahui bahwa gigi terdiri dari senyawa-senyawa organik,
maka dengan melalui pengujian secara kimiawi dapat diketahui unsur-unsur yang terdapat di
dalamnya. Dengan mengetahui sifat-sifat kimia masing-masing unsur, maka dapat diketahui
unsur-unsur atau senyawa penyusun gigi. (Murray, 2001:232)
4
BAB III
METODE PRAKTIKUM
a) Alat-alat
b) Bahan/reagent
Bahan/reagent yang digunakan meliputi sampel gigi manusia, asam nitrat HNO3 10%
dan pekat, ammonium hidroksida NH4OH pekat, perak nitrat AgNO3 2%, asam klorida HCl
10%, barium klorida BaCl2 10%, asam asetat CH3COOH 10%, ammonium oksalat
(NH4)2C2O4 atau asam oksalat H2C2O4 1%, urea CH4N2O 1 dan 10%, ammonium molibdat
(NH4)6MO7O24, kalium ferrosianida K4Fe(CN)6, ammonium klorida NH4Cl kristal dan
larutan, ammonium karbonat (NH4)2CO3, di-natrium hydrogen fosfat NaHPO4, ammonium
tiosianat NH4SCN, kalium ferrisianida K3Fe(CN)6, aquades, kertas saring, kertas lakmus, dan
tissue
5
3.2 Skema Kerja
6
1.2 Pengujian atau Analisis Filtrat-Uji Sulfat
2. Pengujian Endapan
7
BAB IV
4.1 Hasil
1. Preparasi Sampel Gigi
a. Gigi berubah menjadi cairan berwarna kuning
b. Kemudian Setelah dipanaskan menghasilkan filtrat berwarna kuning dan endapan
berwarna putih yang jumlahnya cukup banyak
3. Pengujian Endapan
Endapan (II) + 10 ml CH3COOH 10% filtrate (III)
a. Pengujian atau analisis endapan – uji kalsium
- Filtrat (III) + 1 ml (NH4)2C2O4 1% terbentuk banyak endapan
b. Pengujian atau analisis endapan – uji fosfat
Filtrat (III) + 1 ml CH4N2O 10% + 3 ml (NH4)6Mo7O24 terbentuk warna putih
keruh. Setelah ditambahkan 1 ml K4Fe(CN)6 terbentuk biru pada seluruh larutan
c. Pengujian atau analisis endapan – uji magnesium
- Sisa filtrate (III) + kristal NH4Cl + (NH4)2CO3 endapan (IV) + filtrat (IV)
- Endapan (IV) + filtrat (IV) + kristal Na2HPO4 + NH4Cl = endapan magnesium karbonat
(MgCo3)
d. Pengujian atau analisis endapan – uji besi
8
- Endapan (IV) + 0,5 ml HCl 10% + CH3COOH endapan (V) + filtrat (V)
- Filtrat (V) 1 ml + 1 ml NH4SCN warna merah
- Filtrat (V) 1 ml + K3Fe(CN)6 1 ml = warna hijau kebiruan
4.2 Pembahasan
Sampel yang digunakan pada praktikum ini adalah 5 (lima) gigi manusia yang direndam
dalam 10 ml HNO3 pekat selama 24 jam hingga larut. Lalu dipanaskan dan ditambahkan 50 ml
HNO3 10%. Yang di tambah aquades hingga bervolume 50 ml. Lalu di saring kembali sehingga
menghasilkan endapan (I) yang ditampung sementara,filtrate ( I) digunakan untuk bahan analisis.
Larutan ini yang kemudian digunakan sampel pada beberapa pengujian.
1. Pemisahan senyawa yang mengandung fosfat dengan bukan fosfat
Pada pemisahan senyawa yang mengandung fosfat/fosfor dengan bukan fosfat tahap awal
yaitu melarutkan unsure-unsurnya dengan didestruksi atau diabukan kemudian
melarutkannya dengan asam nitrat (HNO3) pekat sebanyak 10 tetes lalu diperiksa dengan
kertas lakmus hingga terlihat biru(basa). Selanjutnya disaring hingga menghasilkan filtrate
(II) dan endapan (I).
1.1 Pengujian atau analisis filtrat – uji klorida
Klorida adalah anion utama di CES. Potensial keseimbangannya adalah -70 mV, parsis sa
ma dengan potensial membran istirahat. Perpindahan Cl- yang bermuatan negatif
sendirian mengikuti gradien konsentrasinya akan menghasilkan gradien listrik yang
berlawanan, dengan bagian dalam lebih negatif dibanding bagian luar. Saat para ahli
fisiologi pertama kali meneliti efek ion yang berkontribusi atas potensial membran,
mereka penasaran dan berpikir bahwa perpindahan Cl- dan pembentukan potensial
keseimbangan Cl+ boleh jadi merupakan satu-satunya mekanisme yang bertanggung
jawab menghasilkan potensial membran istirahat yang identik. Kenyataannya, yang
terjadi adalah sebaliknya. Potensial membran bertanggung jawab mendorong distribusi
Cl- di kedua sisi membran(Sherwood, 2013)
Dalam pengujian klorida yang pertama filtrat (II) diasamkan dengan nitrid acid
HNO3(₂N) dalam tabung reaksi dan periksa dengan kertas lakmus sampai berwarna
merah, kemudian ditambahkan perak nitrat AgNO3 dan diaduk hingga terbentuk
endapan. Pengujian ini juga dilakukan menggunakan kontrol positif yang hasilya terdapat
9
endapan dan kontrol negatif yang hasilnya tidak terjadi perubahan. Jadi pada sampel gigi
tersebut mengandung klorida karena sampel gigi dan kontrol positif memiliki hasil yang
sama yaitu terdapat endapan.
Fungsi HCI adalah sebagai katalisator. Setelah terbentuk H2SO4 baru kemudian
ditambahkan Barium klorida pada larutan tersebut sehingga terbentuk reaksi :
H2SO4 + BaCI2 4 + 2HCI
Terbentuk endapan putih karena adanya ion sulfat dari BaSO 4 atau keruh karena
sulfat dalam gigi dalam
4 bentuk SO 2 berikatan dengan Ba membentuk
4. BaSO
Barium klorida dan HCI ditambahkan pada larutan yang mengandung ion sulfat
karena barium sulfat tidak terlarut dalam HCI. Hal tersebut karena ion sulfat
merupakan anion dari asam kuat.
2. Pengujian endapan
Endapan II yang masih berada di kertas saring dielusi dengan 10 ml CH3COOH 10% untuk
mendapatkan filtrate (III).
2.1 Pengujian atau analisis endapan – uji kalsium
Kalsium adalah unsur kimia dengan symbol dan Ca nomor atom 20 ini memiliki massa
atom 40,078. Kalsium adalah logam alkali tanah yang lunak berwarna abu, dan
10
merupakan unsur yang paling berlimpah kelima massa di kerak bumi. Kalsium dengan
kerapatan 1,55 g/cm3 , adalah paling ringan dari logam alkali tanah yaitu magnesium
(gravitasi spesifik 1,74) dan berilium (1,84) yang lebih padat, meskipunn lebih ringan
dalam masa atom dari strontium, logam-logam alkali menjadi lebih padat dengan masa
atom meningkat. Kalsium juga ion terlarut kelima paling melimpah di air laut baik oleh
molaritas dan massa, setelah natrium klorida, magnesium, dan sulfat. Kalsium sangat
penting untuk organisme hidup terutama dalam fisiologi sel, pergerakan ion kalsium Ca2
+ ke dalam dan keluar dari fungsi sitoplasma sebagai sinyal untuk banyak proses seluler.
(Abrams SA 2003)
Pada pengujian atau analisis endapan yang pertama dilakukan adalah filtrat (III)
ditambahkan dengan ammonium hidroksida NH4OH kemudian diaduk samapi timbul
endapan. Adanya endapan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam sampel gigi tersebut
terdapat kandungan kalsium.
2.2 Pengujian atau analisis endapan – uji fosfat
Fosfor (fosfat) adalah anion utama cairan intraselular. Fosfat mempunyai kemampuan
berkombinasi bolak-balik dengan sejumlah besar sistem koenzim dan juga dengan
sejumlah besar senyawa lain yang penting pada proses metabolisme ion yang paling
berperan dalam komposisi gigi, kira-kira 85% fosfor tubuh terdapat didalam tulang dan
gigi. Zat anorganik yang utama berupa hidroksiapatit [Ca10(PO4)6(OH)2] sekitar 90-
92% dari volumenya yang tersusun atas komponen-komponen kalsium dan fosfat.(Hall,
2011)
Dari analisis endapan untuk mengetahui kandungan fosfat ini didapatkan bahwa
larutan yang awalnya hijau berubah warna menjadi hijau lebih pekat setelah dilakukan
penambahan 1 ml K4Fe(CN)6. Perubahan warna yang menjadi semakin pekat ini
merupakan suatu indikator yang menunjukkan bahwa dalam ekstrak gigi yang diuji
didapatkan kandungan fosfat didalamnya. Namun,pada analisa yang didapat larutan
sampel gigi berubah warna menjadi biru pekat setelah dilakukan penambahan 1 ml
K4Fe(CN)6.
11
Ammonium molibdat 5% memiliki sifat basa sehingga cocok untuk mengendapkan
fosfat, selain itu ammonium molibdat merupakan indikator karena berwarna kuning.
Fungsi pemanasan :
Mempercepat reaksi (katalisator)
Sumber energy untuk mengendapkan
Persamaan reaksi untuk tes fosfat.:
Penambahan HNO3 tidak dilakukan pada praktikum karena larutan gigi dibuat
dengan HNO3. HNO3 digunakan karena garam amonium fosfomolibdat
mengendap dalam HNO3.
12
2.4 Pengujian dan analisis endapan-uji besi
Besi (Fe) adalah logam-logam yang berwarna putih keperakan, liat dan dapat di
bentuk. Fe di dalam susunan unsur berkala termasuk logam golongan VIII B, dengan
berat atom 55,85 g.mol-1 , nomor atom 26, berat jenis 7.86 g.cm-3 dan umumnya
mempunyai valensi 2 dan 3 (selain 1, 4, 6). Besi (Fe) adalah logam yang dihasilkan dari
bijih besi, jarang dijumpai dalam keadaan bebas, untuk mendapatkan unsur besi
campuran lain harus dipisahkan melalui kimia. Besi merupakan elemen kimiawi yang
dapat ditemukan hampir di setiap tempat di bumi pada semua lapisan-lapisan, namun
besi juga merupakan salah satu logam berat yang berbahaya apabila kadarnya melebihi
ambang batas besi. (Lesson 1996)
Dari pengujian atau analisis endapan yang dilakukan adalah sisa filtrat (III) ditambahkan
ammonium tiosianat NH4SCN dan ditambahkan kalium ferrisianida K3Fe(CN)6
sehingga menghasilkan larutan berwarna kuning. Pada pengujian kontrol positif
menghasilkan larutan berwarna biru dan kontrol negatif larutan berwarna kuning. Jadi
dapat disimpulkan bahwa sampel gigi tersebut tidak mengandung besi.
13
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Gigi terdiri dari email, dentin, dan pulpa. Terdiri dari matriks keras yang ada
persamaannya dengan tulang yang tersusun atas substansi dasar yang mengapur dengan
banyak serat kolagen, mineral-mineral seperti (Ca), magnesium (Mg), Sulfat (SO4-),
Fosfat (PO43-), besi (Fe)dan Klorida (Cl-)
2. Elemen gigi yang digunakan sebagai sampel pada percobaan kali ini mengandung
klorida, sulfat, kalsium, fosfat, magnnesium dan tidak mengandung besi.
3. Kandungan mineral penyusun gigi lebih mudah larut dalam asam dibandingkan dalam air
4. Secara kimiawi, pengujian atau analisis unsur oganik dalam gigiberdasarkan pada sifat-
sifat dari masing-masing unsur yang terdapat dalam reaksi dan warna hasil reaksinya.
5.2 Saran
Dalam pembuatan laporan ini saya yakin masih terdapat banyak kekurangan. Saya akan
memperbaiki dengan berpedoman pada banyak sumber. Kritik maupun saran sangat diperlukan
guna untuk membangun pembuatan laporan selanjutnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Hall, J. E. (2011) GUYTON AND HALL. 12 ed. Diedit oleh Groliow Rebecca. filadelfia:
SAUNDERS ELSEVIER.
M Ana Hidayati and Edy (2005) “Penetapan Kadar Senyawa Abbrasive (Kalsium) pada pasta
gigi,” Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang, hal. 43–47.
Mescher, A. L. (2018) Jonqueira’s Basic Histology. 13 ed, McGraw-Hill Education. 13 ed. New
york,London,maxico,lisbon,soul: Mc Graw Hill Education.
Sherwood, L. (2013) Introduction To Human Physiology, International Edition. 8 ed. Diedit oleh
S. Alexander. ASIA: Yolanda Cossio.
Abrams SA, Atkinson SA. "Calsium, Magnesium, Phosporous, and Vitamin D Fortifcation of
Comlementary Foods." Journal of Nutrition 13(9) (2003): 994-9.
Lesson, Paparo. Buku Ajar Histology FKU dari textbook of Histology. Jakarta: EGC, 1996.
15