Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH HISTOLOGI

“Aplikasi Histologi dalam Keperawatan Gigi”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Histologi dan Anatomi Fisiologi.

Dosen Pengampu : Drs. Suwanda, Msc

Disusun Oleh:

Nadya Miracle Laily P17125018031

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN GIGI

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 1

T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan ridho-
Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang berjudul
“APLIKASI HISTOLOGI DALAM KEPERAWATAN GIGI”.
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna
memperbaiki dan melengkapi penyusunan makalah ini.
Sekian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan saya ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, Semoga Allah
SWT senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda. Aamiin.

Jakarta, 2 Desember 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……..…......................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1.1 Ahli-Ahli Histologi..........................................................................................5
2.1.2 Anatomi Histologi Gigi dan Mulut..................................................................5
2.1.3 Struktur Histologis Gigi...................................................................................6-9
BAB III PENUTUP
3.1.1 Pendapat Penulis………...,…………………………………………………..10
3.1.2 Kritik dan Saran...............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan secara detail
menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis. Histologi berasal dari
bahasa Yunani, yakni; HISTOS = Jaringan, anyaman dan LOGOS = Ilmu, mempelajari.
Histologi termasuk salah satu dari cabang-cabang biologi. Histologi dapat juga disebut sebagai
ilmu anatomi mikroskopis. Histologi amat berguna dalam mempelajari fungsi fisiologi sel-sel
dalam tubuh, baik manusia, hewan, serta tumbuhan, dan dalam bentuk histopatologi ia berguna
dalam penegakan diagnosis penyakit yang melibatkan perubahan fungsi fisiologi dan deformasi
organ.

Histologi mukosa rongga mulut secara umum terdiri dari epitel berlapis pipih berkeratin,
tidak berkeratin, atau parakeratin dengan jaringan ikat di bawahnya. Bagian rongga mulut yang
terkena gesekan (gingiva, permukaan dorsal lidah, dan palatum durum) dilapisi oleh masticatory
mucosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih parakeratin dan epitel berlapis pipih berkeratin
dengan jaringan ikat padat (kolagen) yang tidak teratur di dasarnya. Bagian dari rongga mulut
lainnya dilapisi oleh lining mucosa dengan epitel berlapis pipih tidak berkeratin dan ugater dapat
jaringan ikat padat (kolagen) yang tidak teratur. selain itu terdapat juga jenis mukosa rongga
mulut yang mengandung kuncup kecap yang terdapat pada permukaan dorsal lidah yaitu
specialized mucosa.

Histologi rongga mulut juga akan membahas tentang gigi. Gigi adalah salah satu struktur
berkalsifikasi dan keras yang terdapat di dalam mulut manusia dan hewan vertebrata.
Strukturnya yang bervariasi memungkinkan gigi melakukan banyak fungsi. Fungsi utama dari
gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan. Pada beberapa hewan, terutama karnivora,
gigi juga berfungsi sebagai senjata untuk membunuh mangsa.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.1 Ahli-Ahli Histologi

 Marcello Malphigi (1628-1694), namanya dikaitkan dengan beberapa struktur


histologik misalnya badan Malphigi pada ginjal.
 Robert Hooke bersama-sama dengan Malphigi mempergunakan lensa-lensa
sederhana untuk mempelajari gambaran bermacam-macam struktur. Pada tahun 1665
Hooke mengamati irisan tipis sumbat botol dan menemukan bahwa jaringan tanaman
terdiri atas ruangan-ruangan kecl yang dia sebut sel. Cella (latin) berarti ruangan
kecil.
 Leeuwenhoek (1673-1716) mengembangkan lensa-lensa yang lebih bermutu dan
melaporkan penelitiannya mengenai protozoa, bakteri, otot, saraf dan lain-lain.
 Bichat (1771-1802) memberi nama tissu (Perancis) dan merupakan penemu suatu
konsep jaringan.

2.1.2 Anatomi Histologi Gigi dan Mulut

 BIBIR (Labia Oris)


Merupakan lipatan muskular disekeliling mulut yang dapat bergerak.
Di dalam bibir terdapat :
– M. Orbicularis Oris
– N. Labialis Superior
– N. Labialis Inferior

 RONGGA MULUT
I. Rahang Atas (Maxilla), terdiri dari :
1. Palatum : a.Palatum molle : aponeurosis palatinus, M.uvulae.
b.Palatum durum : proc.palatinus ossis maxillaris pars horizontalis
ossis palatini.

2. Arcus dentalis superior dan gigi geligi.


3. Proc.alveolaris dan gingiva.
4. Mukosa pipi dan bibir.
5. Frenulum bukal dan lingual.
II. Rahang Bawah (Mandibula), terdiri dari :

a. Lidah (lingual).
b. Arcus dentalis inferior dan gigi geligi.
c. Proc.Alveolaris dan gingiva.
d. Mukosa pipi dan bibir.
e. Frenulum : bukal, labial, lingual.
f. Dasar Mulut.

2.1.3 Struktur Histologis Gigi

Gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis untuk mengunyah makanan sehingga
makanan menjadi halus. Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna
makanan lebih cepat dan efisien.
 Manusia dewasa mempunyai 32 gigi permanen. Didahului oleh 20 gigi susu
(decidiuous teeth) secara bertahap diganti oleh 4 incisor, 2 canine, 4 premolar dan 6
molar. Struktur gigi sesuai dengan fungsinya, yaitu :
a) Gigi seri (dens insisivus) berfungsi memotong makanan.
b) Gigi taring (dens caninus berfungsi merobek makanan.
c) Gigi geraham kecil (dens premolare) berfungsi mengunyah makanan.
d) Gigi geraham besar (dens molare) berfungsi mengunyah makanan.
 Struktur luar gigi terdiri atas bagian-bagian berikut :
a) Mahkota gigi (corona) merupakan bagian yang tampak dari luar.
b) Akar gigi (radix) merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.
c) Leher gigi (colum) merupakan bagian yang terlindung oleh gusi.
 Adapun penampang gigi dapat diperlihatkan bagian-bagiannya sebagai berikut :
a) Email (glazur atau enamel).
b) Tulang gigi (dentin).
c) Sumsum gigi (pulpa).
d) Sementum.

MINERALIZED COMPONENT
a) Email
 Melapisi dentin pada mahkota, tersusun oleh :
1. 99% Kristal Hidroksiapatit.
2. 1% Materi Organik (enamelin) dan air.
 Merupakan struktur terkeras pada bagian gigi, disusun oleh Enamel Rods (prisma
email) yang dibungkus oleh matriks organic (selubung batang prisma).
 Enamel bersifat transparan.
 Pembentukkan email :
1. Email di produksi oleh sel ameloblast pada bagian luar dentin (sebelum erupsi).
2. Proses pada apex ameloblast (Tome’s Process) mensekresika matriks enamel
rods, lalu mengalami klasifikasi.
3. Email diproduksi secara bertahap (4-8µm/hari) > Striae of Retriuz
4. Setelah pembentukan email lengkap, ameloblast ber-degenerasi. (email
merupakan struktur non-vital).
b) Dentin
 Merupakan penyusun terbesar gigi.
 Komposisi kimia~tulang :
1. 80% anorganik (Kristal Hidroksiapatit)
2. 20% organic (Kolagen Type I)
 Struktur terkeras no.2 pada gigi.
 Warna semitranslusen agak kekuningan.
 Dentinogenesis :
1. Dentin dihasilkan oleh odontoblas.
2. Predentin disekresikan di sekitar Processes Odontoblas > Desposisi
Hidroksiapatit > Tubuli Dentis.
3. Dentin di produksi bertahap (4-8µm/hari) > Lines of Owen.
4. Setelah dentinogenesis odontoblast masih hidup > dentin dapat memperbaiki
diri.
5. Dentin diproduksi terus selama hidup > Cavum Pulpa menyempit.

c) Pulpa
 Terdiri dari jaringan ikat longgar : pembuluh darah dan saraf.
 Pulpa terhubung dengan periodontal ligament melalui foramen apical (tempat
keluar masuk pembuluh darah/limfe dan saraf).
 Terbagi menjadi 3 area :
1. Odontoblastic zone : bagian terluar pulpa terdiri dari selapis odontoblasts.
2. Cell-free zone : terletak pada bagian dalam odontoblastic zone, pada area
ini tidak ada sel.
3. Cell-rich zone : bagian paling dalam dari pulpa, banyak terdapat
fibroblasts dan sel mesensim.
d) Sementum
 Merupakan pelapis bagian dentin yang masuk ke rahang.
 Perbatasan dengan email (cemento-enamel junction)
 Komposisi sangat mirip dengan tulang :
1. Sel cementocytes (osteosit) terletak dalam lakuna dengan Haversian
system.
2. Pada bagian luar terdapat cementoblasts, osteoblasts, cementoclasts >
meresorpsi cementum.
 Cementum berfungsi untuk merapatkan dan melekatkan akar gigi dengan socket
gigi (alveolus).
BAB III
PENUTUP

3.1.1 PENDAPAT SAYA


Mengenai Hubungan Histologi dengan Keperawatan Gigi :

Histologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang jaringan baik hewan, manusia,
maupun tumbuhan. Sebagai seorang Perawat Gigi, kita berinteraksi secara langsung
dengan bagian tubuh manusia yang lebih spesifiknya yaitu menangani bagian gigi dan
mulut. Tentunya sebagai seorang Perawat Gigi kita harus memiliki pengetahuan tentang
jaringan-jaringan yang berada pada rongga mulut dan gigi.

Dengan mempelajari Histologi Gigi dan Mulut, Perawat Gigi akan memiliki wawasan
dan pemahaman yang luas tentang struktur dan jaringan yang ada pada gigi dan mulut.
Hal tersebut akan sangat membantu Perawat Gigi dalam menangani suatu penyakit yang
terdapat pada bagian gigi dan mulut dengan mengidentifikasi atau menganalisa
ada/tidaknya suatu kerusakan pada jaringan yang ada di bagian gigi dan mulut tersebut.
Maka dari itu, Histologi dan Keperawatan Gigi memiliki hubungan yang cukup erat.

3.1.2 KRITIK DAN SARAN

 Terhadap Mata Kuliah (materi) :


Materi yang di berikan sudah cukup lengkap mulai dari teori maupun praktek,
namun menurut saya sebagai mahasiswi keperawatan gigi, saat belajar Histologi
masih kurang ter-spesifikasi ke bagian gigi dan mulut.

 Terhadap Bagaimana Memberikan Materi di Kelas :


Dosen pembimbing memiliki pengetahuan dan materi yang luas tentang mata kuliah
Histologi, cara penyampaian kepada mahasiswa/i sudah cukup jelas namun suara
dosen saat mengajar kadang terlalu kecil sehingga kelas menjadi kurang kondusif.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Histologi
https://dokumen.tips/documents/anatomi-histologi-gigi-dan-mulut.html
https://www.slideshare.net/sugiritama/struktur-histologis-gigi
http://edukesehatan.blogspot.com/2014/08/makalah-histologi-sistem-pengunyahan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Gigi

Anda mungkin juga menyukai