Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK

SOSIOLOGI

Nama Anggota Kelompok :


1. Anisa Desi .R
2. Fadilla Annasthasya .R KELAS :
3. Nadya Miracle Laily
XI-IPA 6
4. Salma Aprillia
5. Siti Fatimah
BAB IV
KONFLIK SOSIAL DI MASYARAKAT

Konflik adalah adanya pertentangan yang timbul di dalam seseorang (masalah


intern) maupun dengan orang lain (masalah ekstern) yang ada di sekitarnya.

A. Pengertian Konflik Menurut Pendapat Para Ahli


Konflik juga banyak didefinisikan oleh para ahli antara lain sebagai berikut....

 Menurut Soerjono Soekanto: Pengertian konflik menurut soerjono soekanto


adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk
memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan dengan disertai
ancaman dan kekerasan
 Menurut Gillin dan Gillin: Pengertian konflik menurut gillin dan gillin adalah
bagian dari proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik,
emosi, kebudayaan, dan perilaku.
 Menurut Robert M. Z. Lawang: Pengertian konflik menurut Robert M.Z.
Lawang adalah sebuah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka seperti,
nilai, status, kekuasaan dan sebagainya.
 Menurut Myers: Pengertian konflik menurut Myers, dapat dipahami berdasarkan
dua sudut pandang, yaitu: tradisional dan kontemporer (Myers, 1993:234)

1. Dalam pandangan tradisional, konflik dianggap sebagai sesuatu yang buruk


yang harus dihindari.
2. Pandangan kontemporer mengenai konflik didasarkan pada anggapan
bahwa konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dielakkan sebagai
konsekuensi logis interaksi manusia.

 Menurut Minnery: Pengertian konflik menurut minnery adalah interaksi antara


dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling ketergantungan,
namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
Adapun Teori Konflik Sosial Menurut Para Ahli, adalah sebagai berikut :

1. Teori Konflik Menurut Cliffort Gertz


Teori konflik yang di kemukakan oleh Gertz ialah tentang primordialisme berasal dari
bahasa latin yaitu primus yang artinya pertama dan ordiri yang artinya ikatan . Dalam
kamus Sosiologi , primordialisme adalah pemikiran yang mengutamakan atau
menempatkan kepentingan suatu kelompok / komonitas masyarakat pada tempat yang
pertama atau perasaan kesukuan seseorang secara lebih.

Ciri-Ciri :

 Mengutamakan kelompok ,suku dan budayanya


 Fanatisme
 Egoisme
 Cenderung mencari amannya sendri (kelompok)

2. Teori Konflik Menurut Karl Marx

Karl Marx memiliki pandangan tentang konflik sosial sebagai pertentangan kelas .
Masyarakat yang berada dalam konflik dikuasai oleh kelompok dominan. Dalam teori Karl
Mark dikutip dari Ranjabar (2013/221) terdapat beberapa fakta yang mencakup :

o adanya struktur kelas dalam masyarakat


o adanya kepentingan ekonomoi yang saling bertentangan di antara orang orang yang
berada dalam kelas yang berbeda
o adanya pengaruh yang besar dilihat dari kelas ekonomi terhadap gaya hidup
sesorang
o adanya berbagai pengaruh dari konflik kelas dalam menimbulkan perubahan
struktur social

3. Teori Konflik Menurut James Scott

Scott mengemukakan teori konflik sosial berdasarkan patron-klien, Menurut scott di


kutip dari Haryanto (2011:171) menyebutkan ada 3 faktor penyebab munculnya konflik
berdasarkan patron-klien, yaitu :

o adanya ketimpangan ekonomi yang kuat dalam penguasaan kekayaan yang di


anggap salah oleh masyarakat
o Tidak adanya jaminan fisik , ketidak setaraan status, bersifat personal, dan
kedudukan yang kuat
o ketidak berdayanya kesatuan keluarga sebagai tempat untuk mengembangkan diri
4. Teori Konflik Menurut George Simmel

Menuru Simmel di kutip dari Ranjabar (2005:228) menguraikan proposi tentang


intesitas konflik, yaitu :

o semakin besarnya tingkat keterlibatan emosi dalam konflik maka konflik tersebut
akan menjadi keras
o semakin konflik dapat di pahami sebagai sesuatu yang akan berakhir , maka
semakin berkurang

B. Faktor-Faktor Penyebab Konflik Sosial


Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat adalah sebagai
berikut...

 Perbedaan indvidu; perbedaan pendirian dan perasaan


 Adanya perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi yang
berbeda-beda pula. Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola
pemikiran dan pendirian kelompoknya
 Adanya perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok bisa menyangkut
bidan ekonomi, politik dan juga sosial.
 Terdapat perubahan nilai yang cepat secara tiba-tiba dalam masyarakat

C. Macam – Macam Konflik Sosial


1. Menurut Hubungannya dengan Tujuan Organsasi
a) Konflik Fungsional : Merupakan konflik yang mendukung tercapainya
tujuan organisasi dan bersifat konstruktif.
Contoh : ada sebuah kasus dimana seorang manajer perusahaan menghadapi
masalah tentang pengalokasian dana untuk meningkatkan penjualan
produk.
b) Konflik Disfungsional : Merupakan suatu kegiatan organisasi yang memiliki
disfungsi ketika beberapa dampak dapat menghambat organisasi social
lainnya.
Contoh : Konflik antara dua orang karyawan yang tidak bisa bekerja sama
karena permusuhan pribadi.
2. Menurut Hubungannya dengan Posisi Pelaku yang Berkonflik
a) Konflik Vertikal : Merupakan konflik yang terjadi antartingkatan
kelompok/kelas.
Contoh : Konflik antara buruh bangunan dengan mandor atau manager.
b) Konflik Horizotal : Merupakan konflik yang terjadi antar
individu/kelompok yang sekelas/sederajat.
Contoh : Tawuran antara mahasiswa fakultas teknik dengan mahasiswa
fakultas hokum.
c) Konflik Diagonal : Merupakan konflik yang terjadi karena ketidak adilan
alokasi sumber daya sehingga menimbulkan pertentangan/konflik diagonal
dalam suatu organisasi.
Contoh : Konflik antara Para pilot Garuda dengan managemen karena
adanya ketidakadilan jumlah gaji yang diterima.

3. Menurut Hubungannya dengan Sifat Pelaku yang Berkonflik


a) Konflik Terbuka : Merupakan konflik yang diketahui oleh semua
pihak/masyarakat dalam suatu Negara.
Contoh : Konflik Palestina Israel.
b) Konflik Tertutup : Merupakan konflik yang tidak diketahui oleh semua
pihak/masyarakat dalam suatu Negara.
Contoh : Konflik antar desa.

4. Konflik Menurut Hubungannya dengan Waktu


a) Koflik Sesaat (Konflik Spontan) : Merupakan konflik yang terjadi dalam
waktu singkat/sesaat saja karena adanya kesalah pahaman antar pihak yang
berkonflik.
Contoh : Perdebatan antar kelompok saat sedang presentasi tugas.
b) Konflik Berkelanjutan : Merupakan konflik yang terjadi dalam waktu yang
lama dan sulit untuk diselesaikan.
Contoh : Munculnya rasa ingin balas dendam seseorang dalam masalah
pribadinya.
5. Konflik Menurut Hubungannya dengan Pengendalian
a) Konflik Terkendali : Merupakan suatu konflik dimana para pihak yang
terlibat dapat dengan mudah mengendalikan konflik sehingga konflik tidak
meluas dan cepat selesai.
Contoh : Perbedaan pendapat saat sedang rapat OSIS.
b) Konflik Tidak Terkendali : Merupakan konflik dimana pihak yang terlibat
tidak dapat mengendalikan konflik tersebut sehingga akibatnya dapat
meluas.
Contoh : Tawuran, demonstrasi warga yang berakhir ricuh, dsb.

6. Konflik Menurut Hubungannya dengan Sistematika Konflik


a) Konflik Non-sistematis : Memiliki sifat yang acak, dimana terjadi secara
spontanitas dan tidak ada tujuan yang dicapai.
Contoh : Konflik antara tersangka dan korban tabrak lari yang tidak
disengaja, tawuran antar pelajar, dsb.
b) Konflik Sistematis : Merupakan konflik dimana konflik tersebut telah
direncanakaan secara sistematis dan memiliki tujuan yang ingin di capai.
Contoh : Konflik antar organisasi, terjadinya penjajahan, dsb.

7. Konflik Menurut Hubungannya dengan Konsentrasi Aktivitas Manusia


dalam Masyarakat
a) Konflik Ekonomi : Dapat terjadi karena adanya perebutan sumber daya
ekonomi dari pihak pihak yang berkonflik.
Contoh : konflik persengketaan tanah.
b) Konflik Sosial : Muncul karena adanya perbedaan kepentingan sosial dari
pihak yang berkonflik.
Contoh : konflik antar orang kaya dengan orang miskin.
c) Konflik Budaya : Terjadi karena adanya perbedaan kepentingan budaya dari
pihak yang berkonflik.
Contoh : Adanya perbedaan pendapat antara suku pedalaman dan
masyarakat perkotaan, konflik Indonesia dengan Malaysia.
d) Konflik Politik : Dipicu dari adanya kepentingan politik dari pihak yang
berkonflik.
Contoh : Konflik antarpendukung parpol.
e) Konflik Pertahanan : Terjadi karena adanya perebutan hegemoni dari pihak
yang berkoflik.
Contoh : Pecahnya perang Irak dengan pasukan multinasional dan AS saat
Irak mencaplok Kuait, serta perang antara Israel dengan Palestina.
f) Konflik Antar Agama : Dipicu oleh adanya sentiment agama.
Contoh : Terjadinya perang Salib.

Anda mungkin juga menyukai