(SOP)
BAHAN TAMBALAN AMALGAM
DISUSUN OLEH :
Mirna Sulastri
2014312O705
Kelas A/Premolar 1
Dosen Pembimbing : Rita Herlina S.Si.T, M.Pd
1. AMALGAM
Pengertian
Suatu bahan tumpatan tepat yang sampai saat ini masih digunakan dalam bidang
konservasi.
Definisi campuran dari dua atau lebih bubuk logam (Ag, Cu, Sn, Zn, Au) dengan
air raksa / merkuri (Hg) , di mana campuran dari 2 atau lebih logam dengan cara
pemanasan dan ini diperdagangkan sebagai butiran yang halus atau serbuk yang dengan
mudah dapat dicampur dengan Hg untuk menghasilkan dental amalgam. Amalgam,
digunakan dan masih di pakai karena :
Mudah mengerjakan
Cukup keras dan kuat terhadap daya kunyah
Tidak mempengaruhi kesehatan tubuh
Komposisi : Powder dan liquid
Powder : Ag, Sn, Cu, Zinc
Liquid : Hg ( air raksa )
Kebaikan :
Keburukan :
Menyebabkan perubahan warna pada gigibersifat korosi
Membutuhkan banyak pengambilan jaringan sehat cenderung melemahkan
struktur gigi yang tersisa
Menimbulkan reaksi alergi pada beberapa pasien inflamasi dan gatal-gatal.
Perbaikan tambalan amalgam membutuhkan perlakuan khusus menghindari
bahaya merkuri yang mungkin terlepas saat pembongkaran.
Pemolesan baru dilakukan pada kunjungan berikutnya
2
Indikasi :
Untuk kavita klas I dan klas II, dan distal gigi premolar serta tempat-tempat pada
perletakannya tidak memerlukan pengaruh estetis.
Kontra indikasi
restorasi
untuk
menahan
kekuatan
yang
akan
preparasi yang
memberikan bentuk resistensi juga akan memberikan retensi, dua istilah tsb sering
dipertukarkan.
5. Retention form (pembuatan bentuk retensi)
Retensi kemampuan restorasi untuk tidak terlepas dari kavitas melalui jalan masuk /
arah sumbu panjang gigi
Membuat retensi dg bur inverted cone pada sudut garis pulpa ( pulpal line angle ) pd
dinding bukal dan lingual/palatal yaitu buco-pulpal line angle dan linguo-pupal line
angle/ palato-pulpal line angle
6. Convenience form
3
perluasan kavitas agar memudahkan kerja operator / alat masuk ke dalam kavitas ,
Seharusnya pemilihan instrumen harus sesuai kavitas bukan kavitas disesuaikan
dengan instrument. Tapi bila tdk ada instrumen yg sesuai kavitas terpaksa digunakan
instrumen yg ada
contoh : tidak tersedia amalgam stopper kecil, jadi btk preparasi sedemikian
rupa sehingga alat bisa masuk kavitas
7. Finishing the email margin (menghaluskan dinding/ tepi kavitas)
Pengecekan tepi kavitas dg sonde
Sudut tepi harus tumpul
Email tepi kavitas yg tdk didukung dentin sehat dibuang mencegah fraktur
Pembuangan karies dalam
dentin karies dekat pulpa dibuang dg hati-hati menggunakan round bur kecepatan
rendah atau ekskavator
Sudut dan dasar preparasi diperiksa kembali dengan sonde untuk memeriksa apakah
pulpa terbuka.
8. Pembuangan karies dalam
9. Toilet of the cavity (pembersihan kavitas)
semua debris dicuci bersih dg semprotan air keringkan dengan semprotan udara
Kavitas siap diisi bahan tumapatan
Cara Kerja :
1 Setelah kavita siap di isi bahan tumpatan sebelum itu kavita di desinfeksi dengan
2
TRITURATION /TRITURASI
Adalah proses pencampuran partikel-partikel logam campur amalgam dengan
merkuri.
slab
3-6 tetes cairan(liquid) & bubuk dengan jumlah maksimal mengurangi kelarutan
Masukkan bubuk bagian lainnya dengan spatula dan aduk dengan gerakan memutar,
selama 15 detik setiap menambahkan bubuk, waktu penyelesaian pengadukan 1,5
menit
Untuk basis amalgam kosistensi seperti pasta yang mengental, didapatkan dengan
menambah bubuk dengan cepat setelah semen yg telah diaduk perlahan mencapai
b. Manipulasi Amalgam
Triturasi
1) Siapkan bahan powder yaitu alloy dan liquid yaitu Hg (air raksa) dengan
perbandingan 1:1, Atau menyesuaikan dengan besarnya kavitas pada gigi yang akan
di tambal.
2) Masukan alloy dan hg (air raksa) ke dalam mortar dengan perbandingan 1:1.
3) Triturasi aduk dan campurkan bahan alloy dan hg tersebut dengan gerakan searah
dengan teknik pengadukan palm and thumb grasp dengan (menggunakan mortar dan
pastle) sampai bahan-bahan tercampur dan bahan kelihatan halus dan mengkilap serta
tidak lengket di mortar jika mortar digoyangkan, campuran akan menjadi satu tanpa
ada yang melengket di mortar.
4) Ambil amalgam spatula cement, taruh pada sarung tangan karet untuk dimulling
(dipijat dengan tangan) selama 30 detik.
fungsinya yaitu membentuk dan mengukir tambalan amalgam sesuai dengan anatomi
gigi.
13) Selanjutnya setelah proses pengukiran tambalan, agar tambalan mengkilap dan tidak
kasar gunakan burnisher yaitu fungsinya agar tambalan mengkilap dan halus.
14) Polishing pemolesan, sebagai peyelesaian akhir restorasi amalgam pada 24 jam
setelah penumpatan. Poles dengan menggunakan batu poles merah, batu poles hijau,
rubber cup dan pumice.