Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HISTOLOGI DAN ANFISMAN

HISTOLOGI RONGGA MULUT


Dosen : Prof. Dr. Retno Pudji Rahayu,drg.,M.Kes

Disusun Oleh :

Yashinta Dwi Budiarti

PROGRAM STUDI D-III KESEHATAN GIGI


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
TAHUN AJARAN 2021 - 2022
MAKALAH HISTOLOGI DAN ANFISMAN
HISTOLOGI RONGGA MULUT
Dosen : Prof. Dr. Retno Pudji Rahayu,drg.,M.Kes

Disusun Oleh :

Yashinta Dwi Budiarti

PROGRAM STUDI D-III KESEHATAN GIGI


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
TAHUN AJARAN 2021 – 2022

(i)
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Laporan Histologi dan Anatomi
Fisiologi Manusia yang berjudul “Histologi Rongga Mulut, Imunologi Rongga Mulut, dan
Sistem Perkemihan beserta Ginjal” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini untuk memenuhi tugas Ibu Dosen Prof.
Dr. Retno Pudji Rahayu,drg.,M.Kes Selaku Dosen mata kuliah Histologi dan Anatomi
Fisiologi Manusia. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai
Histologi Rongga Mulut, Imunologi Rongga Mulut dan Sistem Perkemihan beserta Ginjal .

Judul yang akan dibahas adalah “Histologi Rongga Mulut, Imunologi Rongga
Mulut dan Sistem Perkemihan beserta Ginjal” sesuai arahan yang diberikan guna
memahami lebih lanjut mengenai arti dari Histologi Rongga Mulut, Imunologi Rongga
Mulut dan Sistem Perkemihan beserta Ginjal.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik serta saran yang bersifat membangun sangat berguna untuk
menyempurnakan makalah ini. Terima kasih.

Kediri, 20 September 2021

(ii)
DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................................(i)

Kata Pengantar ......................................................................................................................(ii)

Daftar isi ..............................................................................................................................(iii)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................

1.3 Tujuan ..........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Histologi Rongga Mulut ...............................................................................................

2.2 Imunologi Rongga Mulut .............................................................................................

2.3 Sistem Perkemihan Beserta Ginjal ...............................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................

3.2 Saran .............................................................................................................................

Daftar Pustaka .........................................................................................................................

(iii)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rongga mulut merupakan bagian dari saluran pencernaaan, terletak di mana makanan
akan di kunyah dan air liur juga diproduksi oleh tempat tersebut untuk membantu
mendorong makanan agar bisa sampai di lambung. Selain peran utamanya dalam asupan
dan pencernaan awal makanan, mulut dan strukturnya sangat penting pada manusia untuk
pembentukan bicara.
Imunologi adalah Ilmu yg mempelajari tentang imunitas atau respons kekebalan tubuh
akibat rangsangan molekul dan menetralisasi benda / subtansi asing dalam tubuh.
Mempelajari reaksi tubuh terhadap invasi suatu antigen dan pembentukan antibodi akibat
antigen yang masuk
Kandung kemih adalah bagian dari sistem saluran kencing dalam tubuh manusia.
Vesica urinaria merupakan tempat untuk menampung urin yang berasal dari ginjal
melalui ureter. Fungsi kandung kemih adalah menyimpan urin hingga sampai waktunya
untuk dikeluarkan oleh tubuh
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Meliputi apa saja Histologi Rongga Mulut?
1.2.2 Meliputi apa saja Imunologi Rongga Mulut?
1.2.3 Meliputi apa saja Sistem Kandung Kemih beserta Ginjal?
1.3 Tujuan
1.3.1 Paham mengenai Materi Histologi Mulut
1.3.2 Paham mengenai Materi Imunologi Rongga Mulut
1.3.3 Paham mengenai Materi Sistem Kandung Kemih beserta Ginjal
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemaparan Materi Histologi Rongga Mulut
2.1.1 Perkembangan gigi diawali dengan :
- Pembentukan dental lamina : invaginasi jaringan epitel rongga mulut menuju
jaringan penyangga di bawahnya (mesenkim)
- Dental Lamina mengadakan multiplikasi membentuk enamel organ / dental organ
. Proses ini disebut fase tunas (bud stage) yang merupakan pembentukan awal gigi
sulung.
- Enamel Organ berkembang ke arah jaringan penyangga dan membentuk cap =
tudung disebut capstage jaringan penyangga di dalam Cap berubah bentuk
menjadi dental papila. Jaringan penyangga di bawah Dental Papilla menjadi
fibrous mengelilingi Papilla dan Enamel Organ membentuk dental sac (folikel)
2.1.2 Erupsi gigi
Erupsi gigi terjadi karena akar memanjang, lalu mahkota mendekati epitel
permukaan dan akan mengalami erupsi. Selain itu, ada peran myofibroblasts pada
dental sacs yang mendorong gigi keposisinya.
2.1.3 Struktur gigi manusia
Struktur gigi manusia terdiri dari
1. Jaringan Keras ;
- Enamel
Berasal dari jaringan ekstoderm. Jaringan paling keras pada tubuh
manusia. Enamel bukan sel sehingga tidak dapat berregenerasi lagi (no
regeneration). Terdiri dari batang Kristal (enamel rods). Bila erupsi terjadi
perubahan komposisi sehingga lebih kuat. Terdiri dari 97% anorganik ; apatit
= Ca10(PO4)6(OH)2. 1% organic. 2% air
Struktur makroskopis enamel
1. Perykimata
Garis horizontal pada permukaan enamel. Jelas tampak pada labial
Insisivus atas. Jelas pada usia muda (pada gigi baru erupsi), dewasa lama
kelamaan hilang
2. Amelon
3 tonjolan kecil (bentuk scallops) pada gigi insisivus yang baru erupsi.
Akan hilang akibat pemakaian (fisiologis)
3. Enamel cuticle (Cuticula dentis)
Lapisan yang menyelimuti permukaan enamel (lapisan terluar enamel).
Merupakan hasil akhir ameloblast yang membentuk enamel kemudian
mengalami mineralisasi. Akan hilang karena pemakaian
Struktur mikroskopis enamel
1. Enamel prismata (Enamel rods)
Prisma pembentuk enamel. Diameter 4 μ. Berawal dari Dentino Enamel
Junction (DEJ) menuju ke permukaan dengan susunan tegak lurus DEJ.
Dibungkus oleh rod sheath. Diantaranya terdapat inter rods substance.
Enamel rods + rods sheath + inter rods substance = matriks organik
enamel
2. Hunter Schreger Bands
Daerah gelap terang pada enamel karena bentuk enamel yang bergelung
berawal dari DEJ ke permukaan
3. Retzius Line
Garis kontur enamel. Arah diagonal DEJ menuju keincisal atau oklusal.
Terjadi akibat pembentukan matriks enamel yang selapis demi selapis
4. Enamel Lamellae
Keretakan pada enamel pada saat pembentukan matriks enamel
5. ENAMEL TUFTS
Berbentuk seperti sikat kecil. Melekat pada DEJ. Terjadi akibat kurangnya
atau tidak adanya mineralisasi enamel rods, rod sheath, inter rod substance
6. ENAMEL SPINDLE
Berasal dari odontoblast yang mengalami proses berkelanjutan sehingga
menembus DEJ lalu masuk ke dalam enamel
7. DENTINO ENAMEL JUNCTION
Batas enamel dengan dentin dengan bentuk berlekuk seperti kerang
(scallops)
- Dentin
Berasal dari jaringan mesoderm. Terdapat pada begian mahkota dan
akar. Warna agak kekuningan. Dentin merupakan bagian terbanyak dari gigi.
Dentin tidak sama dengan tulang. Dentin lebih keras karena tidak memiliki
sistem Havers. Komposisi dentin terdiri dari 30% organik + air dan 70%
anorganik (mineral)
Struktur dentin
1. TUBULI DENTIN (Canaliculi Dentinalis)
Merupakan saluran / kanal di dalam dentin. Pada bagian mahkota, berawal
dari pulpa menuju DEJ. Pada bagian akar, berawal dari pulpa menuju DCJ
(Dentino Cemento Junction). Berbentuk ∫. Ujungnya dapat bercabang 2
(dikotomi = tubiculi). Diameter 3 μ
2. SHEATH OF NEWMAN = Peritubular Dentin
Lapisan yang menyelimuti tubuli dentin
3. TOME,S FIBRES = SERAT TOME
Serat yang mengisi tubuli dentin. Berfungsi menghantarkan rangsang /
stimulus
4. INTERGLOBULAR SPACE = interglobular dentin
Ruangan dalam dentin di bagian mahkota gigi yang tidak atau kurang
kalsifikasi
5. TOME,S GRANULAR LAYER
Lapisan dalam dentin di bagian akar yang tidak atau kurang kalsifikasi
(unmineralized). Berbentuk bintik (granular)
- pulpa : Berasal dari jaringan mesenkim “dental papil”.
Komponen pulpa.
1. Sel Fibroblast.: Berfungsi sebagai pembentuk bahan dasar pulpa.
Berbentuk seperti bintang
2. HISTIOSIT : Berfungsi sebagai mekanisme pertahanan pulpa terhadap
adanya rangsangan misalnya radang
3. ODONTOBLAST : Sel jaringan ikat yang berada di dekat dentin.
Merupakan sel pembentuk dentin
4. Pembuluh Darah : Cabang pembuluh darah alveolar masuk ke dalam
pulpa melalui foramen apicalis kemudian membelah diri membentuk
kapiler yang terdiri dari arteri (darah dari menuju jantung ke jaringan) dan
vena (darah dari jaringan kembali ke jantung)
5. Pembuluh Limfa
6. Saraf
Masuk ke dalam pulpa melalui foramen apicalis. Merupakan cabang saraf
Trigeminus. Serabut saraf berakhir pada odontoblast (sensitif mechanism)
Bagian Pulpa
1. Ruang Pulpa : Rongga pulpa yang terdapat pada bgian tengah mahkota gigi
dan selalu tunggal
2. Tanduk Pulpa : Ujung superior dari ruang pulpa
3. Saluran Pulpa / Saluran Akar : Rongga pulpa yang terdapat pada akar gigi
4. Foramen Apikalis : Ujung saluran pulpa yang terdapat pada apeks akar yang
berupa lubang kecil
5. Supplementary Canal (Multiple Foramina) : - Cabang saluran akar di dekat
ujung akar
6. Orifice (entrance into the pulp canal) : Lubang yang menghubungkan ruang
pulpa dan saluran akar
Fungsi Pulpa
 Fungsi Formative
- Odontoblas berfungsi membentuk matriks organik dentin (pada gigi muda yang
sehat)
- Sel Fibroblast berfungsi membentuk kolagen
 Fungsi Sensoris
- Saraf bertanggung jawab sebagai penghantar rangsang pada gigi berupa rasa
sakit
 Fungsi Nutritive
- Pembuluh darah dan aliran darah memberi nutrisi pada gigi melalui proses
odontoblastik masuk ke dalam tubuli dentin menuju DEJ dan DCJ
 Fungsi Pertahanan
- Berupa reaksi radang
Keempat fungsi berhubungan satu sama lain, bila salah satu fungsi berubah fungsi
lainnya akan ikut terganggu
- Cementum
Merupakan struktur gigi sekaligus jaringan penyangga gigi. Sebagai jaringan
penyangga berfungsi sebagai penghubung gigi dengan jaringan penyangga
lainnya. Fungsi Cementum Sebagai penghubung jaringan penyangga gigi,
Sebagai pelindung dentin di bagian akar, sebagai pemberi makanan terutama
fosfor (pada usia lanjut)
Komposisi Cementum
50% bahan anorganik (mineral)
50% bahan organik + air
Struktur Cementum
o Aselular Cementum Yaitu cementum yang tidak mempunyai sementosit
o Selular Cementum
o Cementum yang mempunyai sementosit
o Matriks organik dari kedua tipe cementum di atas dibentuk oleh
cementoblast
Perbedaan Cementum dengan Dentin
- Dalam susunan kimia : Dentin lebih keras daripada cementum karena dentin
banyak mengandung bahan-bahan kimia anorganik
- Dalam histologi : Dentin mengandung tubuli dentin sedangkan cementum tidak
- Dalam embriologi : Cementum merupakan sel secara utuh, sedangkan dentin
merupakan proses dari sel-sel pulpa (odontoblast berada di dalam pulpa)
Persamaan : sama-sama mampu regenerasi

2. Jaringan Lunak (Jaringan Pulpa) ;


 berisi bahan dasar,
 bahan perekat,
 serabut saraf,
 pembuluh darah (vena +arteri) dan
 pembuluh limfa
3. Rongga Pulpa ; terdiri dari
 Tanduk pulpa (pulp horn)
 Ruang pulpa (pulp chamber)
 Saluran pulpa (pulp canal)
 Foramen apicalis

Anda mungkin juga menyukai