Anda di halaman 1dari 11

PAPER

FUNGSI JARINGAN PERIODONTAL DALAM BENTUK FISIK,


SENSORIK, NUTRITIF, FORMATIF, DAN RESORBTIF

Skenario 1
Blok 6 Fungsi Sistem Stomatognati

Salsabilla Salaf
191610101151
Tutorial M

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS JEMBER
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena memiliki
struktur dan bagian tubuh yang sangat lengkap. Mulai dari bagian tubuh atas yaitu kepala
dan leher, bagian anggota tubuh yaitu dada dan perut, serta anggota gerak yang terdiri atas
tangan dan kaki. Masing-masing bagian tubuh memiliki struktur dan pembentuk tubuh yang
berbeda-beda serta fungsi yang berbeda –beda.
Mahasiswa kedokteran gigi wajib mengetahui bagian-bagian tubuh manusia khususnya
pada area atau bagian dari leher, kepala, dan rongga mulut. Hal ini disebabkan karena
jangkauan dalam pemeriksaan pasien akan dilakukan di bagian tersebut dan mempermudah
mengetahui suatu masalah yang dialami pasien. Khususnya mengetahui struktur dan fungsi
gigi manusia.
Gigi tersusun atas jaringan-jaringan yang mendukung gigi atau biasa disebut dengan
jaringan periodontal. Jaringan pendukung gigi atau jaringan periodontal terdiri dari beberapa
jaringan yang telah menjadi salah satu, terdiri atas ligament periodontal, procesus alveolaris,
sementum dan gingiva. Lalu dalam proses perkembangannya tentu jaringan periodontal ini
terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik dalam faktor internal maupun eksternal.
Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan proses perubahan fungsi dan keseimbangan yang
terdapat di rongga mulut.
Dalam hal ini, sehingga perlu adanya pengkajian yang mendalam mengenai fungsi dari
jaringan periodontal dari segi fisik, sensorik, nutritive, formatif dan resorbtif. Selain itu perlu
juga untuk mengkaji faktor eksternal maupun internal yang dapat menyebabkan perubahan
fungsi dan keseimbangan pada rongga mulut secara mendalam dengan diadakan diskusi
antar kelompok untuk menyamakan presepsi atas masalah yang tengah dibahas.

2
1.2. Tujuan
Tujuan dalam penyusunan paper ini adalah agar mahasiswa/i mampu memahami dan
mengkaji secara mendalam mengenai fungsi dari jaringan periodontal baik secara formatif, fisik,
sensorik, nutritif, dan resorbtif.

1.3. Manfaat
Manfaat dari penyusunan paper ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk
mahasiswa/i ataupun kalangan umum tentang fungsi dari jaringan periodontal baik secara
formatif, fisik, sensorik, nutritif, dan resorbtif.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Jaringan Periodontal
Jaringan periodontal adalah sistem jaringan penyusun gigi yang mengelilingi gigi serta
menghubungkan dengan tulang rahang. Jaringan periodontal menutupi gigi dan tersusun atas
gingiva, sementum, ligamen periodontal, dan tulang alveolar. Sementum merupakan bagian yang
menutupi akar sedangkan tulang alveolar bertugas sebagai tulang penyokong. Ligamen
periodontal merupakan pengubung gigi dengan tulang alveolar. (Woelfel, 2017)

2.2. Struktur Jaringan Periodontal


Jaringan periodontal tersusun atas gingiva, sementum, ligamen periodontal, dan tulang
alveolar. Jaringan periodontal merupakan jaringan pendukung. Jaringan  periodontal merupakan
sistem fungsional jaringan yang mengelilingi gigi dan melekatkan pada tulang rahang, dengan
demikian dapat mendukung gigi sehingga tidak terlepas dari socketnya. (Poltekkes, 2010).

Gambar 1. Struktur Jaringan Periodontal

4
a) Gingiva
Gingiva merupakan jaringan lunak disekitar gigi yang langsung bersambung dengan
mukosa rongga mulut. Perkembangan terbentuknya gingiva adalah saat tooth germ. Gingiva
terletak menutupi tulang alveolar dan juga akar gigi hingga batas cementoenamel junction.
Terletak dibagian terluar dari jaringan periodontal yang area gingiva sendiri dimulai dari
garis mukogingiva, menutupi tulang alveolar pada bagian koronal, dan ujungnya gingiva
mengelilingi bagian serviks di setiap gigi. Tampakan dari gingiva yang normal adalah
memiliki warna yang coral pink atau merah jambu karena adanya darah yang tersuplai
menuju gingiva. Pada bagian attached gingiva, warnanya mulai menuju kecoklatan menuju
hitam, namun pada daerah mukosa alveolar lebih merah karena tidak adanya lapisan
berkeratin dan epitel yang ada lebih tipis. Gingiva terdiri atas tiga tipe, yaitu free gingiva,
attached gingiva, dan interdental area. Pada daerah attached gingiva teksturnya berbintik
dan biasa disebut dengan stippling dan terlihat dengan jelas apabila daerah tersebut
dikeringkan. (Carranza, 2006)

Gambar 2. Tipe-tipe gingiva

5
b) Sementum
Sementum adalah lapisan jaringan mesenkim tipis yang terletak menutupi dentin
pada akar anatomis. Sementum berupa jaringan yang menutupi akar dengan bentuknya
yang menyerupai tulang dan menyediakan perlekatan untuk serabut periodontium utama.
Sementum berada di akar gigi manusia sangat terbatas, letaknya ada di mahkota gigi.
Bentuknya yang paling tebal berada pada bagian apeks akar dan interadikuler pada gigi
dengan akar banyak dan paling tipis pada bagian servikal. Pembentukan sementum
disebut dengan sementogenesis yang dibentuk oleh sementoblas. Sementum
diklasifikasikan menjadi Acellular Afibrial Cementum (AAC), Acellular Extrinstic
Cementum (AEC), Cellular Mixed Stratified Cementum, Cellular Intrinsic Fiber
Cementum, dan Intermediate Cementum. (Kurniawati, 2018)

c) Ligamen Periodontal
Ligamen periodontal adalah suatu pita-pita yang mengubungkan dua buah tulang
dan akar gigi berada pada soket di tulang alveolar. Dengan kata lain, ligamen periodontal
merupakan jaringan yang mengisi ruang periodontal dan mengikat akar gigi dengan
tulang alveolar. Besifat pengikat dimana jaringan ini bersambung dengan jaringan ikat
gingival serta rongga di sumsum tulang alveolar. Ligamen periodontal berupa jaringan
ikat yang tidak terkalsifikasi yang terletak diantara dua jaringan yang termineralisasi,
yaitu sementum dan tulang alveolar. (Woelfel, 2017)

6
Gambar 3. Tampak Periodontal Ligament, Sementum, dan Tulang Alveolar

d) Tulang Alveolar
Tulang alveolar adalah jaringan periodontal yang mencangkup seluruh bagian
rahang, baik rahang atas maupun rahang bawah yang membentuk soket atau alveoli gigi.
Tulang alveolar menjadi tempat dimana sementum dan ligamen periodontal melekat yang
menyokong dan melindungi gigi. Jaringan ini merupakan jaringan keras yang
terkalsifikasi dengan semua komponen tulang lainnya. Tulang alveolar memberikan
pergerakan pada gigi orthodontic karena mudah untuk remodelling dibandingkan dengan
sementum. (Kurniawati, 2018)

2.3. Fungsi Jaringan Periodontal


a) Gingiva
Secara umum, fungsi dari gingiva adalah untuk melindungi jaringan yang berada
dibawahnya. Selain itu karena letaknya yang berada di sekitar leher tiap gigi, gingiva
terstruktur untuk menahan kekuatan dari pengunyahan dan mendorong bolus makanan.
Gingiva memiliki fungsi sensorik berupa dapat merasakan sakit, sentuhan, dan reseptor
temperatur dimana hal ini dipengaruhi oleh persyarafan. Gingiva melindungi akar gigi,
selaput periodontal dan tulang alveolar terhadap rangsangan dari luar, khususnya dari
bakteri-bakteri dalam mulut. Gingiva juga disebut sebagai kompartemen karena
melindungi periodontium dari rongga mulut. Fungsi fisik dari gingiva ini adalah pada saat

7
menyalurkan gaya kunyah menuju tulang dimana pada saat mengunyah gingiva membantu
bolus makanan terdorong ke lidah. (Ardan, 2011)
b) Sementum
Sementum memiliki fungsi utama yaitu sebagai media perlekatan menuju serat-
serat kolagen dari ligamen periodontal. Tidak menunjukkan resorpsi dibawah kekuatan
pengunyahan, sementum lebih keras dibandingkan tulang alveolar. Namun, sebagian
besar akar gigi permanen masih menunjukkan daerah resorbsi yang kecil dan
terlokalisasi. Resorbsi dibawa oleh multinucleated odontoclast menuju akar dentin.
Sementum membantu untuk mengisi ketinggian gigi yang hilang saat erupsi pasif gigi
akibat adanya deposisi sementum reguler pada puncak akar. (Ardan, 2011)

c) Ligamen Periodontal
Ligamen periodontal memiliki fungsi dari segi fisik, formatik dan remodelling,
sensorik dan nutritif. Fungsi ligamen periodontal dari segi fisik adalah menyalurkan
beban oklusal menuju tulang, pembuluh saraf terlindungi oleh ligamen periodontal,
membantu perlekatan gigi di tulang, merawat perlekatan gigi dengan jaringan gingiva.
Pada proses resorbsi dan pembentukan sementum dan tulang alveolar, ligamen
periodontal sangat berperan saat proses penyesuaian pergerakan gigi, hal tersebut
berpengaruh pada penyesuaian terhadap beban oklusal dan tentu saja berperan dalam
memperbaiki kerusakan. Ligamen periodontal terdapat fibroblas yang tersusun atas serat-
serat kolagen yang akan selalu melakukan remodelling dengan aktivitas mitotiknya
dimana bentuk fibroblas yang berasal dari serat kolagen dan sisa sel mesencymal akan
berkembang menjadi osteoblas dan sementoblas. Ligamen periodontal memelihara
aktivitas biologis dari sementum dan tulang alveolar yang merupakan fungsinya dalam
segi formatif. Banyaknya pembentukan atau formasi dari kolagen, sementum, dan tulang
alveolar dipengaruhi oleh banyaknya formasi dan diferensiasi dari osteoblas,
sementoblas, dan fibroblas. (Carranza, 2006)
Berbeda dengan jaringan periodontal lainnya, pada ligamen periodontal terdapat
pembuluh darah dan aliran limfatik. Pembuluh darah dan aliran limfatik yang ada di
ligamen periodontal berfungsi untuk menyalurkan asupan nutrisi yang diedarkan menuju
jaringan periodontal lainnya, yaitu sementum, tulang alveolar, dan gingiva. Syaraf

8
trigeminal yang merupakan sabut saraf sensori menginervasi sehingga dapat merasakan
rabaan, tekanan, dan rasa nyeri pada ligamen periodontal. (Arman, 2011)

d) Tulang Alveolar
Tulang alveolar memiliki fungsi secara khusus untuk pendukung gigi dan
prothesea (penganti gigi yang hilang). Tulang alveolar propium mengelilingi akar agar
memberikan perlekatan untuk ligamen periodontal sedangkan tulang alveolar pendukung
mengelilingi tulang. (Arman, 2011)

9
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Jaringan periodontal adalah sistem jaringan penyusun gigi yang mengelilingi gigi serta
menghubungkan dengan tulang rahang. Jaringan periodontal menutupi gigi dan tersusun atas
gingiva, sementum, ligamen periodontal, dan tulang alveolar. Fungsi dari jaringan periodontal
adalah gingiva berperan dalam sensorik berupa dapat merasakan sakit, sentuhan, dan reseptor
temperatur dimana hal ini dipengaruhi oleh persyarafan dan melindungi akar gigi, selaput
periodontal dan tulang alveolar terhadap rangsangan dari luar, khususnya dari bakteri-
bakteri dalam mulut. Sementum memiliki fungsi utama yaitu sebagai media perlekatan menuju
serat-serat kolagen dari ligamen periodontal. Fungsi ligamen periodontal adalah menyalurkan
beban oklusal menuju tulang, pembuluh saraf terlindungi oleh ligamen periodontal, membantu
perlekatan gigi di tulang, merawat perlekatan gigi dengan jaringan gingiva. Pada proses resorbsi
dan pembentukan sementum dan tulang alveolar, ligamen periodontal sangat berperan saat
proses penyesuaian pergerakan gigi, hal tersebut berpengaruh pada penyesuaian terhadap beban
oklusal dan tentu saja berperan dalam memperbaiki kerusakan. Pembuluh darah dan aliran
limfatik yang ada di ligamen periodontal berfungsi untuk menyalurkan asupan nutrisi yang
diedarkan menuju jaringan periodontal lainnya, yaitu sementum, tulang alveolar, dan gingiva.
Tulang alveolar memiliki fungsi secara khusus untuk pendukung gigi dan prothesea (penganti
gigi yang hilang).

10
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawati, Atik, dkk. Tumbuh Kembang Dento-Kranio-Fasial. 2018. Jember: UPT


Percetakan dan Penerbitan Universitas Jember

Ardan, Rachman, dkk. Ligamen Periodontal sebagai Pendukung Gaya Kunyah.


Dentofasial Journal Vol. 10 No. 1. 2011: 60-64. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jendral
Achmad Yani Bandung

Ardan R. Luas Permukaan Akar Gigi dan Luas Permukaan Mukosa Setempat Sebagai
Jarinan Pendukung Gigi Tiruan. 2010. Proceeding of the Dentistry Journal Bandung

Scheid, Rickne C., Gabriela Weiss. Woelfel Anatomi Gigi Edisi 8. 2017. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC

11

Anda mungkin juga menyukai