Di susun oleh :
I.Anatomi Gingiva
Gingiva atau gusi adalah mukosa pada mulut yang menutupi tulang
alveolar (penyanggah akar gigi) dan leher gigi ( pada area cervical ). Gingiva
dibagi menjadi beberapa komponen penting, antara lain :
1. Free Marginal Gingiva (tepi gusi bebas)
2. Free Gingval Groove (lekukan gusi bebas)
3. Attached Gingiva (gusi melekeat)
4. Interdental Papilla
5. Mucogingival junction (batas gusi lendir)
3. Attached Gingiva
Bagian ini meluas mulai dari dasar free marginal groove sampai pada
mucogingival junction (btas muco gingiva). Dalam keadaan sehat attached
gingiva tak dapat digerakkan. Bagian ini berwarna kemerah-merahan dengan
bintik-bintik. Bintik-bintik tersebut akan berbeda pada setiap individual,
tergantung pada umur, jenis kelamin, dan kesehatan dari gusi itu sendiri. Tidak
seperti attached gingiva, free marginal gingiva tidk memiliki titik-titik. Pada sisi
lingual di bagian rahang bawah, attached gingiva sangat berbeda dari alveolar
mucosa yang menuju dasar mulut dengan garis mukogingival. Batas tepi jari
attached gingiva adalah epithelial attachment, ia melekat pada gigi,meluas mulai
dari batas apikal gingival sulcus sampai batas sebelah corona. Epithelial
attachment mungkin melekat seluruhnya pada email, atau sebagian pada email dan
sebagian pada cementum, artinya pda cemento enamel junction, mungkin juga
seluruhnya pada cementum.
Gambar 2. Batas area attached gingiva
(dikutip dari Oral anatomy, histology and embryology Oleh B. K. B.
Berkovitz,Graham Rex Holland,B. J. Moxham)
5.Mucogingival Junction
Adalah batas antara attached gingiva dan alveolar mucosa. Mucogingival
junction akan lebih jelas terlihat pada gingiva yang sehat. Dari segi histologi, agak
sulit melihat perbedaan yang jelas antara bagian-bagian tersebut, meskipun
sebenarnya histologis kedua bagian tersebut berbeda. Namun dpt dilihat
perbedaannya secara visual melalui warna keduanya. Bila attached gingiva
berwarna ple-pink, mucogingival junction berwarna merah
II. Histologi Gingiva
Gingiva tersusun dari epitel berkeratin dan jaringan ikat,yaitu:
1. Epitel berlapis gepeng berkeratin atau berparakreatin, dan sel-selnya
berganti secara kontinu dan cepat, ketebalan epitel tetap seimbang dengan
adanya pelepasan sel mati permukaanya dan pembentukan sel baru, kecuali
bagian yang melapisi sulkus gingiva.
2. Lamina Propria, terdiri dari jaringan ikat padat yang sebagian besar
merupakan berkas serat kolagen(terdiri atas bundel utama yang sering
disebut serabut gingiva),ada sel-sel (sel mast, fibroblas , sel mesenkim, dan
makrofag),substansi dasar( kompleks protein polisakarida), dan anyaman
serabut neurovaskular. Gingiva tidak memiliki lapisan submukosa.
B.Serabut Gingiva
Fungsi utama gingiva adalah untuk memelihara gingiva bebas dan
epitelium jungsional dalam kedekatan yang erat dengan gigi.
Terdiri dari kelompok-kelompok,yaitu:
1. Kelompok Gingival
- Serat dento-gingival, ( berjalan dari servikal sementum ke lamina propria
dibawah epitel jungsional dan marginal gingiva ).
- Serat dento-periosteum,(dari sementum ke periosteum lewat krista tulang
alveolar)
- Serat alveolo gingival, meluas ke lamina propria dari krista tulang alveolar
C.Sulkus gingiva
Sulkus gingiva,yaitu celah/ruang yang dibatasi oleh gigi dan gingiva bebas
serta didasari oleh epitelium jungsional(penghubung)
Sulkus gingiva dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tidak berkeratin.Dasar sulkus
terbentuk dari perlekatan koronal epitelium jungsional.
Sumber : Buku Anatomi Gigi , EGC , drg. Itjingningsih Wangidjaja Harshanur, 1991
Gingiva sendiri merupakan bagian dari mukosa mulut. Mukosa mulut
menurut Glickman meliputi :
Mukosa mastikator atau pengunyahan :
a. Gingiva yaitu bagian dari mukosa mulut yang meliputi prosesus
alveolaris dan mengelilingi leher gigi
b. Mukosa yang meliputi palatum
Mukosa yang meliputi dorsum dari lidah
Mukosa selain yang disebut ad 1 dan ad 2
Mukosa mulut ini terdiri dari jaringan epitel dan jaringan ikat yang
memiliki fungsinya masing-masing yaitu jaringan epitel gingiva berfungsi baik
dalam membasahi ataupun menjaga kelembaban rongga mulut dengan fungsi
utamaya melindungi struktur bagian dalam gingiva dan selektif terhadap
perubahan lingkungan rongga mulut. Sedangkan jaringan ikat berfungsi untuk
mempererat ikatan-ikatan marginal gingival dengan gigi yang terbagi pula atas 3
jenis serat jaringan ikat antara lain ,reticular , kolagen , dan elastis . Jaringan ikat
yang merkatkan ke tulang alveolar itu sendiri dinamakan ligamen periodontal .
4. Fungsi Sensori
Tekanan atau stimuli pada gigi dilanjutkan ke syaraf proprioceppta dari
selaput periodonsium, ujung syaraf proprioceptta dapat menentukan besarnya
bolus gigi antagonis , makanan atau sisa makanan yang etrselip pada daerah
interproximal atau benda asing yang terdapat pada gigi dan ujung proprioceptor
melokalisir external stimuli pada gigi individuil .
Fungsi sensori dimungkinkan oleh adanya reseptor bagi rasa sakit dan
tekanan pada ligamen periodontal. Ini berasal dari saraf-saraf dental yang
menembus fundus alveolus masuk ke ruang ligamen periodontal, dimana saraf-
saraf tersebut akan kehilangan selubung mielinnya (myelinated sheath) dan
menjadi nerve ending.
Reseptor taktil akan memberikan sensitivitas taktil yang penting artinya
karena:
Memungkinkan terdeteksi dan terlokalisernya tekanan eksternal yang
mengenai gigi.
Berperan dalam mekanisme neuromuskular yang mengatur otot-otot
pengunyahan.
DAFTAR PUSTAKA
Berkorvitz,B.K.B, dkk. 2004. Oral Anatomy, Histologi, and
Embriologi. Jakarta : Mosby
Harshanur, Itjiningsih Wangidjaja. 1991. Anatomi Gigi. Jakarta :
EGC
Ircham. 1978. Penyakit- Penyakit Periodonsium pada Anak-Anak.
Jogjakarta : Binacipta
Peter, F.Fedi, dkk. 2004. Silabus Periodonti Edisi 4. Jakarta: EGC
Putri, Margananda, dkk. 2008. Ilmu Pencegahan Penyakit
Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta : EGC