Anda di halaman 1dari 4

LO 2

MIKROSKOPIK JARINGAN PERIODONTAL


1. Gingiva
BUKU : Carranza's Clinical Periodontology - Michael G. Newman, Henry Takei, Perry R. Klokkevold, Fermin
A. Carranza - Google Buku
BUKU Carranza Fermin A, Michael G Newman, Hendri Takei. 2006. Clinical Periodontology. 10th edition. Pp:
36-45
a. Epitel gingiva
Guna mempertahankan integritas fungsional jaringan gingiva dari infeksi bakteri, epitel gingiva dapat
menebal dengan cara menambah kecepatan pembelahan selnya atau disebut. keratinisasi. Keratin
mempunyai insolubilitas yang tinggi dan resisten terhadap enzim. Terdapat cornified envelope (CE) pada
setiap sel yang mengalami keratinisasi, CE memiliki ketebalan 15 nm, tersusun dari ikatan silang protein
dan lipid yang bertemu saat diferensiasi terminal
Gusi memiliki lapisan epitel yang merupakan epitel skuama berlapis (stratified squamous epithelium)
dinamakan lamina propria. Bagian tengah berupa jaringan ikat, yang dinamakan lamina propria.
Berdasarkan aspek morfologis dan fungsionalnya dibedakan atas tiga bagian, epitel, yaitu :
Epitel gingiva disatukan ke jaringan ikat oleh lamina basal. Lamina basal terdiri atas lamina lamina
basal. Lamina basal terdiri atas lamina lamina basal. Lamina basal terdiri atas lamina lusida dan lamina
densa. Hemidesmosom dari sel-sel epitel basal mengikat lamina lusida. Komposisi utama dari lamina
lusida adalah laminin glikoprotein, sedangkan lamina densa adalah berupa kolagen tipe IV. Lamina basal
berhubungan dengan fibril-fibril jaringan ikat dengan bantuan fibrilfibril penjangkar (anchoring fibrils).
b. Epitel oral
Epitel oral merupakan epitel skuama berlapis yang berkeratin (keratinized) atau berparakeratin
(parakeratinized) yang membalut permukaan vestibular dan oral gingiva. Meluas dari batas mukogingival
ke krista tepi gingiva (crest gingival margin), kecuali pada permukaan palatal dimana epitel ini menyatu
dengan epitel palatum. Lamina basal yang menyatukan epitel gingiva ke jaringan ikat gingiva bersifat
permeabel terhadap cairan, namun dapat menjadi penghalang bagi bahan partikel tertentu. Mempunyai
rete peg yang menonjol ke arah lamina propria.
c. Epitel sulkular
Epitel sulkular mendindingi sulkus gingiva dan menghadap ke permukaan gigi tanpa melekat
padanya. Epitel ini merupakan epitel skuama berlapis yang tipis,tidak berkeratin, tanpa rete peg dan
perluasannya mulai dari batas koronal epitel penyatu sampai ke krista tepi gingival.

d. Jaringan konektif gingiva


1. Lapisan papillary Berada dekat dengan epitel diantara rete pegs.
2. Lapisan Reticular Berbatasan dengan periosteum tulang, terdiri dari bagian seluler dan interselular. Bagian
interseluler mengandung proteoglycan dan glicoprotein (terutama fibronectin yang mengikat fibroblast-fiber)

e. Serat gingiva
serat kolagen Jaringan ikat margin gusi dipadati oleh kolagen tebal disebut serat-serat gingival.
Jaringan ikat ini berfungsi menahan margin gusi dengan kuat pada gigi, menahan daya kunyah,
menyatukan margin gusi dengan sementum dan dengan gusi cekat

2. Sementum
BUKU : Grossman. 1995. Ilmu endodontik dalam praktek. Penerbit Buku Kedokteran. Ed 11. Jakarta
sementum berasal dari sel mesenkimal folikel gigi yang berkembang menjadi sementoblas.
Sementoblas menimbun suatu matrik, disebut sementoid, yang mengalami pertambahan pengapuran dan
menghasilkan dua jenis sementum: aselular pertama-tama ditimbun pada dentin membentuk pertemuan
sementum-dentin, dan biasanya, menutupi sepertiga servikal dan sepertiga tengah akar. Sementum selular
biasanya ditumpuk pada sementum aselular pada sepertiga apical akar dan bergantian dengan lapisan
sementum aselular. Sementum selular ditumpuk pada kecepatan yang lebih besar daripada sementum
aselular dan dengan demikian menjebak sementoblas di dalam matriks. Sel-sel yang terjebak ini disebut
sementosit. Sementosit terletak pada kripta sementum dan dikenal sebagai lacuna. Dari lacuna, kanal-
kanal, disebut kanalikuli, yang berisi perpanjangan protoplasmic sementosit dan berfungsi sebagai jalan
mengangkut nutrient ke sementosit, menjalin dengan kanalikuli lain dari lakuna lain untuk membentuk
suatu sistem yang dapat dipersamakan dengan sistem Havers (haversian sistem) tulang

3. Ligamen Periodontal
BUKU : Carranza's Clinical Periodontology - Michael G. Newman, Henry Takei, Perry R. Klokkevold,
Fermin A. Carranza - Google Buku
Carranza Fermin A, Michael G Newman, Hendri Takei. 2006. Clinical Periodontology. 10th edition. Pp: 36-
45

Jaringan Interstisial Jaringan interstisial adalah jaringan penghubung longgar yang mengelilingi
pembuluh darah dan limfatik, saraf, dan bundle serabut. Jaringan ini berisi serabut kolagen, lepas dari ikatan
serabut ligament periodontal. Perubahan di dalam bundle serabut yang terus menerus. Ruang ini dalam
ligament periodontal, terisi dengan jaringan interstisial, pembuluh darah, pembuluh limfa, dan saraf, disebut
ruang interstisial .
Sel-sel Ligamen Periodontal Sel-sel aktif ligamen periodontal adalah fibroblas, osteoblas, dan
sementoblas.
- Fibroblas adalah sel-sel membentuk kumparan dengan nuklei oval dan prosesus sitoplasmik yang
panjang. Biasanya sejajar dengan serabut kolagen, dengan prosesusnya terbungkus di sekitar bundel
serabut
- Osteoblas atau sel pembentuk tulang ditemukan di pinggir ligamen periodontal melapisi soket tulang.
Biasanya terlihat dalam berbagai tingkat diferensiasi. Dalam keadaan aktif berbentuk kuboidal dan
dapat menimbun suatu lapisan materiks, disebut osteoid diantaranya dan tulang dewasa
- Osteoklas adalah sel bernuklei banyak dengan batas suatu kerut atau garis-garis ke arah daerah
resorpsi tulang. Bila osteoklas mengalami demeneralisasi dan menghancurkan matriks maka akan
terbentuk daerah berlubang lubang pada tulang yang disebut Lakuna Howship
- Sementoblas sebagai yang dibicarakan sebelumnya terletak di garis pinggir ligamen peridontal
berhadapan dengan sementum. Sementoblas dengan prosesus sitoplasmik, terlihat kuboidal bila pada
suatu lapisan tunggal, atau skuamus bila pada lapisan multipel. Fungsinya adalah menimbun suatu
matrik terdiri dari fibril kolagen dan substansi dasar yang disebut sementoid. Sementoid ditemukan
diantara sementum yang mengapur dan lapisan sementoblas yang menebal pada masa aktifitas.
Serabut ligamen periodontal ditemukan diantara sementoblas dan terjebak di dalam sementoid. Bila
sementoid mengapur, serabut ligamen periodontal terkait di dalam sementum yang baru terbentuk dan
disebut serabut sharpey, sama seperti terkaitnya serabut periodontal dalam tulang

- Elemen paling penting pada ligamen periodontal adalah principal fibers yang terdapat berkas-
berkas kolagen. Bagian ujung dari principal fibers yang masuk ke dalamsementum dan tulang disebut
- sharpey’s
- fibers. Kolagen adalah protein yang tersusundari asam amino, bagian yang terpenting adalah glycine,
proline, hydroxylycine, danhydroxyproline. Jumlah kolagen dalam jaringan ditentukan oleh
kandunganhydroxyproline

4. Tulang alveolar
BUKU : Grossman. 1995. Endodontic Practice. 13th edition
- Terdapar Osteoblas, osteodit dan osteoklas
- Tulang alveolar yang sebenarnya terdiri dari bundel tulang di tepi alveoli dan tulang yang berlamela
ke daeah pusat prosesus alveolar.
- Foramina ini berisi pembuluh darah dan saraf yang mensuplai gigigigi, ligament periodontal dan
tulang
- Tulang kortikal (padat) menutupi tulang kanselus dan dibentuk oleh tulang berlamela. Tulang
berlamela ini mempunyai lakuna yang tersusun dalam lingkaran konsentrik lakuna yang tersusun
dalam lingkaran konsentrik disekeliling kanal sentral yang disebut sistem Havers. Tulang kortikal
bergabung dengan tulang alveolar yang sebenarnya untuk membentuk Krista alveolar di sekeliling
leher gigi

JURNAL Antonio Nanci, Bosshdart DD. 2006. Structure of periodontal tissues in health and disease. Periodontology
2000. Vol. 40: 11-28.

Tulang alveolar terdiri dari 2 komponen, yaitu:.


Terdapat 3 area remodeling tulang alveolar, yaitu: di ligamen periodontal, periosteumdaerah bukal atau
fasial, dan permukaan endosteal
- komponenseluler: terdiri dari osteoblas dan osteoklas
- intercellular matrix: terdiri dari matrix anorganik (Ca, P, ion membentuk kristalhidroxy apatite),
matrix organic (90% kolagen, osteocalcin, osteonectin).
- Tulang alveolar memiliki kemampuan untuk remodeling, yaitu kemampuan untuk dapatmemperbaiki
diri. Contohnya, pada gigi yang telah dicabut, maka soket dari gigi yangtelah dicabut tersebut dapat
menutup dengan sendirinya. Remodeling pada tulang

MIKROSKOPIK GIGI
BUKU Anatomi dan Embriologi gigi oleh Dr.drg. Lilies Anggarwati Astuti, Sp.Perio 2018

1. Enamel

2. Dentin
JURNAL : Chavez, V.E.A., Massa, L.F., Cells in focus, Odontoblast: the cells forming and maintaining dentine,
IJBCB, 2004;36:1367-73
Secara mikroskopis, dentin terdiri dari berbagai struktur diantaranya tubulus
dentin, peritubulus dentin, intertubulus dentin, predentin, dan prosesusodontoblas. Masing-masing struktur
memiliki kegunaan seperti tubulus dentin memberikan pengaruh yangsignifikan terhadap permeabilitas dentin
terhadap jaringan. Secara histologis dentinterdiri atas :
- Tubulus dentin merupakan kanal-kanal yang memanjang dari daerah pulpa sampai ke batas dentin-
enamel. Tubulus dentin berbentuk seperti garis-garis yang tersusunmengikuti arah mahkota dan garis-
garis ini menyerupai huruf S. Tubulus yang terletakdekat dengan puncak akar dan tepi insisal
bentuknya lebih lurus. Perbandingan antaradentin yang berada pada permukaan luar dengan dentin
yang berada pada permukaandalam adalah 5:1 sehingga tubulus-tubulus memiliki jarak yang lebih
jauh antara satudengan yang lain pada daerah garis permukaan luar, sementara pada
daerah permukaan dalam jarak antar tubulus lebih dekat
- peritubulus dentin yangtermineralisasi 40% lebih banyak daripada intertubulus dentin dan dua kali
lebih tebal pada permukaan luar dentin daripada permukaan dalam dentin. Beberapa tubulusdentin
memanjang sampai beberapa millimeter pada batas dentin-enamel yang disebutdengan enamel
spindle
- Secara keseluruhan dentin tersusun atas intertubulus dentin yang terletak antaratubulus atau lebih
spesifik lagi terletak diantara daerah peritubulus
- Predentin terletak berdekatan dengan jaringan pulpa dengan lebar sekitar 2- 6 μm, dan lebar ini
tergantung pada aktivitas odontoblas.

3. Pulpa
BUKU : Cate, R.T., 2012, Oral Histology: development, structure and function, 8th ed, Mosby, USA
Pulpa gigi merupakan jaringan ikat yang menyokong dentin, secara histologis pulpa gigi dapat dibagi
menjadi 4 zona yaitu: (1) Zona odontoblas, yaitu bagian pulpa dengan sel-sel odontoblas yang terletak pada
bagian tepi pulpa; (2) Cells free zone, zona yang terdapat dibawah zona odontoblas dengan jumlah sel yang relatif
sedikit; (3) Zona cells rich, memiliki kepadatan sel yang tinggi dan dapat terlihat dengan jelas pada pulpa koronal
gigi berdekatan dengan zona cells free; (4) Zona inti pulpa, merupakan zona yang letaknya paling dalam, bagian
tengah pulpa serta terdapat banyak pembuluh darah dan syaraf
Sel-sel utama pulpa meliputi: sel odontoblas, sel fibroblas, undifferentiated ectomesenchymal cells,
makrofag dan sel-sel immunocompetent

LO 4
1. Fungsi

Anda mungkin juga menyukai