Anda di halaman 1dari 12

DIABETES MELITUS

KELOMPOK :
 NAURA SALSABILLA (3)


NOVI FIRDATUL F. (4 )
A. PENGERTIAN DIABETES
MELITUS
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kinerja insulin atau kedua-duanya (ADA, 2010).

Menurut WHO, diabetes melitus adalah sebagai suatu penyakit atau


gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai
dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat dari
insufisiensi fungsi insulin.

Diabetes Melitus tidak dapat disembuhkan tetapi kadar gula darah dapat
dikendalikan melalui diet, olahraga, dan obat-obata. Untuk dapat
mencegah terjadinya komplikasi kronis, diperlukan pengendalian DM
yang baik (Perkeni, 2011).
B. MACAM-MACAM PENYAKIT
DIABETES MELITUS
Di indonesia ada 2 jenis utama diabetes
melitus yang paling sering ditemui, yaitu:

1. Diabetes melitus tergantung insulin (Tipe


I) dan
2. Diabetes melitus tidak tergantung insulin
(Tipe II), (leslie, 1991).
1. Diabetes melitus tergantung insulin
(Tipe I)
Kebanyakan penderita penyakit diabetes melitus tipe I
mendapatkan penyakit ini pada usia muda. Biasanya penderita
penyakit diabetes melitus yang termasuk dalam kelopmpok ini :
Muda,kurus dan mendapatkan penyakitnya secara tiba-tiba.
Produksi insulin oleh prankeas sangat sedikit dan tidak
mencukupi sehingga tergantung pada pemberian insulin dari luar.
Penyakit ini tidak dapat dikendali tanpa menggunakan insulin
sehingga setiap penderita harus disuntik insulin (Charles,2002)
Fungsi utama insulin itu sendiri dalam menurunkan kadar glukosa
secara alami yaitu dengan cara:
a. Meningkatkan jumlah gula yang disimpan didalam hati
b. Merangsang sel-sel tubuh agar menyerap gula
c. Mencegah hati mengeluarkan terlalu banyak gula.
2.Diabetes Melitus tidak tergantuk insulin
(tipe II)
diabetes mellitus tidak tergantung insulin paling banyak menyerang
orang dewasa, walaupun diabetes mellitus tipe II juga dapat timbul
pada usia berapa saja. Pada diabetes melitus tipe II sel-sel penghasil
insulin tidak rusak, tetapi tidak menghasilkan cukup insulin sehingga
hati, otot serta lemak tidak bereaksi secara normal terhadap insulin
yang dihasilkan (Charles 2010)

pasien-pasien yang termasuk dalam kelompok ini biasanya


memiliki berat badan yang lebih dan memiliki riwayat adanya anggota
keluarga lain yang juga menderita penyakit diabetes mellitus. Pada
pasien diabetes mellitus tipe II yang tidak gemuk, kadar glukosa
didalam darahnya tinggi karena sel beta prankeasnya terlalu sedikit
membentuk insulin sehingga tidak dapat mempertahankan kadar
glukosa darah tetap dalam batas-batas normal.
PERBEDAAN DIABETES MELITUS
TIPE I DAN TIPE II
DM Tipe I DM Tipe II
Mula muncul Umumnya masa kanak- Pada usis tua, umumnya
kanak, remaja, walaupun < 40 tahun
ada juga pada masa
dewasa < 40 tahun
Keadaan klinis saat Berat Ringan
diagnosis
Kadar insulin darah Rendah, tak ada Cukup tinggi, normal

Berat badan Biasanya kurus Gemuk atau normal

Pengelolaan yang Terapi insulin, diet, Diet, olahraga,


disarankan olahraga hipoglikemik oral.
PENYEBAB TERJADINYA
DIABETES MELLITUS
1. Faktor genetik
2. Kurangnya Aktivitas fisik
3. Kehamilan
4. Usia lanjut
5. Sosial Ekonomi
DIAGNOSIS DIABETES MELITUS
Diagnosis didasarkan pada deteksi meningkatnya
kadar glukosa darah atau urin. Tes di tempat yang
memberi indikasi tentang kadar gula darah mudah
didapatkan serta digunakan tetapi tidak cukup
cermat untuk dipakai sebagai dasar penentuan
diagnosis. Pemeriksaan secara kimiawi dari kadar
glukosa dalam plasma adalah cara deteksi yang
paling akurat. Derajat atau keparahan diabetes bisa
dinilai berdasarkan tes tolenrasi glukosa. Kadar
glukosa serum melebihi 11 mmol/12 jam setelah
pemasukan 75g glukosa didiagnosis sebagai
diabetes melitus.
PENGOBATANNYA
Menjaga kadar glukosa darah dengan cara
mengontrol diet dan/ pemberian obat-obat
hipoglikemik/suntikan insulin.
TANDA –TANDA DAN GEJALA
ORAL
1. Perasaan kering pada mulut
2. Kandidosis
3. Penyakit periondental
4. Sialosis serta rasa ter bakar pada mulut.
Pada penderita diabetes mungkin juga
terjadi reaksi lichenoid pada mukosa mulut
sebagai akibat obat-obat hipoglikemik oral.
GAMBAR PENYAKIT DIABETES
MELITUS PADA RONGGA MULUT
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handl
e/123456789/29985/Chapter%20II.pdf;jse
ssionid=1EDE83D043EA55E72F424F55
6102C408?sequence=4#page=1&zoom=a
uto,-99,798
http://digilib.unila.ac.id/6567/15/BAB%2
0II.pdf

Anda mungkin juga menyukai