Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MAKALAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

“PEMBIDAIAN DAN PEMBALUTAN”

Dosen : Aida Novitasari, S,Kep.,Ns., M. Kep.

Disusun Oleh Kelompok :

1. Adeana Salma Okta Firgiananda (P27825021001)


2. Angre Br Ginting (P27825021011)
3. Via Nazilatur Rohmah (P27825021052)
4. Yashinta Dwi Budiarti (P27825021055)
5. Yudi Ariyanto (P27825021056)

PROGRAM STUDI D-III KESEHATAN GIGI


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
TAHUN AJARAN 2021 - 2022
TUGAS MAKALAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
“PEMBIDAIAN DAN PEMBALUTAN”

Dosen : Aida Novitasari, S,Kep.,Ns., M. Kep.

Disusun Oleh Kelompok :

1. Adeana Salma Okta Firgiananda (P27825021001)


2. Angre Br Ginting (P27825021011)
3. Via Nazilatur Rohmah (P27825021052)
4. Yashinta Dwi Budiarti (P27825021055)
5. Yudi Ariyanto (P27825021056)

PROGRAM STUDI D-III KESEHATAN GIGI


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
TAHUN AJARAN 2021 - 2022
(i)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Kebutuhan Dasar Manusia
dengan judul “Pembidaian dan Pembalutan” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari Laporan Praktikum ini untuk memenuhi tugas
kelompok Ibu Dosen Aida Novitasari, S,Kep.,Ns., M. Kep. selaku dosen mata kulian
Kebutuhan Dasar Manusia. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
mengenai materi Kebutuhan Dasar Manusia pada bab Pembidaian dan Pembalutan.

Judul yang akan dibahas adalah “Pembidaian dan Pembalutan” sesuai arahan yang
diberikan guna memahami lebih lanjut mengenai arti dari bab Pembidaian dan Pembalutan.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik serta saran yang bersifat membangun sangat berguna untuk
menyempurnakan makalah ini. Terima kasih.

Surabaya, 26 Oktober 2021


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Alat gerak yang terdiri dari tulang, sendi, jaringan ikat dan otot pada manusia sanggat
penting. Setiap cedera atau gangguan yang paling sering dialami pada cedera otot rangka
adalah patah tulang,
Keperawatan gawat darurat ( emergency nursing ) merupakan pelayanan keperawatan
yang komprehensif diberikan kepada pasien dengan injuri akut atau sekit yang mengancam
kehidupan. Kegiatan pelayanan keperawatan menujukkan keahlian dalam pengajian pasien,
setting prioritas, intervensi dan pendidikan kesehatan masyarakat.
Fraktur adalah diskontinuitas dari jaringan tulang yang biasanya disebabkan adanya
kekerasan yang timbul secara mendadak. Fraktur dapat terjadi dengan patah tulang dimana
tulang tetap berada didalam atau disebut fraktur tertutupatau di luar dari kulit yang disebut
fraktur terbuka. Fraktur tertutup dan terbuka dapat dilakukan pembidaian dan pembalutan
dimaa tujuanya utnuk tetap mempertahankan posisi tulang. Pada kegawatdaruratan fraktur
terbuka dan tertutup dapat ditangani dengan pertolongna pertama yaitu pembidaian dan
pembalutan

1.2. Rumusan masalah


1. Pengertian pembidaian dan pembalutan
2. Macam - macam pembidaian dan pembalutan
3. Kegunaan pembidaian dan pembalutan
4. Teknik pembidaian
1.3. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui apa arti dan bagaimana teknik pembalutan dan pembidan
kegawatan daruratan.

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian pembidaian dan pembalutan
b. Untuk mengetahui macam - macam pembidaian dan pembalutan
c. Untuk mengetahui kegunaan pembidaian dan pembalutan
d. Untuk mengetahui teknik pembidaian dan pembalutan
(ii)
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian pembalutan dan pembidaian


Balut adalah suatu benda, dapat berbentuk kain maupun kassa bersih yang digunakan
untuk menutup luka. Sedangkan pembalutan adalah suatu tindakan menggunakan balut yang
bertujuan untuk menutup luka atau menghentikan suatu pendarahan agar luka tidak terpapar
langsung dengan lingkungan bebas untuk menghindari terjadinya infeksi dan mengurangi
nyeri (Susilowati, 2015).
Bidai adalah suatu alat yang bersifat kaku atau keras yang di gunakan pada patah
tulang (Saputri, 2017). Pembidaian merupakan tindakan imobilisasi eksternal bagian tubuh
yang mengalami patah tulang menggunakan alat bernama bidai dan dipasang dengan
menyesuaikan bentuk tubuh agar tidak terjadi deformitas atau perubahan bentuk tubuh tidak
sesuai anatomis tubuh (Asikin, Nasir, Podding, & Takko, 2016)

2.2. Macam - macam pembidaian dan pembalutan

Anda mungkin juga menyukai