Anda di halaman 1dari 10

Morfologi, Anatomi dan Mulut pada Manusia

A. Morfologi Manusia
Morfologi adalah ilmu tentang bentuk organism dan mencakup bagian-bagiannya.
Banyak makhluk hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara
menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungan. penyesuaian inilah yang kemudian
dikenal dengan istilah Adaptasi Morfologi.
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh, Struktur tubuh, atau alat-alat
tubuh organisme terhadap lingkungannya, Dilakukan oleh mahkluk hidup karena perubahan
yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar. Adaptasi morfologi meliputi penyesuaian diri
makhluk hidup dengan ditandai adanya bentuk tertentu dari bagian tubuh mahkluk hidup agar
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Lingkungan hidup yang berbeda
menyebabkan adaptasi morfologi yang berbeda pula. Bentuk gigi manusia bermacam-macam
sesuai dengan fungsinya, memotong, mengoyak, atau megunyah makanan
B. Anatomi Manusia
Anatomi manusia adalah sebuah bidang khusus dalam anatomi yang mempelajari
struktur tubuh manusia.

C.MULUT (ORIS)

Proses pencernaan pertama kali terjadi di dalam rongga mulut. Mulut


merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan
Rongga mulut dibatasi oleh beberapa bagian, yaitu sebelah atas oleh
tulang rahang dan langit-langit (palatum), sebelah kiri dan kanan oleh
otot-otot pipi, serta sebelah bawah oleh rahang bawah.
Oris atau mulut terdiri atas dua bagian yaitu :
Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang diantara gusi,
gigi, bibir dan pipi.
Bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang
maksilaris, palatum dan mandibularis, di sebelah belakang
bersambung dengan faring.
Di sebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan di sebelah dalam ditutupi
oleh selaput lendir (mukosa). Selaput lendir mulut ditutupi epitelium yang
berlapis-lapis, di bawahnya terletak kelenjar-kelenjar halus yang
mengeluarkan lendir. Selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga
memuat banyak ujung akhir saraf sensoris.Saluran dari kelenjar liur di

pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan isinya ke dalam


mulut. Di dasar mulut terdapat lidah, yang berfungsi untuk merasakan
dan mencampur makanan. Di belakang dan dibawah mulut terdapat
tenggorokan (faring). Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang
terdapat di permukaan lidah. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius
di hidung. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin
dan pahit. Penciuman lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.
Bagian tengah membentuk sebuah prosesus seperti kerucut yang
disebut uvula. Pada bagian belakang lengkungan (fauces) memuat
tonsil.
Palatum terdiri atas dua bagian yaitu :
Palatum durum (palatum keras), tersusun atas tajuk-tajuk
palatum dan sebelah depan tulang maksilaris , dan lebih ke
belakang terdiri dari 2 tulang palatum.
Palatum mole (palatum lunak), terletak di belakang yang
merupakan lipatan menggantung yang dapat bergerak, terdiri
atas jaringan fibrosa dan selaput lendir.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh
gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang
lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagianbagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai
mencernanya. Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan bakteri
yang bisa menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya. Ludah
juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang
memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung.
Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara
(trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah
belakang (palatum mole/langit-langit lunak) terangkat agar makanan
tidak masuk ke dalam hidung. Kerongkongan (esofagus) merupakan
saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir.
Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung. Makanan
didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh
gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan
peristaltik.

Bagian-bagian dari Rongga Mulut (Cavum Oris)


1. Bibir
Bibir tersusun dari otot rangka (Orbikularis mulut) dan jaringan ikat. Organ
ini berfungsi untuk menerima makanan dan produksi wicara.
2. Pipi
Mengandung otot buksinator mastikasi. Lapisan epitelial pipi merupakan
subjek abrasi dan sel secara konstan terlepas untuk kemudian diganti
dengan sel-sel baru yang membelah dengan cepat.
3. Gigi (Dentis)

Gigi tertanam pada rahang dan diperkuat oleh gusi. Secara klinis, gigi
terdiri mahkota, leher gigi, dan akar gigi. Mahkota adalah bagian gigi
yang terlihat pada rongga mulut, akar adalah bagian gigi yang tertanam
pada tulang rahang, dan leher gigi adalah bagian pertemuan mahkota
dengan akar.
Bagian-bagian gigi adalah sebagai berikut:
Mahkota Gigi
Bagian ini dilapisi oleh email dan di dalamnya terdapat dentin (tulang
gigi). Lapisan email mengandung zat yang sangat keras, berwarna putih
kekuningan, dan mengkilap. Email mengandung banyak garam kalsium.
Mahkota tersusun atas:
- Enamel/email (bagian terluar), adalah lapisan terluar gigi, yang
menutupi seluruh mahkota gigi dan merupakan bagian tubuh yang paling
keras dan dibentuk oleh sel-sel yang disebut ameloblast. Jaringan
email adalah struktur kristalin yang tersusun oleh jaringan anorganik 96
%, material organik hanya 1 % dan sisanya adalah air. Komposisi ini
membuat sifat email gigi mirip seperti keramik.Meskipun sangat keras,
email rentan terhadap serangan asam, baik langsung dari makanan atau
dari hasil metabolisme bakteri yang memfermentasi karbohidrat yang kita
makan dan menghasilkan asam. Pola makan yang kaya asam akan
mempercepat kerusakan email gigi. Demikian juga pada penderita
penyakit tertentu misalnya bulimia yang selalu memuntahkan kembali
makanan yang baru dimakan, di mana makanan yang dimuntahkan
tersebut telah bercampur dengan asam lambung sehingga bersifat erosif
bagi gigi.
- Dentin, merupakan struktur penyusun gigi yang terbesar. Jaringan ini
jauh lebih lunak dibandingkan email karena komposisi material organiknya
lebih banyak dibandingkan email yaitu mencapai 20 %, di mana 85 % dari
material organik tersebut adalah kolagen. Sisanya adalah air sebanyak
10 % dan material anorganik 70 %.
Secara anatomis, dentin sangat berhubungan erat dengan jaringan
pulpa.
Secara mikroskopis, dentin berbentuk seperti saluran yang disebut
tubuli dentin dan berisi sel odontoblast dan cairan tubuli dentin. Sel ini
dianggap sebagai bagian dari dentin maupun jaringan pulpa karena badan

selnya ada di rongga pulpa namun serabutnya (yang disebut serabut


tomes) memanjang ke dalam tubuli-tubuli dentin yang termineralisasi.
Serabut tomes inilah yang membuat dentin dianggap sebagai jaringan
hidup dengan kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsang fisiologis
maupun patologis.
- Pulpa (bagian terdalam)
Pulpa adalah suatu rongga yang berisi pembuluh darah dan persyarafan
bagi gigi. Pulpa gigi banyak memiliki kemiripan dengan jaringan ikat lain
pada tubuh manusia, namun ia memiliki karakteristik yang unik. Di dalam
pulpa terdapat berbagai elemen jaringan seperti pembuluh darah,
persyarafan, serabut jaringan ikat, cairan interstitial, dan sel-sel seperti
fibroblast, odontoblast dan sel imun.
Di dalam pulpa, terdapat dua jenis serabut syaraf yaitu serabut syaraf
bermyelin (serabut A) dan tanpa myelin (serabut C). Serabut
sensorik pada pulpa berasal dari syaraf trigeminal dan memasuki ujung
akar pulpa melalui foramen apikal. Serabut syaraf A terletak di daerah
perbatasan dentin dan bila terstimulasi maka akan terasa rasa sakit yang
tajam. Sedangkan serabut syaraf C terdistribusi di seluruh kamar pulpa,
bila serabut syaraf tipe ini terangsang maka akan terasa rasa sakit yang
lebih berat dan biasanya gigi telah mengalami cedera, misalnya karena
benturan atau karies mencapai pulpa
Akar tersusun atas:
- Sementum (bagian terluar), Semen gigi melapisi akar gigi dan
membantu menahan gigi agar tetap melekat pada gusi. Terdiri atas:
Lapisan semen, merupakan pelindung akar gigi dalam gusi.
Gusi, merupakan tempat tumbuh gigi.
- Dentin, dan
- Pulpa (bagian terdalam). Pada pulpa gigi terdapat banyak pembuluh
saraf dan pembuluh darah.
Tulang Gigi
Tulang gigi terletak di bawah lapisan email. Tulang gigi meliputi dua
bagian, yaitu leher gigi dan akar gigi. Bagian tulang gigi yang dikelilingi
gusi disebut leher gigi, sedangkan tulang gigi yang tertanam dalam
tulang rahang disebut akar gigi. Akar gigi melekat pada dinding tulang
rahang dengan perantara semen.
Rongga gigi
Rongga gigi berada di bagian dalam gigi. Di dalam rongga gigi terdapat
pembuluh darah, jaringan ikat, dan jaringan saraf.oleh karena itu, rongga
gigi sangat peka terhadap rangsangan panas dan dingin.
menurut bentuknya, gigi dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
- Gigi seri (incisivus/I), berfungsi untuk memotong-motong makanan.
- Gigi taring (caninus/ C), berfungsi untuk merobek-robek makanan.
- Gigi geraham depan (Premolare/ P), berfungsi untuk menghaluskan
makanan.
- Gigi geraham belakang (Molare/ M), berfungsi untuk menghaluskan
makanan.
Pada manusia, ada dua generasi gigi sehingga dinamakan bersifat
diphydont. Generasi gigi tersebut adalah gigi susu dan gigi permanen.gigi

susu adalah gigi yang dimiliki oleh anak berusia 1 6 tahun. Jumlahnya 20
buah. Sedangkan gigi permanen dimiliki oleh anak di atas 6 tahun,
jumlahnya 32 buah.Gigi sudah dirancang dengan sangat tepat untuk
mengunyah, gigi anterior (insisivus) menyediakan kerja untuk memotong
yang kuat, dan gigi posterior (molar) menyediakan kerja untuk
menggiling.
Gigi Susu

Formula gigi susu


Jumlah total gigi susu ada 20. masing-masing rahang atas dan rahang
bawah ada 10 gigi. 4 gigi yang terletak paling depan adalah gigi insisif
atau biasa disebut gigi seri. lalu disebelahnya (gigi ke3 bila dihitung dari
midline) adalah kaninus atau yang biasa kita sebut taring. kemudian 2
sisanya yang terletak paling belakang adalah gigi geraham (molar).
disebutkan dari depan adalah Insisif 1, insisif 2, kaninus, molar 1 dan
molar 2.
Gigi Permanen
Pada gigi permanen. gigi geraham susu digantikan oleh gigi premolar dan
bukan geraham permanen. geraham permanen tumbuh di belekang gigi
premolar. dan berjumlah 3 untuk setiap bagian. sehingga gigi permanen
seluruhnya berjumlah 32 gigi. bila disebutkan dari depan adalah Insisif 1,
insisif 2, kaninus, premolar, premolar 2, molar 1, molar 2 dan molar 3.

4.

Lidah (Lingua)

Lidah sebagai indera pengecap,pada permukaan lidah terdapat badan sel


saraf perasa (papila). ada tiga bentuk papila, yaitu:
Papila fungiformis, berbentuk seperti jamur, terletak di bagian sisi lidah
dan ujung lidah.
Papila filiformis, berbentuk benang-benang halus, terletak di 2/3 bagian
depan lidah.
Papila serkumvalata, berbentuk bundar, terletak menyusun seperti
huruf V terbalik di bagian belakang lidah.
Lidah memiliki 10.000 saraf perasa, tapi hanya dapat mendeteksi 4
sensasi rasa: manis, asam, pahit, dan asin.
Rasa asam. Rasa asam disebabkan oleh asam, dan intensitas dari ion
hidrogen. Semakin asam suatu asam , makin kuat sensasi yang terbentuk.
Rasa Asin. Rasa asin dibentuk oleg garam garam yang terionisasi .
Kualitas rasanya berbeda beda antara garam yang satu dengan garam

yang lainnya karena garam juga membentuk sensasi rasa yang lain selain
rasa asin. Kation dari garam terutama berperan membentuk rasa asin,
tetapi anionnya juga ikut berperan walaupun kecil.
Rasa Manis. Rasa manis tidak dibentuk oleh satu golongan kelas
substansi kimia saja. Beberapa tipe substansi kimia yang menyebabkan
rasa ini mencakup gula, glokol,alkohol, aldehid, keton,amida,ester,asam
amino, beberapa protein kecil, asam sulfonat,asam halogenasi dan garamgaram anorganik dari timah dan berilium. Perhatikan bahwa kebanyakan
substansi yang membentuk rasa manis adalah substansi kimia organik .
Rasa pahit. Rasa pahit ,seperti rasa manis tidak dibentuk hanya oleh
satu tipe substansi kimia, tetapi substansi yang membentuk rasa pahit
hampir seluruhnya merupakan substansi organik. Dua golongan substansi
tertentu yang cenderung menimbulkan rasa pahit adalah (1) substansi
organik rantai panjang yang mengandung nitrogen dan (2) alkaloid .
Alkaloid meliputi banyak zat yang digunakan dalam obat obatan seperti
kuinin, kafein,striknin, dan nikotin.

5. Kelenjar Ludah

Makanan dicerna secara mekanis dengan bantuan gigi, secara kimiawi


dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar ludah.
Kelenjar ludah mengandung menghasilkan saliva. Saliva mengandung
enzim ptyalin atu amylase yang berfungsi mengubah zat tepung atau
amilum menjadi zat gula atau maltosa.
Kelenjar ludah terdiri atas tiga pasang sebagai berikut:
Kelenjar/Glandula parotis, terletak di bawah telinga.
Kelenjar ini menghasilkan saliva berbentuk cair yang disebut serosa.
Kelenjar paotis merupakan kelenjar terbesar bermuara di pipi sebelah
dalam berhadapan dengan geraham kedua.
Kelenjar submandibularis / submaksilaris, terletak di bawah rahang
bawah.
Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.
Kelenjar submandibularis dan sublingualis menghasilkan air dan lender
yang disebut Iseromucus. Kedua kelenjar tersebut bermuara di tepi
lidah.
Sekresi saliva normal sehari hari berkisar 800 1500 ml dengan pH 6,0
7,0.

Fungsi air ludah adalah untuk :


Melindungi lapisan lunak rongga mulut dari kerusakan akibat dari
gesekan.
Melumasi makanan supaya lebih mudah ditelan
Ludah mengandung buffer yang membantu mencegah pembusuka geligi
dengan cara ,menetralkan asam dalam mulut.
Zat antibakteri dalam ludah juga akan membunuh banyak bakteri yang
memasuki mulut melalui makanan.

Anda mungkin juga menyukai