Anda di halaman 1dari 22

Anatomi dan mekanisme pencernaan dari mulut sampai oesophagus

Dea Mindy Sasmita


102012409
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510
Deamindy@yahoo.com
Abstrak

Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada
hewan. Mulut terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem
pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Mulut terdiri dari gigi dan lidah. Makanan
seteah dicerna dan di lumasi oleh saliva akan di telan dan meewati saluran sepanjang
25 cm lalu menuju ke lambung untuk di cerna lebih lanjut. Mulut juga memiliki
berbagai otot otot penunjang untuk mengunyah makanan serta menggerakkan mulut,
mulut juga terdiri dari berbagai enzim penceraan.

Abstract

The mouth is an open cavity where the entry of food and water in animals and
humans. The mouth is located in the head and generally constitutes the first part of a
complete digestive system that ends at the anus. there are teeth in the mouth and
tongue. After digested food and saliva to lubricate by a swallow and pass along the 25
cm line and then headed to the stomach to digest further. The mouth also has a variety
of supporting muscles for chewing food and moving the mouth, the mouth is also
composed of various digestive enzymes.

Pendahuluan

Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar


menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organorgan pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya
tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh.1 Zat makanan yang
1

dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana.
Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua macam,
yaitu :

1. Proses pencernaan secara mekanik


Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil
dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan mekanik
dilakukan dengan menggunakan gigi.

2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis)


Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih
sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh
tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan.
Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna
makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang
membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri
dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas. Berikut ini
akan dibahas satu per satu proses pencernaan yang terjadi di dalam saluran pencernaan
makanan pada manusia.

Namun sesuai dengan kasus yang akan dibahas kali ini adalah mulut dan
anatomi serta bagaimana mulut mencerna makanan sampai esophagus.

Anatomi mulut

Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan,


yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan
mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi.mulut terdiri dari vestibulum
oris,cavum oris dan ishtium oris.2

Vestibulum oris
Vestibulum oris merupakan rongga antara pipi dan gigi.yang terdiri dari rima
oris dan buccae. Rima oris (celah mulut), dibatasi oleh labium superius (bibir atas),
labium inferius (bibir bawah yang bertemu pada angulus oris, membentuk commisura
labiorum. Labium dibentuk oleh kulit, mukosa, dan m. orbicularis oris. Vaskularisasi
labium superius dan labium inferius oleh rete labialis superior dan rete labialis inferior
yang merupakan cabang dari arteri facialis. Innervasi motoris labium dan bucca oleh
nervus facialis dan otot-otot lain oleh plexus pharyngeus. Innervasi sensibel labium
superius dan inferius, bucca dekat angulus oris oleh n. infraorbitalis, n. mentalis, dan n.
buccalis. Pipi (buccae) adalah daerah berdaging pada wajah di bawah mata dan di
antara hidung dan telinga kiri atau kanan. Pipi membentuk dinding lateral pada mulut
manusia dan menyentuh tulang pipi di bawah mata. Pada hewan, tanda pada daerah
pipi, terutama tepat di bawah mata dapat berfungsi sebagai pembeda penting antara
berbagai spesies. Buccae terdapat oto m. buccinators yang berfungsi untuk meniup.2

Mikroskopis Bibir / Labia


Terdiri dari susunan otot kerangka dibagian luar dibungkus oleh kulit dan
dibagian dalam selaput lendir kutan. Bagian luar / kulit ditandai dengan adanya
rambut, kelenjar palit, kelenjar peluh dan epidermis yang bertanduk. Bagian tengah
terdiri dari bagian otot kerangka. Bagian dalam berbatasan dengan rongga mulut terdiri
dari selaput lendir kutan yang pada sub mukosa terdapat kelenjar. Pada domba,
kambing dan karnivora kelenjar tersebut bersifat mukous. Integumentum labialis
memiliki ujung-ujung saraf disamping rambut peraba (tactile hairs).3
Cavum oris
Di dalamnya dibatasi oleh dentes, processus alveolaris, dan gingiva menjadi
vestibulum oris dan cavitas oris proprius. Kedua ruangan itu ada hubungan di antara
gigi molar III dan ramus mandibulae. Di dalamnya, tepatnya di gingiva dekat molar III
atas, terdapat muara dari kelenjar liur yang bernama glandulla parotis (ductus
excretorius glandulla parotis). Cavitas oris proprius, ruangan di dalam dentes, dibatasi
oleh arcus dentalis. Di bagian dorsal terdapat oropharynx.4 Bagian atas (bagian cranial)
dari cavitas oris proprius ada palatum, di mana yang dua pertiga anterior adalah
palatum durum (keras), dan sepertiga posterior adalah palatum molle (lunak). 2Bagian

bawah (caudal) dari cavitas oris proprius terdapat lingua (lidah). Terdapat muaramuara kelenjar ludah (glandulla salivatorius) pada cavitas oris ini, di antaranya
glandulla parotis, sublingualis, dan submandibularis.

Gigi
Struktur gigi pada manusia terbagi dalam dua bagian yaitu bagian mahkota
dan bagian akar. Pada bagian mahkota merupakan bagian gigi yang terlihat dalam
mulut, sedangkan pada bagian akar merupakan bagian yang tertanam di dalam tulang
rahang. Gigi merupakan salah satu jaringan keras tubuh yang terdiri dari enamel/email,
dentin dan sementum.5
Menurut tugasnya, gigi termasuk bagian dari sistem pencernaan. Gigi tumbuh
di dalam lesung pada rahang dan memiliki jaringan seperti pada tulang, tetapi gigi
bukanlah bagian dari kerangka.5 Menurut perkembangannya, gigi lebih banyak
persamaannya dengan kulit daripada dengan tulang.
Dalam pertumbuhannya, gigi mengalami dua fase pergantian. Diawali dari
pertumbuhan gigi susu yang lengkap pada kisaran umur tiga tahun dengan jumlah 20
gigi, kemudian diganti dengan fase gigi tetap yang diawali pada kisaran umur 13 tahun
keatas. Pertumbuhan gigi tetap ini menjadi lengkap setelah jumlah gigi menjadi 32
gigi, sekitar umur 17 sampai dengan umur 21 tahun. Fase diantara awal fase gigi tetap
sampai gigi tetap yang lengkap disebut fase gigi campuran, yaitu antara umur 13
sampai dengan umur 17 tahun. Gig dipersarafi oleh nervus maxilaris dan nervus
mandibularis.
Pada manusia dapat ditemui 4 (empat) macam gigi yang terdapat pada mulut
disertai dengan arti definisi dan pengertian antara lain sebagai berikut :

1. Gigi Seri
Dikenal dengan istilah "Incisivus", adalah gigi yang memiliki satu akar yang
berfungsi untuk memotong dan mengerat makanan atau benda lainnya. Jumlahnya ada
8, dengan pembagian 4 berada di rahang atas dan 4 berada di rahang bawah. Gigi seri
susu mulai tumbuh pada bayi berkisar antara usia 4 hingga 6 bulan, kemudian diganti
dengan gigi seri permanen pada usia 5 hingga usia 6 tahun pada rahang bawah dan
pada usia 7 hingga 8 tahun pada rahang atas.6

2. Gigi Taring
Dikenal dengan istilah "Caninus", adalah gigi yang memilki satu akar dan
memiliki fungsi untuk mengoyak makanan atau benda lainnya. umlahnya ada 4,
dengan pembagian 2 ditiap rahang, 1 di kiri dan 1 di kanan. Gigi susu caninus ini
diganti dengan gigi caninus permanen pada usia 11 hingga 13 tahun.6

Selanjutnya adalah gigi geraham. Gigi geraham terdiri atas dua bagian, antara lain
sebagai berikut:

3. Gigi Geraham Kecil


Dikenal dengan istilah "Pra-Molar", adalah gigi geraham kecil adalah gigi
yang punya dua akar yang berfungsi untuk menggilas dan mengunyah makanan atau
benda lainnya. Umumnya tumbuh pada usia 10 hingga usia 11 tahun dan
menggantikan posisi dari gigi molar susu. Bersama gigi molar, gigi ini berfungsi untuk
melumatkan makanan, dan pada proses orthodontie.5

4. Gigi Geraham
Dikenal dengan istilah "Molar", adalah gigi yang memiliki tiga akar yang
memiliki fungsi untuk melumat dan mengunyah makanan atau benda-benda lainnya.
Gigi molar susu berjumlah 8 seperti gigi premolar, kemudian lepas pada usia 10 hingga
11 tahun dan digantikan oleh gigi premolar. Sedangkan gigi molar permanen tumbuh
di belakang gigi premolar setelah gigi molar susu lepas dan digantikan oleh gigi
premolar. Jumlah dari gigi molar permanen adalah 12, dengan pembagian 6 di tiap
rahang, 3 di tiap sisi kanan dan kiri.6 Gigi molar permanen inilah yang paling banyak
keluhan karena umumnya mudah berlubang, sehingga dokter gigi menganjurkan
minimal setiap 6 bulan sekali cek kesehatan gigi.
Pada bagian gigi manusia terstruktur / tersusun atas 4 (empat) jaringan yakni : 5
1. Mahkota
Merupakan bagian yang menonjol dari rahang
2. Leher
Merupakan bagian yang terletak antara mahkota dengan bagian akar gigi
3. Akar
Merupakan bagian yang tertanam di dalam rahang
5

4. Email
Dikenal juga dengan istilah "Enamel", merupakan jaringan yang berfungsi
untuk melindungi tulang gigi dengan zat yang sangat keras yang berada di bagian
paling luar gigi manusia. merupakan bagian gigi yang paling keras. Enamel inilah yang
melapisi mahkota gigi dan mempunyai ketebalan yang bervariasi mulai bagian puncak
mahkota dan akan semakin menipis ketebalannya pada dasar mahkota, tepatnya pada
perbatasan mahkota dengan akar gigi. Warna email gigi pun sebenarnya tidak putih
mutlak, kebanyakan lebih mengarah keabu-abuan dan semi translusen. Kecuali pada
kondisi enamel yang abnormal seringkali menghasilkan warna yang menyimpang dari
warna normal enamel dan cenderung mengarah ke warna yang lebih gelap.5 Semakin
menuju ke bagian dalam dari enamel, kekerasannya akan semakin berkurang. Bagian
email ini pula yang menjadi awal terjadinya lubang pada gigi, karena sifatnya mudah
larut terhadap asam, dan kelarutannya juga meningkat seiring dengan semakin
dalamnya lapisan enamel. Untuk itu kenapa kita sering mendengar anjuran untuk
sering menggosok gigi adalah agar kondisi enamel gigi kita bisa dicegah dari kondisi
asam seminimal mungkin.

5. Tulang
Dikenal juga dengan istilah "Dentin" yaitu tulang merupakan lapisan yang
berada pada lapisan setelah email yang dibentuk dari zat kapur. Dentin juga merupakan
bagian yang terluas dari struktur gigi, meliputi seluruh panjang gigi mulai dari
mahkota hingga akar. Dentin pada mahkota gigi dentin dilapisi oleh enamel,
sedangkan dentin pada akar gigi dilapisi oleh semen. 5Kalau kita amati, bagian ini
memegang peranan yang sangat penting yaitu sebagai pelindung dari ruang pulpa. Jadi
sebenarnya bagian inilah yang menjadi pertahanan kedua gigi kita setelah enamel.

6. Rongga Gigi
Rongga gigi adalah rongga yang di dalamnya terdapat pembuluh darah kapiler
dan serabut-serabut syaraf.5

7. Semen
Dikenal juga dengan istilah "Sementum", merupakan bagian dari akar gigi yang
berdampingan dan berbatasan langsung dengan bagian tulang rahang di mana gigi
manusia tumbuh. Seperti halnya pada bagian email yang melapisi dentin, semen juga
6

melapisi dentin namun untuk dentin pada bagian akar gigi. Sementum ini secara
normal tidak tampak dari pandangan kita, namun tertutup oleh tulang dan dilapisi oleh
gusi. Pada beberapa kondisi abnormal, sementum akan tampak.6 Semua struktur
jaringan keras gigi akan berintegrasi membentuk struktur yang lebih kuat. Bayangkan
jaringan-jaringan keras ini melindungi struktur-struktur di bawah gigi bahkan
struktur lain di sekitar gigi

8. Pulp
Adalah rongga yang di dalamnya terdapat pembuluh darah kapiler dan serabutserabut saraf.5

Mikroskopis gigi
Gigi mengambil peranan dalam proses pencernaan secara mekanik, misalnya
memotong, merobek, menggiling dan sebagainya. Bentuk gigi erat hubungannya
dengan macam makanan yang dimakan, perhatikan gigi anjing, kucing dengan gigi
pemakan rumput misalnya kuda, sapi. Secara mikroskopis pada gigi terdapat :7
1. Lapis Email (Substantia adamantina)
Lapisan ini berwarna kebiruan padat dan paling keras dari bagian gigi lainnya.
Lapis email ini terdiri dari bahan organik sebanyak 96 %, permukaan luar ditutupi
oleh kutikula yang bersifat tahan pengaruh luar tetapi sedikit rapuh.Pada gigi tipe
brakhidon misalnya karnivora babi dan manusia, lapis email terbatas pada daerah
mahkota saja. Pada gigi tipe hipsodon seperti gigi kuda, lapis email terdapat mulai
dari mahkota sampai akar gigi bahkan mengelilingi infundibulum gigi. Pada gigi
graham lapis email membentuk lipatan-lipatan. Ruminansia memiliki tipe gigi
campuran, gigo pemotong tergolong brakhidon, tetapi gigi graham bertipe
hispodon.
2. Lapis dentin (substansia eburnea)
Bagian utama gigi, berwarna kekuningan dan langsung membungkus
pulpa gigi. Bahan mirip dengan tulang bahkan lebih keras.Bagian yang
berbatasan dengan pulpa gigi terdapat susunan sel-sel dengan penjuluran
panjang menyusup kedalam bagian dentin yang berkapur disebut edentoblas.
Bagian yang berkapur ini mirip dengan matriks tulang, yang mengandung
7

serabut kolagen tersusun paralel terhadap permukaan gigi pada mahkota gigi.
Jadi dentin mirip dengan tulang rawan yang terdapat kanalikuli berupa buluh
dentin (dentinal tubuluh). Dentin sangat peka terhadap pengaruh makanan
panas, dingin, asam dan sebagainya karena mengandung serabut saraf.

3. Lapis sementum (substansia ossea)


Berupa modifikasi tulang yang memiliki lamel-lamel berjalan hampir
sejajar terhadap permukaan gigi dan didalamnya terdapat lakuna dna kanalikuli,
tempat bagian sel dan penjulurannya. Serabut kolagen berjalan tegak lurus
terhadap permukaan gigi dan disebut serabut sharpey. Lapis ementum
membungkus akar gigi dan lapis email didaerah leher gigi.

4. Pulpa gigi
Berupa rongga pada bagian dalam gigi yang diisi oleh jaringan ikat
halus tanpa adanya serabut elastis, tetapi banyak saraf dan pembuluh darah
rambut. Serabut kolagen disini ada dalam bentuk fibril terdapat diantara sel-sel
yang saling berhubungan.Pada bagian tepi terdapat leretan sel, ondontoblas,
ditandai dengan inti yang lonjong terletak di basal sitoplasmanya berbutir.
Palatum
Palatum merupakan atap dari cavitas oris, juga sebagai lantai dari cavitas nasi.
Dua pertiga anteriornya adalah palatum durum, yang tersusun atas processus palatinus
maxillae dan pars horizontalis ossi palatini. Batas lateral palatum durum adalah
processus alveolaris. Sepertiga posterior palatum adalah palatum molle, yang dibentuk
oleh aponeurose palatini (tendo musculi tensor veli palatini), kelenjar limfoid, mukosa,
dan pada tepi posteriornya terdapat reseptor gustatoris (pengecapan). Di belakang
palatum terdapat arcus palatoglossus (dibentuk oleh m. palatoglossus) dan arcus
palatopharyngeus (dibentuk oleh m.palatopharyngeus), di antara kedua arcus ini
terdapat struktur yang disebut tonsilla palatina. Di linea mediana pada tepio
posteriornya terdapat uvula. Vaskularisasi palatum durum oleh arteri palatina major,
arteri sphenopalatina, dan arteri palatina minor.8 Innervasi secretomotoris kelenjar
palatum oleh ganglion sphenopalatinum. Innervasi sensibel palatum oleh rete palatinus
majus, rete palatinus minus, rete nasopalatinus, dan rete tonsilaris, yang merupakan
cabang dari nervus maxillaris, dan nervus glossopharyngeus.

Mikroskopis palatum
Ada dua yaitu : 3palatum molle dan palatum durum. Palatum molle terdiri dari
otot kerangka di bagian tengahnya, bagian oral dibalut oleh selaput lendir kutan dan
bagian aboral oleh selaput lendir berkelenjar dengan epitel silindris banyak baris
bersilia.Jaringan limpoid terdapat pada kedua bagian. Pada kuda dan babi membentuk
tonsil dan terdapat sepasang seperti pada manusia. Sedangkan palatum durum
menunjukkan rigi-rigi, karena penebalan mukosa sub mukosa mengandung pleksus
venosus.
Lingua
Lingua atau lidah dibagi menjadi dua, yaitu dua pertiga bagian anterior (corpus
linguae) dan sepertiga bagian posterior (radix linguae). Fungsiny antara lain
gustatorius (pengecapan), mastikasi (pengunyahan), deglutitio (menelan), dan bicara.
Otot-otot lingua ada otot instrinsik dan otot ekstrinsik. Otot-otot instrinsik antara lain
m. longitudinalis superior (seluruh facies dosrsum linguae), m. longitudinalis inferior
(sisi linguae), m. transversus linguae (septum linguae ke tepi linguae), m. verticalis
linguae. Otot ekstrinsik dari lingua antara lain, m. genioglossus (dari spina mentalis
mandibulae ke sisi lingua), m. hyoglossus (dari cornu majus ossis hyoidei dan corpus
ossis hyoidei ke bagian posterior sisi lingua dan cornu minus ossis hyoidei), m.
styloglossus (dari apex processus styloideus dan ligamentum stylohyoideus ke sisi
linguae), dan m. palatoglossus (dari palatum molle ke sisi linguae). Vaskularisasi
lingua berasal dari arteri lingualis, rete suprahyoideus, arteri dorsalis linguae, arteri
sublingualis, dan arteri profunda linguae. Innervasinya olehnervus lingualis (sensibel)
dan chorda tympani (sensoris) pada dua pertiga bagian anterior lingua, dan nervus
glossopharyngeus (sensibel dan sensoris), nervus hypoglossus (motoris) pada sepertiga
bagian posterior lingua.2
Mikroskopis lidah
Lidah merupakan organ muskular yang ditutupi oleh membrana mukosa.
Berperan dalam prehensi, mastikasi, dan perasa. Terdiri dari epitel squamosum
kompleks dan otot kerangka dengan jaringan ikat penunjang yang banyak mengandung
lemak dan pada bagian tertentu terdapat kelenjar ebner.Pada lidah terdapat empat (4)
9

macam papil (papillae linguales) yakni :3

1. Papillae filiformis
Berupa penonjolan jaringan ikat dari lamina propria dengan
epitel berkeratinosasi. Bentuk papil tergantung pada jenis hewannya. Karnivora
memiliki bentuk paling jelas seperti kuku harimau. Bagian yang mengarah ke
depan terdapat papil penunjang, yang memanjang papil primer di belakangnya.
Bentuk ini paling jelas terdapat pada kucing. Pada kuda keledai dan babi,
bentuk papil besar memanjang dan tunggal. Pada ruminansia papil bercabangcabang dengan epitel penutup berbentuk rambut, bertanduk, pendek. Ciri khas
papil ini tidak memiliki putik pengecap dan kelenjar pada sub mukosa. Fungsi
papil ini adalah mendorong makanan kedalam rongga mulut.

2. Papillae fungiformis.
Bentuknya mirip jamur dengan jaringan ikat mengandung pembuluh
darah dan saraf. Epitelnya non keratinisasi dan jarang mengandung putik
pengecap, terutama pada sapi dan kuda tetapi sering tampak pada domba,
kambing, babi dan karnifora.

3. Pappilae circumvallate/ papillae vallatae


Bentuknya mirip papillae filiformis tetapi lebih besar. Bersifat soliter
dan memiliki alur samping cukup dalam. Oleh karenanya sering disebut alur
pengecap. Lamina propria membentuk papil-papil mikroskopik dan banyak
mengandung saraf serta limfosit. Pada sub mukosa dan bahkan diantara otot
lidah terdapat gugus kelenjar sereus dengan saluran bermuara pada dasar alur
pengecap. Kelenjar lidah ini dikenal sebagai Von ebner. Papila ini umumnya
memiliki putik pengecap cukup banyak, tapi pada kucing sedikit, kecil dan
terdapat pada dasar alur pengecap.

4. Papillae foliate
Bentuknya seperti daun yang tersusun paralel dan diantaranya terdapat
alur pengecap. Pada sub mukosa dan diantara otot lidah terdapat banyak
kelenjar sereus yang bermuara pada alur pengecap. Pada kuda dan anjing
kelenjar ebner ini snagat subur, pada kucing rudimenter, pada ruminansia dan
manusia tidak memiliki. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin banyak
putik pengecap pada papil semakin banyak pula kelenjar terdapat pada sub
mukosa. Dengan demikian semakin jelas peranan kelenjar ebner dalam
10

membantu putik pengecap pada proses mengecap makanan.


Articulatio Temporomandibularis dan Otot Mastikasi
Articulatio Temporomandibularis dibentuk oleh capitulum mandibulae
processus condyloideus (sebagai caput articularis) dan fossa mandibularis serta
tuberculum articulare pars squamosa ossis temporalis (sebagai cavitas articularis).
Capsula articularis art. temporomandibularis merupakan jaringan yang longgar dan
lemah, hanya pada bagian lateralnya saja yang kuat karena diperkuat oleh adanya
ligamentum temporomandibulare. Pada bagian ventral capsula articularis, caput
superius m. pterigoideus anterior (externus) berinsersio di sana.9
Cavum articularis art. temporomandibularis terbagi dua oleh adanya discus
articularis yang letaknya horizontal. Discus articularis ini membagi cavum menjadi
cavum articularis superius (antara discus articularis terhadap fossa mandibularis) dan
cavum articularis inferius (antara discus articularis terhadap capitulum mandibulae).
Discus articularis ini melekat pada permukaan dalam capsula articularis, bentuknya
oval, di mana bagian anteriornya konkaf ke arah tuberculum articulare dan bagian
posteriornya konveks ke fossa mandibularis.
Morfologi dan fungsional articulatio temporomandibularis. Morfologi cavum
articularis superius adalah articulatio plana (plane joint/sendi luncur), sementara cavum
articularis

inferius

adalah

articulatio

trochlearis

(hinge

joint/sendi

engsel).

Fungsionalnya pada articulatio plana adalah non-axial, sementara pada articulatio


trochlearis adalah uniaxial (axis transversal).
Ligamenta art. temporomandibularis terdiri dari ligamentum capsulair dan
extracapsulair/accessoria.

Ligamentum

yang

capsulair

adalah

ligementum

temporomandibulare, arahnya dari cranial ke caudoposterior dari tuberculum articulare


ke collum mandibulare processus condyloideus. Ligamentum yang extracapsulair
adalah ligmentum sphenomandibulare (dari spina angularis os sphenoidalis ke lingula
mandibulae), ligamnetum stylomandibulare (dari processus styloideus ke angulus
mandibulae), dan raphe pterygomandibulare (dari hamulus pterigoideus ke linea
mylohyoidea).
Gerakan mandibular, Depressio mandibulae dan elevatio mandibulae (gerakan
buka dan tutup mandibula) pada articulatio trochlearis yaitu cavum articularis inferius.
Protractio (protrusio) mandibulae dan retractio mandibulae (gerakan mandibula maju-

11

mundur ke depan-belakang) serta gerakan mandibula ke lateral pada articulatio plana


yaitu vacum articularis superius.
Sekarang, tentang otot mastikasi (pengunyah). Otot-otot ini terletak pada regio
temporalis, regio infratemporalis, dan regio parotidea.9 Otot-otot ini terdiri dari m.
masseter, m. temporalis, m. pterygoideus lateralis / externus, dan m. pterygoideus
medialis / internus. Semua otot mastikasi ini diinnervasi oleh cabang dari n.
mandibularis. Musculus masseter terletak pada regio parotidea, ditutupi oleh glandulla
parotidea. Terdapat pars superficial yang miring ke caudoposterior dan pars profunda
yang arahnya vertikal. Origonya dari arcus zygomaticus, dan berinsersio di angulus
mandibulae dan lateral dari ramus mandibulae. Peranan otot ini adalah sebagai elevatio
mandibulae (pars profunda) dan protractio (pars superficialis).2
Musculus temporalis terletak pada regio temporalis di profunda arcus
zygomaticus. Terdapat pars anterior yang arahnya vertikal dan pars profunda yang
agak horizontal. Origonya berada di fossa temporalis dan berinsersio di processus
coronoideus mandibulae. Otot ini berperan untuk elevatio mandibulae (pars anterior)
dan retractio mandibulae (pars profunda). Musculus pterygoideus medialis / internus
terletak pada regio infratemporalis di profunda ramus mandibulae dan di inferior m.
pterygoideus lateralis. Terdapat caput superficialis dan caput profunda. Otot ini
berorigo pada processus pyramidalis ossis palatini (caput superficialis) dan pada
lamina lateralis processus pterygoideus (caput profunda), sementara insersionya adalah
pada sisi medial angulus mandibulae.2 Peranan otot ini adalah untuk protractio
bilateral,

elevatio

mandibulae

bilateral,

dan

gerakan

side

to

side

(kontralateral).Musculus pterugoideus lateralis / externus terletak pada regio


infratemporalis di profunda ramus mandibulae. Terdapat caput pars superius dan caput
pars inferius. Otot ini berorigo di facies infratemporalis ala magna os sphenoidalis
(caput superius) dan di lamina lateralis processus pterigoideus (caput inferius).
Insersionya ada di capsula articularis dan discus articularis (caput superius) dan di
fovea ptrygoidea coll. mandibulae (caput inferius). Peranan otot ini adalah untuk
protractio bilateral, depresio mandibulae bilateral, dan side to side contralateral.2
Kelenjar kelenjar salivarius
Glandulla parotis, Lokalisasi kelenjar ini adalah pada ramus mandibulae,
processus mastoideus, dan processus styloideus. Kelenjar ini memiliki lapisan yang

12

disebut parotid sheath, serta memiliki tiga facies, yaitu facies superficialis, facies
anteromedial, dan facies postero medial.10 Facies superficialis (sisi luar) berbentuk
segitiga, mencapai arcus zygomaticus (sudut pipi), meatus acusticus externus (lubang
telinga luar), m. sternocleidomastoideus, dan facies superficialis m. masseter. Facies
anteromedial (sisi depan-dalam) berbentuk huruf U, berbatasan dengan facies post
ramus mandibulae, m. masseter, dan m. pterygoideus medialis. Facies posteromedial
(sisi belakang-dalam) mencapai processus mastoideus, m. sternocleidomastoideus, dan
venter posterior m. digastricus. Ductus excretorius parotideus bermuara di vestibulum
oris dekat molar III atas.2
Glandulla submandibularis. Kelenjar ini memiliki dua bagian, yatiu pars
superficialis dan pars profundus.10 Pars superficialis dari kelenjar ini berbentuk oval
dan berada di trigonum digastricum. Pars profundusnya kecil, terletak di lantai cavitas
oris, di cranialis m. mylohyoideus. Kelenjar ini memiliki ductus excretorius pada pars
superficialis di ujung plica lingualis.2
Glandulla sublingualis. Kelenjar ini kecil, berada pada lantai cavitas oris,
membentuk plica sublingualis.10 Ductus sublingualis major bermuara pada ductus
submandibularis, sedangkan ductus sublingualis minor bermuara pada plica
sublingualis.2
Mikroskopis kelenjar saliva
Fungsi kelenjar air liur adalah membasahi dan melumasi rongga mulut dna
usus, memulai pencernaan makanan, menyelenggarakan ekskresi zat-zat tertentu. Pada
dinding rongga mulut terdapat 3 kelenjar air liur utama yaitu :3
1. Kelenjar parotis / glandullae parotis
Kelenjar yang tergolong paling besar bersifat sereus murni. Dalam tiap
lobulus selain terdapat ujung kelenjar sereus ditemukan pula 2 benuk alat
penyalur yaitu duetus intercalatus dan ductus spreatus (intralobularis). Diantara
ujung kelenjar terdapat jaringan ikat interstitial. Pada jaringan ikat
interlobularis dan pembuluh darah. Ductus ini dan ductus parotideus memiliki
epitel silindris banyak lapis dan sering terlihat adanya sel mangkok. Kelenjar
parotis dari karnifora dan domba muda terdapat bagian yang bersifat mukous.

13

Sekreta kelenjar parotis bersifat encer, mengandung protein tanpa musin.

2. Kelenjar mandibularis
Umumnya mirip kelenjar parotis, hanya saja ujung kelenjar bersifat
seromukous.

3. Kelenjar lingualis
kelenjar ini tergolong kelenjar campuran, tetapi sel-sel mukous relatif
lebih banyak daripada sel-sel sereus. Disamping kelenjar utama terdapat pula
kelenjar yang lebih kecil yang disebar pada dinding rongga mulut.
Oesophagus
merupakan suatu tabung fibro-muskular yang merupakan kelanjutan dari
pharynx, terletak di posterior trachea, di anterior vertebra, turun melalui hiatus
oesophageal dan bermuara ke dalam gaster.2
Topografi oesophagus berdasarkan anatominya dibagi atas:
1. Bagian cervical:
Panjang 5-6 cm, setinggi vertebra cervicalis VI sampai vertebra thoracalis I.
Anterior melekat dengan trachea (tracheoesophageal party wall), Anterolateral tertutup
oleh kelenjar thyroid. Sisi dextra/sinistra dipersarafi oleh nervus recurren laryngeus.
Posterior berbatasan dengan hypopharynx. Pada bagian lateral ada carotid sheats
beserta isinya.4
2. Bagian Thoracal:
Panjang 16-18 cm, setinggi Vertebra thoracalis IX-X Berada di mediastinum
superior antara trachea dan collumna vertebralis,Dalam rongga thorax disilang oleh
arcus aorta setinggi vertebra thoracalis IV dan bronchus utama sinistra setinggi
Vertebra thoracalis V. Arteri pulmonalis dextra menyilang di bawah bifurcatio
trachealis. Pada bagian distal antara dinding posterior oesophagus dan ventral corpus
vertebralis terdapat ductus thoracicus, vena azygos, arteri dan vena intercostalis.4
3. Bagian abdominal:
Terdapat

pars

diaphragmatica

sepanjang

1,5

cm,

setinggi

vertebrathoracalis XTerdapat pars abdominalis sepanjang 2 - 3 cm, bergabung dengan


cardia gaster disebut gastroesophageal junction.4

14

Penyempitan oesophagus, ada empat yaitu:11


1. Penyempitan cricopharyngeal: disebabkan oleh cricopharynx dan cartilago cricoid
2. Persilangan dengan arcus aorta: berjarak 25 cm dari gigi incicivus setinggi vertebra
thoracalis IV, dapat terlihat dengan pulsasi aorta
3. Persilangan dengan bronchus utama sinistra: terletak pada dinding anterior sinistra
oesophagus
Penyempitan diaphragma: terdapat pada bagian distal disebut hiatus oesophagus
setinggi vertebra thoracalis X. Terjepit antara crura diaphragma yang bekerja sebagai
sphincter.
Mikroskopis esophagus
Mukosa terdiri dari epitel berlapis gepeng tidak bertanduk. Pada lamina propria
terdapat kelenjar mukus yang berlanjur menjadi kelenjar kardia pada lambung,
Terdapat lapisan muscularis mukosa. Pada submukosa terdapat kelenjar oesophagi
Lapisan otot: 1/3 proximal otot skelet dan 1/3 media gabungan otot skelet dan otot
polos ,Adventisia: terdapat jaringan ikat longgar.3

Mekanisme pencernaan
Fungsi utama sistem pencernaan adalah untuk memindahkan zat gizi atau
nutrien, air, dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal
tubuh. Dimana dalam proses memindahkan zat tersebut sistem pencernaan
melaksanakan 4 proses dasar, yaitu motilitas, digesti, absorpsi dan sekresi.12

1. MOTILITAS

Motilitas adalah kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran
pencernaan, otot polos di dinding saluran pencernaan secara terus menerus
berkontraksi dengan kekuatan rendah yang disebut dengan tonus. Tonus ini sangat
penting untuk mempertahankan agar tekanan pada isi saluran pencernaan tetap dan
untuk mencegah dinding saluran pencernaan melebar secara permanen setelah

15

mengalami distensi.Dalam proses motilitas terjadi dua gerakan yaitu gerakan propulsif
dan gerakan mencampur.12 Gerakan propulsif yaitu gerakan mendorong atau
memajukan isi saluran pencernaan sehingga berpindah tempat ke segmen berikutnya,
dimana gerakan ini pada setiap segmen akan berbeda tingkat kecepatannya sesuai
dengan fungsi dari regio saluran pencernaan, contohnya gerakan propulsif yang
mendorong makanan melalui esofagus berlangsung cepat karena struktur ini hanya
berfungsi sebagai tempat lewat makanan dari mulut ke lambung tapi sebaliknya di usus
halus tempat utama berlangsungnya pencernaan dan penyerapan makanan bergerak
sangat lambat sehingga tersedia waktu untuk proses penguraian dan penyerapan
makanan. Gerakan kedua adalah gerakan mencampur, gerakan ini mempunyai 2 fungsi
yaitu mencampur makanan dengan getah pencernaan dan mempermudah penyerapan
pada usus.Yang berperan dalam kedua gerakan ini salah satunya yaitu muskularis
eksterna suatu lapisan otot polos utama di saluran pencernaan yang mengelilingi
submukosa. Di sebagian besar saluran pencernaan lapisan ini terdiri dari dua bagian
yaitu lapisan sirkuler dalam dan lapisan longitudinal luar. Serat-serat lapisan otot polos
bagian dalam berjalan sirkuler mengelilingi saluran, kontraksi serat-serat sirkuler ini
menyebabkan kontriksi, sedangkan kontraksi serat-serat di lapisan luar yang berjalan
secara longitudinal menyebabkan saluran memendek, aktivitas kontraktil lapisan otot
polos ini menghasilkan gerakan propulsif dan mencampur.12

2. DIGESTI
Digesti merupakan proses penguraian makanan dari struktur yang kompleks
menjadi satuan-satuan yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh enzim-enzim yang
diproduksi didalam sistem pencernaan. Karbohidrat, protein dan lemak merupakan
molekul-molekul besar yang tidak dapat menembus membran plasma utuh untuk
diserap dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe sehingga diperlukan
proses pencernaan untuk menguraikan molekul-molekul tersebut.12

3. ABSORPSI
Setelah proses digesti molekul-molekul yang telah menjadi satuan-satuan kecil
dapat diabsorpsi bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit, dari lumen saluran
pencernaan ke dalam darah atau limfe. Absorpsi sebagian besar terjadi di usus halus.12

16

4. SEKRESI
Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke lumen saluran pencernaan oleh
kelenjar eksokrin. Sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, enzim, garam empedu
atau mukus.12

PROSES PENCERNAAN

1. MULUT
Pintu masuk pertama ke saluran pencernaan adalah melalui mulut atau rongga
oral, makanan akan dihancurkan dengan dikunyah yang melibatkan seluruh organ
dalam mulut, yaitu :12
a. Gigi
Langkah pertama dalam proses pencernaan adalah mastikasi atau mengunyah.
Motilitas mulut yang melibatkan pemotongan, perobekan, penggilingan, dan
pencampuran makanan adalah oleh gigi.Tujuan mengunyah adalah :
(1) Menggiling dan memecah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil
untuk mempermudah proses menelan
(2) Untuk mencampur makanan dengan air liur
(3) Untuk merangsang papil pengecap, secara refleks memicu sekresi saliva, lambung,
pankreas, dan empedu
Tindakan mengunyah dapat bersifat volunter, tetapi sebagian besar merupakan
suatu refleks ritmik yang ditimbulkan oleh pengaktifan otot-otot rangka pada rahang,
bibir, pipi, dan lidah sebagai respon terhadap tekanan makanan ke jaringan mulut.

b. Lidah
Lidah membentuk dasar rongga mulut, terdiri dari otot rangka yang dikontrol
secara volunter, pergerakannya penting untuk memandu makanan didalam mulut
sewaktu mengunyah dan menelan. Di lidah terdapat papil-papil pengecap (taste buds)
yang juga tersebar di palatum mole, tenggorokan dan dinding dalam pipi.

c. Kelenjar saliva
Kelenjar saliva utama yaitu kelenjar sublingual, submandibula, dan parotis
yang terletak di luar rongga mulut dan menyalurkan air liur melalui duktud-duktus
pendek ke dalam mulut. Selain itu, terdapat kelenjar saliva minor yaitu kelenjar bukal
17

di lapisan mukosa pipi. Saliva terdiri dari 99,5 % H2O, 0,5 % protein dan elektrolit.
Protein saliva terpenting adalah amilase, mukus, dan lisosom, yang menentukan fungsi
saliva sebagai berikut :
(1) Saliva memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase saliva,
enzim yang memecah polisakarida menjadi disakarida.
(2) Saliva mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-partikel
makanan sehingga menyatu serta menghasilkan pelumasan karena adanya mukus yang
kental dan licin.
(3) Saliva mempunyai efek antibakteri oleh lisosom, suatu enzim yang melisiskan atau
menghancurkan bakteri dan membilas bahan yang mungkin digunakan bakteri sebagai
sumber makanan.
(4) Saliva berfungsi sebagai pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang papil
pengecap karena hanya molekul dalam larutan yang dapat bereaksi dengan reseptor
papil pengecap.
(5) Saliva berperan dalam higiene mulut dengan membantu menjaga kebersihan mulut
dan gigi.
(6) Penyangga bikarbonat saliva menetralkan asam pada makanan yang dihasilkan oleh
bakteri di mulut sehingga membantu mencegah karies gigi.

Control sekresi saliva


sekresi saliva dapat ditingkatkan melalui dua jenis refleks saliva yang berbeda:
(1) refleks saliva sederhana, atau tidak terkondisi, dan (2) refleks saliva didapat, atau
terkondisi. Refleks saliva sederhana (tidak terkondisi) terjadi sewaktu kemoreseptor
atau reseptor tekanan di dalam rongga mulut berespons terhadap adanya makanan.
Sewaktu diaktifkan, reseptor-reseptor tersebut memulai impuls di serat saraf aferen
yang membawa informasi ke pusat saliva di medula batang otak. Pusat saliva
kemudian mengirim impuls melalui saraf otonom ekstrinsik ke kelenjar saliva untuk
meningkatkan sekresi saliva.12 Tindakan-tindakan gigi mendorong sekresi saliva
walaupun tidak terdapat makanan karena adanya manipulasi terhadap reseptor tekanan
yang terdapat di mulut. Pada refleks saliva didapat (terkondisi), pengeluaran saliva
terjadi tanpa rangsangan oral. Hanya berpikir, melihat, membaui, atau mendengar
suatu makanan yang lezat dapat memicu pengeluaran saliva melalui refleks ini.12
Kontrol Sekresi Saliva Pusat saliva mengontrol derajat pengeluaran saliva

18

melalui saraf-saraf otonom yang mempersarafi kelenjar saliva. Tidak seperti sistem
saraf otonom tempat lain, respon simpatis dan parasimpatis di kelenjar saliva tidak
saling bertentangan. Baik stimulasi simpatis maupun parasimpatis, keduanya
meningkatkan sekresi saliva, tetapi jumlah, karakteristik, dan mekanisme yang
berperan berbeda. Rangsangan parasimpatis, yang berperan dominan dalam sekresi
saliva, menyebabkan pengeluaran saliva encer dalam jumlah besar dan kaya enzim.
Stimulasi simpatis, di pihak lain, menghasilkan volume saliva yang jauh lebih sedikit
dengan konsistensi kental dan kaya mukus. Karena rangsangan simpatis menyebabkan
sekresi saliva dalam jumlah sedikit, mulut terasa lebih kering daripada biasanya selama
keadaan saat sistem simpatis dominan, misalnya pada keadaan stress.12
Jalur saraf parasimpatis untuk mengatur pengeluaran saliva terutama dikontrol
oleh sinyal saraf parasimpatis sepanjang jalan dari nukleus salivatorius superior dan
inferior batang otak Obyek-obyek lain dalam mulut dapat menggerakkan refleks saliva
dengan menstimulasi reseptor yang dipantau oleh nervus trigeminal (V) atau inervasi
pada lidah dipantau oleh nervus kranial VII, IX, atau X. Stimulasi parasimpatis akan
mempercepat sekresi pada semua kelenjar saliva, sehingga menghasilkan produksi
saliva dalam jumlah banyak.12
d. Palatum
Palatum membentuk atap lengkung rongga mulut, memisahkan mulut dari
saluran hidung. Keberadaannya memungkinkan bernapas dan mengunyah berlangsung
bersamaan.
e. Uvula
Uvula terletak di bagian belakang palatum dekat tenggorokan yaitu suatu
tonjolan menggantung dari palatum mole (langit-langit lunak), yang berperan penting
untuk menutup saluran hidung ketika menelan.

2. FARING DAN ESOFAGUS


Motilitas yang berkaitan dengan faring dan esofagus adalah menelan atau
deglutition. Menelan dimulai ketika bolus didorong oleh lidah ke bagian belakang
mulut menuju faring. Tekanan bolus di faring merangsang reseptor tekanan di faring
yang kemudian mengirim impuls aferen ke pusat menelan di medula. Pusat menelan
kemudian secara refleks mengaktifkan serangkaian otot yang terlibat dalam proses

19

menelan. Menelan dimulai secara volunter, tetapi setelah dimulai proses tersebut tidak
dapat dihentikan.Menelan dibagi menjadi dua tahap yaitu :12

a. Tahap Orofaring
Tahap orofaring berlangsung sekitar satu detik dan berupa perpindahan bolus
dari mulut melalui faring dan masuk ke esofagus, saat menelan ini bolus harus
diarahkan ke dalam esofagus dan dicegah untuk masuk ke saluran lain seperti kembali
ke mulut, masuk ke saluran hidung, atau masuk ke trakea, dengan cara :
Selama menelan posisi lidah menekan palatum durum untuk mencegah makanan
kembali ke mulut.
Uvula elevasi atau terangkat di bagian belakang tenggorokan, sehingga saluran
hidung tertutup dari faring dan makanan tidak masuk hidung.
Makanan dicegah masuk trakea terutama oleh elevasi laring dan penutupan pita suara
melintasi laring atau glotis. Selama menelan pita suara melaksanakan fungsi yang tidak
berkaitan dengan berbicara. Kontraksi otot-otot laring menyebabkan pita suara merapat
erat satu sama lain, sehingga pintu masuk glotis tertutup. Selain itu bolus menyebabkan
epiglotis tertekan ke belakang menutupi glotis yang mencegah makanan masuk ke
saluran pernapasan.
Dengan laring dan trakea tertutup, otot-otot faring berkontraksi untuk mendorong
bolus ke dalam esofagus.

b. Tahap Esofagus
Pusat menelan memulai gelombang peristaltik primer yang mengalir dari
pangkal ke ujung esofagus, mendorong bolus didepannya melewati esopagus ke
lambung. Peristaltik mengacu pada kontraksi berbentuk cincin otot polos sirkuler yang
bergerak secara progresif ke depan dengan gerakan mengosongkan, mendorong bolus
di depan kontraksi. Dengan demikian pendorongan makanan melalui esopagus adalah
proses aktif yang tidak mengandalkan gravitasi. Makanan dapat didorong ke lambung
bahkan dalam posisi kepala di bawah. Gelombang peristaltik berlangsung sekitar 5 9
detik untuk mencapai ujung bawah esopagus. Kemajuan gelombang tersebut dikontrol
oleh pusat menelan melalui persyarafan vagus.
Sekresi esofagus seluruhnya bersifat protektif dan berupa mukus, mukus
disekresikan di sepanjang saluran pencernaan. Dengan menghasilkan lubrikasi untuk
lewatnya makanan, mukus esofagus memperkecil kemungkinan rusaknya esofagus
20

oleh bagian-bagian makanan yang tajam, mukus juga melindungi dinding esofagus dari
asam dan enzim getah lambung apabila terjadi refluks lambung.

Enzim yang berperan


Amilase adalah enzim yang berfungsi memecah zat tepung dan polisakarida
lainnya menjadi monosakarida, bentuk gula yang dapat diserap tubuh. Sumber utama
amilase adalah pankreas, yang menyekresikan amilase dan enzim lain ke dalam
duodenum.Selain itu, air liur juga mengandung amilase yang memulai proses
pencernaan saat makanan masuk ke dalam mulut.Amilase pada saliva (air liur) berasal
dari kelenjar parotis, submandibular, dan sublingual. Kelenjar ini terbentuk dari unit
lebih kecil yang disebut acini (asinus), yang dilapisi oleh sel-sel yang menghasilkan
amilase.Selama produksi saliva, ditambahkan bikarbonat dan kalium sedangkan
natrium dan klorida diserap.13 Tubuh memproduksi saliva sekitar 50 ons setiap hari,
terutama ketika menanggapi rangsangan parasimpatis.
Ketika sedang mengunyah dan saat makanan berada di kerongkongan setelah
ditelan, amilase secara aktif membantu memecah ikatan kimia polisakarida atau zat
tepung, sehingga molekul menjadi lebih kecil dan lebih mendekati bentuk yang dapat
diserap oleh tubuh.14

Kesimpulan
Mulut merupakan saluran awal dimulainya pencernaan sebelum diteruskan ke
oesophagus, dalam pencernaan terdapat tahap tahap dalam mengolah makanan
doantaranya motilitas,absorbs,digesti dan sekresi. Motilitas dalam mulut adalah
mastikasi yang melibat gigi yang terdiri dari lapisan lapisan yang dipersarafi. Setelah
di robek dan di kunyah oleh mulut makanan yang sudah mengandung enzim
pencernaan akan di hantarkan ke oesophagus dengan kerjasama lidah dan uvula.
Setelah sampai di oesophagus akan dilakukan gerakan motilitas oesophagus yang
berupa peristaltic untuk mengirim bolus makanan ke lambung dan seterusnya.

Daftar pustaka
1.
2.
3.
4.

Watson roger. Anatomi dan fisiologi untuk perawat. Jakarta:EGC. h. 372. 2002
Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC..h.228-230.2003.
Bloom, Fawcetti. Buku ajar histologi. Jakarta : EGC. h.264-70.2006.
Faiz O, Moffat D. At a glance series anatomi. Jakarta: Erlangga.h.14-5.2004.
21

5. Harty F.J, ogston R. Kamus kedokteran gigi. Jakarta : EGC. h. 118 20. 2006.
6. Pearce EC. Anatmoni dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT. Gramedia.
.h.179-80.2009.
7. Singh I. Teks dan atlas histologi manusia. Jakarta: Binarupa Aksara.h.11520.2006.
8. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Jakarta: EGC.h.10212.2006.
9. Wibowo. S. dani. Anatomi tubuh manusia. Jakarta : grasindo. h. 41-3. 2006.
10. Stedman. Kamus ringkas kedokteran untuk profesi kesehatan. Jakarta: EGC. h.
1101.2001.
11. Gibson john. Fisiologi dan anatomi modern untuk perawat. Jakarta:EGC. h.
191. 2003
12. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC
h. 641-51.2011
13. Marks Dawn, marks Allan, Collen Smith. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta:
EGC. H. 320. 2000.
14. Murray K Robert, Granner K Daryl, Rodwell W Victor. Biokimian harper.
Jakarta: EGC. h. 90 3.2009

22

Anda mungkin juga menyukai