Oleh :
2010108
S1-3B Keperawatan
2021-2022
Anatomi dan Fisiologi Sistem Pendengaran
Telinga merupakan alat penerima gelombang suara atau gelombang
udara kemudian gelombang mekanik ini diubah menjadi impuls pulsa listrik
Telinga luar terdiri dari daun telinga (aurikula), liang telinga (meatus
dibentuk oleh tulang rawan dan otot serta ditutupi oleh kulit. Kearah liang
lateral, dua pertiga lainnya liang telinga dibentuk oleh tulang yang ditutupi
kulit yang melekat erat dan berhubungan dengan membran timpani. Bentuk
daun telinga dengan berbagai tonjolan dan cekungan serta bentuk liang
telinga yang lurus dengan panjang sekitar 2,5 cm, akan menyebabkan
terjadinya resonansi bunyi sebesar 3500 Hz. Sepertiga bagian luar terdiri dari
sedangkan dua pertiga bagian dalam terdiri dari tulang dengan sedikit
membran timpani disebut pars flaksida (membran Shrapnell) yang terdiri dari
dua lapisan, yaitu lapisan luar merupakan lanjutan epitel kulit liang telinga
dan lapisan dalam dilapisi oleh sel kubus bersilia. Bagian bawah membran
timpani disebut pars tensa (membran propria) yang memiliki satu lapisan di
tengah, yaitu lapisan yang terdiri dari serat kolagen dan sedikit serat elastin
(Saladin, 2014).
Tulang pendengaran terdiri atas maleus (martil), inkus (landasan), dan stapes
(sanggurdi) yang tersusun dari luar kedalam seperti rantai yang bersambung
maleus melekat pada membran timpani, maleus melekat pada inkus, dan
inkus melekat pada stapes. Stapes terletak pada tingkap lonjong yang
di belakang telinga. Ruang udara yang berada pada bagian atasnya disebut
dapat menjalar dari rongga telinga tengah sampai ke antrum mastoideus yang
Telinga dalam terdiri dari dua bagian, yaitu labirin tulang dan labirin
membranosa. Labirin tulang terdiri dari koklea, vestibulum, dan kanalis semi
duktus koklearis, dan duktus semi sirkularis. Rongga labirin tulang dilapisi
oleh lapisan tipis periosteum internal atau endosteum, dan sebagian besar
(sebelah atas) dan skala timpani (sebelah bawah). Diantara skala vestibuli dan
skala timpani terdapat skala media (duktus koklearis). Skala vestibuli dan
skala timpani berisi perilimfa dengan 139 mEq/l, sedangkan skala media
berisi endolimfa dengan 144 mEq/l mEq/l. Hal ini penting untuk
Lidah adalah massa otot yang dapat dibagi menjadi beberapa bagian
menghubungkan struktur.
Bagian ini meliputi lidah bagian paling depan, dekat dengan bagian
Dalam anatomi lidah, bagian ini bisa bergerak bebas ke area depan,
belakang, kanan, serta kiri mulut. Tak hanya itu saja, ujung dan tepi adalah
bagian lidah yang peka terhadap rasa dari makanan atau minuman yang
masuk.
2. Pangkal lidah
rongga mulut. Untuk itu, Anda tidak bisa melihat struktur lidahini dari luar
mulut. Pada bagian ini, ada cukup banyak sel sensorik yang memengaruhi
fungsi lidah. Ini bisa membuat lidah merasakan dan menyentuh sesuatu yang
3. Dasar lidah
Bagian ini disebut juga akar lidah karena lokasinya berada di sisi bawah.
Maka dari itu, Anda tidak bisa melihat bagian anatomi ini dari luar. Terletak
belakang yang dekat dengan tenggorokan. Berbeda dari bagian lidah lainnya,
dasar lidah tidak bisa bergerak secara bebas. Bagian inilah yang menempel
4. Badan lidah
Dari keseluruhan anatomi lidah, dua per tiga bagian lidah lainnya disebut
dengan badan lidah. Bagian ini bisa digerakkan secara bebas dan bertanggung
5. Dorsum
Menjadi bagian dari anatomi lidah yang terletak di antara dasar dan
badan lidah. Dorsum lidah adalah bagian yang permukaannya terlihat sedikit
lebih naik dari badan lidah. Di bagian ini, terdapat garis cekungan berbentuk
Papilla adalah tonjolan atau bintik kecil yang berada di bagian atas dan
samping lidah Anda. Warnanya pun sama dengan lidah dalam keadaan
normal sehingga tidak terlalu mencolok. Ini memberikan tekstur sedikit kasar,
Ada beberapa jenis papilla dalam anatomi lidah Anda, di antaranya adalah:
Papilla sirkumvalata, berukuran lebih besar dan lebih datar. Ini berada di dua per
Papilla filiformis, sejajar dengan sulkus teminalis yang sensitif terhadap sentuhan.
Papila foliata, berada di kanan dan kiri lidah yang berfungsi dalam proses
pengecapan.
Papilla fungiformis, seperti jamur atau bercak merah di lidah yang paling banyak di
7. Otot-otot lidah
Secara garis besar, otot lidah dibagi menjadi dua anatomi, yaitu otot
intrinsik dan otot ekstrinsik. Otot intrinsik adalah otot yang membentuk lidah.
Berikut adalah bagian atau jenis dari otot intrinsik yang membentuk
lidah, yaitu:
Longitudinal superior, yang membuat lidah bisa menekuk dan melipat.
memanjangkan lidah.
belakang gigi.
Hyoglossus, otot tipis yang berfungsi menarik lidah kembali ke dalam rongga
mulut.
Namun, ada pula fungsi dari bagian anatomi lidah lainnya yang
1. Mengecap rasa
Permukaan lidah terdiri dari begitu banyak sel pengecap dan ujung saraf
Manis,
Asin,
Asam,
Pahit,
Gurih (umami).
Kemampuan mengecap rasa ini juga bisa dibilang melindungi tubuh dari
bahaya. Sebagai contoh, mengenali makanan yang sudah basi atau beracun,
Lidah adalah organ yang lentur dan bisa digerakkan ke berbagai arah.
Hal ini membuatnya berguna saat kita sedang makan dan minum.
lembut agar lebih mudah ditelan, dan memulai proses menelan sebelum
masuk ke kerongkongan.
makanan.
ini bekerja layaknya mesin pompa yang menekan puting untuk mengeluarkan
susu.
Tekanan yang dihasilkan lidah ini yang akan merangsang air susu untuk
Saat kita mengunyah makanan, lidah bersama dengan pipi bagian dalam
Sensitivitas inilah yang membuat lidah bisa melindungi tubuh dari berbagai
gangguan.
Contohnya, saat ada kerikil kecil atau duri ikan yang tidak sengaja masuk
ke rongga mulut, Anda bisa merasa terganggu. Ini karena fungsi bagian lidah
6. Membantu berbicara
Untuk bisa mengasilkan suara, lidah, bibir, dan gigi perlu bekerja sama
dengan baik. Dalam proses bicara, lidah adalah salah satu organ terpenting.
Bahkan, organ ini bisa membantu menghasilkan lebih dari 90 kata per
menit dengan lebih dari 20 gerakan berbeda. Lidah juga merupakan organ
Invasi Bakteri
Otitis Media
kolesteatom
mastoidektomi
Resti.kebutaan
Pusing,demam
Berkembangnya bakteri
Perubahan tekanan O2 aerob
Mual dan muntah Gg,konsep diri
Jaringan membengkak/edema
Premeabilitas kapiler gg. nutrisi
PATHWAY TONSILITIS
Invasi kuman patogen (bakteri / virus)
Penyebaran limfogen
Proses inflamasi
G a n g g u a n p e rse p si se n so ri :
p e n d e n g a ra n
WOC CA LIDAH
SOP IRIGASI TELINGA
A. Persiapan Alat
B. Persiapan Pasien
1. Perawat memberitahu tujuan dan cara prosedur yang akan dilaksanakan dengan
melakukan komunikasi selama pelaksanaan.
2. Menyiapkan lingkungan pasien.
3. Memasang skerem di sekeliling tempat tidur pasien.
4. Mengatur posisi pasien, minta pasien duduk dengan kepala miring, telinga yang akan
diobati menghadap ke atas.
1. Mencuci tangan
2. Memasang zeil dan alasnya
3. Memberi 1 bengkok pada pasien, pasien diminta untuk memegang dan tadahkan di
bawah telinga yang akan diirigasi.
4. Menuangkan cairan dalam kom
5. Kotoran telinga dibersihkan dahulu dengan cotton bud sampai bersih, kapas kotor
diletakkan dalam bengkok.
6. Cairan dihisap dengan spuit, keluarkan udara yang ada di dalamnya.
7. Pada orang dewasa, telinga ditarik ke atas dan ke belakang (pada anak kecil telinga
ditarik ke bawah dan belakang)
8. Dengan tangan lain perawat memancarkan cairan ke dinding atas dari liang telinga.
9. Mengeringkan telinga dengan lidi kapas hingga bersih.
10. Memasukkan kapas biasa untuk menampung cairan/kotoran yang mungkin masih
keluar.
11. Membereskan alat.
12. Mencuci tangan.
D. Sikap
adenoid
2. Quinsy
3. Dicurigai keganasan
tonsil
2. Infeksi akut
b. Ijin operasi
c. Ijin pembiusan
2. Persiapan Alat
1) 6 pasang handscund-
2) Betadin 100 cc
3) Kassa 20 lembar
3. Persiapan petugas
kewenangan klinis1
kewenangan klinis1
klinis1
klinis
a. kondisi pasien
1) Kesiapan alat
2) Kesiapan petugas
Sign out :
Time out :
7. Tingkat Evidens IV
Target :70%