Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FISIKA KEDOKTERAN

PHYSICS OF THE SENSE ( FISIKA INDRA PERASA )

Anggota Kelompok :
Wilda Fortuna A (171810201051)
Clauria Fitri S (171810201057)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan dengan di lengkapi oleh 5 indra yag
mempunyai peran sesuai dengan fungsinya masing-masing. Salah satu dari ke 5
indra tersebut adalah indra perasa atau sering kita sebut lidah. Lidah adalah
suatu bagian yang terdapat di dalam mulut.Lidah sangat berperan penting dalam
suatu makhuluk hidup (hewan dan manusia). Peranan lidah antara lain adalah
sebagai indra perasa,mengatur letak makanan yang ada dalam mulut,dan lain
lain. Sebagai indra perasa ada beberapa rasa yang dapat di cap oleh lidah antara
lain manis,asin,pahit, dan asam.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang dapat di buat dalam makalah pada fisika indra perasa
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana stuktur anatomi yang ada pada lidah ?
2. Bagaimana cara kerja impuls pada lidah ke otak ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah fisika pada indra perasa adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui bagaimana struktur anatomi pada lidah
2. Mengetahui bagaimana cara kerja impuls pada lidah ke otak

BAB 2. DASAR TEORI


Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah merupakan massa jaringan
pengikat dari otot lurik yang diliputi oleh membran mukosa. Membran mukosa melekat erat
pada otot karena jaringan penyambung lamina propia menembus ke dalam ruang-ruang antar
berkas-berkas otot. Pada bagian bawah lidah membran mukosanya halus. Lidah juga
merupakan suatu rawan (cartilago) yang akarnya tertanam pada bagian posterior rongga
mulut (cavum oris) dekat dengan katup epiglotis yang menuju ke laryng
(Shallenberger,1997).
Menurut (Delwich,2007), Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap
yang terdapat kemoreseptor (bagian yang berfungsi untuk menangkap rangsangan kimia yang
larut pada air) untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada
zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-
beda. Papila pada lidah mempunyai tiga jenis papila yang berbeda antara lain :
- papila filiformis (fili=benang): berbentuk seperti benang halus;
- papila sirkumvalata (sirkum=bulat):berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang
lidah;
- papila fungiformis (fungi=jamur): berbentuk seperti jamur.
Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada hewan
pengerat. Struktur bagian-bagian pengecap pada lidah antara lain yaitu :

Keempat rasa ini dikenal dengan istilah sensasi rasa primer. Selain itu, ada rasa kelima yang
telah teridentifikasi yakni umami yang dominan ditemukan pada L-glutamat. Umami berasal
dari bahasa Jepang yang artinya enak. Rasa umami mempunyai ciri khas yang jelas berbeda
dari keempat rasa lainnya, termasuk sinergisme peningkat rasa antara dua senyawa umami, L-
glutamat dan 5'ribonulceotides, serta rasa yang bertahan lama setelahnya. Umami adalah rasa
yang dominan ditemukan pada makanan yang mengandung L-glutamat (terdapat pada ekstrak
daging dan keju).
Jalan Kerja Impuls Pengecap dari Lidah ke Otak di lakukan oleh tiga saraf cranial yang
berperanan dalam pengantaran impuls dari lidah ke otak, yaitu nervus facial (VII) pada
bagian 2/3 anterior lidah, nervus glossopharyngeal (IX) pada bagian 1/3 posterior lidah, dan
nervus vagus (X) pada pharynx dan epiglottis. Diawali dari taste buds pada lidah, impuls
menyebar sepanjang nervus facial dan dari 1/3 posterior lidah melalui nervus
glossopharyngeal. Impuls dari daerah lain selain lidah berjalan melalui nervus vagus. Impuls
di ketiga saraf tersebut menyatu di medula oblongata untuk masuk ke nukleus traktus
solitarius. Axon berjalan membawa sinyal dan bertemu dengan leminiskus medialis
kemudian akan disalurkan ke daerah insula. Impuls diproyeksikan ke daerah cortex serebrum
di postcentral gyrus kemudian dihantar ke thalamus yang akan memberi persepsi pengecapan
yang dirasa (Sherwood ,2010),

Proses pengecapan sendiri terjadi pada ujung saraf pengecap berada di taste buds pada
seluruh permukaan lidah. Dengan demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam saliva akan
mengadakan kontak dan merangsang ujung-ujung serabut saraf pengecap kemudian timbul
impuls yang akan menjalar ke nervus facial (VII) dan nervus glossopharyngeal (IX). Impuls
dari daerah lain selain lidah berjalan melalui nervus vagus (X). Impuls di ketiga saraf tersebut
menyatu di medula oblongata untuk masuk ke nukleus traktus solitarius. Dari sana, axon
berjalan membawa sinyal dan bertemu dengan leminiskus medialis kemudian akan
disalurkan ke daerah insula. Impuls diproyeksikan ke daerah cortex serebrum di postcentral
gyrus kemudian dihantar ke thalamus dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan
yang masuk ke dalam mulut kita. Tiap rasa utama tersebut tidak mutlak sebagai proses
spesifik, artinya rasa oleh masing-masing ion atau molekul zat tersebut dapat bereaksi pada
saat yang berlainan dengan setiap epitel neuron ujung serabut syaraf pengecapan. Jadi setiap
taste buds dapat bereaksi untuk semua rasa walau dengan intensitas berbeda
(Sunariani,2007).
BAB 3 PEMBAHASAN

Lidah manusia terdiri atas dua bagian bagian lidah yaitu bagian anterior dan bagian
posterior. Bagian anterior adalah bagian yang terlihat dan terletak di depan. Dua pertiga
bagian dari panjang lidah kita merupakan bagian anterior. Puncak anterior lidah berciri
sempit dan tipis dan mengarah kedepan.Bagian posterior merupakan bagian lidah yang paling
dekat dengan tenggorokan. Mengisi sepertiga bagian dari panjang keseluruhan lidah kita.
Bagian posterior terhubung dengan tulang hyoid oleh otot-otot hyoglossi dan genioglossus
serta membran hyoglossal. Tulang hyoid disebut juga sebagai tulang lingual, berbentuk
seperti sepatu kuda. Tulang ini pada umumnya bisa ditemukan pada mamalia dan
memungkinkan lidah memiliki pergerakan yang luas. Keberadaan tulang hyoid dan otot
genioglossi membuat lidah bisa menjulur .
Berikut adalah penjelasan mengenai anatomi lidah dan fungsinya :
1. Papila
Permukaan lidah memiliki tekstur karena adanya tonjolan-tonjolan yang disebut papila. Ada
tiga jenis papila lidah, yaitu:
- Papila filiformis, merupakan papila yang berada di dorsum linguae (punggung lidah)
dan bentuknya serupa benang halus (fili berarti benang)
- Papila sirkumvalata, yaitu papila yang berbentuk bulat (sirkum berarti bulat) dan
tersusun membentuk huruf V di bagian belakang lidah
- Papila fungiformis, sesuai dengan namanya, berbentuk seperti jamur (fungi berarti
jamur) dan berada di bagian depan lidah.
Terdapat satu jenis papila yang tidak dimiliki oleh manusia, yaitu papila folliata. Papila
folliata hanya ditemukan pada hewan pengerat. Pada papila terdapat taste bud (tunas
pengecap) yang membantu kita dalam mengidentifikasi rasa yang berbeda-beda pada
makanan. Saat kita mengunyah makanan, ada bagian dari makanan tersebut yang melarut
dalam saliva (air liur) dan kontak dengan taste bud yang kemudian merangsang impuls syaraf
yang disebut microvilli. Microvilli adalah serabut syaraf yang membawa ‘pesan’ dari lidah ke
bagian bagian otak. Otaklah kemudian yang mempersepsikan rasa. Papila sirkumvala dan
fungi formis adalah papila yang berperan utama dalam mengidentifikasi rasa sedang papila
filiform memiliki tugas untuk mencengkram makanan.
2. Sulcus Terminalis
Sulcus terminal memiliki bentuk seperti huruf V dan merupakan bagian lidah yang
memisahkan anterior dan posterior lidah. Permukaan anterior terdiri atas puncak dan ujung
lidah, sedangkan posterior terdiri atas akar lidah yang berkaitan dengan tulang hyoid dan
saraf saraf glossopharyngeal.
3. Tonsil
Tonsil merupakan kumpulan dari jaringan getah bening (limfoid) yang terletak di dalam
rongga mulut. Tonsil memiliki fungsi sebagai penyaring bakteri dan kuman yang masuk ke
tubuh baik melalui jalur udara dan alat alat pernafasan maupun lewat makanan. Berdasarkan
letaknya dalam rongga mulut, tonsilterbagia tas tiga jenis , yaitu:
- Tonsil Palatina, merupakan tonsil yang sering disebut sebagai amandel dan terletak di
kiri dan kanan rongga mulut.
- Tonsil faringers, disebut juga sebagai adenoid dan terletak di bagian dinding belakang
nesofaring.
- Tonsil lingulis, merupakan tonsil yang terletak pada daerah pintu masuk saluran nafas
dan saluran pencernaan.
4. Frenulum Linguae
Frenulum linguae atau frenulum lidah adalah selaput lendir yang letaknya memanjang dari
lantai mulut hingga ke garis tengah sisi bawah lidah. Frenulum lingua sebenarnya membatasi
pergerakan lidah, bahkan bagi beberapa orang dengan frenulum lingua lebih pendek
mengalami kesulitan berbicara. Fungsi utama dari frenulum lidah adalah untuk
menghubungkan lidah dengan lantai mulut dan menjaga agar lidah tetap pada tempatnya di
dalam mulut.

A .Otot-Otot lidah
Sebagaimana telah dijelaskan diawal bahwa lidah tersusun atas oto-otot rangka dan selaput
lendir, otot-otot pembentuk lidah digolongkan kedalam dua bagian, yaitu:
- Otot Ekstrinsik – Otot Ekstrinsik memiliki fungsi utama untuk mengubah posisi lidah
sehingga memungkinkan untuk menjulur, melakukan gerak dari sisi ke sisi dan
gerakan retraksi.
- Otot Genioglossus – muncul dari mandibula dan membuat lidah dapat menjulur. Otot
genioglossus juga dikenal sebagai otot keselamatan (safety muscle) karena merupakan
satu-satunya otot lidah yang memiliki gerakan ke depan.
- Otot Hyoglossus – muncul dari tulang hyoid memiliki fungsi menekan dan meretraksi
lidah sehingga punggung lidah lebih cekung.
- Otot Styloglossus – timbul dari proses styloid tulang temporal. Membuat kita bisa
memanjangkan dan menarik lidah ke belakang lidah. Styloglossus menarik sisi lidah
ke atas sehingga membuat cekungan untuk menelan
- Otot Palatoglossus – muncul dari aponeurosis palatina, menekan langit-langit lunak.
Fungsi palatoglossus adalah untuk mengangkat lidah posterior dan membantu proses
inisiasi menelan. Otot ini juga mencegah mengalirnya air liur dari ruang depan
orofaring dengan membentuk lengkungan palatoglossal.
- Otot Instrinsik – Empat pasang otot instrinsik lidah ada dibagian dalam lidah. Otot-
otot ini mempengaruhi bentuk lidah dengan memperpanjang dan memperpendek
lidah, menggulung dan meluruskan puncak dan tepian lidah serta mendatarkan dan
membulatkan lidah. Otot instrinsik juga berperan dalam proses berbicara, menelan
dan makan.
- Otot lingitudinal superior – otot ini melintang di permukaan superior lidah, dibawah
membran mukus. Meningkatkan kemampuan untuk menarik lidah serta membelokkan
ujung lidah.
- Otot longitudinal inferior – melintang dibagian sisi lidah dan bergabung dengan otot
styloglossis
- Otot vertikal – terletak di bagian tengah lidah dan bergabung dengan otot longitudinal
superior dan otot longitudinal inferior
- Otot transversi – merupakan otot yang melintang di tengah lidah dan melekat pada
selaput lendir yang ada disepanjang sisi lidah

B. Syaraf-syaraf Lidah
Persyarafan pada lidah terdiri atas serabut syaraf motorik, serabut syaraf sensorik khusus
untuk mengecap rasa dan serabut syaraf sensorik umum untuk sensasi. Syaraf motorik untuk
otot intrinsik dan ekstrinsik lidah sebagian besar disuplai oleh serabut syaraf motorik efferent
yang berasal dari syaraf hypoglossal, terkecuali otot palatoglossus yang persyarafannya
dikendalikan oleh syaraf vagus.Persyarafan rasa dan sensasi berbeda pada lidah anterior dan
posterior. Hal ini disebabkan karena masing-masing bagian lidah tersebut berasal dari strutur
embriologi yang berbeda.
 Persyarafan pada lidah anterior – Syaraf perasa pada lidah anterior adalah Chorda
Tympani, merupakan percabangan dari syaraf wajah lewat serabut syaraf afferent
visceral khusus. Syaraf sensasi pada lidah anterior diatur oleh cabang syaraf lingual
mandibula dari syaraf trigeminal melalui serabut syaraf aferen somatik umum.
 Persyarafan pada lidah posterior – Pada lidah posterior syaraf perasa dan sensasinya
dikendalikan oleh syaraf glossopharyngeal lewat perpaduan serabut syaraf afferent
visceral khusus dan umum.
Suplai Darah ke Lidah
Peredaran darah di lidah terjadi melalui arteri lingual, yang merupakan cabang dari arteri
karotis eksternal dan Vena lingual yang terhubung dengan vena jugularis internal. Suplai
darah sekunder lidah didapat dari cabang tonsilar yang merpakan bagian dari arteri wajah dan
arteri faringeal as

C. Peta Lidah
Peta lidah adalah konsep yang menunjukkan bahwa bagian lidah tertentu dapat mengecap
rasa dasar tertentu. Adapun pemetaan lidah terhadap empat rasa dasar adalah sebagai berikut:
- Rasa Manis dirasakan pada puncak atau ujung lidah.
- Rasa Asin dirasakan pada bagian tepi lidah (samping kiri dan kanan).
- Rasa Asam dirasakan pada bagian tepi lidah (samping kiri dan kanan).
- Rasa Pahit dirasakan pada pangkal lidah.
Pemetaan ini umum diajarkan di sekolah-sekolah, namun pada penelitian selanjutnya konsep
ini mulai ditinggalkan karena menurut penelitian ilmiah terkini ditunjukkan bahwa sensasi
rasa datang dari seluruh wilayah lidah, meskipun memang beberapa bagian lidah lebih
sensitif terhadap selera tertentu .
Mekanisme Kerja pada Indera Perasa ( pengecap ), Tiap kuncup pengecap tersusun
dari sel-sel yang memiliki rambut berukuran mikro yang sensitif disebut mikrovilli. Rambut-
rambut super mini ini pada saat berkontak dengan makanan akan mengirimkan pesan ke otak,
lalu otak akan menerjemahkan sinyal yang diberikan tersebut dan menentukan rasa dari
makanan yang dimakan.Sensasi rasa disebabkan oleh zat yang berbentuk cair atau larut
dalam air, sehingga lebih cepat stimuli rasa pada lidah basah daripada lidah kering dalam
pengecap saliva berperan untuk melarutkan ion-ion yang menyebabkan terjadinya sensasi
rasa sehingga lebih mudah mencapai reseptor rasa pada membran sel pengecap. Hal ini
dikarenakan oleh zat yang menyebabkan sensasi rasa (tastant) membutuhkan air untuk
mencapai reseptor dan interaksi tastant dengan reseptor ditransmisikan melalui air. Persepsi
rasa yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh data-data yang diperoleh oleh organ sensor
lainnya. Informasi-informasi seperti bau dari makanan, tekstur, suhu dan lain sebagainya
dapat mempengaruhi rasa dari suatu makanan. Proses pengecapan rasa tidak hanya digawangi
oleh lidah tapi juga dibantu oleh hidung. Hidung membantu untuk pengecapan makanan
dengan membauinya sebelum makanan dikunyah dan ditelan. Bila makanan ada dalam mulut
atau mencium bau makanan maka akan keluar saliva disebut sekresi psikis akan merangsang
nervus olfaktorius dan nervus glossofaringeus. Dalam kondisi normal seseorang juga akan
mampu membau makanan yang masuk ke dalam rongga mulutnya. Hal tersebut dapat terjadi
karena uap makanan akan masuk ke dalam rongga hidung dan akan terjadi sederat proses
mambau seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.Ujung saraf pengecap berada di taste buds
pada seluruh permukaan lidah. Seseorang dapat mengecap apa yang dia makan karena adanya
molekul kimia yang terkandung dalam makanan tersebut. Molekul tersebut baru dapat
berikatan dengan reseptor protein pada mikrovili di lidah jika molekul tersebut terlarut dalam
saliva. Terbentuknya ikatan antara protein reseptor pada mikrovili dengan molekul kimia
akan menyebabkan potensial membran plasma mengalami depolarisasi. Hal ini
mengakibatkan terbukanya voltage-gated Ca+ channel sehingga ion kalsium masuk ke dalam
sel. Masuknya ion kalsium ini memacu dihasilkannya neurotransmitter. Neurotransmitter
akan menginisiasi timbulnya potensial aksi pada ujung-ujung sel saraf yang saling
berhubungan melalui celah sinapsis di nervus facial (VII) dan nervus glossopharyngeal (IX).
Impuls dari daerah lain selain lidah berjalan melalui nervus vagus (X) (pada pharynx dan
epiglottis). Impuls di ketiga saraf tersebut menyatu di medula oblongata untuk masuk ke
nukleus traktus solitarius. Dari sana, axon berjalan membawa sinyal dan bertemu dengan
leminiskus medialis kemudian akan disalurkan ke daerah insula. Impuls diproyeksikan ke
daerah cortex serebrum di postcentral gyrus kemudian dihantar ke thalamus dan sebagai
hasilnya dapat mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut. Selain ke talamus, beberapa
jalur saraf ini menuju sistem limbik dan hipotalamus. Terdapat adaptasi pada pengecapan
terjadi 1 menit diperankan oleh sistem saraf pusat, sedangkan pada kuncup kecap, adaptasi
diperankan oleh mukus yang segera menyapu molekul yang terdapat pada mikrovili tersebut.
Sinyal tersebut akan diterjemahkan oleh otak sehingga seseorang dapat merasakan sensasi
rasa yang dimakannya . Tiap rasa utama tersebut tidak mutlak sebagai proses spesifik, artinya
rasa oleh masing-masing ion atau molekul zat tersebut dapat bereaksi pada saat yang
berlainan dengan setiap epitel neuron ujung serabut syaraf pengecapan. Jadi setiap taste buds
dapat bereaksi untuk semua rasa walau dengan intensitas berbeda .
DAFTAR PUSTAKA
Dalwich.2007.Text book of Medical physiologi (Taste and smell). New delhi : Reed resevier
India
Shallenberger.1997. Anatomi dan Fisiologi untuk para medis. Jakarta : Gramedia
Sherwood.2010. Lidah sebagai indera pengecap. Departemen anatomi Fakultas kedokteran
Sunariani. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

PENANYA :
- Mutiara garnet : kenapa bisa kita merasakan rasa pedas ?
Jawab : sebenarnya, rasa pedas bukanah rasa yang dapat dirasakan oleh lidah, karena
pedas merupakan sensasi yang disebabkan oleh zat kimia yang disebut capsaicin, zat
yang biasanya terkandung pada cabai. Juga dikarenakan adanya infeksi ketika
memakan yang pedas.
- Anur maulid : kenapa bisa ketika kita sakit lidah kita terasa pahit ?
Jawab : selain disebabkan karena dehidrasi dan perubahan suhu, rasa pahit dan tidak
nikmat saat menikmati makanan ditimbulkan karena meningkatkannya kadar protein
tertentu yang didalam dunia medis disebut dengan yang berfungsi sebagai untuk
melawan virus.
- Inggita sukma : bagaimana proses kerja lidah menurut fisika ?
Jawab : Proses impus pada lidah

Anda mungkin juga menyukai