Anda di halaman 1dari 7

1.

Zalfa : poisson's ratio


2. Viona : proportional limit
3. Tasya : brittleness
4. Rifdani : shear strength
5. Putri : hardness
6. Mufid & muham : ductility & malleability
7. Inggranita : compressive strength
8. Hidan : tensile strength
9. Ayu : elastic modulus
10. Deviana : yield strength
11. Daffa : fatigue strength
12. Berlian : fracture toughness
13. Jauza : mechanical properties dari zinc oxide eugenol cement & silica phosphat
14. Arnila : mechanical properties dari zinc polycarboxylate cement & zinc phosphate
cement
15. Lanang : mechanical properties dari glass ionomer cement & amalgam

Brittleness
Jadi brittleness ini kebalikan dari daktilitas karena disini dijelaskan bahwa brittleness adalah
kemampuan material mengalami kepatahan tanpa suatu perubahan
Dapat diartikan juga Kemampuan untuk hancur atau pecah dengan mudah apabila diberi
tekanan yang terlalu kuat
Contohnya
Gipsum, semen gigi, keramik gigi dan amalgam gigi

Compressive strength
adalah kemampuan material itu untuk mempertahan keutuhannya di bawah tekanan. Artinya
berapa besar tekanan yang dapat diterima oleh material itu sebelum ia hancur sehinga tidak
dapat digunakan lagi sebagaimana yang diperuntukkannya. Tekanan maksimum yang dapat
diterima oleh suatu material sebelum kehancurannya disebut compressive strength dari
material tersebut.
=> jumlah max tegangan yang dapat ditahan suatu dental material sebelum dia patah akibat
adanya tekanan atau beban.
Daktilitas dan meabilitas
Daktilitas kemampuan bahan yang dapat ditarik bisa disebutkan kemampuan material untuk
diregangkan karna adanya deformasi (tegangan), contohnya kawa yg direnggangkan akan
mengalami kepatahan .. jadi duktilitas akibat adanya tegangan tarik . Contohnyabseperti
kawat ortodontik
Meabilitas/kelunakan bahan yang dapat ditumbuk, dibentuk logam kemuudian ditempa
menggunakan gaya tekan sehingga menjadi lembaran tipis. dan karna adanya gaya (tekanan)
terseebut logam itu menjadi lembaran tipis, dan logam itu mempunyai sifat
maleabilitas(lunak) dikarnakan saat logam ditimpa dg gaya tekan ia menjadi lembaran tipis,
apabila logam itu keras atau tidak lunak dia tidak akan bisa menjadi lembaran tipis.
Contohnya foil emas dan stainless steel crowns.

Modulus Young
Ini adalah pengukuran yang dapat diukur dengan rasio tegangan dan regangan dalam rentang
elastis (Modulus elastisitas tegangan/regangan). Bahan cetak harus memiliki modulus
elastisitas yang rendah agar dapat dikeluarkan dari area undercut di mulut. tetapi Modulus
elastisitas juga tidak boleh terlalu rendah sehingga bahan tidak tahan terhadap robekan.
bedasarkan grafik dapat interpretasikan bahwa :
- tegangan tinggi regangan rendah berrti kaku atau ketahanannnya tinggi
- stress tinggi strain lebih besar , jdi ketahanannya rendah sedikit jadi mudah robek
- interpretasi tersebut juga bedasarkan pada rumus modulus young : tegangan/regangan.
sehingga hasil dari grafik jika bedasarkan rumus adalah berbanding terbalik

Fatigue strength
Fatigue strength adalah kemampuan gigi palsu untuk menahan sejumlah besar pembebanan
siklik kecil, selama pengunyahan, dalam periode waktu tertentu. Tes ini melibatkan sampel
material untuk pembebanan siklik dengan berbagai beban. Jumlah siklus yang menyebabkan
kegagalan dihitung dalam setiap kasus. Tegangan diplot fungsinya sebagai logaritma dari
jumlah siklus yang sesuai, yang diperlukan untuk mengetahui penyebab kegagalan.
Nah Ini di gambarkan pada kurva S-N
Dua bentuk perilaku dapat diamati.
1. Untuk beberapa bahan, dengan bertambahnya jumlah siklus pembebanan, allowable
stress ( tegangan maksimum yang diperbolehkan) akan berkurang.
2. Dalam bahan lain, dikenal sebagai batas daya tahan, yang sesuai dengan tingkat
tegangan di bawah, dimana bahan dapat digunakan untuk jumlah siklus yang tidak
terbatas tanpa patah

Fatigue strength sangat tergantung pada karakteristik permukaan material. Perbaikan suface
finish atau tegangan tekan permukaan, yang dapat diinduksi secara mekanis atau kimia,
cenderung menaikkan level kurva S-N. Faktor lingkungan akan paling berpengaruh pada
kurva S-N, khususnya lingkungan korosif, akan menurunkan fatigue strength

Fracture Toughness
FT adalah sifat mekanis yang menunjukkan kemampuan material untuk menahan perambatan
retak yang terbentuk sebelumnya.
Metode untuk mengukur FT yaitu dengan cara mengukur keretakan awal yang telah
diketahui, kemudian memberikan tegangan yang diperlukan, agar timbul retakan. (Disebut
K1C)
Material KG yang mudah mengalami FT : glass, porcelain / keramik, amalgam.
Hardness
Banyak faktor yang mempengaruhi kekerasan sebuah material, ada kekuatan batas
proporsional, daktilasi kelenturan dll
Kekerasan digambarkan sbg kemampuan suaru bahan yang menahan goresan. Sebagian besar
ketahanan terhadap lekukan yang diambil sebagai ukuran kekerasan

Zink oxide eugenol cement


Merupakan semen yang relatif lemah,kekuatannya tergantung pd apa yg digunakan, cth
semen yg digunakan untuk tujuan sementara spt :
- Restorasi sementara dan sementasi (Tipe I dan Tipe II) akan memiliki kekuatan yang
lebih rendah.
- Tipe I: 6 hingga 28 MPa (ISO - maksimum 35 MPa)
- Tipe II : 45 hingga 55 MPa (ISO - minimum 35 MPa)
Ukuran partikel mempengaruhi kekuatan. Secara umum semakin kecil ukuran partikel,
semakin kuat semen.
- Tensile strength : 0,32 hingga 5,3 MPa.
- Modulus elastisitas (0,22 hingga 5,4 GPa)

Rasio poisson
Bila suatu gaya tarik diaplikasikan pada benda , benda tersebut menjadi lebih panjang dan
lebih tipis. Sebaliknya, gaya kompresi dapat membuat suatu benda lebih pendek dan
lebih tebal.

Contoh, jika kita mengambil silinder dan memberikannya tegangan tarik atau tegangan
tekan, maka akan ada regangan aksial dan lateral yang simultan. Rasio regangan lateral
terhadap aksial disebut rasio Poisson. Rasio poisson, perbandingan antara regangan lateral
terhadap aksial jika suatu bahan ditarik dan di tekan. Untuk bahan isotropik ideal dengan
volume konstan, rasionya adalah 0,5.

Rasio poisson
Rasio poisson, perbandingan antara regangan lateral terhadap aksial jika suatu bahan ditarik
dan di tekan.
Contoh, jika kita mengambil silinder dan memberikannya tegangan tarik atau tegangan tekan,
maka akan ada regangan aksial dan lateral yang simultan. Rasio regangan lateral terhadap
aksial disebut rasio Poisson. Bila suatu gaya tarik diaplikasikan pada benda , benda tersebut
menjadi lebih panjang dan lebih tipis (lateral). Sebaliknya, gaya kompresi dapat membuat
suatu benda lebih pendek dan lebih tebal (aksial). Untuk bahan isotropik ideal dengan
volume konstan, rasionya adalah 0,5. Isotropik material yang memiliki kesamaan sifat ketika
mendapat pembebanan dari arah yang berbeda.

Proportional limit
Proportional limit ini sangat berhubungan dengan modulus elastisitas yaitu dikenal sebagai
tegangan/regangan.
tegangan proportional limit itu tegangan trbesar yang dihasilkan suatu material sehingga
tegangan berbanding lurus dengan regangan. dari Grafik dapat disimpulkan jika tegangan
(vertikal), kemudian regangan (horizontal) . kemudian ditarik garis lurus tipis jadi akan
menghasilkan sebuah kurva tegangan regangan dg titik p sbg batas proportional, sehingga
dari titik p itu melengkung lurus sehingga tegangannya itu berbanding lurus dengan
regangan. Apabila hasil nya itu melebihi titik p atau lebih keatas menghasilkan kawat yg
tidak elastis lagi atau tidak ideal
- titik p itu batas ideal/proporsional.
- titik p bentuknya adalah garis lurus keatas lalu melengkung dan berakhir lurus, nah
dapat disimpulkan bahwa garis lurus itu mengartikan ‘tegangan berbanding lurus
dengan regangan’ dan menghasilkan bahan kawat yang ideal
- apabila melebihin titik P maka bahan kawat tidak ideal lgi

Kekuatan geser (Shear Strength)


Tegangan maksimum ini dapat dipikul oleh suatu material sebelum terjadinya patah runtuh
akibat beban geser. Metode Punch-test ini adalah tes umum untuk menentukan shear strength

Tensile Strength
Tensile strength adalah tegangan maksimum yang bisa ditahan oleh sebuah bahan ketika
diregangkan atau ditarik, sebelum bahan tersebut patah. Kekuatan tarik adalah kebalikan dari
kekuatan tekan, dan nilainya bisa berbeda.
Beberapa bahan dapat patah begitu saja tanpa mengalami deformasi, yang berarti benda
tersebut bersifat rapuh atau getas (brittle). Bahan lainnya akan meregang dan mengalami
deformasi sebelum patah, yang disebut dengan benda elastis (ductile)
Titik tertinggi dari kurva tegangan-regangan disebut dengan kekuatan tarik maksimum
(ultimate tensile strength). Nilainya tidak bergantung pada ukuran bahan, melainkan karena
faktor jenis bahan. Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi seperti keberadaan zat pengotor
dalam bahan, temperatur dan kelembaban lingkungan pengujian, dan penyiapan spesimen.
Dimensi dari kekuatan tarik adalah gaya per satuan luas. Dalam satuan SI, digunakan pascal
(Pa) dan kelipatannya (seperti MPa, megapascal).
Dengan menggunakan alat Tensile Strength suatu industri dapat mengetahui bahan dan
material yang baik dan kuat. Tensile Strength ini juga merupakan alat yang digunakan pada
industri yang menggunakan bahan dasar karet, yang dimana mesin ini digunakan untuk
mengetes bahan untuk melihat bagaimana ketahanannya terhadap tenaga tarikan.
Tensile Strength ini mudah dan sangat cocok digunakan untuk perindustrian yang
membutuhkan keakuratan dalam pengujian terhadap bahan dan material yang ada. Pengujian
tarik ini pada umumnya digunakan pada material karet padat, logam berat, fiber, dan lainnya

Yield strength
merupakan peralihan dari tegangan ke regangan lali bahan mulai berfungsi tanpa
kegagalan/patah
contoh: tekanan gigi tiruan sebagian diinduksi melebihi kekuatan luluh untuk mencapai hasil
yang diinginkan
Silica Phosphate cement
Semen silika fosfat merupakan semen yang dapat melepaskan ion-ion terutama fluoride yang
dapat mencegah terbentuknya karies sekunder. Semen ini merupakan campuran antara serbuk
semen seng fosfat dengan semen silikat dan sering disebut dengan seng silikofosfat.
Sifat mekanik semen silikofosfat meliputi:
- Compressive strength: Antara 140-170 MPa atau 20.000-25.000 Psi yang akan dicapai
setelah 24 jam.
- Tensile Strength: Antara 8-13 MPa.
- Coating thickness: Sekitar 30-40 mikrometer
- Hardening Time: antara 3,5-4 menit

Semen zinc polikarboksilat


- Compressive strengh /kekuatan tekan sekitar 55 MPa. Semen polikarboksilat lebih
rendah daripada semen zinc fosfat
- Tensile strengh /Kekuatan tarik sekitar 6.2 MPa. Kekuatan tariknya sedikit lebih
tinggi dari semen zinc fosfat.
- Kekuatan semen tergantung pada peningkatan rasio P/L (powder/liquid)
- Berat molekul asam poliakrilat juga mempengaruhi kekuatan
- Campuran dari cairan viskositas yang lebih rendah, akan lebih lemah.

Zinc phospate semen


- compressive strengh
- Semen zinc phospate memiliki kuat tekan relatif tinggi, berkisar 104-119Mpa.
- Semen yg telah mengeras memperoleh sekitar 70% dari kekuatan maksimumnya
dalam 30 mnt pertama. Kekuatan nya terus meningkat dan batas maksimum nya
dicapai setelah 24 jam.
- Kekuatan semen zinc phospate cukup kuat bila digunakan sebagai base atau luting
Agen.
- Namun ketika terpapar ke lingkungan mulut, misalnya sebagai restorasi sementara,
kerapuhan dan kekuatannya yg rendah menyebabkan semen zinc phospate patah dan
hancur.
- ketika kontak lama dengan cairan mulut akan mengurangi kekuatan semen tersebut, ni
disebabkan karena pelarutan Semen yg lambat.
- tensile strength
- Semen phospate mengeras lebih lama dari tegangannya yaitu 5,5 Mpa. Sehingga
membuat semen phospate rapuh
- modulus of elasticity
- Kekakuannya relatif tinggi yaitu 13.7 Gpa. Sehingga membuat semen phospate kaku
dan tahan terhadap deformasi.
- Hal ini bermanfaat bila semen pospate digunakan untuk restorasi yang mengalami
tekanan pengunyahan yg tinggi
GIC
GIC adalah bahan tambal sewarna gigi, likuid merupakan gabungan air dengan polyacid
(Asam poliakrilat, maleat, itakonat, tartarat) dan bubuk berupa fluoroaluminosilicate glass.
Setelah gigi ditumpat, bahan GI tersebut mengeluarkan fluor yang bermanfaat untuk
mencegah terjadinya karies di sekitar gigi yang ditumpat. GI bisa digunakan untuk
menumpat gigi depan maupun belakang yang karies gigi belum mencapai pulpa.
Sifat mekanik:
-Compressive strength lebih rendah dari silikat
-Tensile strength lebih tinggi dari silikat
-Hardness,lebih lunak dari silikat
-Fracture Toughness, beban yang kuat, dapat terjadi fraktur

Amalgam:
-Kekuatan
Dental amalgam adalah material yang brittle/rapuh. Kekuatan tensile amalgam
lebih rendah dibanding kekuatan kompresif. Kekuatan kompresif ini cukup baik untuk
mempertahankan kekuatan amalgam, tetapi rendahnya kekuatan tensile memperbesar
kemungkinan terjadinya fraktur/retakan.

a. Beberapa faktor yang mengontrol/mempengaruhi kekuatan amalgam :Rasio


mercury:alloy : jika mercury yang digunakan terlalu sedikit, maka partikel alloy
tidak akan terbasahi secara sempurna sehingga bagian restorasi alloy tidak akan
bereaksi dengan mercury, menyisakan peningkatan lokal porositas dan membuat
amalgam menjadi lebih rapuh.
b. Komposisi alloy : komposisi tidak terlalu berpengaruh terhadap kekuatan
amalgam.Beberapa sumber mengatakan amalgam yang tinggi copper dengan tipe
dispersi lebih kuat dibanding alloy dengan komposisi konvensional.
c. Ukuran dan bentuk partikel : kekuatan amalgam diperoleh dengan ukuran partikel
yang kecil, mendukung kecenderungan fine atau microfine particles.
d. Porositas : sejumlah kecil porositas pada amalgam akan mempengaruhi kekuatan.
Porositas dapat dikurangi dengan triturasi yang tepat, dan yang lebih penting adalah
teknik triturasi yang baik.

Faktor-faktor berikut ini dapat mendorong terbentuknya suatu restorasi amalgam yang
tidak kuat:
1. Triturasi yang tidak sempurna (under-trituration)
2. Kandungan mercury yang terlalu besar
3. Terlalu kecil tekanan yang diberi sewaktu kondensasi
4. Kecepatan pengisian kavitet yang lamban
5. Korosi

Anda mungkin juga menyukai