Anda di halaman 1dari 11

Kasus Pembunuhan dan

Mutilasi Bos Galon


051123-Semarang, Jawa Tengah
Kronologi Kejadian
4/5/2023 5/52023 6/5/2023 8/5/2023
Korban ditikam Tersangka Kembali Mayat korban di Korban ditemukan
menggunakan ke TKP, memutilasi kubur disamping oleh tetangga
linggis sebanyak korban dalam toko dan dicor. korban (Is
2X keadaan masih Wargono, 50)
Korban hidup menjadi 4 setelah mencium
ditinggalkan dalam bagian dan di bau tidak sedap
kondisi terluka bungkus daria arah toko.
parah menggunakan
karung
Kronologi kejadian
4/5/2023 5/5/2023 6/5/2023 8/5/2023 9/5/2023
Menurut Saksi 1, korban terakhir kali Tersangka HN Kembali ke TKP dan Tersangka (HN) menyerahkan kunci Saksi 1 berniat membuka ruko Tersangka (HN) berhasil ditangkap
terlihat oleh saksi 2 (malam kamis). mulai memutilasi jenazah korban. (cadangan) ruko kepada YL dan menggunakan kunci cadangan. Karena (malam), diamankan oleh
Aksi pembunuhan dilakukan pada . Korban lebih dulu dipukul dengan berpamitan pulang ke Banjarnegara. tiga hari belakangan ruko selalu dalam Mapolrestabes Semarang.
malam hari saat korban tertidur di benda tumpul di kening bagian kiri Husen lalu memindahkan potongan kondisi tertutup[1].
toko. Ia mengaku menusuk pipi kanan hingga menembus rahang kanan jenazah Irwan ke lorong samping ruko YL dan suami Is kemudian masuk ke
dan kiri korban menggunakan linggis. korban. Dalam keadaan pingsan, pada Sabtu (6/5/2023) sore. Di sana, dalam ruko dengan kunci cadangan[2].
"Setelah menusuk pipi kemudian saya barulah kepala dan kedua tangan pelaku mengecor korban Setelah mereka cari tahu, bau busuk
tinggal keluar," kata HN. korban dimutilasi dan dicor. menggunakan semen dan pasir. tersebut berasal dari salah satu sudut
Bersama Imam (Saksi 3), tersangka Pelaku kabur ke Banjarnegara. ruangan. YL lalu melihat kaki di antara
Imam (Saksi 3) mendengar aksi Husen bersenang-senang mengakses cor semen dan berteriak sehingga
pada Kamis (4/5/2023) malam saat prostitusi online via miChat di memanggil saksi lain MR.
pelaku mabuk di angkringan tempat Banjarsari. Mengetahui hal tersebut, mereka
kerjanya. - Korban diperkirakan sudah tewas kemudian melaporkan temuan ini ke
(dini hari) polisi. Tim Inafis Polrestabes Semarang
kemudian tiba untuk melakukan proses
evakuasi.
Bukti
• Tidak hanya itu, Husen mengaku mencuri uang Rp 7 juta milik korban
dan sepeda motor Yamaha Byson untuk bersenang-senang. "Hasilnya
buat senang-senang, buat beli rokok, nyari cewe di Banjarsari (lewat
MiChat)," ujar Husen.
• Selain itu, petugas kepolisian juga mengamankan sejumlah barang
bukti yang berada di TKP, seperti linggis, tali rafia, pakaian yang
dikenakan korban, setengah sak semen, bantal, dan sebilah pisau
yang memiliki bekas semen menempel di gagangnya.
Hukuman
• Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang
pembunuhan berencana dengan ancaman 20 tahun penjara
Tersangka
Nama = Muhammad Husein
TTL = 28 th
Ditangkap = Banjarnegara
Motif pembunuhan =
• dendam pribadi, tersangka mengaku sering diomeli dan dipukuli oleh korban Ketika melakukan kesalahan kecil.
• Menurutnya, aksi mutilasi itu dia lakukan karena korban sering memarahi dan memukulnya.
• "Saya sakit hati kepada korban karena sering dipukuli. Dipukuli karena setiap ada kesalahan kecil, pasti dia main tangan, seperti pas ada pesanan galon salah
kirim. Namanya orang baru, mungkin salah jualin harganya, mesin RO rusak buat pengisian air," ungkap Husen saat konferensi pers di Mapolrestabes
Semarang, Rabu (10/5/2203). Menurut pelaku, Irwan sangat baik saat merekrut dirinya yang sempat bekerja di Warmindo. Namun, Husen menilai perlakuan
bosnya berubah kasar seiring waktu. Ia juga tidak bisa keluar dan berhenti dari pekerjaan itu karena diancam akan dibunuh oleh bosnya. "KTP saya pertama
ditahan. Kedua, saya diancam kalau sampai keluar dari kerjaan itu, saya yang dihabisin. Saya mau dibunuh," ungkap dia.
• Usai melakukan aksinya, Husen mengaku bersembunyi di rumah temannya yang kosong di Banjarnegara. Saat itu, ia mengaku sengaja tidak langsung
menyerahkan diri supaya 'polisi bekerja'. "Enggak nyesal. Saya puas karena dendam saya sudah terlampiaskan," lanjut Husen
• "Karena setiap ada salah dan kesalahan kecil pasti dia main tangan contohnya ada pesenan galon harusnya 15 dia bilang cuma 14 atau 13 begitu selesai ngirim dia
pulang marah-marah langsung main tangan, padahal dia yang bilang," jelasnya.
• "KTP saya pertama ditahan, kedua saya diancam kalau sampai keluar dari kerjaan itu langsung dihabisi, saya mau dibunuh," kata Husen.
• "Kalau kepalanya karena dia suka ngomelin saya aja. Jadi yang saya potong kepala bukan bibir. Mulut kan susah," ujar Husen di Mapolrestabes Semarang, Rabu
(10/5/2023).
Korban
Nama = Irawan Hutagalung
TTL = Tarutung, Sumatera Utara pada 28 Februari 1970
• Pemilik tempat usaha isi ulang air minum galon (AHS Arga Tirta) di
Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.
• Memiliki 2 orang karyawan YL (Saksi 2) dan HN (Tersangka, yang baru
bekerja sekitar 1 bulan)
TKP
• Galon isi ulang AHS Arga Tirta
• Ruko milik Saksi 1 (Is Wargono) yang disewa oleh korban lebih dari 2
tahun untuk tempat usaha galon isi ulang
• Terdapat 2 ruang, ruang 1 (depan) tempat galon isi ulang dan ruang 2
kantor/bilik milik korban ?
• Di tempat kejadian perkara, korban ditemukan dalam keadaan dicor
semen. Mayat korban dipendam hingga hanya terlihat bagian kaki di
selokan samping tempat usahanya, bersebelahan dengan tempat cuci
mobil. Sementara kepala, lengan kanan, dan lengan kirinya
dimasukkan dalam karung.
Saksi
(1) Is Wargono = Tetangga korban dan pemilik ruko tempat usaha korban
(2) YL = Karyawan korban yang melihat potongan tubuh korban di dalam toko
(3) Suami YL = Bersama YL masuk kedalam toko
(4) Imam = pedagang angkringan di sebelah kiri lokasi pembunuhan, teman tersangka yang
mengetahui kejahatan tersangka pada malam kejadian setelah tersangka
menceritakannya dalam keadaan mabuk (sejak 4/5/2023) dan ikut menikmati hasil
kejahatan tersangka dengan prostitusi online via MiChat di Banjarsari (5/5/2023). Hal ini
membuat Imam menjadi saksi. “Imam (teman angkringan) statusnya saat ini sebagai saksi
akan kita dalami lagi, maksimal nanti dikenakan pasal mengetahui tindak pidana tapi tidak
melaporkan,” kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar, Rabu (10/5/2023).
Meski begitu, Husen mengaku Imam tidak pernah memasuki TKP atau terlibat dalam
aksinya. "Sementara tersangka utama masih Husen, Imam pedagang angkringan masih
kita periksa tapi ada kemungkinan menjadi tersangka," ungkap Kompes Pol Irwan.
kompas
• Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengatakan, hasil
otopsi dari RSUP dr Kariadi Semarang mengungkapkan korban sudah tewas sejak
Jumat (5/5/2023) dini hari. "Identitas korban bernama Irwan Hutagalung sudah
meninggal sejak Jumat malam," jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (9/5/2023).
• Irwan Hutagalung (53) merupakan pemilik dari tempat usaha isi ulang air mineral
tersebut. Ia lebih dulu dipukul dengan benda tumpul di kening bagian kiri hingga
menembus rahang kanan korban. Dalam keadaan pingsan, barulah kepala dan kedua
tangan korban dimutilasi dan dicor. "Kepala korban dipukul dengan sangat keras
dengan benda tumpul. Hasil otopsi korban dimutilasi dalam keadaan hidup," jelas
Iqbal. Selain itu, petugas kepolisian juga mengamankan sejumlah barang bukti yang
berada di TKP, seperti linggis, tali rafia, pakaian yang dikenakan korban, setengah sak
semen, bantal, dan sebilah pisau yang memiliki bekas semen menempel di
gagangnya.
sumber
• Kompas.com
Penulis : Erwina Rachmi Puspapertiwi
Editor : Rizal Setyo Nugroho
https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/11/134500165/kasus-pembunuhan-bos-galon-di-se
marang-irwan-hutagalung-korban-dimutilasi?page=all

(Sumber: Kompas.com/Titis Anis Fauziyah, Muchammad Dafi Yusuf | Editor: Ardi Priyatno Utomo,
Khairina, Dita Angga Rusiana, Robertus Belarminus)
• Detik.com
https://news.detik.com/berita/d-6718522/motif-pembunuhan-mutilasi-bos-galon-semarang-serta-i
dentitas-pelaku
• Orbitindonesia
https://www.orbitindonesia.com/nasional/5448750116/profil-lengkap-irwan-hutagalung-bos-galon
-air-minum-isi-ulang-yang-dimutilasi-dan-dicor-pegawainya-sendiri?page=2

•k

Anda mungkin juga menyukai