Anda di halaman 1dari 21

KOMPAS.

com - Irwan Hutagalung, bos galon isi ulang di


Tembalang, Semarang, Jawa Tengah ditemukan tewas dimutilasi
dan dicor di tempat usahanya, Senin (8/5/2023). Pelaku adalah
Muhammad Husen, bekas pegawainya yang mengakui motif
pembunuhannya karena dendam sakit hati kepada korban.
Korban Irwan Hutagalung dibunuh menggunakan linggis,
sebelum mayatnya dimutilasi dan dicor di samping tempat
usahanya oleh pelaku.

Kronologi penemuan mayat Irwan Hutagalung Kronologi


penemuan mayat Irwan Hutagalung bermula saat Is Wargono
(50) pemilik ruko berniat membuka ruko miliknya dengan kunci
cadangan pada Senin (8/5/2023). Ruko tersebut disewa oleh
Iwan sebagai tempat galon isi ulang dan gas bernama AHS Arga
Tirta selama lebih dari 2 tahun. Namun, tiga hari belakangan,
ruko selalu dalam keadaan tutup. Iwan diketahui memiliki dua
karyawan, yaitu perempuan bernama YL dan pria bernama HN
yang baru bekerja sekitar satu bulan.
Namun, menurut Is Wargono, Iwan terakhir kali terlihat oleh YL
pada malam Kamis. Sementara dua hari kemudian, HN
menyerahkan kunci ruko ke YL dan mengaku mau pulang ke
Banjarnegara. "Awalnya saya tadi pagi diminta YL untuk
membuka ruko karena sudah tidak bertemu lama dengan IW,"
ujar Is Wargono. YL dan suami Is kemudian masuk ke dalam
ruko dengan kunci cadangan. Setelah masuk, suaminya
mencium bau busuk. "Saya sudah mencium bau busuk sejak
Sabtu," paparnya. Setelah mereka cari tahu, bau busuk tersebut
berasal dari salah satu sudut ruangan. YL lalu melihat kaki di
antara cor semen dan berteriak sehingga memanggil saksi lain
berinisial (MR). Mengetahui hal tersebut, mereka kemudian
melaporkan temuan ini ke polisi. Tim Inafis Polrestabes
Semarang kemudian tiba untuk melakukan proses evakuasi. Di
tempat kejadian perkara, korban ditemukan dalam keadaan dicor
semen. Mayat korban dipendam hingga hanya terlihat bagian
kaki di selokan samping tempat usahanya, bersebelahan dengan
tempat cuci mobil. Sementara kepala, lengan kanan, dan lengan
kirinya dimasukkan dalam karung.
Tempat kejadian pembunuhan pemilik bisnis isi ulang air
minum di Tembalang, Kota
Semarang(KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf)

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iqbal Alqudusy


mengatakan, hasil otopsi dari RSUP dr Kariadi Semarang
mengungkapkan korban sudah tewas sejak Jumat (5/5/2023) dini
hari. "Identitas korban bernama Irwan Hutagalung sudah
meninggal sejak Jumat malam," jelasnya saat dikonfirmasi,
Selasa (9/5/2023). Irwan Hutagalung (53) merupakan pemilik
dari tempat usaha isi ulang air mineral tersebut. Ia lebih dulu
dipukul dengan benda tumpul di kening bagian kiri hingga
menembus rahang kanan korban. Dalam keadaan pingsan,
barulah kepala dan kedua tangan korban dimutilasi dan dicor.
"Kepala korban dipukul dengan sangat keras dengan benda
tumpul. Hasil otopsi korban dimutilasi dalam keadaan hidup,"
jelas Iqbal. Selain itu, petugas kepolisian juga mengamankan
sejumlah barang bukti yang berada di TKP, seperti linggis, tali
rafia, pakaian yang dikenakan korban, setengah sak semen,
bantal, dan sebilah pisau yang memiliki bekas semen menempel
di gagangnya.

Tersangka Muhammad Husen ditangkap


Tersangka Husen mengahdiri konferensi pers di Mapolrestabes
Semarang, Rabu (10/5/2023).(KOMPAS.COM/Titis Anis
Fauziyah)
Tersangka utama pembunuhan Irwan Hutagalung berhasil
ditangkap pada Selasa (9/5/2023) malam dan diamankan oleh
Mapolrestabes Semarang. Pelaku merupakan Muhammad Husen
(28) salah satu karyawan yang bekerja di toko milik korban
selama satu bulan belakangan. Husen melakukan aksinya pada
Kamis (4/5/2023) malam saat korban tidur di tempat usahanya.
Ia mengaku menusuk pipi kanan dan kiri korban menggunakan
linggis. "Setelah menusuk pipi kemudian saya tinggal keluar,"
kata Husen. Jumat dini hari (5/5/2023), Husen kembali ke lokasi
kejadian dan mulai memutilasi jenazah bosnya. Menurutnya,
aksi mutilasi itu dia lakukan karena korban sering memarahi dan
memukulnya. Husen lalu memindahkan potongan jenazah Irwan
ke lorong samping ruko pada Sabtu (6/5/2023) sore. Di sana,
pelaku mengecor korban menggunakan semen dan pasir. Tidak
hanya itu, Husen mengaku mencuri uang Rp 7 juta milik korban
dan sepeda motor Yamaha Byson untuk bersenang-senang.
Pelaku kemudian kabur ke Banjarnegara. Ia tertangkap pada
Selasa (9/5/2023) usai kakinya tertembak saat akan melarikan
diri. Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 340
KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman 20
tahun penjara. Baca juga: 5 Fakta Temuan Mayat Dicor di
Semarang
Tersangka Husen menghadiri konferensi pers di Polrestabes
Semarang, Rabu (10/5/2023).(KOMPAS.COM/Titis Anis
Fauziyah)

Motif pembunuhan Irwan Hutagalung Husen melakukan aksi


keji ini lantaran memiliki dendam pribadi kepada bosnya yang
kerap memukulinya. Padahal, ia baru bekerja di sana sekitar satu
bulan sejak awal Ramadhan. "Saya sakit hati kepada korban
karena sering dipukuli. Dipukuli karena setiap ada kesalahan
kecil, pasti dia main tangan, seperti pas ada pesanan galon salah
kirim. Namanya orang baru, mungkin salah jualin harganya,
mesin RO rusak buat pengisian air," ungkap Husen saat
konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/5/2203).
Menurut pelaku, Irwan sangat baik saat merekrut dirinya yang
sempat bekerja di Warmindo. Namun, Husen menilai perlakuan
bosnya berubah kasar seiring waktu. Ia juga tidak bisa keluar
dan berhenti dari pekerjaan itu karena diancam akan dibunuh
oleh bosnya. "KTP saya pertama ditahan. Kedua, saya diancam
kalau sampai keluar dari kerjaan itu, saya yang dihabisin. Saya
mau dibunuh," ungkap dia. Usai melakukan aksinya, Husen
mengaku bersembunyi di rumah temannya yang kosong di
Banjarnegara. Saat itu, ia mengaku sengaja tidak langsung
menyerahkan diri supaya 'polisi bekerja'. "Enggak nyesal. Saya
puas karena dendam saya sudah terlampiaskan," lanjut Husen.
Baca juga: Alasan Pelaku Mutilasi Bos Galon di Semarang Tak
Langsung Serahkan Diri: Keenakan Polisi Pedagang angkringan
terancam pidana
Tidak hanya Husen yang terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Imam seorang pedagang angkringan di sebelah kiri TKP juga
terancam pidana. Imam mendengar aksi Husen pada Kamis
(4/5/2023) malam saat pelaku mabuk di angkringan tempat
kerjanya. Hal ini membuat Imam menjadi saksi. “Imam (teman
angkringan) statusnya saat ini sebagai saksi akan kita dalami
lagi, maksimal nanti dikenakan pasal mengetahui tindak pidana
tapi tidak melaporkan,” kata Kapolrestabes Semarang Kombes
Pol Irwan Anwar, Rabu (10/5/2023). Meski berstatus saksi,
Iwan tidak melaporkan Husen. Bahkan ia ikut Husen bersenang-
senang dengan mengakses prostitusi online keesokan harinya.
Husen sendiri mendapatkan uang dari mencuri uang dan motor
bosnya. "Hasilnya buat senang-senang, buat beli rokok, nyari
cewe di Banjarsari (lewat MiChat)," ujar Husen. Meski begitu,
Husen mengaku Imam tidak pernah memasuki TKP atau terlibat
dalam aksinya. "Sementara tersangka utama masih Husen, Imam
pedagang angkringan masih kita periksa tapi ada kemungkinan
menjadi tersangka," ungkap Kompes Pol Irwan. (Sumber:
Kompas.com/Titis Anis Fauziyah, Muchammad Dafi Yusuf |
Editor: Ardi Priyatno Utomo, Khairina, Dita Angga Rusiana,
Robertus Belarminus) Dapatkan update berita pilihan dan
breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di
Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link
https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus
install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus
Pembunuhan Bos Galon di Semarang Irwan Hutagalung, Korban
Dimutilasi Keadaan Hidup", Klik untuk baca:
https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/11/134500165/kasu
s-pembunuhan-bos-galon-di-semarang-irwan-hutagalung-
korban-dimutilasi?page=all.
Penulis : Erwina Rachmi Puspapertiwi
Editor : Rizal Setyo Nugroho

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6


Download aplikasi: https://kmp.im/app6

Motif Pembunuhan-Mutilasi Bos Galon Semarang serta Identitas


Pelaku

Baca artikel detiknews, "Motif Pembunuhan-Mutilasi Bos Galon


Semarang serta Identitas Pelaku" selengkapnya
https://news.detik.com/berita/d-6718522/motif-pembunuhan-
mutilasi-bos-galon-semarang-serta-identitas-pelaku.
Download Apps Detikcom Sekarang
https://apps.detik.com/detik/

Lokasi penemuan mayat bos galon di Tembalang, Semarang,


Jawa Tengah (Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng)
Jakarta -

Motif pembunuhan bos galon di Semarang telah terungkap. Hal


tersebut diketahui usai polisi menangkap pelaku bernama
Muhammad Husen. Ia tega menghabisi nyawa bosnya dengan
mengecor dan memutilasi tubuh korban.
Korban bernama Irwan Hutagalung, pemilik depot air isi ulang
yang ditemukan tewas di Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.
Berikut informasi selengkapnya.

Dilansir detikJateng, polisi menangkap pelaku pembunuhan


sekaligus mutilasi terhadap Irwan Hutagalung (53), pemilik
depot air isi ulang yang jenazahnya ditemukan dicor di
Tembalang, Semarang, Jawa Tengah pada Senin (8/5/2023).
Pelaku tersebut bernama Muhammad Husen (28).

"Malam ini tersangka utama sudah tertangkap," kata Kabid


Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Muhammad Iqbal
Alqudusy kepada wartawan, Selasa (9/5/2023).
Pelaku: Karyawan Korban

Irwan Hutagalung dimutilasi hidup-hidup dan mayatnya dicor di


depot air isi ulang di Tembalang, Semarang. Ternyata, pelaku
adalah karyawannya sendiri.

"Dari hasil penyelidikan mengerucut kepada pelaku, sekarang


sudah kita jadikan pelaku di sini atas nama Muhammad Husen
ini adalah pelaku tunggal," kata Kapolrestabes Semarang,
Kombes Irwan Anwar di kantornya, Rabu (10/5/2023).
Motif Pembunuhan Bos Galon di Semarang
Pelaku mutilasi di Tembalang, Semarang mengungkapkan
alasannya membunuh bosnya sendiri. Ia mengaku sakit hati
karena sering dipukuli.

"Karena saya merasa sakit hati saya sering dipukuli," ujarnya


saat dihadirkan dalam rilis di Polrestabes Semarang, Rabu
(10/5/2023).

Selama bekerja, Husen mengaku sering dipukuli bila melakukan


kesalahan. Salah satunya perihal antar mengantar galon.

"Karena setiap ada salah dan kesalahan kecil pasti dia main
tangan contohnya ada pesenan galon harusnya 15 dia bilang
cuma 14 atau 13 begitu selesai ngirim dia pulang marah-marah
langsung main tangan, padahal dia yang bilang," jelasnya.
Baca juga:
Momen Sadis Husen Mutilasi Bos Air Isi Ulang Terungkap di
Prarekonstruksi

Selain itu, Husen mengaku tidak berani keluar dari tempat kerja
itu karena KTP miliknya ditahan. Husen menyebut dirinya juga
diancam dibunuh.

"KTP saya pertama ditahan, kedua saya diancam kalau sampai


keluar dari kerjaan itu langsung dihabisi, saya mau dibunuh,"
kata Husen.

Husen mengatakan dirinya kecewa karena saat awal bekerja,


bosnya itu bersikap baik. Hal itu membuat dia keluar dari
pekerjaan sebelumnya dan bekerja sebagai pegawai di tempat isi
ulang air itu.

Baca artikel detiknews, "Motif Pembunuhan-Mutilasi Bos Galon


Semarang serta Identitas Pelaku" selengkapnya
https://news.detik.com/berita/d-6718522/motif-pembunuhan-
mutilasi-bos-galon-semarang-serta-identitas-pelaku.

Download Apps Detikcom Sekarang


https://apps.detik.com/detik/
Alasan Lain Pelaku Mutilasi Korban

Muhammad Husen (28) juga menyebutkan motif lain


pembunuhan bos galon di Semarang itu. Husen mengaku tega
memutilasi tubuh bosnya sendiri karena sering mengomeli
dirinya.

Irwan Hutagalung (53) dimutilasi dalam kondisi hidup.


Diketahui, Husen memotong tubuh Irwan menjadi empat bagian.

"Kalau kepalanya karena dia suka ngomelin saya aja. Jadi yang
saya potong kepala bukan bibir. Mulut kan susah," ujar Husen di
Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023).

Simak Video 'Husen Pembunuh Bos Depot Air: Dulu Tak


Menyesal, Kini Minta Maaf':

Baca artikel detiknews, "Motif Pembunuhan-Mutilasi Bos Galon


Semarang serta Identitas Pelaku" selengkapnya
https://news.detik.com/berita/d-6718522/motif-pembunuhan-
mutilasi-bos-galon-semarang-serta-identitas-pelaku.
Download Apps Detikcom Sekarang
https://apps.detik.com/detik/
Tega ! Karyawan Mutilasi Bos Galon Hidup-hidup

Kesal karna sering di hina dan dianiaya, karyawan ini tega


memutilasi bos nya hidup hidup.
Tragedi ini terjadi ditengah hiruk pikuk Ibu Kota Jawa Tengah
(Semarang). Irawan Hutagalung, pria paruhbaya seorang
pengusaha

Tega ! Karyawan Mutilasi Bos Galon


Jumlah penduduk kota semarang
Hidup-hidup (2022) 1 659 975,00

Kesal karna sering di hina dan


dianiaya, karyawan ini tega
memutilasi bos nya hidup hidup.
Tragedi ini terjadi ditengah hiruk pikuk Ibu Kota Jawa Tengah
(Semarang). Irawan Hutagalung, pria paruhbaya dan seorang
pengusaha

Alamat took (TKP) = Jalan Mulawarman Raya, Kelurahan


Kramas, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah
(Jateng). Tempat Usaha galon air minum isi ulang bernama AHS
Tirta Arga di Tembalang, Kota Semarang.
Waktu kejadian = Kamis, 4 Mei 2023 lalu. Saat Korban sedang
tertidur pulas. Pukul 20.30 WIB.
Waktu diberitakan = 11 Mei 2023
Korban = Irawan Hutagalung (53), lahir di Tarutung, Sumatera
Utara pada 28 Februari 1970.
Tersangka = Muhammad Husein
Kronologi = Korban ditikam menggunakan linggis sebanyak 2X
sekitar pukul 20.30 WIB (4/5/2023) didalam toko. Tersangka
kemudian meninggalkan tubuh korban yang bersimbah darah.
Kemudian tersangka kembali kedalam toko, tempat korban
(5/52023). Menurut penuturan tersangka, korban masih dalam
keadaan hidup, namun tersangka tetap melanjutkan aksinya
memutilasi korban menjadi 4 bagian kemudian tersangka
dimasukkan kedalam karung. Tersangka mengubur korban
dengan cara dicor di samping took (6/5/2023). Tidak hanya itu
tersangka juga mengambil uang sejumlah Rp7 jt untuk foya-
foya dan kabur ke Banjarnegara. Tubuh korban ditemukan
oleh tetangga korban setelah mencium bau tidak sedap
disekitar toko milik korban (8//5/2023)
Sumber =
https://www.orbitindonesia.com/nasional/5448750116/profil-
lengkap-irwan-hutagalung-bos-galon-air-minum-isi-ulang-yang-
dimutilasi-dan-dicor-
pegawainya-sendiri? Cek !
page=2 https://bangka.tribunnews.com/
2023/05/11/siapa-irwan-
hutagalung-bos-galon-yang-
dimutilasi-dan-dicor-mayatnya-
oleh-anak-buahnya-sendiri?
page=2

Anda mungkin juga menyukai