Anda di halaman 1dari 5

KASUS KAWIN TANGGKAP

DI SUMBA BARAT DAYA

NUSA TENGGARA TIMUR

Dibuat oleh:

Paramita Dabbo Bangu10123033

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI

CIPASUNG

2023
Bulan september 2023 masyarakat sumba di kejutkan vidio viral
heboh aksi sekelompok pria menculik wanita yang dinarasikan
sebagai tradisi kawin tangkap atau kawin paksa di Sumba Barat
Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT). Atas kasus tersebut,
kini polisi telah menetapkan empat orang tersangka.

Peristiwa kawin tangkap itu sempat viral di media sosial (medsos)


pada Kamis (7/9/2023). Polisi menetapkan tersangka usai
mengamankan sejumlah pria yang terlibat dalam aksi tersebut.
Berikut sederet fakta terkait kasus kawin tangkap di Sumba Barat
Daya:

Aksi Kawin Tangkap Viral di Medsos

Dalam video beredar viral, terlihat seorang wanita sedang berdiri di


tepi jalan di depan salah satu rumah warga. Tiba-tiba dua orang
pria yang datang dari bagian belakang langsung menyekap wanita
tersebut. Sontak, wanita itu langsung berteriak dengan suara keras.

Kemudian, para pria itu langsung mengangkutnya ke atas mobil


pikap hitam yang sudah disiapkan. Lantas, salah satu wanita yang
berada dekat korban berupaya menahan para pria itu, tapi upayanya
tidak membuahkan hasil. Para pria langsung membawa kabur
wanita itu dengan mobil pikap disertai sorakan penuh kegembiraan
untuk membawa wanita tersebut ke rumah pria yang
mengawininya.tidak lama kemudia 4 jam setelah penculikan polisi
mendatangi rumah pelaku yang menculik wanita tersebut .

Polisi telah amankan para pelaku Ke Kapolres Sumba Barat Daya


AKBP Sigit Harimbawan mengatakan aksi kawin tangkap itu
terjadi di Desa Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat,
Kabupaten Sumba Barat Daya. Empat 'penculik' itu, yakni JBT,
MN, HT, dan VS, telah diamankan polisi.
"Kami sudah amankan di Mapolres Sumba Barat Daya, termasuk
mobil pikap yang digunakan oleh para pelaku," ujar Kapolres
Sumba Barat Daya AKBP Sigit Harimbawan, dilansir detikBali,
Kamis (7/9/2023).

Kronologi Kawin Tangkap di Sumba Kabid Humas Polda NTT


Kombes Ariasandy mengungkap kronologi aksi kawin tangkap di
Sumba Barat Daya (SBD). Aksi kawin tangkap itu dilakukan oleh
puluhan pemuda dengan cara menculik seorang wanita berinisial
DM dan membawanya kabur menggunakan mobil pikap.

"Korban yang diduga diculik itu sedang berada di rumah keluarga


pelaku," tutur Arisandy saat ditemui detikBali di ruang kerjanya,
dilansir detikBali, Jumat (8/9/2023).

Ariasandy menuturkan kejadian itu berawal saat DM bersama


pamannya sedang berhenti di depan salah satu warung di Desa
Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat
Daya, NTT, pada Kamis (7/9/2023). Kala itu, teman wanita berusia
20 tahun itu sedang memarkir sepeda motornya untuk membeli
rokok di warung tersebut.Saat itulah, para pelaku yang
diperkirakan berjumlah 20 orang datang lalu menangkap dan
menculik DM. Mereka kemudian menaikkan DM ke atas mobil
pikap dan membawanya kabur. Aksi tersebut terekam kamera
warga dan viral di medsos.polisi memanggil korban, keluarga
korban , dan para terduga pelaku untuk di mintai keterangan
terkait keterangan itu. Setelah kami mendalami keterangan para
saksi, memang sebelumnya sudah ada pembicaraan adat dari
keluarga korban kepada keluarga terduga pelaku,” ujar Rio.
Namun, menurut Rio, korban mengaku tidak mengenal terduga
pelaku sama sekali. "Kalau dari keterangan korban dia tidak mau
dijodohkan seperti ini. Dipaksa begitu," kata Rio. Rio mengatakan,
ada unsur pidana dari peristiwa ini karena "telah merampas
kemerdekaan" korban yang diculik secara paksa. Polisi akan
mengenakan delik perampasan kemerdekaan berdasarkan KUHP,
sekaligus Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual
dalam mengusut kasus ini. Pada hari Sabtu (09/09), Rio
mengabarkan kepada BBC News Indonesia lewat pesan tertulis
bahwa Polres Sumba Barat Daya sudah menetapkan empat orang
tersangka. Mereka adalah Yohanes Bili Tangggu (29 tahun), Lede
Ngongo alias Ama Lius, Lede Ngongo alias Ama Sili, dan
Heribertus Tanggu (25 tahun). Keempatnya berasal dari Desa
Weekura, Kecamatan Wewewa Barat. Meski polisi mengatakan
bahwa telah ada pembicaraan adat sebelum peristiwa itu terjadi,
perwakilan dari keluarga ayah korban mengatakan sebaliknya.
Tante korban dari pihak ayah, Lusia Wini Bulu, mengaku sama
sekali tidak mengetahui rencana terduga pelaku untuk menculik
dan menikahi keponakannya. Menurut Luisa, yang menyetujui
rencana kawin tangkap itu adalah ibu dan paman korban. Lusia
menyatakan dirinya menolak untuk berdamai dengan pihak terduga
pelaku, apapun alasannya. “Perbuatan itu keji dan jelas tidak
bermartabat. Kami sepakat meminta [terduga] pelakunya di proses
sesuai hukum,” kata Lusia kepada Rendi Tonggoro yang melapor
untuk BBC News Indonesia. Sementara, ayah korban, Timotius
Malo, mengatakan lewat sambungan telepon bahwa dia tidak
menyetujui pernikahan antara anaknya dengan terduga pelaku. Saat
ini, korban sudah dipulangkan ke rumahnya. Namun, berdasarkan
pantauan wartawan di lapangan pada Jumat (08/09) sore, rumah
korban dikelilingi oleh massa yang menghalangi akses ke rumah
korban.

Setelah di interograsi kembali dm dan ibu dm

Ternyata kawin tangap ini sudah di rencanakan oleh ibu dm

Karna ibu dm melihat sifat anak nya yang malas untuk bersekolah
Jadi ibu dm berniat untuk menikahi anaknya karena

Sudah tidak mampu membayar sekolah anaknya apalagi dm

Sering kali bolos untuk masuk sekolah

Walau pun perjodohan ini tidak di ketahui oleh dm dan ayah dm

Ibu dan paman dm berniat untuk mengawini anak perempuan nya


dengan lelaki yang. Berinisial Lb

Karna sudah ada kesepakatan maka jadilah kawin tangap itu

Dan dm jga mengatakan isi hati nya Walau sedikit trauma karena
dm di paksa untuk naik ke pikap Dan karna di paksa dm memiliki
luka ringan di tubuh nya iya mengaku bersalah kepada ibu nya dia
maklumi kenapa ibunya menjodohkan dia dengan Lb karna selain
ekonomi yang sulit iya mengaku bahwa iya malas juga untuk
bersekolah apalagi ayahnya sudah lama tidak pulang dari tempat
merantau.

Dan karna di paksa dm memiliki luka ringan di tubuh nya

Karna sudah terjadi kejadian tersebut dm menerima Lb untuk


menjadi istri nya walau pun Lb harus di sekap di penjara selama
10 tahun .agar tingkat kawin tangap itu tidak akan terulang lagi

Dari cerita ini walaupun dia harus menanggung kesalahan nya di


penjara dia juga bisa mendapatkan gadis yang dia culik tersebut.

Ini masuk dalam sila ke dua yaitu kemanusiaan yang adil dan
beradab.

Demikian akhir dari cerita kawin tangap di Sumba barat daya.

Anda mungkin juga menyukai