Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ceria Rotua Tampubolon

NPM : 203507030

Matkul : HAM dan Demokrasi

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak

Kejadian ini terjadi di Subang, Jawa Barat. Ini merupakan salah satu kasus
paling misterius di Indonesia yang belum terselesaikan hingga sekarang. Bahkan
Polisi yang menangani kasus ini mengakui bahwa dalang atau pelaku dalam kasus
pembunuhan ini adalah orang yang sudah sangat terlatih dan telah menguasai ilmu
forensik. Nah kasus pembunuhan ini terjadi pada 18 Agustus 2021 di Subang, Jawa
Barat. Korbannya sebanyak 2 orang.

Kedua korbannya merupakan ibu dan anak. Ibu nya bernama Tuti, berusia 55
tahun dan anaknya bernama Amel berusia 23 tahun. Kedua korban ini pertama kali
ditemukan oleh suami dan ayah korban yang bernama Yosef dirumah mereka.
Kondisi kedua korban saat ditemukan benar-benar memprihatinkan. Mereka berdua
terbaring tanpa busana didalam bagasi mobil yang terparkir di garasi rumah. Setelah
penemuan itu, sang suami sekaligus ayah korban langsung menghubungi keluarga
yang lain dan menghubungi pihak berwajib. Saat itu pihak berwajib langsung
memproses kasus ini dan kematian kedua korban dinyatakan sebagai pembunuhan.
Proses autopsi terhadap kedua korban dilakukan sebanyak dua kali, dan tim forensik
menyimpulkan bahwa penyebab kematian korban karena kedua korban menerima
sejumlah serangan benda tumpul dibagian kepalanya yang menjadikan tulang
tengkoraknya patah. Sejak tahun 2021 hingga sekarang, walaupun polisi melakukan
penyelidikan besar-besaran dengan mengumpulkan 120 saksi dan 216 barang bukti
yang ditemukan hingga terdapat 10 TKP namun dengan adanya hal ini, polisi tetap
belum bisa menyelesaikan kasus ini. Tim forensik yang menangani kasus ini
mengatakan bahwa berdasarkan dari kondisi kedua korban, memungkinkan bahwa
kedua korban ini dihabisi oleh lebih dari satu orang. Dan tim forensik mengakui
bahwa para pelaku yang menghabisi kedua korban benar-benar orang yang terlatih.
Mereka sangat menguasai ilmu forensik sehingga saat menghabisi korban, mereka
berusaha menghilangkan jejak. Dengan cara membersihkan korban dan mencuci
lokasi TKP menggunakan air, tapi beruntung di lokasi TKP tim forensik menemukan
2 DNA berbeda.

terhadap 120 saksi telah dilakukan pengecekan namun tidak ada yang cocok
dengan DNA tersebut. Kasus ini benar-benar menjadi misteri meskipun rumah TKP
korban tampak berantakan tapi sama sekali tidak ada indikasi perampokan karena
harta benda termasuk uang 30 juta milik korban masih utuh. Hanya saja, tiga ponsel
milik korban Amel yang hilang. Kasus pembunuhan ibu dan anak ini sangat
complicated sekali, karena baik ayah maupun kakak korban yang merupakan anak
pertama dalam keluarga ini, diduga atau dicurigai menjadi dalang dalam kematian
kedua korban. Bukan hanya itu, istri kedua dari ayah korban juga ikut terseret di
curigai sebagai dalangnya. Sang ayah dalam kasus ini memiliki 2 istri, istri
pertamanya adalah korban dan istri kedua nya telah menikah selama 12 tahun. Dan
ada Danu yang merupakan keponakan korban, ikut juga dicurigai sebagai dalang
dalam kasus ini. Sayangnya sejauh penyelidikan berjalan, masing-masing orang yang
di curigai memiliki alibi kuat di hari kejadian.

Hingga sampai sekarang tidak ada yang siapa pelaku kasus ini dan apa
motifnya dia melakukan semua ini. Berdasarkan dari pengakuan bu Hastry (yang
menjadi forensik dalam kasus ini), karena DNA dari 120 saksi tidak ada yang cocok,
maka di tariklah garis keturunan dari si ibu namun oleh pihak kepolisian tidak
dikerjakan. Kemudian bu Hastry ini memiliki jam kematian korban, bu Tuti dibunuh
dari jam 2 sampai jam 4. Sedangkan anaknya, Amel dibunuh dari jam 4 sampai jam
6, kemudian bu Hastry bermain di jam J itu, mencari handphone siapa yang online
agar diambil DNA nya. Padahal kan di TKP telah ditemukan 2 DNA asing, jadi
emang kinerja polisi ini yang lamban.

Disclaimer : gatau lamban atau emang sengaja buat nutupin kasus ini karena
DIDUGA pelaku nya orang terdekat yang memiliki banyak duit untuk menyuap
kepolisian agar dibungkam nya pelaku pembunuhan ini, upsiiieee.

Anda mungkin juga menyukai