Anda di halaman 1dari 3

Mahasiswa UI Dibunuh Senior: Kronologi, Motif Pelaku, Sosok Korban

Baca artikel detiknews, "Mahasiswa UI Dibunuh Senior: Kronologi, Motif Pelaku, Sosok
Korban" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6861375/mahasiswa-ui-dibunuh-
senior-kronologi-motif-pelaku-sosok-korban.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/


Jakarta - Seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI) tewas dibunuh oleh seniornya
sendiri. Mayat korban berinisial MNZ (19) ditemukan terbungkus sampah di dalam kamar
indekos. Pelaku berinisial AAB (23) yang merupakan kakak tingkat korban telah ditangkap.
Jasad korban ditemukan pada Jumat (4/8/2023). Berawal dari kecurigaan keluarga karena
ponselnya tidak dapat dihubungi. Keluarga mengecek ke indekos hingga akhirnya
menemukan jasad korban di kolong tempat tidur kosannya di Jalan Plakali Raya, Kukusan,
Beji, Depok.

Dalam waktu kurang dari 24 jam, polisi berhasil menangkap pelaku dan mengungkap kasus
tersebut. Korban ternyata dibunuh oleh seniornya. Berikut fakta kasus mahasiswa UI tewas
dibunuh senior terkait kronologi hingga motif pembunuhan:

Rabu, 2 Agustus 2023 pukul 18.30 WIB


Bermula ketika Altaf mengantarkan Naufal pulang ke kosannya. Altaf sudah menyimpan
pisau lipat di dalam jok motornya. Setelah tiba di kosan Naufal, Altaf mengambil pisau lipat
dan memasukkannya ke saku celananya.
Keduanya sempat ngobrol di dalam kamar kos itu. Altaf sempat berpura-pura hendak
pulang, lalu mengeluarkan pisau lipat yang dibawanya dan menusukkan pisau ke badan
Naufal.

Korban sempat melawan dengan cara menggigit tangan pelaku. Namun pelaku menikam
leher dan dada korban berulang kali hingga akhirnya terjatuh. Pelaku kemudian pergi
mencari plastik hingga kapur barus.

Pelaku pun memasukkan mayat korban ke plastik itu dan menyembunyikannya di bawah
tempat tidur lalu menyebarkan kapur barus untuk menutupi bau amis darah. Pelaku juga
mengambil barang-barang milik korban.

Rabu, 2 Agustus 2023 malam


Setelah pembunuhan itu, keluarga korban kesulitan menghubungi Naufal. Keluarga korban
kemudian menghubungi pemilik kos. Mereka meminta pemilik kos mengecek korban di
kamarnya. Namun pemilik kos tidak melihat korban.

Baca juga:
Klaim Terinspirasi 'Narcos' di Balik Aksi Sadis Senior Habisi Mahasiswa UI
Kamis, 3 Agustus 2023
Pihak keluarga terus menerus menghubungi Naufal. Karena tak menerima respons dari
Naufal, akhirnya pihak keluarga meminta Teguh Setiadji, paman korban lainnya, mengecek
langsung keesokan harinya.

Jumat, 4 Agustus 2023 pukul 09.15 WIB


Paman korban, Teguh Setiadji, mendatangi kos atas permintaan ibu korban. Setiba di lokasi,
Teguh melihat kondisi kamar kos terkunci.
Teguh kemudian mendatangi pemilik kos untuk meminta pintu kamar korban dibuka. Saat
kamar telah dibuka, Teguh melihat kondisi kamar kos yang berantakan dan menemukan
beberapa kapur barus berserakan.

Polisi mengatakan tak ada barang-barang milik korban di kamar. Teguh kemudian mengecek
ruangan dan menemukan plastik hitam yang ternyata berisi mayat keponakannya.

Jumat 4 Agustus 2023 siang


Setelah mendapatkan laporan penemuan mayat, pihak kepolisian mendatangi tempat
kejadian perkara (TKP) dan mencari keterangan saksi. Kurang dari 3 jam, polisi berhasil
membekuk pelaku pembunuh mahasiswa UI itu.

Motif Mahasiswa UI Altaf Bunuh Naufal


Wakasatreskrim Polres Depok AKP Nirwan Pohan mengungkapkan motif Altaf membunuh
Naufal adalah karena pelaku iri terhadap kesuksesan korban. Altaf juga terlilit bayar sewa
kos dan utang pinjaman online (pinjol).

Polisi juga menemukan barang korban yang dicuri pelaku, di antaranya laptop merek
Macbook, dompet, dan ponsel merek iPhone. Polisi turut mengungkap bahwa pelaku pernah
berupaya menguras ATM korban.

"Motif pelaku ini mengalami kerugian investasi kripto, termasuk utang pinjol. Karena dia
(pelaku) didesak itu, dia berpikir menguasai barang-barang korban," ujar Wakasat Reskrim
Polresta Depok AKP Nirwan Pohan.

"Karena kan korban ini lebih sukses dan mungkin berpikir bahwa isi ATM korban ini bisa
melunasi utang pelaku. Pengakuan pelaku ini juga pernah berhasil (main kripto), tapi per
Januari ini gagal (menang) mulu," ucap Nirwan.

Pengakuan Pelaku
Altaf mengaku terjerat pinjol sehingga berkeinginan menguasai harta milik Naufal. Altaf
menyebut dirinya tidak mempunyai harapan lagi. Dia mengaku sudah mencoba berbagai
cara untuk menyelesaikan permasalahan pinjol tersebut, namun hasilnya nihil.

"Saya tidak ada masalah dengan korban, tidak ada dendam. Karena saya sudah putus asa
juga. Rencana baru muncul pas saya ngantar pulang di hari Rabu sebelum kejadian," kata
Altaf saat konferensi pers di Mapolresta Depok, Jalan Margonda Raya, Depok, Sabtu
(5/8/2023).

"Saya sudah hopeless (tak punya harapan), Pak. Saya udah nggak nemu jalan yang terang
untuk menyelesaikan masalah saya sendiri. Saya coba berbagai cara, terakhir ini," ujar Altaf.

Terancam Hukuman Mati


Polisi juga telah menetapkan mahasiswa UI, Altafasalya Ardnika Basya (23), sebagai
tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap adik tingkatnya, Muhammad Naufal
Zidan (19). AAB terancam hukuman mati.

"(Pasal) 340 dan/atau 338 dan/atau 365," kata Wakasat Reskrim Polres Depok AKP Nirwan
Pohan dalam konferensi pers di Mapolresta Depok, Jawa Barat, Sabtu (5/8/2023).

"Ancaman hukuman mati atau seumur hidup, paling pendek 20 tahun (penjara)," ujarnya.
1. Apa yang terjadi pada artikel tersebut
2. Kapan dan dimana peristiwa itu terjadi
3. Factor yang menyebabkan terjadinya pembunuhan tersebut
4. Tuliskan alasan seseorang dapat melakukan halk tersebut
5. Tuliskan Upaya pencegahan dari kasus tersebut

Anda mungkin juga menyukai