DALAM MASYARAKAT
l. Pendahuluan
Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RUU KUHP) sebagai salah satu
disempurnakan oleh para pihak terkait khususnya kalangan akademisi. Salah satu
kemajuan yang ada dan sangat patut diapresiasi antara lain termaktub dalam buku
dicantumkan dalam pasal 1 ayat [1] tidak mengurangi berlakunya hukum yang hidup
Berlakunya hukum yang hidup dalam masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat
[1] sepanjang sesuai degan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, hak asasi
manusia, dan prinsip-prinsip hukum umum yang diakui oleh masyarakat bangsa-
bangsa.”
tertentu di Indonesia masih terdapat ketentuan hukum yang tidak tertulis yang hidup
dalam masyarakat dan berlaku sebagai hukum di daerah tersebut. Hal yang
demikian terdapat juga dalam lapangan hukum pidana yaitu yang biasanya disebut
dengan tindak pidana adat.” Sisi positif atau kemajuan lainnya juga dapat dicermati
dalam beberapa kalimat penjelasan pasal 2 ayat (2) diatas yang
dalam menetapkan hukum materiel (hukum yang hidup dalam masyarakat) yang
juga dapat dilihat pada pasal 756 ayat (1) yang berbunyi,” Setiap orang yang
melakukan perbuatan yang menurut hukum yang tidak tertulis dinyatakan sebagai
perbuatan yang dilarang dan diancam dengan sanksi pidana adalah tindak pidana.”
pelaksanaan RUU KUHP kelak dapat menampung aspirasi berkaitan dengan hukum
Indonesia adalah suatu Negara kepulauan yang memiliki wilayah paling luas
diantara kepulauan lain di muka bumi ini. Di Republik ini berdiam lebih dari tiga ratus
1977). Dengan demikian tidak salah bila masyarakat di Indonesia dikenal sebagai
masyarakat majemuk.
kebudayaan, atau lebih tepat sub-kebudayaan, yang berbeda satu sama lain;
non-komplementer;
3.Di antara anggota masyarakat kurang mengembangkan konsensus atas nilai-nilai
sosial dasar;
4.Secara reaktif seringkali terjadi konflik di antara kelompok yang satu dengan
5.Secara reaktif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling
6.Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok-kelompok yang lain.
logat, pola budaya, keluarga, watak, serta sistem nilai budaya yang sukar
difahami oleh orang lain yang bukan berasal dari sukunya sendiri.
dapat dipisahkan dari kebudayaan daerah yang bersangkutan. Adalah E.B. Taylor
yang kompleks yang terdiri dari ilmu pengetahuan, kepercayaan, adat istiadat,
antropologi lainnya, sehingga muncullah postulasi dari Clark Wissler (1916), G.P.
Murdock (1940), dan Kluckhohn (1953) dan lain-lain. Menurut Murdock, unsur-unsur
kebudayaan yang bisa ditemukan pada setiap bangsa meliputi puluhan unsur.
Sementara itu Wissler telah menyusun 9 buah kategori unsur kebudayaan yang
universal.
normal atau tidak mungkin dihindarkan, jadi sesuai dengan sifat kebudayaan yang
super organic (lebih langgeng dan abadi dari umur manusia), tetapi kejahatan tidak
menjadi pusat perhatian yang menarik bagi disiplin ilmu antropologi. Hal ini mudah
meliputi baik bidang pengetahuan sosial, humaniora, dan bahkan ilmu alam.
Berdasarkan uraian singkat diatas, dapat dilihat bahwa hukum adat memiliki
salah satunya meliputi adat istiadat suatu daerah. Pranata sosial untuk mengontrol
bersangkutan.
Dalam bidang ilmu sosial atau ilmu tingkah laku tentang manusia, terdapat studi
psikologi, sosiologi, dan antropologi. Berdasarkan kerja sama antara ketiga disiplin
Upaya ini cukup penting untuk mencegah dan mengurangi jumlah kejahatan serta
budayanya.
kejahatan di
budaya suku bangsa masing-masing karena kejahatan itu sendiri bersifat relatif.
kejahatan tergantung pada waktu dan tempat dan karena itu mempunyai nilai-nilai
yang relatif.
pelbagai bangsa tidak sama, sehingga apa yang dianggap sebagai suatu kejahatan
oleh suatu bangsa, belum tentu dirasakan demikian oleh bangsa lain. Sementara itu
Sebagai contoh, di Indonesia misalnya, pada beberapa suku di pulau Ke, Mn,
seks akan lebih laris daripada gadis yang kaku dalam pengalaman.
Hal hampir sama juga terdapat di daerah Bn, dimana anak laki-laki diizinkan
melakukan hubungan seks dengan penari Ledhek atau Tandak, sebagai peristiwa
inisiasi menuju kedewasaan yang disebut “Gowokan” (Kartini Kartono, 1983).
Contoh lain yang berlaku hingga kini terdapat di daerah M yaitu adanya budaya
1. Seni Tari
tradisi tarian setempat yang selama menari dengan lelaki pasangannya dapat
hubungan intim di tempat yang gelap di pinggir pantai, atau tempat lainnya.
pelampiasan hasrat seksual bagi kaum pria, baik tua maupun muda. Tidak
2. Seni Beladiri
Seni bela diri baik impor maupun tradisional secara tidak langsung
dapat dikaitkan pula dengan kejahatan. Suatu pukulan karate atau tendangan
Barat) dengan tenaga yang diisi “Ajian Semu Gunting” dalam waktu singkat
membuat wajah atau bagian tubuh seseorang yang terkena menjadi gosong.
Pencak kontak dari Banten atau daerah lain dapat menyebabkan seseorang
menderita memar otak atau gegar otak terbentur di tembok melalui pukulan
jarak jauh.
dengan pisau, saling bacok dengan golok, saling hunjam dengan linggis
parah atau kematian yang diderita pemainnya. Hal ini bisa terjadi akibat
atau pembunuhan baik disengaja atau tidak, yang sebenarnya bisa dituntut
pasal-pasal 338, 340, atau 351 KUHP. Pemidanaan terhadap pelaku memang
akan mengalami kendala hukum yang besar mengingat tindak pidana yang
3. Seni Musik
Sementara itu pada unsur seni musik, pada awalnya musik merupakan
bagian dari salah satu cara manusia mengekspresikan rasa syukur pada
halnya karya cipta manusia-manusia lainnya yang bersifat insani seperti seni
tari, musik dapat mengandung pula sisi buruk, dan sekuler, terutama musik
yang menjadi budaya anak muda dekat dengan perilaku menyimpang atau
menggunakan obat bius dalam bermusik dilakukan oleh musisi dari Los
Angeles dan San Fransisco di sekitar tahun 1966, yang dikenal dengan
Amerika John Lennon dibunuh David Mark Chapman yang menyukai musik
sejak lama berkembang bahasa “prokem” yang berasal dari bahasa preman.
mereka sendiri.
dikenal akronim baru seperti bahasa “alay”, bahasa yang digunakan para
remaja berusia abg (mungkin juga oleh kalangan dewasa lainnya) yang
pelecehan terhadap pria tergambar dalam akronim laki-laki Jarum Super dan
Galatama.
abg yang dianggap “nakal”, tercermin pada istilah pecun, cabe-cabean, atau
terong-terongan pada pria. Merek pakaian dalam pun tidak luput digunakan
untuk melecehkan pria misalnya merk SWAN (suka wanita nakal), GT-MAN,
atau merk mobil SOLUNA, dsb, Sementara itu di masa silam juga terdapat
kemudian hari dapat dikategorikan sebagai delik penghinaan atau delik susila.
- Unsur Budaya Perkawinan
bangsa di seluruh dunia. Pada suku bangsa Bugis Makasar dan Mandar
(Abdullah, 1985).
perkara yang menyangkut nama baik, martabat, dan harga diri seeorang yang
tetapi secara garis besar meliputi antara lain Salimara (bentuk perkawinan
Pembunuhan tersebut tidak hanya dilakukan oleh keluarga inti mereka, tetapi
juga dilakukan oleh para kerabatnya yang kebetulan ikut mendengar peristiwa
tersebut. Para pembunuh dengan latar belakang Sirik tidak pernah menyesali
gambling Sirik dapat diartikan sebagai “rasa malu”, tetapi secara konseptual
Sirik mengandung suatu pengertian sebagai suatu sistem nilai sosio kultural
terdapat juga kewajiban adat yang menjunjung tinggi nilai harga diri dan
dianggap sebagai mekanisme yang sah untuk memulihkan harga diri dan
menghilangkan rasa malu. Pola perlakuan adat ini banyak dijumpai dalam
masyarakat Madura, harga diri yang tercoreng harus dipulihkan untuk menjadi
wanita, pencemaran nama baik atau fitnah, pengairan dan bisa juga karena
Carok dan Sirik sebagai bagian dari budaya Madura dan Bugis
yang dipandang paling efektif dan sejak lama dihayati oleh kedua suku
bangsa tersebut. Di lain pihak dari sudut Hukum Positif tetap saja tindakan
tersebut bertentangan dengan KUHP maupun RUU KUHP dan dapat dinilai
tetap mengakui KUHP, ini terbukti dengan adanya kesadaran para pelakunya
peristiwa Carok yang menggunakan senjata clurit khas Madura tadi, erat
Seorang dokter forensik harus bisa membedakan antara clurit asli Madura
atau tiruan. Ia harus bisa membedakan apakah clurit tersebut termasuk jenis:
Mungkong.
Kesemuanya dibuat dari baja hitam dengan gagang dari kayu angsana
forensik harus mampu membedakan luka iris, luka potong berdasarkan jenis,
kejahatan.
golok Ciomas Banten dan tiruannya, bisa membedakan jenis-jenis keris Jawa
webcam yang diistilahkan sebagai sexcam atau cam to cam (c2c), private,
berbagai kaitan yang sangat erat dengan kejahatan. Sistem kepercayaan dan
jenis ilmu gaib tertentu yang dianut warganya sering kali mensyaratkan
diungkapkan Tempo (12 Mei 1984), masyarakat di kota K Jawa Timur dibuat
penasaran pada kepercayaan terhadap ilmu Jaran Goyang dan Tulak Gaman
cilik di Kabupaten itu. Korban yang jatuh mencapai 9 orang. Tahun berikutnya
menganut ilmu kebal. Selain syarat harus berpuasa 3x24 jam, kenduri dengan
dua ekor ayam putih, dan menyediakan kain mori sepanjang tubuh sendiri,
syarat terakhir yang bikin perkara; sang murid harus memperkosa seorang
pemerkosaan.
orang pasien wanitanya pada saat tertangkap. Terlepas dari latar belakang
tenung). Di Indonesia praktek ilmu tenung (sorcery) sering kali terjadi dan
masyarakat lain. Reaksi sosial yang timbul terhadap praktek ilmu sihir-tenung
mengirim santet atau teluh yang dapat mengakibatkan sakitnya atau matinya
untuk menyingkirkan orang lain yang tidak disukai, atau fitnah belaka.
orang yang dituduh memelihara begu ganjang. Mereka menjadi korban dari
kepercayaan setempat memelihara begu ganjang yaitu binatang semacam
gorila (orang utan) tinggi besar yang dianggap bisa diperintahkan untuk
orang yang memiliki begu ganjang di depan rumahnya terdapat pohon kelapa
buatan, sehingga rumah tersebut dipagari rapat. Lobang itu bersifat rahasia
dan orang lain tidak dapat melihatnya. Tempo (2 Januari 1989) melaporkan
seorang ibu mati dikeroyok massa karena memiliki rumah seperti ciri diatas.
Leak. Tempo (18 Oktober 1986) melaporkan bahwa seorang pria bernama
- Kebiasaan Lainnya
1. Berjudi
dengan cara-cara tertentu yaitu berjudi. Bentuk perjudian itu sendiri misalnya
mancanegara.
terdapat aturan tidak tertulis yang menyatakan bahwa berjudi boleh dilakukan
sebagai hiburan setelah semua kewajiban terhadap anak istri ditunaikan dan
tertulis di sumber air bersih yang dikenal dengan nama Umbul Manding
Tempat yang digunakan untuk mandi tersebut sejak dulu tidak ditutupi, laki-
Srikunti yang berhasil lolos menjadi PNS kemudian menikah dan kecewa
mabukan dan rumah tangga Srikanti kembali harmonis serta lebih sejahtera
bernasib baik seperti Srikunti. Ritual mandi telanjang dada juga diikuti
kebiasaan unik lainnya yaitu bertelanjang dada ketika pulang ke rumah bagi
bahwa dirinya sudah bersuami, agar tidak disangka masih anak perawan.
yang di kelilingi aliran air Waduk Kedung Ombo. Di gunung tersebut terdapat
sebuah kebiasaan untuk melakukan hubungan seks dengan lawan jenis yang
persyaratan tersebut.
merupakan hal yang lumrah bagi budaya yang bersangkutan, namun dalam RUU
KUHP perilaku tersebut dapat dikenakan sanksi. Dengan demikian dapat dilihat
terdapat konflik nilai, antara adat/ kebiasaan setempat dengan hukum positif
IV. Penutup
hukum adat atau hukum yang hidup dalam masyarakat terbagi menjadi dua
golongan. Yang pertama, hukum adat yang berisi hal-hal positif dalam arti tidak
bertentangan dengan hukum positif Indonesia dan yang kedua, hukum adat yang
berisi hal negatif, dalam arti bertentangan dengan hukum di Indonesia. Kedua jenis
hukum yang hidup dalam masyarakat tersebut juga mengandung sanksi bagi setiap
Ketentuan mengenai hukum adat atau hukum yang hidup dalam masyarakat
kejahatan.
tempat, aturan yang dilanggar, siapa yang melakukan, siapa yang merasakan, dan
reaksi sosial. Hal demikian perlu dilakukan mengingat tingginya relativitas kejahatan
menyimpang di suatu daerah belum tentu merupakan hal serupa di daerah yang
lainnya.
Perbedaan budaya atau hukum yang hidup dalam masyarakat tersebut, tidak
jarang akan menimbulkan konflik yang dinamakan konflik budaya. Dalam hubungan
ini perlu dikemukakan teori konflik budaya yang dapat melahirkan kejahatan menurut
1. Jika terjadi benturan norma atau hukum dalam dua area kebudayaan yang
berbatasan;
1. Jika norma, atau hukum dari suatu kelompok kebudayaan diperluas dan
kebudayaan lain.
Oleh karena itu, dapat dilihat bahwa perbedaan budaya atau kebiasaan suatu
daerah dapat berbenturan dengan kebiasaan daerah lain yang tidak menganut nilai-
dijatuhkan sanksi pidana tetapi hingga kini belum dikriminalisasi dan dimasukkan ke
dalam KUHP.
Penanganan terhadap salah satu kebiasaan yang cukup baik yaitu berjudi,
dapat dilihat di Aceh. Di aceh terdapat hukum khusus atau hukum yang hidup dalam
masyarakat berkaitan dengan perbuatan diatas yaitu Qanun Nomor 13 tahun 2003
tentang Maisir (perjudian). Sementara itu, judi seperti sabung ayam di daerah
undang Hukum Pidana, bahkan merupakan bentuk dari yang diamanatkan oleh
pasal 2 RUU KUHP. Yang membedakan antara Qanun dan RUU KUHP tersebut
hanya pada jenis hukuman. Dalam qanun itu sendiri pelaku perjudian dikenakan
hukum cambuk sedangkan dalam RUU KUHP pelaku dikenakan pidana penjara dan
denda.
hukum yang hidup dalam masyarakat bisa jadi akan ditiru oleh daerah lainnya.
Misalnya, apabila banyak daerah memiliki hukum adat seperti Qanun tersebut, maka
perilaku hidup bersama dalam beberapa daerah yang tidak menabukan hidup
bersama, tentu tidak akan dicantumkan dalam “hukum yang hidup dalam
masyarakat,”tersebut. Sebaliknya, bagi daerah tertentu lainnya hal demikian tentu
Contoh seperti relativitas sanksi terhadap kebiasaan judi diatas juga belum
diatur secara jelas dalam RUU KUHP. Pendekatan restorative justice nampaknya
tiap daerah. Yaitu dengan mengaturnya dalam suatu bentuk peraturan seperti
Qanun itu sendiri dengan cara berbeda dan memperhatikan hukum yang hidup