Anda di halaman 1dari 8

yRise and Slay

HOME KARENA MENULIS SEMUDAH KAMU BERIMAJINASI. KALAU TAK KENAL, MAKA TAK SAYANG

23 MAY 2017 BY LI.DE

Contoh “Motivation Letter” (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) dan Tips-tips Membuat “Motivation
Letter”

Surat motivasi atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Motivation Letter” merupakan sebuah tulisan
yang dibuat saat mengajukan lamaran beasiswa. Tulisan ini memuat tentang latar belakang kehidupan,
pendidikan, alasan memilih program beasiswa tersebut, prospek kerja kedepannya serta kontribusi apa
yang akan kita berikan. Semuanya di rangkum menjadi sebuah tulisan yang singkat, jelas dan padat.
Namun, bisa juga jika anda ingin menjelaskan secara merinci asalkan tidak berbelit-belit.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat anda lakukan untuk membuat sebuah Motivation Letter atau
Surat Motivasi :

Tentukan judul yang menarik. Judul yang menarik merupakan sebuah daya tarik yang kuat. Ketika anda
mengawali tulisan anda dengan judul yang menarik, tentu akan membuat panitia/dewan juri menjadi
penasaran. Misalnya seperti, “Senjata Kecil Pembunuh Generasi Emas Bangsa”. Sebuah kiasan. Terkesan
ambigu, namun menarik bukan? Tentu anda akan bertanya-bertanya, “apa itu senjata kecil?”, “seperti
apa bentuknya?”, atau “memangnya ada?”. Ini bukanlah hal yang mudah. Jadi persiapkanlah dengan
matang.

Aturlah alur cerita yang baik. Hal ini merupakan poin penting. Agar cerita anda tidak karuan. Tentukanlah
apa saja yang ingin anda ceritakan.

Ceritakan secara singkat tentang latar belakang kehidupan dan pendidikan anda. Kemudian, fokuskan
pada alasan anda memilih program beasiswa tersebut, jurusan yang anda pilih, prospek kerja ke
depannya serta kontribusi yang akan anda berikan.

Alangkah baiknya jika anda fokus pada satu hal. Agar, panitia/dewan juri tahu bahwa anda memang telah
mempersiapkan dengan matang masa depan anda serta memiliki target yang jelas. Misalnya, saya
memilih fakultas Kedokteran, jurusan Pediatric : Spesialis Anak, Nizhny Novgorod State Medical
University.
Menampilkan bakat dan prestasi yang anda miliki. Bukannya menjadi orang yang sombong, tetapi
diperlukan “mulut manis” agar “jualan” menjadi laku, bukan? Ceritakanlah sesederhana mungkin agar
tidak terkesan anda adalah orang yang sombong.

Jujur dan terbuka. Berceritalah seperti anda sedang berhapan dengan panitia/dewan juri. Namun aturlah
ritme yang baik agar berjalan secara alami atau tidak dibuat-buat. Karena mungkin saja panitia/dewan
juri adalah seorang penerima beasiswa juga.

Nah, dibawah ini ada contoh Motivation Letter atau Surat Motivasi yang aku buat saat mengikuti
program beasiswa Rusia.

A. Motivation Letter (Bahasa Indonesia)

Kepada Yth,

Panitia Seleksi Beasiswa Rusia 2017/2018

Di tempat.

Ass. Wr. Wbr, om swastiastu, namo budaya dan salam sejahtera bagi kita semua, syalom!

Seseorang pernah berkata kepada saya bahwa ketika kita lahir, kedua tangan kita dalam keadaan
menggenggam. Seperti menggenggam sesuatu. Katanya, sesuatu yang ada di dalam genggaman itu
adalah takdir kehidupan kita. Seperti cita-cita dan cinta. Ketika kita melepaskan genggaman, takdir
kehidupan kita pergi. Maka pada saat itulah dunia akan mendengar tangisan kita untuk pertama kalinya.
Namun suatu saat, kita akan menemukannya dan kembali pada genggaman tangan kita.

Sebelum saya berbicara lebih lanjut dalam surat motivasi ini, izinkanlah saya mengucapkan
terima kasih kepada panitia penerima beasiswa Rusia karena telah memberikan kesempatan bagi saya
untuk mencoba menemukan takdir saya di negeri Beruang Merah.

Perkenalkan, gadis keturunan Toraja-Ambon ini memiliki nama lengkap Sixtintia Aprilla Irene
Dea. Kerap disapa Lia. Hadir untuk pertama kalinya di dunia pada tanggal 16 April 2000 melalui pasangan
suami-istri Fredy Djamal dan Levina Paunno. Menjadi kakak untuk dua orang adik laki-laki yang bernama
Jack Immanuel Dea dan Tristan Joshua Dea.
Selama enam tahun mengenyam pendidikan dasar di SD Negeri 1 Passo, tiga tahun pendidikan
menengah pertama di SMP Negeri 9 Ambon dan pernah menjabat sebagai ketua OSIS, dan pada
akhirnya menjadi seorang alumni dari sebuah sekolah unggulan SMA Negeri Siwalima Ambon. Anak
perempuan tunggal ini juga pernah menjadi seorang ketua OSIS ketika berada di bangku putih abu-abu.
Serta mengukir beberapa prestasi seperti Juara I Lomba Film Pendek tingkat Provinsi, Juara I Lomba
Debat tingkat Kota dan Provinsi serta Juara 2 Pembicara Terbaik Lomba Debat tingkat Provinsi, Kategori
10 Penulis Terbaik Lomba Penulisan Andai Beta Jadi Walikota, dan Peserta Parlemen Remaja Nasional
2015.

Sejak kecil, saya gemar membaca dan menulis karya sastra seperti novel, cerita pendek dan
puisi. Saya juga suka menjelajah. Karena bagi saya itu adalah hal yang menyenangkan. Terasa menjadi
lebih akrab dengan dunia.

Pada kesempatan ini, saya akan menjelaskan beberapa alasan yang menjadikan saya layak untuk
menerima beasiswa ini.

1. Menjadi seorang dokter bukanlah hal yang mudah. Banyak sekali orang yang bersaing untuk
mendapatkan gelar tersebut. Begitu pula dengan saya. Mengapa? Saat saya masih kecil, saya melihat
banyak sekali orang yang mendatangi rumah sakit, puskesmas atau poliklinik untuk sekedar periksa,
berobat atau rawat inap. Saya mulai berpikir, ternyata banyak orang yang bergantung pada seorang
dokter. Saya merasa, “wah, sangat luar biasa, dokter ternyata adalah orang yang sangat penting”. Maka
mulai saat itu, saya menetapkan tekad untuk menjadi salah satu orang yang sangat penting itu.

Mengapa untuk menjadi orang penting saya harus menjadi seorang dokter? Karena, menurut saya,
seorang dokter sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Melihat status quo yang terjadi di Indonesia pada
umumnya, masih banyak orang yang belum terjamah oleh hidup sehat. Mereka berada dalam kondisi
tubuh baik fisik maupun mental yang cukup memprihatinkan. Bagiamana seseorang dapat menjalani
hidupnya apabila ia sakit? Maka, dalam hal inilah dokter hadir untuk menyembuhkan.

2. Anak adalah pewaris keturunan dari suatu keluarga. Bangsa Indonesia memiliki jutaan anak dari
Sabang sampai Merauke. Anak-anak inilah yang menjadi generasi emas bangsa. Mereka yang akan
membuat Indonesia semakin kokoh dan menjadi negara maju. Namun sayangnya, ibarat sebuah tiang
rumah. Banyak anak-anak Indonesia yang masih rapuh sehingga belum mampu untuk menjadi tiang yang
kokoh bagi rumah sendiri yakni Indonesia. Sehingga harus didatangkan tiang-tiang dari luar negeri untuk
membangun rumah kita-Indonesia. Lalu dimanakah, tiang-tiang Indonesia berdiri? Haruskah anak-anak
Indonesia menjadi tiang yang tak terpakai dan terbuang? Saya ingin sekali mengobati dan membantu
mengkokohkan “tiang-tiang” anak-anak Negeri agar mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi
anak-anak cerdas. Terutama, bagi tiang-tiang muda yang baru lahir.

3. Rusia termasuk dalam daftar negara yang diminati oleh pelajar internasional dan sebagai negara
dengan kualitas pengetahuan dan teknologi tinggi. Tidak sedikit ilmuan ternama dunia yang dilahirkan
melalui pendidikan di Rusia misalnya Alexander Oparin : Penemu Teori Evolusi Biologi (kehidupan berasal
dari laut), Ilya Ilyich Mechnikov : Perintis Sistem Kekebalan Tubuh, dan masih banyak ilmuan lainnya. Hal
inilah yang menjadikan saya tidak ragu untuk memilih negara Rusia. Selain itu, saya telah mendengar dan
melihat sendiri kesuksesan alumni-alumni SMA Negeri SMA Siwalima yang menimba ilmu di negeri
Beruang Merah. Saya pun ingin mencoba hal baru seperti belajar di luar negeri, bergaul dengan teman-
teman dari seluruh penjuru dunia, mengenal kebudayaan Rusia serta melangkahkan kaki lebih jauh lagi
untuk meraih mimpi.

4. Selanjutnya, mengapa saya memilih Nizhny Novgorod Medical State Academy? Berdasarkan
informasi yang saya peroleh dari laman website masmanroe.blogspot.co.id, dikatakan oleh si penulis
blog bahwa Nizhny Novgorod Medical State Academy adalah salah satu pusat terkemuka untuk melatih
prakitisi medis di Rusia. Akademi ini mendapat peringkat ke-7 dari kurang lebih 46 perguruan tinggi
medis di Rusia dan sangat di akui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hampir seluruh pemerintah di
dunia mengirimkan putra-putri mereka untuk menimba ilmu disana agar menjadi seorang ahli medis.
Berdasarkan pernyataan inilah yang membuat saya berminat untuk melanjutkan pendidikan di
universitas yang terletak di Nizhny Novgorod ini. Saya ingin belajar di universitas terbaik kemudian lulus
dan menjadi seorang dokter yang hebat untuk menjadikan anak-anak Indonesia lebih hebat lagi

5. Rasa takut dan khawatir tentu saya rasakan jika nanti berkuliah di Rusia. Namun percayalah, rasa
takut dan khawatir yang saya miliki tidak mampu mengalahkan impian dan tekad saya untuk belajar di
negara yang terletak di Eropa Timur tersebut. Selama hampir tiga tahun saya tinggal di asrama, terpisah
dari keluarga dan belajar hidup mandiri. Menetap di dalam satu asrama bersama teman-teman dengan
beragam latar belakang kehidupan, agama, suku, budaya, bahasa dan karakter membuat saya mampu
menyesuaikan diri dengan baik. Pengalaman sebagai ketua OSIS pun telah melatih jiwa sosial serta
mental yang saya miliki. Sehingga saya percaya bahwa saya adalah pribadi yang berkompeten. Selain itu,
sebagai anak dari kedua orang tua yang memiliki pekerjaan sebagai anggota POLRI pun menjadikan saya
sebagai pribadi yang disiplin, bertanggung jawab dan berani.
6. Seperti yang telah saya sampaikan pada poin ketiga, saya ingin membangun Indonesia dengan
cara mengabdi sebagai seorang dokter. Namun, mimpi saya tidak hanya sebatas pada Indonesia saja.
Saya ingin menjadi seorang dokter yang menjelejahi dunia hingga ke daerah terpencil untuk membantu
orang-orang yang kesakitan seperti kekurangan gizi, malaria, HIV/AIDS, terkhususnya bagi anak-anak
kecil. Saya menjadi terinspirasi untuk melakukan hal tersebut setelah membaca sebuah buku yang
mengkisahkan tentang seorang dokter yang berkeliling dunia untuk menyembuhkan anak-anak yang
kekurangan gizi di Afrika Selatan.

Demikianlah surat motivasi ini saya buat untuk dijadikan sebagai pertimbangan. Atas perhatiannya saya
ucapkan terima kasih.

B. Motivation Letter (Bahasa Inggris)

Dear. Scholarship Committee of Russia 2017/2018

In place.

Ass. Wr. Wbr, om Swastiastu, cultural namo and best wishes for all of us, shalom!

Someone once told me that when we are born, we are in a state of both hands grasping. Like grasping
something. She said, something that is in the grip of it is the destiny of our lives. As ideals and love.
When we let go of the grip, the destiny of our lives away. So at that time the world will hear our cries for
the first time. But someday, we will find it and get back on our hands.

Before I speak further in this motivational letter, allow me to thank the committee for
scholarships Russia 2017/2018 has give opportunity for me to try to find my destiny in the land of the
Red Bear.

Let me introduce myself. The girl’s descent Toraja-Ambon has full name Sixtintia Aprilla Irene
Dea. Often called Lia.Present for the first time in the world on 16 April 2000 through the couples Fredy
Djamal and Levina Paunno. Being sister to two younger brothers named Jack Immanuel Dea and Tristan
Joshua Dea.
During the six years of basic education in 1 Elementry School, the three years of secondary
education in 9 Junior High School and served as a chairman of the student council, and eventually
became an alumna of an excellent school Siwalima Senior High School. This single daughter also had
been a chairman of the student council when it is in white and gray bench. As well carve out some
achievements such as the Winner in the Short Film Competition in Provincial level 2015, as the
Participant in the Short Film Competition in National level 2015, the Winner in the National School
Debating Championship (Indonesian Language) in City and Provincial levels 2016, as the Best II Speaker
in the National School Debating Championship (Indonesian Language) in Provincial Level 2016, as the
Participant in the National School Debating Championship (Indonesian Language) in the National level
2016, Category Top 10 Writers in the Writing Contest “If Beta Be a Ambon’s Mayor”, and the participants
of the National Youth Parliament 2015, etc.

Since a child, I love reading and writing literary, such as novels, short stories and poetry. I also
like to explore. Because for me it is fun. Feels become more familiar with the world.

On this occasion, I will explain some of the reasons that make me worthy to receive this
scholarship.

1. Being a doctor is not easy. A lot of people are competing for the title. So it is with me. Why?
When I was little, I saw a lot of people who come to the hospital, health center or clinic for a check,
treatment or hospitalization. I began to think, there are many people who rely on a doctor. I feel, “well,
amazing, the doctor turns out to be a very important person”. So from that moment, I set a
determination to be one of those very important person.

Why to become an important person I should be a doctor? Because, I think, a doctor is needed by
society. See the status quo that occurred in Indonesia in general, many people still unspoiled by healthy
living. They are in bad condition physically and mentally . The circumstances of a person can live his life
when he was sick? So, in this case a doctor was present to heal.

2. Children are a descendant of a family heir. Indonesian nation has millions of children from
Sabang to Merauke. Children that is the golden generation of the nation. They will make Indonesia more
sturdy and a developed country. But unfortunately, like a pole house. Many Indonesian children are still
fragile, so have not been able to become a solid pole for the house itself, namely Indonesia. So that the
poles had to be brought from abroad to build our own home-Indonesia? Then in where Indonesian poles
must stand? Should Indonesian children became a pole of unused and wasted? I wanted to treat and
help the “poles” foreign children so they can grow and develop into intelligent children. Especially, the
poles of newborn young.

3. Russia was included in the list of countries of interest by international students and as a country
with high-quality knowledge and technology. Not a bit of world-renowned scientists who are born
through education in Russia for example Alexander Oparin: The inventor of the Theory of Evolution
Biology (life comes from the sea), Ilya Ilyich Mechnikov: Pioneers Immune System, and many other
scientists. This is what makes me do not hesitate to choose the Russian state. In addition, I have heard
and seen success of alumni of Siwalima Senior High School which studying at Red Bear country. I also
want to try new things such as study abroad, hanging out with friends from around the world, know the
culture of Russia and stepped farther to achieve a dream.

4. Furthermore, why I chose Nizhny Novgorod State Medical Academy? Based on the information I
got from the website pages masmanroe.blogspot.co.id, said by the author of the blog that the Nizhny
Novgorod State Medical Academy is one of the leading centers for training medical in Russia. This
Academy was ranked 7th of approximately 46 medical colleges in Russia and highly recognized by the
World Health Organization (WHO). Almost all governments in the world sent their children to study there
in order to be a medical expert. Based on this statement that made me wish to continue their education
at university located in Nizhny Novgorod. I want to study in the best universities and then graduated and
became a great doctor to make children more violent Indonesia

5. Fear and worry would I feel if later studying in Russia. But believe me, the fear and worry that I
have not able to defeat the dreams and determination to learn in the country located in the Eastern
Europe. For nearly three years I lived in a dorm, separated from family and learn to live independently.
Settled in a dorm with friends of various backgrounds of life, religion, ethnicity, culture, language and
character made me able to adjust well. Experience as chairman of the council had been trained social
and mental life that I have. So I believe that I was personally competent. Moreover, as the daughter of
parents who had a job as police members also make me disciplined, responsible and brave.

6. As I mentioned in the third point, I want to build Indonesia by serving as a doctor. However, my
dream is not just limited to Indonesia alone. I want to be a doctor who explore theworld to the remote
area to help people who are in pain such as malnutrition, malaria, HIV / AIDS, especially for children. I
became inspired to do this after reading a book that delves into about a doctor who travels the world to
treat children suffering from malnutrition in South Africa.
So I created this motivation letter to be used as consideration. Thank you for your attention.

Anda mungkin juga menyukai