Anda di halaman 1dari 13

Contoh Motivation Letter untuk Persyaratan

Beasiswa Bank Indonesia
22 April 2017Firdaus_Jundullah

MOTIVATION LETTER

             Nama saya Abdul Malik Firdaus. Saya terlahir dan dibesarkan dari keluarga
yang sederhana. Pendapatan ayah tak menentu, yang bekerja sebagai seorang petani.
Sementara ibu hanya ibu rumah tangga biasa. Akan tetapi, ibu tetap berusaha
membantu ayah dengan menjual sembako di kios rumah kami, walaupun hasilnya tak
seberapa, setidaknya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saya mempunyai
dua adik yang masih berada di bangku sekolah. Tentunya membutuhkan biaya yang
cukup banyak untuk itu. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat saya untuk
menempuh pendidikan setinggi mungkin.

            Di Palu, saya tidak ingin terlalu membebani orang tua dengan harus membayar
uang kos tiap bulannya, jadi saya tinggal di masjid Abu Ubaidah, yang Alhamdulillah
tidak ada beban pembayaran tiap bulan atau gratis.

           Saya menempuh pendidikan strata satu (S1) di IAIN Palu, tepatnya pada jurusan
Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam semester empat.
Setelah lulus nanti saya bercita-cita menjadi seorang entrepreneur atau seorang
wirausaha, yang mana saya berkeinginan memiliki sebuah usaha sendiri dan
memperkerjakan orang-orang yang berpotensi serta memiliki suatu keahlian namun
tidak dapat mengaplikasikan kelebihan tersebut karena minimnya lapangan kerja di era
modern sekarang, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran yang ada saat ini.

            Oleh karena itu, saya tidak hanya fokus pada bidang akademik saja, melainkan
aktif ikut serta dalam beberapa organisasi. Baik itu organisasi internal maupun eksternal
kampus. Di internal kampus, saya cukup aktif di Lembaga Dakwah Kampus (LDK)
Jundullah IAIN Palu dan menjabat sebagai sekretaris umum. Disini saya banyak belajar
mengenai kesekretariatan dalam sebuah organisasi. Sementara itu, di eksternal
kampus, saya cukup aktif di Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)
Komsat IAIN dan menjabat sebagai anggota staf kebijakan publik. Saya banyak belajar
mengenai manajemen dalam sebuah organisasi. Tidak hanya itu, saya juga sering
turun aksi dalam penggalangan dana bagi korban bencana alam seperti di Garut,
penggalangan dana untuk muslim di Suriah, bakti sosial di dusun Wintu, kelurahan
Layana Indah. Selain itu, saya juga aktif di RISMA (Remaja Islam Masjid) Abu Ubaidah
kelurahan Kabonena dan selalu ikut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan. Seperti
mengajar mengaji, khutbah, mengadakan PHBI (Perayaan Hari Besar Islam) dan masih
banyak lagi.
            Besar harapan saya agar kiranya dapat menerima beasiswa dari Bank
Indonesia serta dapat bergabung menjadi GenBI. Dan saya merasa layak
dipertimbangkan untuk mendapat beasiswa ini. Alasannya, karena selain aktif dalam
organisasi, saya juga memiliki beberapa prestasi, seperti menjadi juara pada sebuah
gelaran Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di tingkat kabupaten pada cabang Fahmil
Qur’an. Juga memiliki beberapa keahlian dalam bidang olahraga dan seni. Diantaranya,
sepak bola, sepak takraw, futsal dan kaligrafi.

            Apabila nantinya saya terpilih menjadi salah satu penerima beasiswa Bank
Indonesia dan menjadi anggota GenBI, saya akan mendedikasikan diri serta
memberikan yang terbaik untuk GenBI dan Bank Indonesia dengan aktif ikut serta
dalam segala kegiatan yang dilaksanakan oleh GenBI.

            Perencanaan saya kedepannya, apabila telah menerima beasiswa dari Bank
Indonesia, saya akan menggunakan beasiswa tersebut dengan sebaik mungkin. Dan
yang paling utamanya saya ingin meringankan beban kedua orang tua, dengan
menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, pembayaran SPP
semester, membeli buku-buku dan media penunjang perkuliahan yang tentunya demi
kelancaran bidang pendidikan yang sedang di tempuh untuk mewujudkan impian saya.

            Demikian surat motivasi ini dibuat, demi memenuhi persyaratan dari beasiswa
Bank Indonesia dan semoga saya dapat bergabung menjadi salah satu diantara
penerimanya. Amin.

                                                                                                       Hormat saya,

                                                                                                 Abdul Malik Firdaus


Contoh “Motivation Letter” (Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris) dan Tips-
tips Membuat “Motivation Letter”
Surat motivasi atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Motivation Letter”
merupakan sebuah tulisan yang dibuat saat mengajukan lamaran beasiswa.
Tulisan ini memuat tentang latar belakang kehidupan, pendidikan, alasan
memilih program beasiswa tersebut, prospek kerja kedepannya serta
kontribusi apa yang akan kita berikan. Semuanya di rangkum menjadi sebuah
tulisan yang singkat, jelas dan padat. Namun, bisa juga jika anda ingin
menjelaskan secara merinci asalkan tidak berbelit-belit.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat anda lakukan untuk membuat sebuah
Motivation Letter atau Surat Motivasi :

1. Tentukan judul yang menarik. Judul yang menarik merupakan sebuah


daya tarik yang kuat. Ketika anda mengawali tulisan anda dengan judul
yang menarik, tentu akan membuat panitia/dewan juri menjadi penasaran.
Misalnya seperti, “Senjata Kecil Pembunuh Generasi Emas Bangsa”.
Sebuah kiasan. Terkesan ambigu, namun menarik bukan? Tentu anda akan
bertanya-bertanya, “apa itu senjata kecil?”, “seperti apa bentuknya?”, atau
“memangnya ada?”. Ini bukanlah hal yang mudah. Jadi persiapkanlah
dengan matang.
2. Aturlah alur cerita yang baik. Hal ini merupakan poin penting. Agar cerita
anda tidak karuan. Tentukanlah apa saja yang ingin anda ceritakan.
3. Ceritakan secara singkat tentang latar belakang kehidupan dan pendidikan
anda. Kemudian, fokuskan pada alasan anda memilih program beasiswa
tersebut, jurusan yang anda pilih, prospek kerja ke depannya serta
kontribusi yang akan anda berikan.
4. Alangkah baiknya jika anda fokus pada satu hal. Agar, panitia/dewan juri
tahu bahwa anda memang telah mempersiapkan dengan matang masa
depan anda serta memiliki target yang jelas. Misalnya, saya memilih
fakultas Kedokteran, jurusan Pediatric : Spesialis Anak, Nizhny Novgorod
State Medical University.
5. Menampilkan bakat dan prestasi yang anda miliki. Bukannya menjadi
orang yang sombong, tetapi diperlukan “mulut manis” agar “jualan”
menjadi laku, bukan? Ceritakanlah sesederhana mungkin agar tidak
terkesan anda adalah orang yang sombong.
6. Jujur dan terbuka. Berceritalah seperti anda sedang berhapan dengan
panitia/dewan juri. Namun aturlah ritme yang baik agar berjalan secara
alami atau tidak dibuat-buat. Karena mungkin saja panitia/dewan juri
adalah seorang penerima beasiswa juga.

Nah, dibawah ini ada contoh Motivation Letter atau Surat Motivasi yang aku
buat saat mengikuti program beasiswa Rusia.

A. Motivation Letter (Bahasa Indonesia)


Kepada Yth,
Panitia Seleksi Beasiswa Rusia 2017/2018
Di tempat.
Ass. Wr. Wbr, om swastiastu, namo budaya dan salam
sejahtera bagi kita semua, syalom!
Seseorang pernah berkata kepada saya bahwa ketika kita
lahir, kedua tangan kita dalam keadaan menggenggam.
Seperti menggenggam sesuatu. Katanya, sesuatu yang ada
di dalam genggaman itu adalah takdir kehidupan kita.
Seperti cita-cita dan cinta. Ketika kita melepaskan
genggaman, takdir kehidupan kita pergi. Maka pada saat
itulah dunia akan mendengar tangisan kita untuk pertama
kalinya. Namun suatu saat, kita akan menemukannya dan
kembali pada genggaman tangan kita.
Sebelum saya berbicara lebih lanjut dalam surat
motivasi ini, izinkanlah saya mengucapkan terima kasih
kepada panitia penerima beasiswa Rusia karena telah
memberikan kesempatan bagi saya untuk mencoba
menemukan takdir saya di negeri Beruang Merah.
Perkenalkan, gadis keturunan Toraja-Ambon ini
memiliki nama lengkap Sixtintia Aprilla Irene Dea. Kerap
disapa Lia. Hadir untuk pertama kalinya di dunia pada
tanggal 16 April 2000 melalui pasangan suami-istri Fredy
Djamal dan Levina Paunno. Menjadi kakak untuk dua
orang adik laki-laki yang bernama Jack Immanuel Dea
dan Tristan Joshua Dea.
Selama enam tahun mengenyam pendidikan dasar di
SD Negeri 1 Passo, tiga tahun pendidikan menengah
pertama di SMP Negeri 9 Ambon dan pernah menjabat
sebagai ketua OSIS, dan pada akhirnya menjadi seorang
alumni dari sebuah sekolah unggulan SMA Negeri
Siwalima Ambon. Anak perempuan tunggal ini juga
pernah menjadi seorang ketua OSIS ketika berada di
bangku putih abu-abu. Serta mengukir beberapa prestasi
seperti Juara I Lomba Film Pendek tingkat Provinsi, Juara
I Lomba Debat tingkat Kota dan Provinsi serta Juara 2
Pembicara Terbaik Lomba Debat tingkat Provinsi,
Kategori 10 Penulis Terbaik Lomba Penulisan Andai Beta
Jadi Walikota, dan Peserta Parlemen Remaja Nasional
2015.
Sejak kecil, saya gemar membaca dan menulis karya
sastra seperti novel, cerita pendek dan puisi. Saya juga
suka menjelajah. Karena bagi saya itu adalah hal yang
menyenangkan. Terasa menjadi lebih akrab dengan dunia.
        Pada kesempatan ini, saya akan menjelaskan
beberapa alasan yang menjadikan saya layak untuk
menerima beasiswa ini.
1. Menjadi seorang dokter bukanlah hal yang mudah.
Banyak sekali orang yang bersaing untuk mendapatkan
gelar tersebut. Begitu pula dengan saya. Mengapa? Saat
saya masih kecil, saya melihat banyak sekali orang yang
mendatangi rumah sakit, puskesmas atau poliklinik untuk
sekedar periksa, berobat atau rawat inap. Saya mulai
berpikir, ternyata banyak orang yang bergantung pada
seorang dokter. Saya merasa, “wah, sangat luar biasa,
dokter ternyata adalah orang yang sangat penting”. Maka
mulai saat itu, saya menetapkan tekad untuk menjadi
salah satu orang yang sangat penting itu.
Mengapa untuk menjadi orang penting saya harus
menjadi seorang dokter? Karena, menurut saya, seorang
dokter sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Melihat status
quo yang terjadi di Indonesia pada umumnya, masih
banyak orang yang belum terjamah oleh hidup sehat.
Mereka berada dalam kondisi tubuh baik fisik maupun
mental yang cukup memprihatinkan. Bagiamana
seseorang dapat menjalani hidupnya apabila ia sakit?
Maka, dalam hal inilah dokter hadir untuk
menyembuhkan.
2. Anak adalah pewaris keturunan dari suatu keluarga.
Bangsa Indonesia memiliki jutaan anak dari Sabang
sampai Merauke. Anak-anak inilah yang menjadi generasi
emas bangsa. Mereka yang akan membuat Indonesia
semakin kokoh dan menjadi negara maju. Namun
sayangnya, ibarat sebuah tiang rumah. Banyak anak-
anak Indonesia yang masih rapuh sehingga belum mampu
untuk menjadi tiang yang kokoh bagi rumah sendiri yakni
Indonesia. Sehingga harus didatangkan tiang-tiang dari
luar negeri untuk membangun rumah kita-Indonesia. Lalu
dimanakah, tiang-tiang Indonesia berdiri? Haruskah
anak-anak Indonesia menjadi tiang yang tak terpakai dan
terbuang? Saya ingin sekali mengobati dan membantu
mengkokohkan “tiang-tiang” anak-anak Negeri agar
mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak-
anak cerdas. Terutama, bagi tiang-tiang muda yang baru
lahir.
3. Rusia termasuk dalam daftar negara yang diminati
oleh pelajar internasional dan sebagai negara dengan
kualitas pengetahuan dan teknologi tinggi. Tidak sedikit
ilmuan ternama dunia yang dilahirkan melalui pendidikan
di Rusia misalnya Alexander Oparin : Penemu Teori
Evolusi Biologi (kehidupan berasal dari laut), Ilya Ilyich
Mechnikov : Perintis Sistem Kekebalan Tubuh, dan masih
banyak ilmuan lainnya. Hal inilah yang menjadikan saya
tidak ragu untuk memilih negara Rusia. Selain itu, saya
telah mendengar dan melihat sendiri kesuksesan alumni-
alumni SMA Negeri SMA Siwalima yang menimba ilmu di
negeri Beruang Merah. Saya pun ingin mencoba hal baru
seperti belajar di luar negeri, bergaul dengan teman-
teman dari seluruh penjuru dunia, mengenal kebudayaan
Rusia serta melangkahkan kaki lebih jauh lagi untuk
meraih mimpi.
4. Selanjutnya, mengapa saya memilih Nizhny
Novgorod Medical State Academy? Berdasarkan informasi
yang saya peroleh dari laman
website masmanroe.blogspot.co.id, dikatakan oleh si
penulis blog bahwa Nizhny Novgorod Medical State
Academy adalah salah satu pusat terkemuka untuk melatih
prakitisi medis di Rusia. Akademi ini mendapat peringkat
ke-7 dari kurang lebih 46 perguruan tinggi medis di Rusia
dan sangat di akui oleh Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO). Hampir seluruh pemerintah di dunia
mengirimkan putra-putri mereka untuk menimba ilmu
disana agar menjadi seorang ahli medis. Berdasarkan
pernyataan inilah yang membuat saya berminat untuk
melanjutkan pendidikan di universitas yang terletak di
Nizhny Novgorod ini. Saya ingin belajar di universitas
terbaik kemudian lulus dan menjadi seorang dokter yang
hebat untuk menjadikan anak-anak Indonesia lebih hebat
lagi
5. Rasa takut dan khawatir tentu saya rasakan jika
nanti berkuliah di Rusia. Namun percayalah, rasa takut
dan khawatir yang saya miliki tidak mampu mengalahkan
impian dan tekad saya untuk belajar di negara yang
terletak di Eropa Timur tersebut. Selama hampir tiga
tahun saya tinggal di asrama, terpisah dari keluarga dan
belajar hidup mandiri. Menetap di dalam satu asrama
bersama teman-teman dengan beragam latar belakang
kehidupan, agama, suku, budaya, bahasa dan karakter
membuat saya mampu menyesuaikan diri dengan baik.
Pengalaman sebagai ketua OSIS pun telah melatih jiwa
sosial serta mental yang saya miliki. Sehingga saya
percaya bahwa saya adalah pribadi yang berkompeten.
Selain itu, sebagai anak dari kedua orang tua yang
memiliki pekerjaan sebagai anggota POLRI pun
menjadikan saya sebagai pribadi yang disiplin,
bertanggung jawab dan berani.
6. Seperti yang telah saya sampaikan pada poin ketiga,
saya ingin membangun Indonesia dengan cara mengabdi
sebagai seorang dokter. Namun, mimpi saya tidak hanya
sebatas pada Indonesia saja. Saya ingin menjadi seorang
dokter yang menjelejahi dunia hingga ke daerah terpencil
untuk membantu orang-orang yang kesakitan seperti
kekurangan gizi, malaria, HIV/AIDS, terkhususnya bagi
anak-anak kecil. Saya menjadi terinspirasi untuk
melakukan hal tersebut setelah membaca sebuah buku
yang mengkisahkan tentang seorang dokter yang
berkeliling dunia untuk menyembuhkan anak-anak yang
kekurangan gizi di Afrika Selatan.
Demikianlah surat motivasi ini saya buat untuk dijadikan
sebagai pertimbangan. Atas perhatiannya saya ucapkan
terima kasih.
B. Motivation Letter (Bahasa Inggris)
Dear. Scholarship Committee of Russia 2017/2018
In place.
Ass. Wr. Wbr, om Swastiastu, cultural namo and best
wishes for all of us, shalom!
Someone once told me that when we are born, we are in a
state of both hands grasping. Like grasping something. She
said, something that is in the grip of it is the destiny of our
lives. As ideals and love. When we let go of the grip, the
destiny of our lives away. So at that time the world will
hear our cries for the first time. But someday, we will find
it and get back on our hands.
Before I speak further in this motivational letter, allow
me to thank the committee for scholarships Russia
2017/2018 has give opportunity for me to try to find my
destiny in the land of the Red Bear.
Let me introduce myself. The girl’s descent Toraja-
Ambon has full name Sixtintia Aprilla Irene Dea. Often
called Lia.Present for the first time in the world on 16 April
2000 through the couples Fredy Djamal and Levina
Paunno. Being sister to two younger brothers named Jack
Immanuel Dea and Tristan Joshua Dea.
During the six years of basic education in 1 Elementry
School, the three years of secondary education in 9 Junior
High School and served as a chairman of the student
council, and eventually became an alumna of an excellent
school Siwalima Senior High School. This single daughter
also had been a chairman of the student council when it is
in white and gray bench. As well carve out some
achievements such as the Winner in the Short Film
Competition in Provincial level 2015,  as the Participant in
the Short Film Competition in National level 2015, the
Winner in  the National School Debating Championship
(Indonesian Language) in City and Provincial levels 2016,
as the Best II Speaker in the National School Debating
Championship (Indonesian Language) in Provincial Level
2016, as the Participant in the National School Debating
Championship (Indonesian Language) in the National level
2016, Category Top 10 Writers in the Writing Contest “If
Beta Be a Ambon’s Mayor”, and the participants of the
National Youth Parliament 2015, etc.
Since a child, I love reading and writing literary, such
as novels, short stories and poetry. I also like to explore.
Because for me it is fun. Feels become more familiar with
the world.
On this occasion, I will explain some of the reasons
that make me worthy to receive this scholarship.
1. Being a doctor is not easy. A lot of people are
competing for the title. So it is with me. Why? When I was
little, I saw a lot of people who come to the hospital, health
center or clinic for a check, treatment or hospitalization. I
began to think, there are many people who rely on a
doctor. I feel, “well, amazing, the doctor turns out to be a
very important person”. So from that moment, I set a
determination to be one of those very important person.
Why to become an important person I should be a doctor?
Because, I think, a doctor is needed by society. See the
status quo that occurred in Indonesia in general, many
people still unspoiled by healthy living. They are in bad
condition physically and mentally . The circumstances of a
person can live his life when he was sick? So, in this case a
doctor was present to heal.
2. Children are a descendant of a family heir. Indonesian
nation has millions of children from Sabang to Merauke.
Children that is the golden generation of the nation. They
will make Indonesia more sturdy and a developed country.
But unfortunately, like a pole house. Many Indonesian
children are still fragile, so have not been able to become a
solid pole for the house itself, namely Indonesia. So that the
poles had to be brought from abroad to build our own
home-Indonesia? Then in where Indonesian poles must
stand? Should Indonesian children became a pole of unused
and wasted? I wanted to treat and help the “poles” foreign
children so they can grow and develop into intelligent
children. Especially, the poles of newborn young.
3. Russia was included in the list of countries of interest
by international students and as a country with high-
quality knowledge and technology. Not a bit of world-
renowned scientists who are born through education in
Russia for example Alexander Oparin: The inventor of the
Theory of Evolution Biology (life comes from the sea), Ilya
Ilyich Mechnikov: Pioneers Immune System, and many
other scientists. This is what makes me do not hesitate to
choose the Russian state. In addition, I have heard and
seen   success of alumni of Siwalima Senior High School
which studying at Red Bear country. I also want to try new
things such as study abroad, hanging out with friends from
around the world, know the culture of Russia and stepped
farther to achieve a dream.
4. Furthermore, why I chose Nizhny Novgorod State
Medical Academy? Based on the information I got from the
website pages masmanroe.blogspot.co.id, said by the
author of the blog that the Nizhny Novgorod State Medical
Academy is one of the leading centers for training medical
in Russia. This Academy was ranked 7th of approximately
46 medical colleges in Russia and highly recognized by the
World Health Organization (WHO). Almost all
governments in the world sent their children to study there
in order to be a medical expert. Based on this statement
that made me wish to continue their education at
university located in Nizhny Novgorod. I want to study in
the best universities and then graduated and became a
great doctor to make children more violent Indonesia
5. Fear and worry would I feel if later studying in
Russia. But believe me, the fear and worry that I have not
able to defeat the dreams and determination to learn in the
country located in the Eastern Europe. For nearly three
years I lived in a dorm, separated from family and learn to
live independently. Settled in a dorm with friends of
various backgrounds of life, religion, ethnicity, culture,
language and character made me able to adjust well.
Experience as chairman of the council had been trained
social and mental life that I have. So I believe that I was
personally competent. Moreover, as the daughter of
parents who had a job as police members also make me
disciplined, responsible and brave.
6. As I mentioned in the third point, I want to build
Indonesia by serving as a doctor. However, my dream is
not just limited to Indonesia alone. I want to be a doctor
who explore theworld to the remote area to help people
who are in pain such as malnutrition, malaria, HIV / AIDS,
especially for children. I became inspired to do this after
reading a book that delves into about a doctor who travels
the world to treat children suffering from malnutrition in
South Africa.
So I created this motivation letter to be used as
consideration. Thank you for your attention.
Demikianlah contoh tips-tips membuat surat motivasi atau motivation letter
dan surat motivasi atau motivation letter yang saya buat. Semoga bermanfaat
ya. Terima kasih

Advertisements

Anda mungkin juga menyukai