Anda di halaman 1dari 47

PERTANYAAN YANG MUNGKIN

DI TANYAKAN DI BEASISWA
Alasan dan motivasi melanjutkan studi sesuai jenjang (S1 S2 DAN S3)
Mengapa memilih program studi dan kampus yg di tuju
Seberapa yakin menyelesaikan studi tepat waktu
( di sini ada kemungkinan ada pertanyaan pengetahuan tentang jumlah SKS dan mata kuliah
apa saja yang akan di plajari. Syarat kelulusan dari program studi yang akan kita jalani dan
startegi untuk bisa memenuhi pesyaratan-persyaratan tersebut, serta rencana penelitian untuk
tugas akhir)

Selain itu, ada pula pertanyaan mengenai pengetahuan tentang jumlah SKS dan mata
kuliah apa saja yang akan kita pelajari, pengetahuan tentang syarat kelulusan dari
program studi yang akan kita jalani dan strategi untuk bisa memenuhi syarat-syarat
tersebut, serta rencana penelitian untuk tugas akhir.

Pada bagian rencana penelitian, biasanya akan diulik secara lebih dalam mengenai
urgensi penelitian tersebut, metode yang akan digunakan saat meneliti, masalah yang
mendasari kita untuk meneliti hal tersebut, hingga pengetahuan tentang apakah ada
dosen dari kampus yang kita tuju yang punya fokus penelitian yang serupa.

Hal tersebut ditanyakan untuk melihat apakah pelamar beasiswa sudah benar-benar
siap untuk melanjutkan studi dan menyelesaikannya dengan baik, tidak hanya
ikut-ikutan atau asal pilih saja.

Untuk melihat target dan rencana kontribusi ke depannya, biasanya akan ditanyakan
apa yang akan dilakukan setelah lulus dan seberapa jauh persiapannya.

Misalnya, ketika pelamar beasiswa menyatakan setelah lulus akan melamar menjadi
dosen, pewawancara akan menanyakan apakah kita sudah punya kampus tujuan yang
kelak akan menjadi tempat kita mengajar.

Selain itu, pertanyaan tentang rencana kita apabila tidak lolos BPI juga kemungkinan
besar ditanyakan.

Pewawancara melihat kepribadian kita dengan menanyakan tentang tahapan hidup


yang paling membentuk kita, tantangan terbesar yang pernah dialami dan cara
mengatasinya, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan diri kita.
Pastikan kita sudah mengenali diri kita sendiri, bagaimana kita mengatasi kelemahan dan
memanfaatkan kelebihan, serta apa yang menjadikan diri kita unik dibandingkan dengan
yang lain.

Selain itu, akan ada pertanyaan berupa studi kasus tentang bagaimana kita
memanejemen diri maupun tim yang kita pimpin.

Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah pertanyaan yang didapatkan penulis saat


mengikuti seleksi BPI tahap 1, hingga kini sudah lolos menjadi awardee.
Penyeleksi beasiswa tidak mencari kandidat yang sempurna. Mereka justru mencari
kandidat yang mau dan bisa berkembang, sehingga mengakui kelemahan bukanlah hal
yang salah.

Agar lebih siap menghadapi wawancara, pastikan kita sudah memahami isi dari esai,
personal statement, dan rencana studi yang kitaa serahkan saat seleksi administrasi
karena pertanyaannya tidak akan jauh dari dokumen-dokumen itu.*

20 pertanyaan interview beasiswa

1. Ceritakan tentang dirimu

Apabila sering menjalani interview, kamu pasti tidak asing dengan pertanyaan

yang satu ini.

Ternyata, pertanyaan wawancara ini juga sering ditanyakan dalam tes beasiswa

dan jawabannya pun beragam.

Meski terkesan sederhana, kamu perlu menyiapkan jawaban yang tepat. Sebab,

inilah saatnya kamu menonjolkan kelebihan dirimu.

Contoh:
“Nama saya Clarisa. Saya memiliki minat yang tinggi dalam bidang bisnis dan

manajemen. Sejak SMP, saya selalu mencari peluang bisnis.

Beberapa bisnis yang pernah saya jalani antara lain thrift shop, jasa sablon, dan

buket bunga. Tak berhenti sampai situ, saya juga bergabung dalam klub

entrepreneur sewaktu sekolah.

Ketika waktu luang, saya selalu berusaha untuk mempelajari hal-hal baru yang

bisa mendukung bisnis saya. Contohnya adalah digital marketing dan social

media marketing.”

“My name is Clarissa. I have a strong interest in business and management. Since

junior high school, I have always looked for business opportunities.

Some of the businesses that I have been in include thrift shops, screen printing

services, and flower bouquets. I also joined the entrepreneur club when I was at

school.

When I have free time, I always try to learn new things that can support my

business, such as digital marketing and social media marketing.”

2. Apa kelebihan dan kekuranganmu?

Tidak ada jawaban yang benar dan salah untuk pertanyaan ini. Namun,

berusahalah untuk jujur.


Tips dari Glints, jawablah kelebihan yang paling sesuai dengan jurusan yang

kamu pilih. Sementara itu, jawablah kekurangan yang tidak terlalu terkait

dengan jurusan tersebut.

Contoh:

“Saya adalah seseorang yang selalu mencari peluang bisnis. Sebagai contoh,

ketika kopi kekinian sedang tren di Indonesia, saya tidak membuka kedai kopi.

Namun, saya justru menjadi perantara suplai kopi dari desa. Adapun

kekurangan saya yaitu sulit untuk multitasking.

Oleh karena itu, saya selalu berusaha fokus dan maksimal di satu hal yang saya

jalani. Kemudian, barulah saya melakukan hal lainnya.”

“I am someone who is always looking for business opportunities. For example,

when the coffee trend was rising in Indonesia, I did not open a coffee shop.

However, I became the one who connected the coffee supplier with several numbers

of buyer. My weakness is I am not very good at multitasking. Therefore, I always try

to focus and do one thing at a time.”

3. Apa saja kegiatanmu selain belajar?


Kebanyakan program beasiswa tidak hanya mencari mahasiswa yang pintar

secara akademis. Lebih dari itu, mereka menginginkan peserta yang unggul di

hal nonakademis juga.

Oleh karenanya, berikan penjelasan tentang kegiatanmu di luar sekolah/kuliah.

Contoh:

“Di luar waktu kuliah, saya mengikuti beberapa kursus online seputar bisnis

dan manajemen.

Alasannya, ada banyak ilmu dari kursus tersebut yang bisa langsung saya

praktikkan dalam berbisnis. Selain itu, saya juga banyak berdiskusi dengan

para pebisnis melalui media sosial.”

“After class, I took several online courses about business and management. There

is a lot of knowledge from the course that I can immediately put into practice in

business.

In addition, I also try to have a lot of discussions with business practitioners

through social media.”

4. Siapa role model-mu?

Pertanyaan wawancara beasiswa yang satu ini menarik dan jawabannya pun

beragam.
Menurut ScholarshipOwl, sesungguhnya pemberi beasiswa tidak ingin tahu

tentang role model-mu. Lebih dari itu, mereka ingin tahu apa yang kamu

teladani dari orang tersebut.

Contoh:

“Di bidang bisnis, saya mengagumi sosok Amanda Shantika juga dengan konten

media sosialnya yang selalu bermanfaat.

Maka dari itu, saya mengikuti jejaknya sedari dulu. Saya membangun bisnis

sejak SMP dan terus berusaha mencari peluang terbaik.”

“In the business field, I admire Amanda Shantika a lot also with her social media

contents which are always meaningful.

That’s why I’ve been following her ever since and learning from her character. I’ve

been building a business since middle school and have been trying to find the best

opportunities.”

5. Mengapa kamu memilih perguruan tinggi ini?

Ketika mendaftar beasiswa, kamu sudah harus punya alasan mengapa memilih

perguruan tinggi tersebut.

Kamu bisa menjawab dari segi visi misi, jurusan, alumni, networking, dampak,

hingga kegiatan di dalam kampus.


Contoh:

“Saya memilih SBM ITB karena lulusannya terbukti sukses. Sebagian besar dari

mereka memiliki peran yang besar dalam perekonomian negara.

Selain itu, ITB sendiri menawarkan banyak program dan kegiatan yang tidak

ada di perguruan tinggi lain. Saya yakin semua program tersebut bisa

mengembangkan diri saya di bidang bisnis maupun bidang lainnya.”

“I chose SBM ITB because of its successful graduates stories. Most of them have a

big role in the country’s economy.

In addition, ITB itself offers many programs and activities that are not available in

other universities. I am sure all these programs can develop myself in the field of

business and other fields.”

Baca Juga: Ingin Lanjut Kuliah? Ini 10 Lembaga yang Menyediakan Beasiswa
S2 Untukmu

6. Apa masalah yang ada di bidangmu? Apa solusi darimu?

Setiap perusahaan berharap penerima beasiswa bisa memberi dampak positif di

bidangnya.

Jadi, beasiswa tidak hanya diberikan untuk mengembangkan peserta. Di

samping itu, peserta diharapkan bisa menjadi agen perubahan.


Inilah satu pertanyaan wawancara beasiswa dan jawabannya yang selalu

dinanti: “Apa solusi dari masalah di bidangmu?”

Contoh:

“Ada banyak sekali pengangguran di Indonesia. Padahal, mereka memiliki

potensi yang luar biasa. Hanya saja, lapangan pekerjaan masih sempit.

Oleh karena itu, saya berharap dapat membangun bisnis di bidang bisnis. Apa

maksudnya? Jadi, saya ingin mendorong banyak orang untuk turut berbisnis.

Dengan begitu, mereka pun bisa turut membuka lapangan kerja.”

“There is a high number of unemployment in Indonesia. In fact, they have

tremendous potential. However, the job opportunities are still limited. Therefore, I

hope to build a business in business field.

What does it mean? I want to encourage more people to get involved in the

business. Therefore, they can also create job opportunities for others.”

7. Kontribusi apa yang akan kamu berikan untuk negara?

Pertanyaan wawancara beasiswa ini serupa dengan sebelumnya dan jawabannya

pun bisa senada.


Tips dari Glints, jawablah dengan yakin dan tegas. Selain itu, usahakan

jawabanmu konkret, ya.

Contoh:

“Dengan membangun bisnis di bidang bisnis, saya bisa mengurangi jumlah

pengangguran di Indonesia. Harapannya, saya bisa mengurangi minimal satu

juta pengangguran di Tanah Air.”

“By encouraging people to get involved in business sector, I hope to reduce the

number of unemployed in Indonesia. Hopefully, I can reduce at least one million

unemployed in the country.”

8. Menurutmu, mengapa kamu layak mendapatkan beasiswa ini?

Menurut CollegeVine, pahami betul kriteria penerima beasiswa yang mereka

cari.

Pasalnya, salah satu pertanyaan wawancara beasiswa dan jawabannya penting

adalah kelayakan penerima beasiswa.

Pastikan jawabanmu sesuai dengan kriteria yang mereka cari.

Contoh:
“Beasiswa ini memiliki peran yang besar dalam pemulihan pandemi Covid-19,

termasuk di bidang ekonomi.

Saya pun meyakini hal yang sama, yaitu ekonomi Indonesia harus segera pulih

seiring dengan kesehatan publik. Oleh karena itu, saya yakin bahwa saya adalah

orang yang tepat untuk menerima beasiswa ini.

Saya memiliki visi yang sama dengan beasiswa ini, yaitu membuka lapangan

kerja seluas-luasnya untuk mengurangi pengangguran. Seperti yang kita tahu,

begitu banyak orang di-PHK selama pandemi. Saya yakin bisa berperan besar

jika mendapat dorongan dari beasiswa ini.”

Dalam bahasa Inggris:

“This scholarship has a big role in helping the country to recover from the

Covid-19 pandemic, economically.

I also believe in the same thing, that the Indonesian economy must recover quickly

along with public health. Therefore, I believe that I am the right person to receive

this scholarship.”

I have the same vision as this scholarship, which is to open as many job

opportunities as possible to reduce unemployment.


As we know, so many people have been laid off during the pandemic. I believe I can

play a big role once I get the opportunity from this scholarship.”

9. Bagaimana jika kamu gagal mendapatkan beasiswa ini?

© Freepik.com

Pertanyaan yang satu ini memang terbilang tricky. Namun, sebenarnya mereka

hanya ingin tahu seberapa optimiskah dirimu dalam mendapat beasiswa.

Contoh:
“Saya yakin bahwa kesempatan akan datang pada siapa pun yang

mengusahakannya. Jadi, kalaupun kali ini gagal, saya akan mencoba mendaftar

beasiswa selanjutnya.”

“I’m sure that the opportunity will come to anyone who works for it. So, even if I

fail this time, I will try to apply for the next scholarship.”

Baca Juga: Panduan Menulis Surat Rekomendasi Beasiswa

10. Ceritakan pengalamanmu melewati tantangan terbesar dalam


hidup.

Pewawancara ingin melihat bagaimana kemampuanmu dalam mengatasi

masalah dan membuat keputusan.

Pastikan bahwa kamu menjelaskan pengalamanmu dengan jelas namun tidak

bertele-tele.

Contoh:

“Saya pernah memimpin sebuah organisasi dan harus menjadi delegasi lomba di

waktu yang bersamaan. Pada saat itu, saya masih belum tahu caranya delegasi

tugas.

Mentor saya kemudian mengingatkan saya bahwa terkadang delegasi tugas itu

memang dibutuhkan terutama dalam situasi seperti ini.


Jadi, sejak saat itu, saya belajar mengenai pentingnya delegasi dan komunikasi.”

“I had to lead a student organization while at the same time represented my team in

a debate competition.

At that time, I was still hesitant to delegate my tasks to my member. However, my

mentor told me that delegations were necessary especially in times like this.

So I learned how to delegate and the importance of communication since then.”

11. Bagaimana kamu melihat dirimu 5 tahun dari sekarang?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu tak hanya bisa jelaskan visimu tetapi

juga bagaimana cara mencapainya, serta apa yang sudah kamu lakukan selama

ini.

Contoh:

“Marketing adalah passion saya. Dalam kurun lima tahun, saya ingin

membangun agensi digital marketing sendiri dan membuka peluang untuk

orang banyak.

Itulah mengapa saat ini saya tengah berfokus menambah pengetahuan dan skill

dengan cara bekerja pada agensi dan mengambil beberapa sertifikasi.


Saya percaya bahwa pendidikan S2 di jurusan marketing bisa membantu saya

mencapai visi tersebut.”

“Marketing has always been my passion. In the next five years, I want to build my

digital marketing agency and create opportunities for many people.

That is why I am currently enhancing my knowledges and skills in marketing which

are applicable in any industries by joining an agency and taking certifications.

I believe a master degree in business will also strongly support my vision.”

12. Mengapa kamu memilih program ini?

Pertanyaan wawancara beasiswa selanjutnya adalah tentang pertimbanganmu

memilih jurusan.

Setiap orang pasti memiliki jawabannya tersendiri untuk pertanyaan ini. Yang

terpenting, kamu bisa kaitkan pilihan jurusanmu dengan mimpi yang ingin

kamu capai.

Contoh:

“Jurusan ini saya pilih berdasarkan riset dan juga nasihat dari dosen serta

mentor saya. Setelah saya cari tahu, jurusan ini mempelajari hal yang menurut

saya sangat penting untuk mendukung saya mengapai cita-cita sebagai

international fashion designer.”


“I chose this major based my on research and advice from my lecturers and

mentors. After I found out, this department studied things that I think are very

important to support me in achieving my dream as an international fashion

designer.”

13. Apa pencapaian terbesarmu dalam hidup?

Ini adalah waktunya untuk kamu menunjukkan pencapaian terbesarmu kepada

pewawancara.

Baik itu ketika sekolah dulu atau ketika bekerja, kamu bisa jelaskan mengapa

pencapaian tersebut termasuk ke dalam prestasi terbesarmu.

Contoh:

“Saya pernah dipilih sebagai Employee of the Month di tempat kerja

sebelumnya. Pencapaian ini sangat berharga bagi saya karena pada saat itu,

saya cukup kesulitan mengerjakan beberapa project secara bersamaan.

Untungnya, saya belajar banyak dari mentor saya tentang project management

dan itu sangat membantu saya untuk tetap bisa standout di tempat kerja.”

“I was chosen as the Employee of the Month in my previous work experience. This

achievement means a lot to me because during that time, I also struggled a lot with

multiple projects I had to handle.


Thankfully, I also learned a lot about project management from my mentors and it

helped me to keep standing out in the workplace.”

14. Ceritakan pengalamanmu ketika menjadi seorang pemimpin.

Pendidikan sangat berkaitan erat dengan kemampuan kepemimpinan seseorang.

Oleh karena itu, pewawancara pasti juga ingin mengetahui potensi keahlianmu

dalam menjadi pemimpin.

Contoh jawaban:

“Saya percaya bahwa pemimpin itu beda dengan bos. Seorang pemimpin harus

mampu membantu anggotanya mencapai keberhasilan. Ketika kuliah dulu, saya

sempat memimpin UKM debat.

Banyak dari anggota saya yang tidak bisa membuat acara karena tak punya

pengalaman sebelumnya.

Saya memutuskan untuk menyediakan beberapa training dan juga terus

memonitor progres mereka. Akhirnya, acara kami berhasil mendapatkan NPS

skor melebihi target sebelumnya.”

“I believe being a leader is different from being a boss. You have to help your

members and navigate them to success.


When i was in college, I was chosen as the leader of debating club. A lot of my

members didn’t know how to execute an event effectively because they had no prior

experience.

Therefore, I tried to provide them with a series of training and closely monitored

their progress. Our event successfully surpassed our initial NPS score target.”

15. Bagaimana kamu menentukan perencanaan akademik?

Pewawancara ingin tahu apakah kamu melamar beasiswa dan memilih jurusan

hanya berdasarkan tren, ikut-ikut orang lain, atau benar-benar sesuai

perencanaan yang matang.

Contoh jawaban:

“Saya ingin menjadi fashion designer sejak SMA. Semua progres, tujuan jangka

pendek dan jangka panjang selalu saya tulis di sebuah jurnal.

Sejak saat itu, saya sudah memutuskan ingin menjadi fashion designer

internasional dan mulai membuat perencanaan akademik berdasarkan riset dan

masukan dari dosen serta mentor saya.”

“I have always wanted to become a fashion designer since I was in high school. All

of my progress, short-term and long-term goal are always written on my journal.


I have created my academic plan ever since I decided to become an international

fashion designer based on my research and advices from my professor and mentor.”

16. Apa yang kamu lakukan ketika memiliki banyak deadline?

Kali ini, pewawancara ingin menilai kemampuan time & task management yang

kamu miliki.

Kamu bisa jelaskan metode yang biasa kamu terapkan ketika memiliki workload

atau tugas yang menumpuk.

Contoh:

“Saya selalu berusaha untuk mengatur prioritas dan memperhatikan deadline.

Jika ada tugas yang bisa saya delegasikan, maka akan saya berikan pada staf

lalu saya kerjakan tugas yang lebih urgent.

Saya juga selalu membuat to-do list setiap minggu supaya bisa berpindah dari

satu tugas ke tugas lainnya secara efektif.”

“I always try to prioritize and be mindful of the deadlines. If there is a task that’s

possible to be delegated to my subordinates, I would do it and decide to finish more

urgent tasks.

I also planned my day to day activities every week so I could effectively move from

one task to another.”


17. Bagaimana caramu meminimalkan risiko kesalahan?

Pertanyaan wawancara beasiswa selanjutnya adalah tentang caramu

menghindari kesalahan, baik ketika kuliah maupun bekerja.

Kamu bisa jelaskan prosedur yang selalu kamu gunakan, atau software yang

dapat membantumu memeriksa pekerjaan dengan optimal.

Contoh:

“Saya percaya bahwa komunikasi dan prosedur audit sangatlah membantu

meminimalkan kesalahan. Misalnya, saya dan tim memiliki prosedur content

audit supaya kami dapat melakukan proofread dengan benar.

Selain itu, kami juga memaksimalkan teknologi yang ada untuk mencegah

kesalahan. Seperti saat menggunakan content studio untuk mengunggah konten

tepat waktu dan tidak melewati jadwal upload.”

“I believe communication and audit help a lot in minimizing the mistakes at work.

For example, I always create a comprehensive procedure for the content audit to

make sure we completed the proofread thoroughly.

Besides that, we also tried to maximize the use of technology to prevent us from

doing mistakes, such as using content studio so we could upload a content on time

and never skipped any schedule.”


18. Bagaimana caramu mengatasi stres dengan efektif?

Stres adalah hal yang tidak bisa dicegah karena baik dalam dunia akademik

maupun kerja, tekanan akan selalu ada.

Maka dari itu, kamu perlu jelaskan kemampuan stress management kamu pada

pewawancara.

Contoh:

“Bagi saya, salah satu cara paling efektif untuk mengurangi stres adalah yoga.

Semuanya berubah sejak saya pertama kali mencoba yoga dan juga meditasi.

Metode ini sangat membantu saya untuk lebih positif dan lebih siap menghadapi

tantangan apapun dengan perasaan yang bahagia.”

“For me, one of the most effective ways to reduce stress is doing yoga. Everything

has changed since the first time I tried practicing yoga and meditation to support

my well-being.

It helped me a lot to be more positive and to face whatever challenges I had to

tackle during the day with brighter mood.”

19. Apakah ada yang ingin kamu tambahkan?


Ini adalah kesempatanmu untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas

kesempatan yang telah diberikan, sekaligus sekali lagi meyakinkan

pewawancara mengapa kamu adalah kandidat yang harus terpilih.

Contoh:

“Ya. Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih atas kesempatan wawancara

ini.

Saya selalu menyukai hal yang berhubungan dengan isu perubahan iklim dan

saya tahu bahwa X adalah organisasi terbesar yang telah melakukan banyak hal

untuk lingkungan sekitar.

Saya ingin sekali menjadi bagian dari beasiswa ini dan belajar dari orang-orang

di X untuk membuat dampak yang lebih besar lagi bagi lingkungan.”

“Yes! I’d like to say how grateful I am for this scholarship opportunity.

I have always been passionate about climate change and I’ve known that X is the

biggest organization in this country that has been doing a lot for our environment.

I am so excited to be part of this scholarship and learn a lot with the people at X to

contribute bigger impact for the nature.”

20. Apakah ada yang ingin kamu tanyakan?


Sama seperti wawancara kerja, biasanya pertanyaan ini juga akan diajukan

pada wawancara beasiswa. Perannya sama-sama penting, yaitu untuk menilai

kegigihan dan keingintahuanmu dalam program beasiswa ini.

Beberapa pertanyaan yang bisa kamu ajukan ialah:

● Apa ekspektasi program beasiswa ini terhadap para awardee-nya? (What are

the scholarship expectations towards its awardee?)

● Apa saja peraturan beasiswa yang perlu saya perhatikan selama periode

studi nantinya? (What are the scholarship regulations that I have to pay

attention to during my studies?)

Demikian 20 pertanyaan wawancara beasiswa dan referensi jawabannya.

Sekarang, kamu bisa lebih fokus menyiapkan hal-hal lain, seperti tes tertulis,

esai, dan dokumen yang diperlukan.

Perjalanan meraih beasiswa yang didambakan memang sebuah proses yang

berlika-liku. Salah satu tahapan yang umum menjadi penentu kelulusan sebuah

program beasiswa adalah tahapan wawancara.


Tahapan tersebut seringkali menjadi momok tersendiri bagi para pencari

beasiswa. Tapi, jangan khawatir! Di post kali ini, Schoters akan mengupas tuntas

mengenai tujuh pertanyaan wawancara yang sering ditanyakan dalam aplikasi

beasiswa.

1. Ceritakan Tentang Dirimu Sendiri

Nah, pewawancara seringkali mem-parafrasa pertanyaan ini dalam sejuta

bentuk, misalnya menanyakan kamu orang yang seperti apa, dan lain

sebagainya.

Tapi apapun pertanyaannya, kunci dari pertanyaan ini tetap sama: kamu harus

memanfaatkan pertanyaan ini untuk menjelaskan hal-hal yang tidak kamu

cantumkan dalam CV dan esai – sekaligus menonjolkan keunikan diri kamu!

Contoh jawaban: “I’m someone who is passionate and takes personal interest in

accounting and finance. That’s why I plan to continue my study for a Master’s

Degree in Finance, Accounting & Taxation and become a Finance Planning &

Analyst expert. I am already a certified Financial Planner by FPSB. When I am


not working, I really enjoy reading personal development books and

volunteering at my local communities.”

2. Setelah Dapat Beasiswa Dan Lulus S2/S3 Apa Yang Akan Anda Lakukan ?

Dengan Cara Apa Dan Di Mana?

Lewat pertanyaan ini, pewawancara sebenarnya ingin mengetahui apa

kontribusi yang akan kamu berikan kepada lingkungan di sekitarmu, nih!

Contohnya seperti: apa yang akan kamu berikan kepada masyarakat dan

negara, apa yang akan kamu lakukan setelah lulus, dan bagaimana cara kamu

dapat membuat kontribusi tersebut.

Untuk menjawabnya, kamu harus sangat jelas merencanakan dengan matang

kontribusi masa depanmu dengan bidang studi yang kamu dalami dan visi

lembaga pemberi beasiswa.

Contoh jawaban: “A Master’s Degree in Finance, Accounting & Taxation will

equip me in becoming a renowned financial planner expert and my country’s

ambassador. I am currently applying for internships in the Ministry of Finance


affairs and one of the big 4 consulting firms. Also, I am getting the certifications I

need and aim at giving back what I’ve earned to the community and my

country.”

Baca Juga: Tips Menulis Essay untuk Apply Beasiswa

3. Jelaskan Kekuatan dan Kelemahan Terbesar Kamu

Ya, kamu harus menceritakan pula bukti konkret mengenai kekuatan dan

kelemahanmu. Berikan contoh kejadian ketika sifat kerja kerasmu

membuahkan hasil. Begitu pula dengan kekurangan, kamu harus menceritakan

suatu kejadian ketika perfeksionisme dalam dirimu justru membawa hal negatif.

Contoh jawaban: “I would say that my greatest strength is I am an active

listener. I can listen patiently, comprehend the situation at hand, and be

compassionate about it when and where required. This is an ability I have

developed during my school’s days, which had formed into a full-proof skill when

I was elected as Student Representative consecutively. My listening ability has


guided me to solve innumerable matters, and I believe I’m still doing a good job

at it.

My weakness is my stubbornness, which can also sometimes be a strength. Once

I’ve set my eyes on my goal, I turn persistent and tenacious towards its success. I

guarantee my single-mindedness can help me get over my stubbornness. It’s a

win-win solution for me.”

4. Bagaimana Kamu Melihat Diri Sendiri Lima Tahun Dari Sekarang?

Di sini, penyelenggara beasiswa ingin melihat apakah kamu sudah memiliki

rencana jangka panjang.

Jadi, daripada hanya menjawab bahwa kamu ingin lulus tepat waktu dan

membangun usaha sendiri, akan lebih baik bila kamu bisa menjelaskan dengan

detail visimu di masa depan, rencana untuk meraihnya, dan apa yang telah

kamu lakukan untuk mencapai hal tersebut.


Contoh jawaban: “I always love playing with numbers and enjoy advising

business person’s based on their financial status. That’s why in 5 or few years

ahead I am planning on establishing my own audit company. I am currently

getting all the certifications and licenses that I need to accomplish this dream. So

a masters degree in financial accounting will equip me with the necessary

knowledge to help me pursue my future goals.”

5. Ceritakan Pengalaman Kamu Melewati Tantangan Terbesar Dalam Hidup

Tentunya, kita semua memiliki tantangan tersendiri dalam hidup. Tapi,

tantangan seperti apa yang patut diceritakan untuk menjawab pertanyaan

wawancara beasiswa?

Untuk menjawab hal tersebut, kamu perlu memikirkan dengan matang,

tantangan hidup apa yang paling dapat menggambarkan kelebihanmu dalam

mengatasi suatu permasalahan.

Contoh jawaban: “Back during junior year, I let procrastination wrap its grip on

me. I was lazy, procrastinated most of the time, and pushed my tasks ‘for later’.
This landed me in a hard time, I fell behind in my assignments and as the

deadlines approached I was buried with a stack of pending homeworks. I

managed to submit only a half of my total assignments and received detention

from school. That was the time I swear on my life to never procrastinate ever

again. I believe it was a messy phase in my life, and I have successfully bounced

back from it. Now, I am proud of myself for being diligent, punctual, and

strongly believe that time won’t wait.”

6. Mengapa Kami Harus Memberikan Beasiswanya Kepada Kamu?

Kamu harus berhati-hati saat menjawab pertanyaan ini ya. Kamu tidak bisa

hanya mengandalkan prestasi akademis dan organisasi saja. Karena para

kandidat lainnya dalam tahap wawancara tentunya memiliki segudang prestasi

yang tidak kalah hebat (atau bahkan lebih hebat) denganmu!

Jadi, kamu bisa mengakui kalau peserta lain memang sama hebatnya– tapi,

lanjutkan dengan bercerita mengenai hal-hal yang dapat kamu lakukan untuk

berkontribusi dan kamu juga bisa menceritakan pengalaman non-akademis

seperti kegiatan wirausaha atau relawan.


Contoh jawaban: “Financial literacy in Indonesia is considerably undervalued.

Many parents do not teach this skill to their children. Yet, the sector of financial

advisors has not been explored as a solution to this phenomenon. Thus, I would

like to offer a satisfactory financial guide from beginner level to advance for

those who need my attention. and this scholarship will help me accomplish my

goal to serve the community"

7. Mengapa Kamu Ingin Melanjutkan Studi Di Universitas Tersebut? Mengapa

Ingin Kuliah Di Luar Negeri?

Jawab pertanyaan ini dengan mengaitkan universitas tujuanmu dengan rencana

untuk mengembangkan diri atau mencapai mimpi kamu. Selain itu, jelaskan

bahwa universitas tersebut dapat membantu kamu secara akademik di bidang

yang kamu pilih.

Baca Juga: CV untuk beasiswa? Ini Dia 8 Tips untuk Membuat CV Kamu

Lolos Program Beasiswa


Oleh karena itu, kamu perlu mencari tahu terlebih dahulu mengenai universitas

yang kamu pilih, pencapaian universitas, reputasi terhadap bidang yang kamu

geluti, dan hal-hal spesifik lainnya.

Contoh jawaban: “I believe I am in-tune with the requirements for the

University and the Scholarship. I live, pray, breathe with numbers. I have had

the opportunity to complete an important project from a global accounting firm

during my final year in college. This university has scripted history as a top

university in their finance and accounting studies, and I would be highly obliged

to be a part of their students.”

8. Apa Salah Satu Pencapaian Terbesar Dalam Hidupmu?

Gunakan kesempatan ini untuk menjelaskan pencapaian signifikan yang kamu

raih. Jelaskan mengapa itu sangat penting bagimu.

Contoh jawaban: “I am a project lead for my university annual event, and I won

the Award for Best Leader and Best Department. Earning this award has been

one of my proudest moments because, toward the end of the college year, I was
unsure to join them until the last call. Battled with my final year thesis and had

to lead such a big group of crews to accomplish great event, but we overcame

those obstacles and maintained our dedication to produce a beautiful and

impactful yearly event.”

9. Siapa Role Model Kamu?

Di sini kamu bisa ceritakan seseorang yang punya dampak besar dalam

hidupmu. Bisa jadi kerabat, teman, kolega senior, atau artis idola. Kamu harus

paham tentang kekaguman kamu ke panutanmu. Dengan cara ini, pewawancara

akan dapat melihat bagaimana kamu bisa membawa perspektif positif, dan

nilai-nilai yang kamu pegang dari panutanmu.

Contoh jawaban: “I look up to my mother. Her compassion, diligence, and

determination make me want to be a better person. She was just building her

own business right after married my father at such a young age. My brother was

born two year later. However, her early marriage, having a son and running a

business did not deter her from getting back on track. She expanded her

business, trained her crews, all this while she had to take care of a family. She
excellently performs the duties of a boss, wife and a mother. I am inspired and

extremely motivated by her sheer determination”

10. Apa Pandangan Kamu Tentang Kepemimpinan? Bisakah Anda Ceritakan

Tentang Saat Kamu Mengambil Peran Sebagai Pemimpin?

Lembaga pendidikan adalah rumah bagi para pemimpin. Secara alami, mereka

mencari kandidat dengan keterampilan kepemimpinan untuk menjadi bagian

dari mereka. Pandangan kamu tentang kepemimpinan pada dasarnya harus

berakar dari pengalaman. Tapi posisi kamu sebagai seorang pemimpin tidak

harus dari kegiatan sekolah, juga tidak harus menjadi posisi hierarkis dalam hal

ini. Mungkin sesederhana memikul tanggung jawab saudara kandung dan

contoh lainnya.

Contoh jawaban: “I believe that leaders are master educators who evoke the

highest qualities of each individual on the team. As an advocate of diversity

equality, he/she creates an environment that helps to advance at the individual

level to further enhance the growth and effectiveness of work. He/she is a

living-proof of dedication, optimism, and patience. At college, I belonged to a

learning and participating group assigned as an internal consultant. During my


service, I noticed that most members do not have a career plan. Therefore, I

provided career coaching for each member to get closer to their dream job. From

this experience, I have acquired problem-solving and analysis skills”

11. Bagaimana Kamu Menetapkan Tujuan Akademik Dan Karirmu?

Ini adalah pertanyaan wawancara beasiswa lain yang mungkin akan kamu

hadapi. Di sini, pewawancara ingin tahu seberapa jelas dan terorganisir kamu

tentang rencana akademismu.

Contoh jawaban: “I am future-oriented, so I set goals according to the future I

envision. I set long-term goals and then short-term goals to achieve it. This

exercise trains my subconscious mind to be more result-oriented, so I regularly

write, review and track these goals’ process on a journal and digital planner.”

12. Bagaimana Kamu Menangani Deadline Dan Tugas Yang Banyak?


Pewawancara ingin mengetahui bagaimana kamu menghadapi tenggat waktu

yang akan muncul selama masa studi berlangsung. Saat menjawab, ingatlah

agar membawa rencana kamu untuk mencapai tujuanmu. Kamu juga

diharapkan agar teratur dan bisa memprioritaskan dengan baik.

Contoh jawaban: “I will make sure I have a positive attitude towards the task at

hand and plan to complete it and meet the deadline. I understand the importance

of deadlines. However, if I can not meet the deadline, I will humbly ask for an

extension. Although it seems unlikely that to happen, because I won’t let it

happen.”

13. Apa Yang Telah Kamu Lakukan Untuk Mempersiapkan Beasiswa Ini?

Dalam hal ini, panitia beasiswa ingin melihat apakah kamu memiliki apa yang

mereka cari. Adalah tugas kamu untuk meyakinkan mereka bahwa kamu

memiliki pendidikan, kualifikasi, pengalaman, dan keterampilan yang

diperlukan dan berhak untuk menerima beasiswa.


Contoh jawaban: “A master’s degree in finance and accounting was definitely

my dream. I vividly remember the time I would spend counting numbers and

play with Excel. I also love business, so I soon started studying finance and

accounting for my bachelor’s degree. Then I started work in one of the big

accounting firms and I am a certified auditor. Therefore, I am confident that I

have the capability to be awarded this scholarship.”

14. Apa Arti Motivasi Bagi Kamu?

Pertanyaannya bisa jadi akan membingungkan kamu karena cakupannya yang

luas. Jadi fokuslah untuk berbicara jujur tentang sesuatu yang memotivasi

kamu dan hubungkan dengan beasiswa yang kamu daftar.

Contoh jawaban: “Practicing positive affirmations is a great motivation for me.

It helps to redefine a more optimistic way of thinking, including hopes and goals.

Positive affirmations help me to have a great perspective and be a result-oriented

person.”
15. Bagaimana Kamu Meminimalkan Risiko Kesalahan Dalam

Tugas/Pekerjaan?

Ini adalah pertanyaan berbasis kompetensi yang digunakan untuk mengevaluasi

akurasi kandidat dan tanggung jawabnya. Di sini Kamu diharapkan untuk

memberikan contoh yang relevan.

Contoh jawaban: “To ensure error-free work is by proofreading. This is a great

help in making seamless orders. For data, we use reliable software that can

facilitate proper data collection for us to crosscheck, analyze, and display the

result.”

16. Ceritakan Pengalaman Saat Kamu Menyelesaikan Suatu Masalah!

Sederhananya, penerima beasiswa ingin tahu keterampilan pemecahan masalah

kamu dan seberapa baik kamu menghadapi tantangan. Jadi kamu diharapkan

untuk mengidentifikasi masalah yang pernah diselesaikan dan jelaskan dengan

jelas metode apa yang digunakan.


Contoh jawaban: “As an internal advisor of a student group, the other tutors

focused on educating members on professional, technical and soft skills, but they

didn’t teach the students how to make money. So I suggested shifting the focus to

financial education and entrepreneurship. Since then, we have heard from many

members that they successfully acquired professional qualifications.”

17. Bagaimana Sikap Kamu Saat Menghadapi Stres?

Jajaran pewawancara menyadari bahwa terkadang semester dapat

menyebabkan stres emosional bagi mahasiswa. Mereka ingin mengetahui

bagaimana kamu menanggapi situasi tersebut. Kamu bisa berikan contoh saat

kamu menangani stres dengan baik dan jelaskan bagaimana kamu mengelola

emosi tersebut.

Contoh jawaban: “Time management and rest have always been my antidote to

stress. I always know that stress can not be avoided. But if possible, I will manage

time, divide my project into smaller tasks, and take some breaks in between. For

example, I was once asked to write three essays a day at school. I had to write a
test the next day, so it was quite difficult and stressful. But applying time

management certainly helped me.”

18. Bagaimana Kamu Membangun Hubungan Dengan Anggota Tim?

Hubungan yang kamu bangun dengan anggota tim dapat menentukan seberapa

produktif kamu dan aktif dirimu. Pewawancara menanyakan pertanyaan ini

untuk melihat seberapa baik kamu dapat bekerja dalam tim dan untuk melihat

tingkat hubungan yang kamu miliki satu sama lain.

Contoh jawaban: “I use the art of constructive criticism. I think communication

is the key to teamwork. If other team members don’t live up to the expectations,

I first praise them for their best efforts, then recommend areas for

improvement, and show that I believe in their work.”

19. Apakah Kamu Punya Pertanyaan Untuk Kami?

Penerima beasiswa menyukai kandidat yang penuh rasa penasaran. Ini

menunjukkan keinginan mereka untuk tahu dan belajar lebih banyak. Jadi,
jangan pernah pergi wawancara tanpa merencanakan beberapa pertanyaan

sebelumnya. Kamu harus SELALU memiliki pertanyaan untuk diajukan dalam

wawancara beasiswa. Ini menunjukkan bahwa kamu datang siap dan

terorganisir.

Kamu bisa berikan beberapa pertanyaan kepada pewawancara, diantaranya:

What are the rules and regulations for maintaining a scholarship throughout my

academic background?

What is the Scholarship expecting from me?

How would you suggest preparing for a job at university when I was selected for

a scholarship?

20. Apakah Ada yang Ingin Kamu Tambahkan?

Pertanyaan ini lebih penting daripada kelihatannya. Pewawancara memberi

kesempatan menambahkan apapun tentang dirimu. Jika kamu yakin

wawancara sebelumnya tidak cukup mencakup semua aspek dari keahlianmu,


kamu bisa menjabarkan hal itu di sini. Ini juga merupakan kesempatan yang

baik untuk berterima kasih kepada pewawancara atas waktu mereka.

Contoh jawaban: “Thank you for your time. It was a great honor to participate

in this interview. I strongly support the beliefs and norms of the institution. I

would like to take this opportunity to shed light on my philanthropy. I am a

financial-literate person and an active participant in the community. I believe in

the importance of financial literacy, for the future of the world lies in its end. On

a personal level, I have contributed to the group of students through career

preparation assistance. It is my vision to witness them achieve their success.”

Oh ya Scholarship Hunters, biasanya panitia penerima beasiswa dan universitas

terus mengubah pola, gaya, dan isi wawancara. Jadi kamu harus selalu

mempersiapkan mental untuk hal yang tak terduga. Contoh jawaban hanyalah

contoh, hanya untuk jadi referensi dan sesuaikan jawaban dari pengalaman

pribadi kamu ya. Juri akan melihat kesungguhan dalam jawaban, dan bahasa

tubuh kamu.
Lolos Wawancara Beasiswa Luar Negeri Bersama Schoters!

Bagi kamu yang sedang bersiap untuk seleksi beasiswa, masih butuh lathian

wawancara? -> Ikuti kelas persiapan wawancara bersama Schoters!

Pengan cari tau program yang cocok buat kamu? Bisa cek langsung ke sini ->

Layanan Schoters

Cek juga Kalender Beasiswa Schoters untuk informasi beasiswa di negara lain!

Good luck

JAWABAN YANG HARUS DI HINDARI SAAT


WAWANCARA BEASISSWA

1. Cara Berpakaian yang Terlalu Santai


Kesalahan yang paling terlihat di mata pewawancara adalah ketika calon awardee memakai
pakaian yang terlalu santai. Dalam artian tampilan luarnya kurang sesuai dengan situasinya. Mau
wawancara malah pakai kaos. Dress me up! Ada baiknya ketika kamu mendapatkan undangan
wawancara beasiswa maka pakaian harus kamu sesuaikan. Tidak harus formal banget, minimal
bebas rapi namun tetap sopan.

Sumber: LifeHack

Misalnya menggunakan kemeja berkerah dengan celana hitam bersepatu. Hindari penggunaan
jeans dan atasan berbahan kaos. Bagi perempuan apabila kamu bingung menggunakan outfit apa
untuk wawancara kamu bisa menggunakan dress semi-formal. Dengan memakai pakaian yang rapi
dan tampil bersih menandakan bahwa interviewer suka dengan cara kamu grooming atau
berpakaian.

Baca juga : Dedikasi bagi Negeri, UMN Sediakan Beasiswa S1 Full Hingga Lulus

2. Ciptakan Kesan yang Buruk


Pernah tahu istilah “tidak ramah, bintang satu?” nah ini juga berlaku di sesi wawancara beasiswa
ya teman-teman. Disini interviewer menanyakan baik-baik kepada calon penerima beasiswa, tapi
kamu sendiri menanggapinya dengan ketus, judes dan acuh. Pastinya interviewer akan menilai
kamu “wah kok dia jawabnya gini?”. Dari sini pewawancara sudah bisa menebak-nebak bahwa
kandidat ini dinilai kurang serius di mata interviewer. Tidak jarang, ketika interviewer sudah tidak
nyaman dengan gaya atau pembawaan kandidat, bisa jadi interviewer tidak akan melanjutkan
pertanyaannya dan langsung mengakhiri pembicaraan. Pasti kamu tidak mau kan proses
wawancara tidak sesuai dengan ekspektasi kamu.

Apapun yang sedang kamu rasakan, mau kamu sedang sedih ataupun marah tapi kamu harus tetap
professional. Kamu sebagai calon kandidat penerima beasiswa harus menanggapi pertanyaan
dengan tenang dan tidak boleh menciptakan kesan yang buruk di depan pewawancara. Misalnya
menjawab dengan nada tinggi dan ketus, terlihat songong di depan pewawancara, body language
yang terkesan mengganggu pandangan interviewer dan hal-hal yang sekiranya membuat
interviewer tidak tertarik dengan kamu. Alangkah baiknya kamu fokus sepenuhnya dengan proses
wawancara.

3. Kurang Informasi Tentang Universitas Tujuan


Hal selanjutnya yang cukup krusial dalam wawancara beasiswa adalah kurangnya informasi
kandidat tentang universitas yang dituju. Banyak pejuang beasiswa yang biasanya selalu gagal di
pertanyaan ini hanya karena tidak tahu informasi lengkap dari universitas yang kamu incar. Ketika
kamu tidak bisa menjawab pertanyaan ini maka interviewer merasa bahwa kamu tidak serius dan
tidak siap untuk mendapatkan beasiswa. Hal ini mengindikasikan bahwa pihak pemberi beasiswa
tidak akan mau memberikan kepadamu kalau kamunya kurang update. Padahal dengan pertanyaan
ini paling tidak kamu bisa meyakinkan kepada pihak pemberi beasiswa kalau kamu pantas untuk
mendapatkan beasiswa tersebut dengan informasi selengkap-lengkapnya.

Sumber: UMN

Sama halnya ketika interviewer memberikan kamu pertanyaan saat lamaran kerja, seperti “kenapa
kamu melamar kerja di perusahaan ini?” ketika kamu tidak ada informasi yang lengkap untuk
pertanyaan ini bisa jadi interviewer menilai kamu kurang wawasan. Makanya sebisa mungkin
kesalahan ini harus dihindari oleh kamu para scholarship hunter.

Caranya gimana? Banyak-banyaklah mencari informasi lengkap di website universitas tujuan


kamu. Mulai dari kampusnya, jurusannya, fasilitas-fasilitasnya, mata kuliahnya, konsentrasinya
dan peringkat kampusnya berapa sih kalau di-compare dengan kampus lain. Yang terpenting lagi
kamu juga bisa menjelaskan apa sih keunggulan kampus tujuan kamu yang tidak dimiliki oleh
kampus lain.

4. Alasan yang Terlalu Pribadi


Ketika interviewer memberikan kamu pertanyaan, terkadang kandidat melontarkan alasan yang
masih menimbulkan asumsi pribadi saat menjawab di sesi wawancara beasiswa. Contoh simpelnya
gini deh, pewawancara ingin tahu kenapa kamu ingin mendapatkan beasiswa ini? Terus dengan
lantangnya kamu menjawab ya karena saya ingin sekali kuliah tanpa biaya. Mendengar jawaban ini,
interviewer merasa bahwa kandidat masih subjektif. Mereka berpikir bahwa kandidat tersebut
berorientasi pada uang bukan pada tujuan belajar.

Memang sih dengan beasiswa justru meringankan beban kandidat karena semua biaya sudah
ditanggung oleh si pemberi beasiswa/ Mulai dari biaya kuliah, biaya penelitian, biaya hidup ataupun
tempat tinggal dan lain-lain. Tetapi untuk jawaban tadi, rasa-rasanya kurang bagi seorang
interviewer. Maka dari itu, pastikan kamu punya alasan yang kuat untuk menjawab pertanyaan tadi.
Hilangkan jawaban yang terkesan mementingkan ego pribadi. Sebisa mungkin kamu jelaskan
alasan bahwa beasiswa yang kamu terima akan bermanfaat bagi keperluan studimu.

5. Menyombongkan Diri Di Depan Pewawancara


Hal krusial lainnya adalah jangan coba-coba menyombongkan diri di depan pewawancara. Memang
percaya diri itu boleh, sangat boleh teman-teman. Tapi kamu harus punya batasan. Mana hal yang
boleh diumbar atau disampaikan kepada interviewer dan mana yang harus kamu tahan untuk tidak
diinformasikan kepada interviewer.

Sebaiknya kamu juga harus menyesuaikan antara jawaban yang diberikan oleh kandidat dengan
pertanyaannya. Jangan semua kamu lebih-lebihkan. Tidak salah bila interviewer merasa kandidat
terlalu congkak dengan menyodorkan segala macam prestasi yang dia miliki.

6. Jawaban Kurang Nendang


Hal terakhir yang sangat penting adalah pastikan kamu menjawab pertanyaan dengan yakin dan
percaya diri terhadap informasi beasiswa dan kampus tujuan kamu.
Sumber: Cermati

Jangan sampai jawaban yang kamu berikan kurang nendang dan tidak meyakinkan. Siapkan
jawaban yang tidak terlalu dangkal namun sudah menjawab keseluruhan pertanyaan.

1. Tidak Memiliki Tujuan yang Jelas


Salah satu kunci yang dicari oleh juri beasiswa adalah kandidat yang memiliki
kemampuan memimpin dan tahu apa yang akan dia lakukan setelah mendapat beasiswa
dan studi. Orang-orang yang punya mimpi, percaya pada mimpinya, tahu bagaimana
mencapainya dan berkomitmen menggapainya.

Tidak memiliki tujuan yang tidak jelas, rancu, tidak terukur, tidak logis, dan tidak sejalur
dengan bidang studi yang diraih, adalah kesalahan wawancara beasiswa yang sering
terjadi.

Untuk menanganinya, kamu bisa mencoba untuk membedah tujuanmu ke tiga bagian.
Yaitu tujuan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Dengan membagi 3
tujuanmu, kamu bisa lebih fokus dan terarah nantinya saat diwawancara.

Baca Juga: Tips Lolos Wawancara Beasiswa

2. Memberikan Jawaban yang Tidak Sesuai


Salah satu kesalahan wawancara beasiswa yang sering ditemukan, terlebih pada
kandidat yang gugup, adalah tidak memberikan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan.

Oleh karena itu kamu harus bisa menjawab dengan lebih terstruktur dan tentunya tepat
sasaran. Untuk menghindari percakapan yang ngelantur dan malah membuat juri tidak
senang, kamu bisa menggunakan metode STAR.

Yang mana kamu bercerita mulai dari S (Situasi), tentang sesuatu atau kejadian yang
kamu alami. T (Tugas) hal yang harus kamu selesaikan di peristiwa itu. A (Aksi) aksi
nyatamu dalam menyelesaikan peristiwa itu. Dan R (Result/Hasil) hasil nyata dari aksimu
yang sudah kamu kerjakan.

Dengan menggunakan teknik START di atas, kamu bisa meminimalisir kesalahan


wawancara beasiswa.

3. Terlalu Membanggakan Prestasi


Kamu memang harus percaya diri saat interview berlangsung dan memang ini adalah
kesempatanmu untuk “pamer” tentang prestasi dan kelebihanmu. Tapi kamu juga tidak
boleh lupa, kalau juri beasiswa biasanya mencari seorang pemimpin dunia di masa
depan yang bisa memberikan dampak bagi orang-orang disekitarnya. Hal inilah yang
dilupakan dan salah satu kesalahan wawancara beasiswa yang sering dijumpai.
Oleh karena itu, kamu juga harus memikirkan apa kontribusi yang bisa kamu berikan
kepada orang banyak. Jelaskan bahwa prestasi yang selama ini kamu dapatkan bukan
hanya sebuah tinta di atas kertas, tapi juga ada di dalam kepribadian dan visimu ke
depan.

kuliah ke luar negeri


4. Terlalu Merendahkan Pencapaiannya
Berbanding terbalik dengan kesalahan wawancara beasiswa di atas, beberapa kandidat
malah bersikap malu-malu dan tidak percaya diri pada proses interview.

Terlalu merendahkan pencapaiannya tentu tidak bagus, karena juri beasiswa mencari
seseorang yang tegas, dapat memimpin dan bisa mengambil keputusan bersama
resikonya.

Baca Juga: Pertanyaan Wawancara Beasiswa dan Jawabannya

5. Tidak Melakukan Cukup Riset dan Latihan


Satu kesalahan wawancara beasiswa yang biasa disepelekan adalah tidak melakukan
cukup riset dan latihan. Meski proses interview akan bertanya tentang dirimu, kamu tetap
harus bisa membuktikan setiap pernyataan dengan data-data di lapangan.

Contohnya, tentang kenapa kamu memilih jurusan studi tersebut dan bagaimana datanya
di lapangan, dan lain sebagainya. Sehingga kamu bisa menjawab semua pertanyaan
dengan lugas dan meyakinkan. Kamu juga bisa melakukan sesi latihan bersama awardee
beasiswa jika memang memungkinkan ya.

1.Melebih-lebihkan Diri Sendiri

Jujur merupakan aspek penting dalam tes ini.Namun,banyak pelamar beasiswa yang
menyepelakan hal ini.Dan berpikiran bahwa dengan melebih-lebihkan diri sendiri
akan membuat si pewancara terpukau.

Perlu dikertahui pihak pewawancara umumnya telah memiliki pengalaman begitu


banyak dalam menghadapi seseorang.Tentu saja,mereka tahu mana yang jujur dan
mana yang melebih-lebihkan.Itu juga yang mungkin menjadi faktor seseorag lolos di
tahap tes online namun tidak lolos dalam tes wawancara.Jadi,penting untuk
menjunjung tinggi nilai kejujuran.
2.Kurang simulasi dan latihan

Setiap tes yang akan dihadapin tentunya perlu latihan.Dalam tes wawancara juga
diperlukan simulasi dan latihan untuk menghadapi pertanyaan yang akan diajukan
nanti.Kurang simulasi dan latihan akan membuat kamu kurang siap dalam
menghadapi tes ini dan itu bisa mempengaruhi jawaban kamu yang nanti akan
terkesan gugup dan terbata-bata.

Agar kamu terlihat percaya diri dan membuat pewawancara yakin atas
jawabanmu,lakukan simulasi dan latihan sebelum wawancara.Seperti,mancari
pertanyaan wawancara beasiswa di website dan mempersiapkan jawabannya,dan
juga presentasikan jawabanmu itu di depan kaca dengan menganggap kaca itu
adalan pewawancara kamu nanti.Jangan lupa lakukan riset tentang beasiwa yang
kamu tuju juga,ya.

3.Pengenalan diri yang tidak terstruktur

Bersikap terbukalah kepada pewawancara.Ceritakan tentang dirimu kepada


pewawancara,namun juga buat pengecualian.Beri tahu hal-hal yang bisa kamu
lakukan dan pengalaman-pengalamanmu dengan porsi yang cukup dan tidak
berlebihan.Dengan begitu pewawancara bisa tau apa yang menarik darimu dan
apakah kamu adalah kandidat yang mereka cari.

4.Tidak tegas dan gugup

Hal yang wajar jika terjadi gugup saat tes wawancara.Tapi,penting juga untuk bisa
mengatasi kegugupan itu dan berusaha untuk memberikan yang terbaik.Begitupun
dengan memberikan jawaban atas pertanyaan dari pewawancara kamu harus
mengusahakan untuk menjawab dengan tegas.Hindari ketidakpercayaan diri
berlebihan karena itu juga bisa menyebabkan kamu tidak tegas dalam menjawabnya.
Tips untuk mengurangi kegugupan itu kamu bisa melakukan latihan sebelum
wawancara,datang diawal untuk bersiap sambil menenangkan diri dan tarik napas
dalam-dalam lalu hembuskan secara perlahan.

5.Datang terlambat

Selain tampak kurang disiplin,datang terlambat juga akan mempengaruhi pandangan


pewawancara terhadapmu.Dan juga kamu akan melakukan wawancara dengan
kurang persiapan bahkan terburu-buru.Sebaiknya usahakan untuk datang tepat
waktu ataupun sedikit lebih cepat dari jam yang telah ditentukan untuk menghindari
hal-hal yang buruk terjadi.

Anda mungkin juga menyukai