Anda di halaman 1dari 7

Untuk Kamu Scholarship Hunter by Budi

Waluyo
59
beasiswa, informasi, Inspirasi, Motivasi, Tips
15:00
A+ A-
Print Email
Haula semua. Salam kenal ya. Nama saya Budi Waluyo, asal Bengkulu. Karena malam ini
kita akan ngobrol tentang meraih beasiswa studi ke luar negeri, saya akan memberikan sedikit
gambaran tentang studi yang sudah saya lalui. Saya masuk kuliah S1 tahun 2005 dan lulus di
bulan April 2009, sekitar 3 tahun 8 bulan. Di bulan Agustus 2009, saya melamar beasiswa S2
International Fellowships Program dari Ford Foundation, USA. Dari sekitar 9900-an pelamar
dari seluruh Indonesia, diambil 50 orang dan saya salah satunya. Waktu itu saya termasuk
penerima beasiswa termuda dibandingkan dengan yang lainnya, di usia 23 tahun. Seleksi
beasiswa S2 ini memakan waktu 1 tahun dari 2009 sampai 2010, kemudian 50 orang yang
terpilih ini dikumpulkan di Jakarta. Beasiswa saya saat itu memfasilitasi kami untuk
mengikuti academic training di Universitas Indonesia selama 6 bulan. Di academic training
ini, kami belajar TOEFL, IELTS, Academic writing dan lain-lain yang diperlukan dalam
rangka studi ke luar negeri. Sponsor beasiswa membebaskan kami mau ke negara mana saja
asalkan nilai mencukupi untuk diterima di universitas luar negeri yang dituju. Saat itu saya
memutuskan ke Inggris, alasannya sederhana; pertama, karena S2nya cuma 1th, jadi saya bisa
save umur. Maklum, impian saya ingin meraih gelar doctor dibawah usia 30. Dan kedua, saya
sangat menyukai bola, hee.

Saya memutuskan untuk melamar ke university of Manchester, University of Sussex, dan


University of Leeds. Alhamdulillah saya diterima di tiga kampus ini, akhirnya saya diminta
sponsor untuk memilih dan saya memilih university of Manchester untuk menempuh S2 saya.
Saya berangkat ke Inggri bulan Juli 2011 dan selesai bulan September 2012. Oh, ya.. dari
mulai saat kami terpilih menjadi penerima beasiswa ini sampai saya selesai S2, semua
dibiayai, dari mulai tiket pesawat ke Jakarta sampai luar negeri, diberikan uang bulanan, uang
untuk beli computer, uang untuk ikut konferensi, bahkan uang untuk keluarga yang
ditinggalkan walaupun saya belum menikah tetap dapat, lumayan, hee..

Di bulan September 2012 saya pulang ke Indonesia. Di bulan April 2013 saya melamar
beasiswa S3 Fulbright Presidential Scholarship. Di bulan Agustus diumumkan kalau saya
salah satu penerima beasiswa ini. Saya tidak tahu jumlah seluruh pelamarnya, tapi hanya 5
orang yang mendapatkan beasiswa ini se-Indonesia. Bulan Juni 2014 saya berangkat ke
Amerika untuk menempuh studi di Lehigh University, PA. Beasiswa saya ini juga membiayai
sepenuhnya, jadi ya Cuma bawa badan aja deh pendeknya, hee..

Jadi, Alhamdulillah, selesai S1 saya berhasil mendapatkan beasiswa S2 ke Inggris kemudian


setelah itu mendapatkan beasiswa lagi untuk studi S3 ke Amerika. Dan semuanya dengan
beasiswa tanpa mengeluarkan uang sepeser pun, kecuali mungkin untuk fotocopy saat
mempersiapkan dokumen untuk melamar beasiswa-beasiswa ini, hee..

Jadi mendapatkan beasiswa S2 langsung setelah S1 itu mungkin. Mendapatkan beasiswa S2


dan S3 secara beruntun juga mungkin. Saya sudah buktikan sendiri, Alhamdulillah..
Kalian pasti ingin tahu bagaimana cara saya bisa mendapatkan dua beasiswa Internasional ini
dan studi di Inggris dan Amerika, iya kan? Di kepala kalian pasti berpikiran kalau saya ini
pasti pintar sekali, bahasa Inggris saya pasti excellent, pasti banyak prestasi, dan lain
sebagainya hingga bisa meraih dua beasiswa ini. Kalau ini yang ada dipikiran kalian, itu
SALAH besar, hee justru saya kebalikkannya. Saya beranjak dari seorang anak dengan
otak yang biasa-biasa saja, bahkan saat kelas dua SD nyaris tidak naik karena raport banyak
merah, di caturwulan 1 merah 4, caturwulan kedua merah 5, untung di caturwulan ketiga
merah saya dua, batas maksimal merah untuk bisa naik kelas waktu itu. Bagaimana dengan
bahasa Inggris saya? Wah, dulu saya sangat benci dan bodoh sekali di bahasa Inggris. Saya
coba ceritakan satu persatu ya bagaimana saya yang dari nothing ternyata bisa jadi something
sekarang.

Saya mulai belajar bahasa Inggris di SMP. Waktu itu saya bisa menguasai pelajaran, kecuali
bahasa Inggris. Tidak tahu, otak ini rasanya berhenti saja setiap kali belajar bahasa Inggris.
Alhasil, nilai bahasa Inggris saya tidak pernah lewat dari 6. Saat kelas dua SMP, guru bahasa
Inggris saya killer sekali. Dia masuk kelas dan berkata kalau dia akan menuliskan soal di
papa tulis setiap hari dan kalau kami mau nilai, kami harus maju ke depan dan mengerjakan
soal itu dengan benar. Saat itu saya panic sekali karena kalau tidak maju tidak dapat nilai.
Mau maju tidak tahu apa jawabnnya. Akhirnya saya pakai cara sedikit licik; ketika guru
menuliskan soal di papan tulis, saya intip tulisan teman yang sedang menuliskan jawabannya
di buku mereka, kemudian saya maju sebelum dia maju, begitulah cara saya mendapatkan
nilai waktu itu. Jangan ditiru ya, hee

Beranjak SMA, guru bahasa Inggris saya orang jawa; dia tidak pernah marah. Kami ribut di
diam saja; kami keluar masuk, dia tidak marah. Tahu apa yang saya lakukan? Setiap kali
pelajaran bahasa Inggris saya pindah duduk ke belakang dan mendirikan buku. Saya bukan
tidur, melainkan main catur kecil yang bermagnet. Naik kelas dua, ketemu lagi dengan si
guru itu, berlanjut lagi main catur. Di ujung kelas dua, baru lah saya dan teman-teman sesame
pemain catur bingung dan panic. Kenapa? Karena salah satu pelajaran yang diujikan di UN
adalah pelajaran bahasa Inggris. Tidak bisa bahasa
Inggris ancaman tidak lulus SMA.

Waktu itu saya panic sekali. Salah satu teman menyarankan untuk meminta les pada salah
satu guru kami. Karena saya sangat takut sekali tidak lulus, les yang dilakukan dua kali
seminggu itu saya ikuti dengan serius. Setiap kata yang ditulis si guru di papan tulis saya
catat. Dirumah saya buka dan baca lagi catatannya. Setiap penjelasan yang diberikannya saya
dnegarkan dengan baik. Saya takut sekali tidak lulus.

Biasanya kalau kita di SMA selalu ada orang yang paling pintar bahasa Inggris di kelas kan?
Di kelas saya waktu itu juga ada. Terkadang saya iri juga dengan dia karena banyak didekati
cewek-cewek, hee. Tapi yam au gimana lagi waktu itu saya tidak bisa apa-apa di pelajaran
bahasa Inggris.

Setelah mengikuti les dengan si guru itu selama 3 bulan, ada ulangan bulanan di kelas. Guru
bagikan soalnya dan saya kerjakan. Cepat sekali saya kerjakan. Selesai, saya lihat jawaban
yang sudah saya isi. Saya bingung koq cepat sekali saya menyelesaikannya; ini saya yang
memang bodoh atau soalnya yang mudah. Bingung, saya kumpulkan saja. Beberapa hari
kemudian hasilnya diumumkan dan kalian tahu tidak apa hasilnya? Teman saya yang pintar
bahasa Inggris itu dapat nilai 9 dan saya mendapatkan nilai 10. Saya pegang kertas hasil ujian
itu dan saya langsung bilang, baru belajar bahasa Inggris 3 bulan sudah dapat 10, apalagi
kalau belajar setahun. Oh.. berarti bahasa Inggris ini mudah. Sejak saat itulah saya
memutuskan untuk mengambil jurusan bahasa Inggris di S1, tapi tenryata di saat itulah
kearma berlaku. Saya harus jatuh bangun untuk bisa menguasai bahasa Inggris saat S1
termasuk TOEFL karena seblumnya malas2an belajar bahasa inggris.

Sejak masuk S1, saya mulai bertekad kalau saya harus melanjutkan studi ke jenjang S2, tapi
saya maunya di luar negeri dan langsung lanjut setelah S1. Saya bukan berasal dari keluarga
yang kaya raya. Untuk membiayai biaya masuk S1 waktu itu ibu saya harus berhutang, yang
hutangnya baru lunas setelah saya lulus. Berarti kalau saya ingin lanjut S2, tidak mungkin
kembali membebani orang tua. Ini harus dengan beasiswa. Jadi singkatnya impian saya saat
memasuki S1 adalah segera lanjut S2 ke luar negeri dengan beasiswa. Sayangnya, belum ada
orang yang bisa melakukan ini disekitar saya. Kebanyakkan orang harus kerja dahulu
beberapa tahun, mencoba melamar beasiswa beberapa kali, lalu baru lulus.

Tapi saya juga tidak pantang menyerah. Saya eksplor semua hal tentang meraih beasiswa S2
ke luar negeri. Saya kumpulkan semua informasi dari orang2 yang pernah dapat beasiswa,
kemudian saya susun rencana. Sembari menjalani kuliah S1, saya mulai melihat-lihat
persyratan2 beasiswa yang belum saya miliki dan mulai dilengkapi. Ada 5 persyaratan
beasiswa umumnya kalau memang ingin memiliki profil diri yang bagus dan punya peluang
lebih besar untuk terpilih: 1. TOEFL/ IELTS. 2. Pengalaman kerja. 3. Pengalaman
Organisasi. 4. Publikasi. 5. Renacana penelitian masa depan.

Sembari menjalani kuliah, saya coba cari2 kerja mengajar di sekola-sekolah, ikut berbagai
organisasi kampus dan luar kampus, belajar menulis dan ikut lomba2 karya tulis ilmiah, serta
rajin membaca dan berdiskusi dengan dosen tentang topic-topik penelitian. Saya ingat sekali
ipk saya hanya 3.33 waktu S1. Setiap kali nilai diumumkan diakhir semester, beberapa teman
saya sedih kalau dapat C, sedangkan saya nyengir saja kalau dapat C, hee asalkan IPK diatas
3.0 cukup untuk memenuhi persyratan beasiswa, jadi sy memilih fokus ke hal-hal lain. Qt
tidak bisa mau jadi yang terbaik disemua hal, tapi qt bisa naikkan setiap sisi ke level standar
minimal; ini yg saya lakukan. Makanya, stelah lus S1, saya memiliki profil diri yang bagus,
bisa melamar beasiswa S2 dan memenagkannya ke Inggris.

Panjang sekali kalau mau diceritakan semuanya. Hanya yang perlu diingat adalah there is no
free lunch dan mimpi itu bayar. Tidak ada hal yang mudah dicapai. Dream is worth the risk.
Semakin besar mimpi qt, semakin besar resikonya. Mimpi itu bayar, tapi bukan dengan uang,
melainkan dengan ketekunan, kerja keras, dan semangat pantang menyerah.
TOEFL saya dulu rendah, bahasa Inggris saya jelek, otak saya pas-pasan dan lain sebagainya.
Tapi itu dulu, sekarang nggak lagi donk. Nah, proses perubahan inilah yang harus kalian
lihat. Ada perjuangan didalamnya. Ada air mata. Kerja belajar siang dan malam. Bukannya
dulu bodh dan sekarang ttap bodoh tapi bs dpt beasiswa ya..

Q and A
Q1.Apa saja perbedaan yang paling signifikan dr sistem pendidikan UK dan di USA dan
spesifik ke beasiswa Fulbright, setahu saya, ada beasiswa yang menitikberatkan ke IPK, ada
yang ke skor bhs inggris, ada yang dari keseimbangan organisasi, riset, sosial dkk, dan ada
juga yang ke pengalaman leadershipnya. Nah, untuk Fulbright sendiri katakter kandidat yang
diterima seperti apa?
A1. Beda jauh sistem pendidikan UK dan US. Salah satunya di UK menggunakan predikat
distinction, merit, pass dan fail atau first class, second uppee class dll sdgkan amerika
menggunakan A.0. Di UK Master bisa gagal. Jadi kuliah S2 belum tentu lulus dg title master
kalau gagal sdgkan di Amerika tidk terlalu ad sistem sperti ini. Di Inggris ketat sekali krn s2
hanyab1 th jdinliburan pun digunakan untuk mengerjakan tugas dan disertasi s2.

Q2.Estimasi rata-rata biaya hidup bulanan dan hunian disana berapa bang?
A2.Lebih tepatnya bisa lihat di website universitas yang dituju. Biasany beasiswa membeikan
800~1000 di uk dan di amerika bergantung kotanya. Semakin besar kotanya semakin mahal
biaya hidup.

Q3.Apakah sebenernya sertifikat itu sgt dibutuhkan dlm mendukung cita-cita kita untuk
mendapat beasiswa ke luar negeri? Jika memang penting, lalu bagaimana bila kita sudah
mengikuti beberapa organisasi&seminar yg bisa dibilang itu sgt bermanfaat tapi kita tidak
mendapatkan sertifikat dari kegiatan tsb? Adakah solusinya?
A3. A. Sertifikat penting. Ada beasiswa yg meminta bukti sertifilat dan kebanyakkan tidak.
Kalau tidak ada sertifikatnya, tetap ditulis saja. Hanya jangan berbohong. Kalau pihak
beasiswa tanya, bisa dijelaskan.

Q4.Apakah semua univ di inggris S2 ditempuh hanya dalam 1 tahun?


A4.Sebagian S2 di Inggris 1th. Hanya MBA 18bulan.

Q5.Apakah program beasiswa dr ford foundation tidak mensyaratkan toefl diawal, kok ada
pelatihan lagi?
A5.Iya dia tidak minta toefl diawal. Tapi toefl dites dan mereka biayai. Beberapa beasiswa
sponsor luar negeri seperti AAS, New Zealand scholarship membekan academic training ke
penerima beasiswanya. Beasiswa fulbright juga memberikan academic training di Amerika.
Semua dibiayai

Q6.Proses Seleksi S2nya gimana ya?


A6.Seleksi S2 biasany meliputi seleksi administrasi, wawancara, tes toefl atau ielts kemdian
melamar ke universitas di luar, kalau diterima, dapat beasiswa, kalau tidak, beasiswa hangus.

Q7.Mau nanya nih tips buat mempersiapkan diri untuk toefl ielts dan persyaratan lainnya, dan
kapan saja waktu pembukaan pendaftaran beasiswa tersebut?
A7. Baiknya belajar toefl itp dulu baru ielts. Krena di toefl itp dipeljari grammar yg bs
berguna saat belajar ielts nanti. Tipsnya banyak sebenarnya; bisa google aja. Cuma yg perlu
diingat janganlah mengaharapkan tips mujarab bisa menguasai toefl dan ielts dalam hitungan
minggu atau dia atau tiga bulan.
Semua ada prisesnya dan qt harus tekun belajarnya setiap hari. Jdikan dia bagian dr
keseharian. Bisa ikut sekolah toefl kalau mau belajar toefl gratis online. Periode terbaru
belum dibuka.

Q8.Apakah setelah lulus S1 lebih baik langsung melanjutkan studi ke S2 atau mencari
pengalaman kerja dulu? Dan apakah peluang dari universitas swasta terbuka lebar untuk
beasiswa abroad seperti itu.
A8. Waktu pembukaan beasiswa beragam tapi ada yang ditawarkan setiap tahun dan
deadlinenya sama. Misal, beasiswa fulbright selalu ditawarkann setiap tahun dan deadlinenya
di bukan april.Qt bisa gunakan beasiswa yg ditawkan stiap tahun ini sbgai cata utk menyusun
rencana beasiswa mana kira2 yg akan dilamar di masa depan. Bisa buka blog sdsafadg.com,
disisi kanany ad berbagai info beasiswa.Hampir semua beasiswa mensyartakan pengalaman
kerja.
Baiknya sambil kuliah cari peluang untuk kerja seperti yg sy lakukan. Jadi saat lulus kuliah
sudah punya pengalamn kerja. Mau lulusan universitas atau pun negeri sama saja. Yang
membedakan adalah profil si orang tersebut. Mau dia lulusann universitas ternama tapi
modalnya cuma ipk tinggi; tidak ada pengakaman organisasi, pengalaman kerja, dan
publikasi, bisa kalah dg yg lukusan swasta tapi aktif dan bagus di semua hal.

Q9.Kak bagaimana motivation letter yang baik dari persepsi kakak dan menurut kakak yang
dicari tim seleksi. Ceritakan sedikit tentang motivation letter kakak sendiri
A9.Motivation letter yg baik itu yg sesuai instruksi yg dijelaskan pihak beasiswa. Biasanya
dijelaskan bagian2 apa saja yang mereka inginkan.
Jelaskan saja satu persatu tapi harus mendalam dan rinci, bukan melebar. Kalau saya
pakainya study objective dan personal statement. Sudah tersedia di blog sdsafadg.com. Baca
aja. Gratis.

Q10.Bolehkah minta tips dan triknya cara mengisi berkas2 cv dan lain2 agar bisa lolos
seleksi beasiswa ?
A10.Di buku untukmu scholarship hinters dijelaskan 5 hal yg menjaadi persyaratan beasiswa.
Kelima hal inilah yg biasany ditanyakan di form aplikasi beasiswa. Jdi kalau semua hal ini
sudah dimiliki, tinggal pindahkan saja. Di blog ada contoh aplikasi S2 dan S3 saya lau yang
bisa di download dan juga contoh cv template eropa yang bisa diedit sesuai kebutuhan.

Q11.Apakah bisa di jelaskan apa international fellowship program?dan tahapan nya? Serta
tips tiap tahapan?
A11. Beasiswa itu sudah ditutp dan saya angkatan terakhir. Diganti dgan beasiswa
PRESTASI ke Amerika. Google aja dan buka websitenya kalau mau tahu.
Q12.Kak saya mau tanya, score toefl saya 530 dan ielts 5 yang berarti keduanya masih belum
cukup utk rata2 persyaratan beasiswa ke luar negeri. Dan saya tidak ada cukup biaya untuk
ikut les lagi. Sementara deadline pengumpulan abstract dkk terus berjalan. Apakah kriteria
score toefl dan ielts seperti itu adalah hal yg mutlak dipenuhi atau dapat ditunjang oleh
aktivitas/penghargaan lainnya?
A12.Iya. Untuk standar skor toefl/ielts tidak ada tawar menawar sesuai dengan yang
dicantumkan.

Q13.Ka budi memaparkan bahwa pihak sponsor/ fellowships program dari ford foundation,
USA membebaskan peerima beasiswa untuk memilih negara tujuannya, apakah termasuk
negara-negara di Asia?
A13.Iya. Ada yang kulaih di filipina dan dalam negeri

Q14.Mas Budi, bagi tips biar lolos seleksi wawancara gimana?


A14.Baca buku untukmu scholarship hunters di blog yg bisa di download gratis. Ada bab
sukses wawancra di buku itu.

Q15.Waktu seleksi berkas pasti banyak piagam penghargaan dan sertifikat yg dilampirkan
ya?
A15.Nggak ingat lagi saya. Cukuplah buat studi ke UK dan US tanpa beban.

Q16.Bagaimana mas budi melihat perbedaan beasiswa LPDP dengan ford foundation ?
A16.Beda jauh. Kalau LPDP, cari LOA sendiri artinya melmar ke universitas sdiri sdgkan
kalau beasiswa ifp qt siapkan persyratan, mreka yg kirim ke universitas dan kmunikasi dll.
Fulbright juga begitu.

Q17.Apa yg memotivasi mas Budi untk terus sekolah hingga s3? Apakah mas bercita2
sebagai akademisi ?
A17.Ada e-book 'smart tweets 4 scholarship hunters' di blog sdsafag.com. Baca bagian
'nasehat ibu, harus sekolah'.

Q18.Mas, tadi itu yg beasiswa ford foundation tuh dari amerika ya? Tp program beasiswanya
bisa buat ngelamar perguruan tinggi manapun gitu?
A18.Iya

Q19.Khusus utk beasiswa ford foundation sendiri, bisa gak mas jelasin tahap2nya seperti
apa? Kan soalnya tadi setahun tuh ngurusnya ya
A19.2009-2010 seleksi beasiswanya yg meliputi administrasi, tes toefl dan wawancara. Akhir
2010 sampai awal 2011 academic training di UI. 2011-2012 kuliah di Inggris.

Q20.Apa prestasi/pengalaman yg kakak miliki sehingga menjadi kandidat beasiswa Ford?


A20.Lihat cv di blog yg bs didownload.

Q21. Dan rintangan apa saja yg paling sulit dihadapi dlm proses meraih beasiswa dan selama
menmpuh pendidikan di negeri oranh, dan apa hal yg membuat mas bayu selalu termotivasi
dan bertahan?
A21.Semua proses seleksi beasiswa tdk ada yg mudah. Seleksinya satu tahun. Dan selama
satu tahun seleksi saya harus rela tdk menerima kerjaan tetap krn kalau lulus nggak bs pergi.
Tapi juga disatu sisi belum pasti lulus. Cuma yakin saja.
Tiap malam ibadah. Ujian terberat saya kalau saat studi itu awal2 kuliah di Inggris.
Tantangannya adalah dari sisi writing dan mmg ini tantangan umum yg dihadapi oleh
mahasiswa asia yg kuliah di negara barat. Mindset qt berbeda. Panjang kalau
menjelaskannya. Tapi alhamdulillah di semester 2 sy berhasil menemukan solusinya dan nilai
sy naik drastis. Di Amerika ini alhamdulillah dr sisi akdemik masih bagus semester lalu dpt
4.0

Q22. Untuk Fulbright apakah saingan kita untuk S1, S2, S3 atau dua2nya?, apakah kita
membutuhkan LoA dulu atau sebelum dapat sekolah juga bisa.
A22.Nggak ngerti apa maksudnya saingan S1, S2, dan S3. Nggak. Beasiswa fulbright nggak
harus punya LOA. Kalau lulus dari wawancara, mreka akan bantu bahkan tes IBT dibayari +
hotel dan pesawat.

Q23. Apakah mencantumkan kegiatan berkontribusi untuk sosial mendapatkan nilai +?


A23.Iya. Sangat saya anjurkan punya

Q24. Bagaimana biar bisa punya rencana study yang bagus mas? Kadang ketika kita berpikir
tiba2 buntu ga ngerti harus bagaimana caranya.
A24. Baca artikel ilmiah. Bisa cari di google scholar. Diskusi dg dosen dan teman. Jangan
dipikirkan sendiri

Q25. Jika kita mrndaftar beasiswa sprti LPDP dll untuk Univ dalam negeri tingkat S2 lalu
diterima namun 1 tahun yg akan datang menlanjutkan S2 di luar negeri apakah beasiswa atau
lainnya msh ttp berlaku (tdk perlu mndftr ulang) dan apkh bisa seperti itu (1tahun kuliah di
dlm negeri, 1thn di luar negeri), dan setau saya S2 itu 2 tahun. Pak budi ko hanya 1 thn, itu
bagaimana pak?
A25. Biasanya berlaku selama 2th. Masing2 universitas bs berbeda. Bisa tanyakan ke
universitas yg memberikan LOA. Di Inggris S2 hanya 1th.

Q26. Dari penjelasan diatas terlihat bahwa untuk memperoleh beasiswa salah satunya adalah
dg berorganisasi sewaktu kuliah..Lalu seandainya sudah 'kalah start' dan tdk bs
memungkinkan utk organisasi d kampus, apakah mengikuti organisasi di luar kampus jg msh
relevan utk memperoleh beasiswa?
A26.Masih.

Q27. Saya ingin tanya khususnya program S2 ke Inggris, saya baru tau soal Chevening aja
kak dan fokus mempersiapkan itu. Apakah kakak punya rekomendasi program selain
Chevening? Mengingat gak semua field dicakup tiap taunnya.
A27. Memang terbatas utk beasiswa ke Inggris. Bisa coba LPPD atau beasiswa dari kampus.

Pesan Terakhir :
Saya cuma pesan saja. Perjuangan meraih beasiswa studi ke luar negeri ini berat dan panjang.
Kalau tidak serius, banyak waktu dan hal lain yanng akan terbuang. Pelajari dulu semuanya
dg baik kemudian susun rencana. Tidak jalan pintas semalam. Kalian bisa baca dua ebooks
yang tersedia di blog saya dann ada juga contoh cv template eropa saya yg bisa kalian edit
sesuai kebutuhan. Ini linknga dan silahkan di share dg teman2 dikampusnya ya. "Untukmu
Scholarship Hunters" : http://sdsafadg.com/bekal-beasiswa/untukmu-scholarship-hunters-e-
book-gratis/
"Smart Tweets 4 Scholarship Hunters" : http://sdsafadg.com/bekal-beasiswa/downloade-
book-gratis/
Contoh CV: http://sdsafadg.com/bekal-beasiswa/contoh-cv/
Source : Diskusi iCampus Indonesia

Anda mungkin juga menyukai