Anda di halaman 1dari 7

KAJIAN TENTANG PENYAKIT EPIDEMI DI 25 KABUPATEN/KOTA SUMATERA UTARA

Salam, disini saya ingin share salah satu tugas Mata Kuliah sosiologi. ini sudah cukup lama, tapi masih saya anggap relevan sampai kondisi saat ini. Postingan ini berisi tentang penyakit epidemi yang khas dari beberapa Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara. (semoga informasinya membantu)... 1. Kabupaten Humbang Hasundutan beribukotakan Dolok Sanggul. Penyakit epidemi: Kusta Penyakit asma Diabetes mellitus Demam Gastritis Penyebab disebabkan karena infeksi (bakteri, virus, jamur, parasit, dan nematoda), dan adanya penyakit pada saluran pencernaan. Gejala dengan gejala utamanya adalah nyeri pada ulu hati, mual dan muntah. Pencegahan Langkah pertama yaitu mengonsumsi makanan lunak dalam porsi yang kecil-kecil, berhenti mengonsumsi makanan yang pedas dan asam, dan berhenti merokok serta minuman beralkohol. 2. Kabupaten Langkat Penyakit epidemi: o o o o Diare ,Penyakit DBD Gatal-gatal ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Akut dan Gondok endemis 3. Kabupaten Deli Serdang beribukota Lubuk Pakam. Penyakit epidemi di kabupaten ini adalah: Penyakit TB paru Penularan Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk. Gejala Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, nafsu makan berkurang, batuk-batuk lebih dari 3 minggu, perasaan tidak enak, lemah Pencegahan

Menghindari pendekatan dengan si penderita TBC dan melakukan pemeriksaan fisik apabila ada gejala-gejala. Diare, Diabetes mellitus, Dyspepsia, Hipertensi, Kusta, DBD, Gastritis dan Malaria Penularan Penyakit ini disebabkan oleh protozoa yang disebut Plasmodium, yang dalam salah satu tahap perkembang biakannya akan memasuki dan menghancurkan sel-sel darah merah. Vektor yang berperan dalam penularan penyakit ini adalah nyamuk Anopheles. Gejala Mengalami demam tinggi dan menggigil selama beberapa jam, disertai pengeluaran keringat yang banyak, pusing, mual. Pencegahan Pencegahan dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), menghindarkan diri dari gigitan nyamuk, atau pemberian khlorokuin bila mengunjungi daerah endemik malaria. 4. Kabupaten Asahan Penyakit epidemi yang sering diderita masyarakat di Kab. Asahan tepatnya beribukota Kisaran ini yaitu: Malaria diare Penularan Infeksi oleh agen penyebab terjadi bila makan makanan / air minum yang terkontaminasi tinja ( E.Coli )/ muntahan penderita diare. Penularan langsung juga dapat terjadi bila tangan tercemar dipergunakan untuk menyuap makanan. Gejala Suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja , yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya. (3 kali atau lebih dalam 1 hari.) Pencegahan Dilakukan dengan sanitasi lingkungan dan pencegahan dehidrasi dengan pemberian oralit bagi setiap penderita yang ditemukan di lapangan. Kaki gajah Penularan Filariasis adalah penyakit menular ( Penyakit Kaki Gajah ) yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Gejala Demam berulang-ulang selama 3-5 hari pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiap (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit serta pembengkakan pada kaki. Pencegahan

berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk vector misalnya dengan menggunakan kelambu bula sewaktu tidur, menutup ventilasi rumah dengan kasa nyamuk, menggunakan obat nyamuk semprot atau obat nyamuk baker. 5. Kabupaten Karo Kabupaten karo merupakan dataran tinggi dengan ibukota Kabanjahe, dengan ketinggian 600 1400 m diatas permukaan laut. Penyakit epidemi di kabupaten ini adalah: Gondok, ini dikarenakan berada didaerah pegunungan yang beriklim tropis basah. Penyebab Karena di daerah pegunungan Yodium yang di dapatkan dari mengkonsumsi makanan dan minuman berada dalam bentuk ion yodium ang sedikit, dan besarnya bergantung dari kadar yodium dalam tanah. Gejala Malas bergerak, kegemukan, dan kulit yang mengering. Pencegahan Penyakit gondok dan dapat ditanggulangi dengan mengkomsumsi garam yang ber-iodinisasi NaI (100mg iyodium per gram garam Malaria DBD ISPA dan Rabies 6. Kabupaten Labuhan Batu Penyakit epidemi yang diderita masyarakat di kabupaten ini adalah: Penyakit malaria, dengan kaki gajah karena lingkungan yang kurang bersih dan banyak genangan air tempat vector berkembang. pencegahannya dapat dilakukan dengan sanitasi lingkungan. Selain itu, ada juga Penyakit frambusia Gejala Penularan Frambusia adalah penyakit menular menahun dan kambuhan yang disebabkan oleh kuman treponema pertenue. Penyakit ini biasa menyerang anak-anak usia di bawah 15 tahun dan tidak diobati akan menimbulkan kecacatan. Pengobatan Dengan obat Benzathine Penicilline sekali suntik dapat menyembuhkan luka-luka akibat penyakit ini. 7. Kabupaten Dairi Penyakit epidemi yang sering diderita masyarakat di Kab. Dairi tepatnya beribukota Sidikalang ini yaitu: Penyakit reumatik, disebabkan suhu didaerah ini sangat tinggi sebahagian kecil menderita penyakit DBD(Demam Berdarah Dengue),dan Kolera

Penularan kolera merupakan penyakit akibat daripada jangkitan virus (kuman), vibrio cholera melalui air minuman yang tercemar kerana pengendalian yang tidak bersih.

Gejala Penderita mengalami perut tegang (abdominal cramps), mual, muntah, dan kekeringan Pengobatan Dirawat dengan rehidrasi dan antibiotik, tetapi dalam kes teruk, kolera (taun) bolemenyebabkan kematian. 8. Kabupaten Mandailing Natal Kabupaten ini beribukotakan Panyabungan. Daerah Mandailing Natal dikelilingi oleh hutan-hutan dan masih banyak rawa-rawa sehingga bila hujan banyak genangan air ada daerah yang kebanjiran. Jadi banyak masyarakat terkena penyakit: Malaria gatal-gatal dan DBD 9. Kabupaten Nias Penyakit epidemi yang diderita masyarakat di kabupaten ini adalah penyakit: Malaria Diare Cacingan Penyakit kulit Muntaber dan TBC Ini di karenakan kondisi lingkungan yang kurang bersih. 10. Kabupaten Nias Selatan Ibukota kabupaten ini adalah Teluk Dalam. Daerah ini kebanyakan menderita penyakit malaria yang dapat dicegah dengan sanitasi lingkuangan. 11. Kab. Phak-Phak Barat Kabupaten dengan ibukota Salak. Penyakit yang diderita masyarakat adalah kolera. 12. Kabupaten Samosir Kabupaten ini beribukota Pangururan. Penyakit yang diderita masyarakat adalah Diare. 13. Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten yang beribukota Sei Rampah yang berhawa panas dan kebun kelapa sawit. Dua hal inilah yang pertama kali kita rasakan saat memasuki wilayah Serdang Bedagai karena banyaknya perkebunan kelapa sawit ini menyebabkan banyak genangan air apabila turun hujan dan merupakan tempat berkembangnya vektor nyamuk berakibat penyakit: Malaria dan Demam Berdarah Dengue. 14. Kabupaten Simalungun Kabupaten ini beribukota Pematang Siantar.Penyakit yang diderita masyarakat adalah: Diare

Rabies DBD dan Kolera. 15. Kabupaten Tapanuli Selatan Sebuah kabupaten yang luas wilayahnya 18.897 Km2 dengan jumlah penduduk sekitar 1 juta jiwa. Penyakit epidemi yang di derita masyarakat adalah malaria, selain itu banyak juga masyarakat menderita diare karena kualitas air yang kurang baik. Keadaan ini dapat dicegah dengan sanitasi lingkungan. 16. Kabupaten Tapanuli Tengah Penyakit epidemi di daerah beribukota Pandan ini adalah ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Akut Gejala Badan pegal-pegal ( myalgia ), beringus, batuk, sakit kepala,dan sakit tenggorokan. Penularan Oleh virus, bakteri, dan jamur yang di bawa melalui udara Pencegahan Dengan memberikan antibiotic dan dapat mencegah infeksi lanjutan 17. Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Utara beribukota di Tarutung, dengan luas 10.605 Km2. Penyakit epidemi yang diderita masyarakat adalah, penyakit rabies atau anjing gila, karena manyoritas masyarakat memelihara anjing. Gejala Berupa demam, sakit kepala, malaise, sakit tulang, kehilangan nafsu makan, mual, rasa nyeri di tenggorokan, batuk dan kelelahan luar biasa selama beberapa hari (1-4 hari). Penularan Penyakit rabies disebabkan oleh virus rabies dan menular pada manusia lewat gigitan atau cakaran hewan penderita rabies atau dapat pula lewat luka yang terkena air liur hewan penderita rabies. Dibawa oleh anjing, kucing, kelelewar, kera, musang dan serigala, bisa mempengaruhi sistem saraf pusat. Pencegahan Usaha yang paling efektif ialah mencuci luka gigitan dengan air (sebaiknya air mengalir) dan sabun atau ditergent selama 10-15 menit, kemudian diberi antiseptik (alkohol 70 persen, betadine, obat merah atau lainnya). Pemberian vaksin anti rabies (VAR) atau VAR disertai dengan serum anti rabies (SAR) 18. Kabupaten Toba Samosir Penyakit epidemi yang diderita masyarakat di kabupaten ini adalah: Penyakit diare ISPA Bronchitis. Penyakit kulit Alergi Disentri

Gejala Gejala penyakit ini antara lain mencret dan perut mulas. Kotorannya pun berlendir dan berdarah. Penularan Disebabkan Shigella atau sejenis amuba, Entamoeba histolytica. Kadang-kadang, disentri juga karena infeksi parasit babi, yaitu Balantidium coli dan cacing daun (Schistosoma japonicum) melalui makanan dan air yang sudah dikotori atau yang disebarkan oleh lalat. Pencegahan Dengan menjaga kebersihan, membasmi lalat di rumah, serta jaga makanan dan minuman dari kotoran. Pengobatan dengan memberikan oralit dan antibitica Pneumonia, Gejala Gejala penyakit ini berupa napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara mendadak. Penularan Penyebabnya bisa bermacam-macam dan diketahui ada 30 sumber infeksi, dengan sumber utama bakteri, virus, mikroplasma, jamur, berbagai senyawa kimia maupun partikel. Pencegahan Pengobatan awal biasanya adalah antibiotic, selain itu mendapat pengobatan tambahan berupa pengaturan pola makan dan oksigen untuk meningkatkan jumlah oksigen dalam darah. 19. Kota Padang Sidempuan Salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah 114,65 Km2. Penyakit epidemi yang diderita masyarakat adalah penyakit malaria dan kolera. 20. Kota Medan Penyakit epidemi yang diderita di Medan adalah: Penyakit DBD ( Demam Berdarah Dengue ) Gejala Demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit. Penularan Vektor yang berperan dalam penularan penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti. Pencegahan Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk di sepanjang siang hari (pagi sampai sore) karena nyamuk aedes aktif di siang hari atau mengarasinya dengan 3M. Malaria Diare TB paru dan ISPA. 21. Kota Binjai Penyakit epidemi yang di derita masyarakat yaitu DBD, malaria, dan kolera. 22. Kota Pematang Siantar Penyakit epidemi yang diderita masyarakat di kabupaten ini adalah penyakit diare, kolera dan DBD.

:Suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya. (3 kali atau lebih dalam 1 hari.) Penularan :Infeksi oleh agen penyebab terjadi bila makan makanan / air minum yang terkontaminasi tinja ( E.Coli )/ muntahan penderita diare. Penularan langsung juga dapat terjadi bila tangan tercemar dipergunakan untuk menyuap makanan. Pencegahan :Dilakukan dengan sanitasi lingkungan dan pencegahan dehidrasi dengan pemberian oralit bagi setiap penderita yang ditemukan di lapangan. 23. Kota Sibolga Penyakit epidemi yang diderita masyarakat di kabupaten ini adalah penyakit ISPA dan DBD 24. Kota Tanjung Balai Penyakit epidemi yang diderita masyarakat di kabupaten ini adalah penyakit malaria, Demam berdarah Dengue dan kolera 25. Kota Tebing Tinggi Penyakit epidemi yang di derita masyarakat yaitu: Demam berdarah dengue. TBC ( tuberclosis ) Gejala Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, nafsu makan berkurang, batuk-batuk lebih dari 3 minggu, perasaan tidak enak, lemah Penularan Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk. Pencegahan menghindari pendekatan dengan si penderita TBC dan melakukan pemeriksaan fisik apabila ada gejala-gejala.

Gejala

diare

Anda mungkin juga menyukai