Anda di halaman 1dari 8

Materi Liqo' : 10 Kepribadian Muslim yang Shaleh

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke


Pinterest

10 Kepribadian Muslim yang Shaleh (Liqo' tanggal 05 Agustus 2014)

Bismillah...
Alhamdulillah, nahmaduhu wa nastainu wa nastaghfiruhu wa naudzubillahi min syuruni
anfusina, wa min sayyiati ahmadina,... Allahuma sholi wa salim ala Sayyidina Muhammad
wa ala alihi, wa sohibatihi ajmain..
Telah sampai kita kepada malam Liqo perdana Kami pasca libur Ramadhan dan Idul
Fitri, dan Alhamdulillah dapat dipersatukan kembali dalam majelis yang dirahmati Allah
SWT bersama murobbi kami, Bang Beni Ruswandi. Semoga perjuangan kami dibulan
Ramadhan dan kemenangan kami dibulan Syawwal menambah iman dan semangat kami
dalam perjalanan Dakwah ini. Aamiin aamiin ya robbal alamin.
Tidaklah terlupa pula kita sampaikan shalawat dan salam kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, semoga suatu saat nanti kita dapat melanjutkan Liqo bersama Rasulullah
SAW di Surganya Allah SWT. Aamiin.
Baiklah ikhawah fillah pengunjung FP Mencari Cahaya dan WB 57Cahaya. Pada
kesempatan ini, Ana akan membagikan materi Liqo perdana kami pasca libur Ramadhan dan
Lebaran.
Sebelum kita masuk kedalam Materi, kita maklumi bersama petugas Liqo kita malam
hari itu tanggal 05 Agustus 2014, yaitu :
Mentor : Ustadz Beni Ruswandi
MC : Tedy Maryadi
Tadabbur & Kultum : Fadzil (tentang Surat Al-Kahfi)
Tilawah : Qs. Al-Anam [6] : 136-142
Itulah Petugas Liqo kita kali ini, semoga apa yang telah mereka lakukan dinilai
Ibadah dimata Allah SWT. Aamiin.
Baiklah Ikhwah, Islam mengenal Standar Kriteria untuk mentapkan seseorang
menjadi Muslim yang Shaleh, termasuk pada bagian Kepribadian menjadi tolak ukur
pandangan membadakan mana seorang Muslim yang Shaleh dan yang tidak. Standar-standar
Kepribadian Muslim yang Shaleh tersebut ialah :
1. Memiliki Aqidah yang Benar

Tentu saja, seorang Muslim harus memiliki Aqidah yang benar-benar lurus dan tidak
menyimpang sedikitpun sesuai dengan yang disampaikan dan didakwahkan oleh Rasulullah
SAW. Seorang Muslim yang memiliki Aqidah yang Benar dan lurus tentunya akan terjaga
dari kesyirikan-kesyirikan seperti :
a. Praktik Perdukunan
b. Praktik Ramalan
c. Percaya pada Zodiak
d. Percaya pada Tahayul
e. Percaya pada Tempat-Tempat Kramat
Dan masih banyak lagi yang dapat membuat Aqidah seorang Muslim condong,
bengkok, dan bahkan menjerumuskan mereka kedalam Syirik.
Seperti Allah SWT mencontohkan Aqidah yang Lurus yang harus dimiliki setiap
muslim dalam firman-Nya :






Artinya : Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang
diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri
(kepada Allah)." (Qs. Al-Anam [6] : 162-163)
Seorang Muslim yang memiliki Aqidah yang Lurus haruslah memiliki User Manual
(Panduan Pengguna), maka sabaik-baiknya Panduan, ialah Al-Quran dan Al-Hadist
sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :
Ketahuilah, sesungguhnya aku diberi Al-Qur`an dan (sesuatu) yang serupa
dengannya. -yakni As-Sunnah-, (H.R. Abu Dawud no.4604 dan yang lainnya dengan sanad
yang shahih, juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam al-Musnad IV/130)

2. Ibadah yang Shaleh

Point penting yang Kedua yang harus dimiliki dalam Kepribadian seorang Muslim
yang Shaleh ialah Ibadah yang Shaleh atau Perbuatan-Perbuatan yang baik.
Semoga Ikhwah semua tidak bosan membaca coretan Liqo ana, kebetulan kami
yang Liqo disediakan Air oleh Murobbi kami, Ustadz Beni Ruswandi, jadi saran kami bagi
Ikhwah yang mungkin haus, boleh menyiapkan Air Minum dan lanjutkan membaca lagi.
Yang dimaksud Ibadah yang Shaleh disini bukanlah Ibadah yang langsung Dahsyat
membooming beberapa saat kemudian hilang entah kemana. Allah SWT lebih menyukai
Ibadah yang sedikit, namun terus terjaga (istiqomah) perlahan dan bertaham itu lebih dicintai
Allah SWT.
Sebagai contoh, dan ana rasa Ikhwah dapat mengerjakannya dengan mudah :
a. Bersuci
Jagalah agar Diri dan Hati kita senantiasa dalam keadaan segar dan suci, dengan menjaga
Wudhu dan datang ke Majelis-Majelis Ilmu seperti Liqo untuk mengecas iman adalah
bentuk memurnikan Hati dari segala aktivitas kehidupan yang lumayan berat saat ini.
b. Doa
Perbanyaklah bermunajat kepada Allah SWT, karena hanya kepada-Nya lah tempat kita
memohon dan meminta pertolongan. Allah SWT lebih menyukai hambanya yang berdoa
dengan khusyu dan ditambah dengan Ikhtiar yang serius.
c. Puasa
Memperbanyak Puasa-puasa Sunnah seperti Senin-Kamis, Puasa Daud, dan Puasa sunnah
yang lainnya adalah salah satu contoh Ibadah yang Shaleh yang disukai Allah SWT.
d. Sholat
Diwaktu luang, gunakanlah untuk berdua-duaan dengan Allah SWT, melaksanakan Sholat
Sunnah, minimal dua rakaat dengan khusyu lebih baik daripada seribu rakaat dengan hati
yang merantau kesana-sini.
e. Shadaqoh
Ibdaha yang Shaleh selanjutnya ialah bershadaqoh, Shadaqoh yang dicintai ialah
Shadaqohnya seorang hamba dijalan Allah SWT tanpa diketahui oleh yang lainnya.
f. Zikir
Perbanyaklah mengingat Allah SWT disetiap kegiatan kita, dan hiasi hati kita dengan Zikir
kepada Allah, insya Allah, Allah akan menjadikan antum sebagai Muslim yang Shaleh.

Sebagaimana Firman Allah SWT yang mencontohkan Ibadah Shaleh yang disukai
oleh Allah SWT ialah :



Artinya : Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu
sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke
tempat yang terpuji. (Qs. Al-Isra [17] : 79)
Dan berikut ialah kumpulan Sabda Rasulullah SAW tentang Ibadah yang Shaleh :
1. Laksanakan segala apa yang diwajibkan Allah, niscaya kamu menjadi orang yang paling
bertakwa. (HR. Ath-Thabrani)
2. Laksanakan ibadah sesuai kemampuanmu. Jangan membiasakan ibadah lalu
meninggalkannya. (HR. Ad-Dailami)
Penjelasan:
Yang dimaksud ialah ibadah selain yang fardhu.
3. Amal (kebaikan) yang disukai Allah ialah yang langgeng meskipun sedikit. (HR. Bukhari)
4. Sebaik-baik ibadah ialah yang dirahasiakan (tidak dipamerkan). (HR. Asysyihaab)
5. Allah Azza Wajalla berfirman (hadits Qudsi): "Hai anak Adam, luangkan waktu untuk
beribadah kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku
menghindarkan kamu dari kemelaratan. Kalau tidak, Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan
kerja dan Aku tidak menghindarkan kamu dari kemelaratan." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
6. Binasalah orang-orang yang berlebih-lebihan dalam beribadah. (HR. Muslim)

3. Akhlaq yang Mantap

Sebagaimana hadis yang terkenal dikalangan Umat Islam, yakni Rasulullah SAW
bersabda Sesungguhnya Aku diutus untuk memperbaiki Akhlaq manusia. Maka jelas sudah
bahwa point penting selanjutnya yang harus dimiliki oleh seorang Muslim yang Beriman
ialah Akhlaq yang Mantap.
Hai Ikhwah, Kaifa haluk? Sudahkah bosan antum membaca coretan ana? Senadainya
Antum merasa bosan, maka ambilah sesuatu untuk dimakan, sesungguhnya murobbi kami
juga menyediakan Kerupuk disaat kami Liqo, dan silahkan lanjutkan lagi membaca coretan
kami.
Sebagaimana pada uraian sebelumnya, kami memiliki tips kepada Ikhwah semua
untuk dapat menjalankan misi yang ke 3, yakni memiliki Akhlaq yang Mantap :
a. Bersilaturahmi, karena dengan bersilaturahmi akan terwujud Akhlaq Muslim yang Shaleh,
mengunjungi saudaranya baik dalam keadaan senang maupun susah.
b. Berbuat Baik kepada saudara, karena Islam adalah Agama yang menjadi Rahmat sekalian
Alam, tentu membawakan pesan Perdamaian kepada setiap manusia yang juga ingin
berdamai dengan Islam.
c. Berbakti kepada Kedua orang tua, karena Islam mengajarkan anak untuk taat dan berbakti
kepada Kedua orang tuanya selagi mereka tidak memintamu untuk menyekutukan Allah
SWT.
d. Bersedekah, lagi-lagi Islam mengajarkan agar pengikutnya untuk saling membantu, bahu-
membahu dan tolong menolong antara satu Muslim dan Muslim lainnya.
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Quran yang mengingatkan kita tentang
Isi Pokok Taurat :







Artinya : Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):
Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum
kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik
kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi
janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. (Qs. Al-
Baqarah [2] : 183)
Dan Sabda-sabda Rasulullah atas pentingnya Alkhaq yang Mantap yaitu :
1. Paling dekat dengan aku kedudukannya pada had kiamat adalah orang yang paling baik
akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya. (HR. Ar-
Ridha)

2. Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (pada hari kiamat) dari akhlak yang
baik. (HR. Abu Dawud)

3. Ummu Salamah, isteri Nabi Saw bertanya, "Ya Rasulullah, seorang wanita dari kami ada
yang kawin dua, tiga dan empat kali lalu dia wafat dan masuk surga bersama suami-suaminya
juga. Siapakah kelak yang akan menjadi suaminya di surga?" Nabi Saw menjawab, "Dia
disuruh memilih dan yang dia pilih adalah yang paling baik akhlaknya dengan berkata, "Ya
Robbku, orang ini ketika dalam negeri dunia paling baik akhlaknya terhadapku. Kawinkanlah
aku dengan dia. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik membawa kebaikan untuk
kehidupan dunia dan akhirat." (HR. Ath-Thabrani)

4. Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan wajah
yang menarik (simpati) dan dengan akhlak yang baik. (HR. Abu Ya'la dan Al-Baihaqi)
5. Kebajikan itu ialah akhlak yang baik dan dosa itu ialah sesuatu yang merisaukan dirimu
dan kamu tidak senang bila diketahui orang lain. (HR. Muslim)

6. Ya Rasulullah, terangkan tentang Islam dan aku tidak perlu lagi bertanya-tanya kepada
orang lain. Nabi Saw menjawab, "Katakan: 'Aku beriman kepada Allah lalu bersikaplah lurus
(jujur)'." (HR. Muslim)

7. Jauhilah segala yang haram niscaya kamu menjadi orang yang paling beribadah. Relalah
dengan pembagian (rezeki) Allah kepadamu niscaya kamu menjadi orang paling kaya.
Berperilakulah yang baik kepada tetanggamu niscaya kamu termasuk orang mukmin.
Cintailah orang lain pada hal-hal yang kamu cintai bagi dirimu sendiri niscaya kamu
tergolong muslim, dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak
tertawa itu mematikan hati. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

8. Di antara akhlak seorang mukmin adalah berbicara dengan baik, bila mendengarkan
pembicaraan tekun, bila berjumpa orang dia menyambut dengan wajah ceria dan bila berjanji
ditepati. (HR. Ad-Dailami)

9. Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan dan tidak ada harta (kekayaan)
yang lebih bermanfaat dari kesempurnaan akal. Tidak ada kesendirian yang lebih terisolir
dari ujub (rasa angkuh) dan tidak ada tolong-menolong yang lebih kokoh dari musyawarah.
Tidak ada kesempurnaan akal melebihi perencanaan (yang baik dan matang) dan tidak ada
kedudukan yang lebih tinggi dari akhlak yang luhur. Tidak ada wara' yang lebih baik dari
menjaga diri (memelihara harga dan kehormatan diri), dan tidak ada ibadah yang lebih
mengesankan dari tafakur (berpikir), serta tidak ada iman yang lebih sempurna dari sifat malu
dan sabar. (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)

10. Menghemat dalam nafkah separo pendapatan (belanja), dan mengasihi serta menyayangi
orang lain adalah separo akal, sedangkan bertanya dengan baik adalah separo ilmu. (HR. Ath-
Thabrani)

11. Kemuliaan orang adalah agamanya, harga dirinya (kehormatannya) adalah akalnya,
sedangkan ketinggian kedudukannya adalah akhlaknya. (HR. Ahmad dan Al Hakim)

12. Kebijaksanaan adalah tongkat yang hilang bagi seorang mukmin. Dia harus
mengambilnya dari siapa saja yang didengarnya, tidak peduli dari sumber mana datangnya.
(HR. Ibnu Hibban)

13. Kalau kamu sudah tidak punya malu lagi, lakukanlah apa yang kamu kehendaki. (HR.
Bukhari)

14. Tidak ada sesuatu yang ditelan seorang hamba yang lebih afdhol di sisi Allah daripada
menelan (menahan) amarah yang ditelannya karena keridhoan Allah Ta'ala. (HR. Ahmad)

15. Seorang sahabat berkata kepada Nabi Saw, "Ya Rasulullah, berpesanlah kepadaku." Nabi
Saw berpesan, "Jangan suka marah (emosi)." Sahabat itu bertanya berulang-ulang dan Nabi
Saw tetap berulang kali berpesan, "Jangan suka marah." (HR. Bukhari)

16. Barangsiapa banyak diam maka dia akan selamat. (HR. Ahmad)
17. Hati-hatilah terhadap prasangka. Sesungguhnya prasangka adalah omongan paling dusta.
(HR. Bukhari)

18. Bukan akhlak seorang mukmin berbicara dengan lidah yang tidak sesuai kandungan
hatinya. Ketenangan (sabar dan berhati-hati) adalah dari Allah dan tergesa-gesa (terburu-
buru) adalah dari setan. (HR. Asysyihaab)

19. Seorang yang baik keislamannya ialah yang meninggalkan apa-apa yang tidak
berkepentingan dengannya. (HR. Tirmidzi)

20. Dekatkan dirimu kepada-Ku (Allah) dengan mendekatkan dirimu kepada kaum lemah dan
berbuatlah ihsan kepada mereka. Sesungguhnya kamu memperoleh rezeki dan pertolongan
karena dukungan dan bantuan kaum lemah di kalangan kamu. (HR. Muslim)

21. Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (HR. Al Bazzaar)

22. Barangsiapa rendah hati kepada saudaranya semuslim maka Allah akan mengangkat
derajatnya, dan barangsiapa mengangkat diri terhadapnya maka Allah akan merendahkannya.
(HR. Ath-Thabrani)

23. Allah mewahyukan kepadaku agar kamu berprilaku rendah hati agar tidak ada orang yang
menzalimi orang lain atau menyombongkan dirinya terhadap orang lain. (HR. Ahmad)

25. Sifat malu adalah dari iman dan keimanan itu di surga, sedangkan perkataan busuk adalah
kebengisan tabi'at dan kebengisan tabi'at di neraka. (HR. Bukhari dan Tirmidzi)

26. Sesungguhnya cemburu (yakni cemburu yang wajar dan masuk akal adalah bagian) dari
keimanan. (HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Babawih)

27. Kebajikan ialah akhlak yang baik dan dosa ialah sesuatu yang mengganjal dalam dadamu
dan kamu tidak suka bila diketahui orang lain. (HR. Muslim)

28. Mintalah fatwa (keterangan hukum) kepada hati dan jiwamu. Kebajikan ialah apa yang
menyebabkan jiwa dan hati tentram kepadanya, sedangkan dosa ialah apa yang merisaukan
jiwa dan menyebabkan ganjalan dalam dada walaupun orang-orang meminta atau memberi
fatwa kepadamu. (HR. Muslim)

29. Orang yang membawa (mengangkut) sendiri barang dagangannya maka dia terbebas dari
kesombongan. (HR. Al-Baihaqi)

4. Tubuh yang Kuat dan Sehat

Kekuatan jasmani (qowiyyul jismi) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada.
Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat
melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat
dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat
atau kuat, apalagi perang di jalan Allah dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya.
Oleh karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan
pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Meskipun demikian, sakit
tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi, dan jangan
sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk yang penting,
maka Rasulullah Saw bersabda yang artinya:
'Mu'min yang kuat lebih aku cintai daripada mu'min yang lemah' (HR. Muslim).

5. Pemikiran yang Terdidik dan Matang

Intelek dalam berpikir (mutsaqqoful fikri) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang
penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas) dan Al-Qur'an banyak
mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berpikir, dalam firman Allah yang
artinya:
Mereka bertanya kepadamu tentang, khamar dan judi. Katakanlah: 'pada keduanya itu
terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfaatnya.' Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah:
'Yang lebih dari keperluan.' Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu
supaya kamu berpikir (QS 2:219).

6. Teratur dalam Urusan atau Pekerjaan

Teratur dalam suatu urusan (munzhzhamun fi syuunihi) termasuk kepribadian seorang muslim
yang ditekankan oleh Al-Qur'an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik
yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan
dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka
diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta kepadanya.

7. Mampu Menguasai Diri Sendiri

Berjuang melawan hawa nafsu (mujahadatun linafsihi) merupakan salah satu kepribadian yang
harus ada pada diri seorang muslim, karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada
yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari
yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan dan kesungguhan itu akan ada manakala
seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu.
Oleh karena itu hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada
ajaran Islam, Rasulullah Saw bersabda yang artinya:
Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa
yang aku bawa (ajaran islam) (HR. Hakim).

8. Menjaga Waktu dengan Sebaik Mungkin

Pandai menjaga waktu (harishun ala waqtihi) merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini
karena waktu itu sendiri mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya.
Allah Swt banyak bersumpah di dalam Al-Qur'an dengan menyebut nama waktu seperti wal
fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan sebagainya. Allah Swt memberikan waktu kepada
manusia dalam jumlah yang sama setiap, Yakni 24 jam sehari semalam.

Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi.
Karena itu tepat sebuah semboyan yang menyatakan: 'Lebih baik kehilangan jam daripada
kehilangan waktu.' Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah
kembali lagi. Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk memanaj waktunya dengan
baik, sehingga waktu dapat berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia.
Maka diantara yang disinggung oleh Nabi Saw adalah memanfaatkan momentum lima
perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit,
muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.

9. Mampu untuk Bekerja

Memiliki kemampuan usaha sendiri atau yang juga disebut dengan mandiri (qodirun alal kasbi)
merupakan ciri lain yang harus ada pada seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat
diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa
dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian, terutama dari segi ekonomi.

10. Bermanfaat terhadap Orang Lain

Bermanfaat bagi orang lain (nafi'un lighoirihi) merupakan sebuah tuntutan kepada setiap
muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia
berada, orang disekitarnya merasakan keberadaannya karena bermanfaat besar.
Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berpikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya
semaksimal untuk bisa bermanfaat dalam hal-hal tertentu sehingga jangan sampai seorang
muslim itu tidak bisa mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya.

HR. Bukhari Muslim: "Khoirunnas Anfa 'uhum linnas", yang artinya: sebaik-baik
manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.

Akhirnya ya Ikhwah, telah sampailah kita kepada penghujung coretan blog ana, semoga
Ilmu yang ana bagikan bermanfaat buat antum, dan jangan lupa dibagikan kepada
Ikhawan wal Akhwat yang lain.
Kami cukupkan dengan, Hamdalah : Alhamdulillah...

Anda mungkin juga menyukai