Anda di halaman 1dari 5

Rencana Studi Program Magister Ilmu Administrasi Universitas Indonesia

Oleh Abdul Rasyid Sahar


Saat ini saya tercatat sebagai mahasiwa on going pada Program Magister
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia. Adapun pertimbangan memilih
fakultas dan universitas diatas, karena berdasarkan data statistik yang dirilis oleh
lembaga pemeringkatan kampus internasional, Quac-Quarelly Symonds. Universitas
Indonesia tercatat sebagai universitas terbaik di Indonesia dengan peringkat ke-67
dunia. Jurusan Ilmu Administrasi dan Kebijakan Publik di Fakultas Ilmu Administrasi
(FIA) UI memliki peringkat akreditasi A berdasarkan data yang diperoleh dari BAN-
PT. FIA-UI juga memiliki Pengampu terbaik di bidang dan kepakaran Administrasi
dan Kebijakan Publik. Salah duanya adalah Prof. Dr. Eko Prasojo, Mag.rer.publ.,
yang saat ini menjabat sebagai dekan dan pernah menduduki jabatan strategis sebagai
Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara-Reformasi Birokrasi pada
periode 2011-2014. Beliau memberikan kontribusi dan menjadi aktor kunci terhadap
gerakan reformasi birokrasi di Indonesia. Selain itu, Dr. Rudiarto Sumarwono, MM
juga menjadi Pengampu di Peminatan Kebijakan Publik yang saya pilih. Memiliki
lebih dari 25 tahun pengalaman bekerja di program-program pembangunan, beliau
terlibat dalam menyusun berbagai desain program tata kelola pemerintah Indonesia
antara lain 9 Program Percepatan Reformasi Birokrasi dan Desain Besar Penataan
Daerah 2025. Pengalaman kerjanya meliputi antara lain Penasihat Senior di The
Partnership for Governance Reform, penasihat untuk Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di bidang Kerjasama Internasional serta
Manajer Proyek untuk United Nations Development Program (UNDP).
Selain dari kompetensi dan kulitas Pengampu mata kuliah, alasan saya
memilih UI karena kampus ini memiliki jaringan dan mitra yang luas khususnya di
lingkungan instansi pemerintah pusat dan daerah yang selalu bersinergi dan
memanfaatkan riset untuk rekomendasi percepatan pembangunan pemerintah
Indonesia. Sehingga riset dan penelitian yang saya lakukan nantinya, dapat
berkontribusi secara riil untuk mendukung program dan kebijakan pemerintah.
Adapun tiga motivasi personal yang melatarbelakangi saya memilih peminatan
Kebijakan Publik. Pertama, kebijakan publik dipelajari untuk memperdalam keilmuan
saya selaku pembelajar (scientific reasons) yaitu untuk menambah pengetahuan yang
lebih mendalam. Mulai dari proses pembuatan kebijakan, perkembangannya, serta
akibat-akibat yang ditimbulkannya bagi masyarakat. Oleh karenanya, hal ini akan
meningkatkan pemahaman saya mengenai sistem politik dan masyarakat pada
umumnya. Kedua, pertimbangan profesional (profesional reasons). Dalam
pertimbangan ini, saya akan memperoleh pengetahuan tentang bagaimana individu,
kelompok, atau pemerintah dapat bertindak untuk menyelsaikan persoalan yang
sedang dihadapi oleh warga. Sehingga nantinya, saya mampu secara komprehensif
menunjukkan kebijakan apa yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu
ataupun faktor politik apa yang menghasilkan pengembangan kebijakan yang ada.
Ketiga, pertimbangan politis (political reasons). Disisni, saya berupaya untuk
memastikan bahwa pemerintah menggunakan kebijakan yang cocok untuk mencapai
tujuan. Sehingga nantinya akan memberikan kontribusi kepada formulasi, konten
kebijakan, dan dampak dari suatu kebijakan tertentu, serta memberikan pertimbangan
melalui kajian komprehensif yang berhubungan dengan apa yang harus dikerjakan
oleh pemerintah, dengan kemajuan kebijakan tertentu, melalui diskusi, pendekatan,
dan diseminasi.
Di sisi lain, dengan kualitas fasilitas akademik dan pengajaran FIA-UI yang
baik, biaya pendidikan magister juga relatif tinggi, Oleh karenanya, berbekal dengan
Surat Rekomendasi dari Dekan Fakultas Ilmu Administrasi sekaligus Wakil Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi periode 2011-2014 dan
Direktur Program dan Kerjasama Universitas Indonesia-Center for Study of
Governance and Administrative Reform (UI-CSGAR); Dr. Rudiarto Sumarwono.
Serta, piagam penghargan, sertifikat pelatihan, serta sertifikat prestasi yang menjadi
gambaran raihan prestasi dan pencapaian saya selama mengabdi pada lembaga
negara, saya berharap kinerja yang telah saya lakukan menjadi pertimbangan dalam
proses penjaringan Beasiswa Masyarakat Berprestasi, sehingga saya bisa terpilih
menjadi salah satu Penerima Beasiswa Program Beasiswa Unggulan Masayrakat
Berprestasi Biro PKLN Kemdikbud.
Sebagai penutup, saya akan menggunakan kesempatan studi dengan beasiswa
ini seoptimal mungkin. Pengalaman akademis dan praksis serta networking yang saya
bangun dan jalin di kampus dan lembaga negara tempat saya magang, tentu menjadi
modal berharga bagi saya untuk memberikan kontribusi dan manfaat di manapun saya
berkarir dan mengabdikan diri di masa mendatang. Terima kasih sebelumnya atas
kesempatan luar biasa yang telah diberikan pada saya.
Analisis Collaborative Governance Dalam Pengawasan Netralitas ASN
Oleh Abdul Rasyid Sahar
Latar Belakang Masalah
Sebagai institusi negara yang terikat pada tujuan konstitusi, birokrasi memiliki
peran penting menjaga keutuhan negara. Melalui Undang-Undang Nomor 5 tahun
2014 tentang Aparatur Sipil (UU ASN), birokrasi (pegawai ASN) diamanati tugas,
salah satunya, adalah mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Dengan demikian, dalam konteks mempercepat pembangunan
bangsa dan menjalankan instruksi kebijakan, patut dinantikan bagaimana birokrasi
menjalankan tugasnya tersebut. Meski asas netralitas selama ini masih kerap sulit
dijalankan, akan tetapi, birokrasi memiliki kewajiban untuk menghindari perpecahan
bangsa akibat intervensi politik dan konflik kepentingan.
Lebih lanjut, menyadari urgensi netralitas birokrasi terhadap kualitas
pelayanan publik, formulasi kebijakan, dan pemersatu bangsa maka negara
mengamanatkan kepada pemerintah melalui kementerian dan lembaga untuk
melaksanakan tugas dan wewenang pengawasan terkait penegakan netralitas birokrasi
yang diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah dan Undang-Undang. Jika ditinjau dari
aspek tugas dan kewenangannya, ada beberapa instansi dan lembaga negara yang
memiliki tugas dan fungsi dalam pengawasan netralitas birokrasi diantaranya
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPAN-
RB), Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Badan Kepegawaian Nasional (BKN),
dan Badan Pengawasan Pemilihan Umum BAWASLU. Meskipun begitu, dengan
kewenangan yang dimiliki masing-masing instansi/lembaga tidak secara simultan
mengurangi pelanggaran prinsip netralitas ASN sampai saat ini, oleh karenanya
dibutuhkan penguatan kerangka kolaboratif lintas sektor dan instansi.
Penelitian diatas akan memaparkan bagaimana skema kolaborasi pemerintah
dalam pengawasan penegakan netralitas ASN sebagai kunci merekatkan persatuan
dan meningktakan kualitas pemerintahan pusat dan daerah di Indonesia.
Menggunakan metode penelitian eksplanatory, yang dimaksudkan untuk menjelaskan
faktor-faktor dan penyebab terjadinya gejala yang ditemukan pada objek yang diteliti
untuk kemudian mengkajinya dalam rangka mendapatkan akar permasalahan yang
dapat menjadi dasar dalam penyusunan pedoman pengawasan netralitas pegawai ASN
melalui kerangka kolaborasi. Objek yang diteliti dalam kajian ini adalah netralitas
politik ASN, netralitas pengambilan keputusan/kebijakan, netralitas pelayanan publik,
dan netralitas manajemen ASN.
Perencanaan penelitian ini akan dilakukan selama saya mengikuti perkuliahan
dan menjadi student internship di KASN. Konsultasi bersama dosen dan asisten
komisioner bidang kajian dan pengembangan sistem tentang tinjauan konseptual
terkait collaborative governance dan mengidentifikasi persoalan faktual di lingkungan
instansi pemerintah.

Rumusan Masalah
Berdasarkan beberapa permasalahan diatas, maka upaya collaborative
governance perlu dilihat secara mendalam melalui berbagai aspek pelaksanaan dan
penerapannya. Lebih lanjut, penelitian ini akan menganalisis kerangka pemerintahan
kolaboratif dalam pengawasan dan penegakan netralitas ASN. Untuk itu, penelitian
ini secara komperhensif akan merancang bangun pokok-pokok permasalahan
penelitian di bawah ini:
1. Bagaimana instrumen penerapan collaborative governance dalam pengawasan
netralitas ASN ?
2. Faktor determinan penghambat penerapan collaborative governance dalam
pengawasan netralitas ASN ?

Tujuan Penelitian
Penelitian Penerapan Collaborative Governanace Dalam Pengawasan
Netralitas ASN ini menjurus kepada analisis instrumen penerapan collaborative
governance dalam pengawasan netralitas ASN dan faktor determinan penghambat
penerapan collaborative governanace dalam pengawasan netralitas ASN.

Signifikansi Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian akademis tentang
collaborative governance dalam ranah kebijakan publik. Dalam perkembangannya,
studi ini dianggap esensial dan menjadi atensi para scholars sehingga melalui
penelitian ini, nantinya diharapkan memberikan sumbangsih pemikiran dan analisis
baru yang dapat digunakan untuk penelitian sejenis di masa depan.
Tidak hanya dalam tataran akademis, penelitian ini juga diharapkan
memberikan kontribusi dialektis bagi pemangku kepentingan dalam hal ini
Pemerintah baik secara nasional maupun subnasional, juga pelbagai kelompok
kepentingan yang lingkup organisasinya memungkinkan untuk menerapkan
collaborative governance.

SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan ini disajikan secara sistematis dan disusun dalam bab yang saling
menunjang dan berkaitan untuk membentuk satu kesatuan. Urutan dalam setiap bab
tersebut adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang permasalahan yang menjadi topik bahasan tesis,
pokok permasalahan yang perlu dijawab kaitannya dengan tujuan dan manfaat
penelitian, ruang lingkup penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang penelitian terdahulu, beberapa konsep teori seputar
pokok masalah yang diuraikan, serta kerangka konsep berpikir penulis.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai pendekatan penelitian, kisi-kisi data, jenis
penelitian, teknik pengumpulan data, unit analisis dan informan serta teknik
analisis data.
BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL
PENELITIAN
Bab ini menyajikan gambaran umum objek penelitian, serta analisis data terkait
dengan Collaborative Governance Dalam Pengawasan Netralitas ASN.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada akhir penulisan dirumuskan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil dan
analisis temuan di lapangan terhadap Collaborative Governance dalam
Pengawasan Netralitas ASN serta disajikan beberapa rekomendasi yang
diharapkan dapat digunakan oleh Pemerintah dalam melaksanakan kebijakan.

Anda mungkin juga menyukai